Yesus memanggil kita `Gereja' yaitu tubuh-Nya. Oleh karena itu Gereja
bukanlah berarti gedung atau bangunan, tetapi `Eklesia'. Dengan kata
lain, perkumpulan atau persekutuan orang-orang percaya `didalam'
Yesus sebagai tubuh-Nya.
Orang-orang Kristen selalu menghadiri Ibadah pada Hari Tuhan. Pada
Hari Tuhan, orang-orang Kristen datang dari daerah tempat tinggal
mereka masing-masing untuk beribadah kepada Tuhan dan dipersatukan
dengan Dia.
Pada hari ini, kita beribadah, mengucap syukur kepada Allah yang
memberikan kita hidup melalui Yesus, dan yang juga menguduskan tubuh
kita oleh Roh Kudus, sebagai bait-bait kudus Allah.
Pada malam Ia dikhianati, Yesus membagikan cawan dan roti kepada
murid-murid- Nya dan memerintahkan mereka untuk melakukan hal ini
sebagai peringatan akan Dia. (Lukas 22:19-20, 1 Korintus 11:23-25).
Jadi murid-murid biasanya berkumpul bersama pada Hari Tuhan untuk
memecahkan roti (Kisah Para Rasul 20:7).
Tuhan kita dibangkitkan dari kematian pada hari pertama minggu itu.
Setelah Dia diangkat ke surga, Dia sudah mengutus Roh Kudus kepada
kita sesuai dengan janji-Nya untuk menyaksikan fakta bahwa Dia
dibangkitkan dan bahwa Dia juga sedang membela kita di sebelah kanan
Allah (Roma 8:34).
Oleh karena itu, kita harus berkumpul pada Hari Tuhan, tidak seperti
mereka yang tidak rindu untuk beribadah, dan giat menantikan
menjelang tibanya Hari itu (Ibrani 10:25) untuk memperingati dan
memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus dan turunnya Roh Kudus.
Mengapa "Hari Tuhan"?
Karena itu adalah harinya Tuhan (Wahyu 1:10). Yesus dibangkitkan dari
kubur pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu (Markus 16:1-7)
dan menjadi buah sulung kebangkitan, harapan dari semua umat manusia
(1 Korintus 15:20). Turunnya Roh Kudus, yang Yesus sudah janjikan,
terjadi pada hari Pantekosta, Hari Tuhan (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Sejak hari itu, orang-orang percaya mulai bersaksi tentang Yesus
Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Oleh karena itu Hari Tuhan menjadi
peringatan lahirnya Gereja Kristus.
Hari Tuhan adalah hari pertama dari tiap-tiap minggu (1 Korintus
16:2), hari yang penuh dengan hidup dan berkat bagi enam hari yang
berikut.. Yesus mati satu hari sebelum hari Sabat, dibaringkan di
kubur pada hari Sabat dan di bangkitkan dari kematian pada Hari
Tuhan. Melalui kebangkitan- Nya, Dia menghancurkan kuasa maut dan
memastikan keselamatan kita. Pada Hari Tuhan dua ribu tahun silam,
orang-orang Kristen dibebaskan dari maut dan kutuk. Jadi sekarang ini
pada Hari Tuhan, kita menghargai benar harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.
Roh Kudus mendiami orang-orang Kristen yang telah disucikan oleh
darah Yesus, dan memberikan kesaksian atas kebangkitan Yesus.
Hari Sabat tidak mampu memberi kebebasan sejati bagi roh jiwa kita.
Yesus Kristus menyempurnakan hari Sabat dan memberi kebebasan sejati
kepada roh jiwa manusia. Yesus Kristus lebih besar dari pada hari
Sabat dan Dialah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8). Marilah kita
menghadiri ibadah dengan setia untuk mematuhi perintah-Nya.
Ucapan Syukur untuk keselamatan kita, inspirasi untuk kebangkitan kita
Pada Hari Tuhan, kita dipenuhi dengan ucapan syukur atas penebusan
dan keselamatan. Hari Tuhan adalah hari sukacita, hari satu-satunya
yang adalah milik kasih karunia dan kebenaran. Pada Hari Tuhan ini,
orang-orang Kristen bertemu dan saling membagi pengharapan mereka
atas kebangkitan. Jika tidak ada kebangkitan, iman kita mejadi sia-
sia (1 Korintus 15:12-20). Tujuan akhir iman bagi kita orang-orang
Kristen adalah kebangkitan (Filipi 3:10-14).
Kristus dibangkitkan dari kematian, menjadi buah sulung kebangkitan
diantara mereka yang tertidur dan terangkat ke sorga.
Ketika Dia datang kembali, mereka yang menjadi milik-Nya pertama-tama
akan dibangkitkan (1 Korintus 15:20-23), dan sisanya akan ikut dalam
kebangkitan yang berikut (1 Korintus 15:24). Jika tidak ada
kebangkitan orang mati maka tidak ada harapan untuk kehidupan kekal.
Untuk dibangkitkan dari kematian sebagai yang tidak bisa binasa lagi
adalah bagian inti dari iman kita dan suatu janji penting dari Allah
untuk Gereja Kristen masa kini.
Diberkatilah mereka yang akan termasuk dalam kebangkitan pertama
(Wahyu 20:4-6). Pada Hari Tuhan, kita memperbaharui kepastian kita
akan kebenaran dan janji mengenai kebangkitan pertama.. Selama kita
menerima kesaksian Tuhan melalui Firman-Nya. Kita juga dapat
mengalami sebelumnya sejenis kehidupan yang kita akan miliki di surga
ketika kita memerintah untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, kita harus mengakhiri kebiasaan kita yang bermalas-
malasan dan berpartisipasi dalam pekerjaaan melayani Gereja untuk
kemuliaan Kristus. Kita harus hidup sebagai imamat yang rajani (1
Petrus 2:9) dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus
Kristus yang kedua.
Beberapa kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam beribadah pada Hari Tuhan
Pada hari-hari kerja:
Tetap berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menghadiri Ibadah
pada Hari Tuhan.
Pada hari Sabtu malam, persiapkan uang persembahan dan perlengkapan
yang diperlukan seperti Alkitab, Kidung Pujian, alat tulis dan lain-
lain.
Pada Hari Tuhan:
Bangun lebih pagi dan mempersiapkan diri.
Tiba di gereja dua puluh menit sebelum ibadah dimulai.
Beribadah dengan kepenuhan Roh Kudus (Yohanes 4:24).
Ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan (Efesus 4:12).
Jauhkan diri dari melakukan kesenangan, dan keinganan duniawi dan
dari amarah. Gunakan kata-kata berkat.
Layani sesama.
Jangan membuat janji untuk tujuan keduniawian dan rencana apapun
untuk mengadakan perjalanan.
Hari Tuhan adalah Hari untuk Tuhan
bukanlah berarti gedung atau bangunan, tetapi `Eklesia'. Dengan kata
lain, perkumpulan atau persekutuan orang-orang percaya `didalam'
Yesus sebagai tubuh-Nya.
Orang-orang Kristen selalu menghadiri Ibadah pada Hari Tuhan. Pada
Hari Tuhan, orang-orang Kristen datang dari daerah tempat tinggal
mereka masing-masing untuk beribadah kepada Tuhan dan dipersatukan
dengan Dia.
Pada hari ini, kita beribadah, mengucap syukur kepada Allah yang
memberikan kita hidup melalui Yesus, dan yang juga menguduskan tubuh
kita oleh Roh Kudus, sebagai bait-bait kudus Allah.
Pada malam Ia dikhianati, Yesus membagikan cawan dan roti kepada
murid-murid- Nya dan memerintahkan mereka untuk melakukan hal ini
sebagai peringatan akan Dia. (Lukas 22:19-20, 1 Korintus 11:23-25).
Jadi murid-murid biasanya berkumpul bersama pada Hari Tuhan untuk
memecahkan roti (Kisah Para Rasul 20:7).
Tuhan kita dibangkitkan dari kematian pada hari pertama minggu itu.
Setelah Dia diangkat ke surga, Dia sudah mengutus Roh Kudus kepada
kita sesuai dengan janji-Nya untuk menyaksikan fakta bahwa Dia
dibangkitkan dan bahwa Dia juga sedang membela kita di sebelah kanan
Allah (Roma 8:34).
Oleh karena itu, kita harus berkumpul pada Hari Tuhan, tidak seperti
mereka yang tidak rindu untuk beribadah, dan giat menantikan
menjelang tibanya Hari itu (Ibrani 10:25) untuk memperingati dan
memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus dan turunnya Roh Kudus.
Mengapa "Hari Tuhan"?
Karena itu adalah harinya Tuhan (Wahyu 1:10). Yesus dibangkitkan dari
kubur pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu (Markus 16:1-7)
dan menjadi buah sulung kebangkitan, harapan dari semua umat manusia
(1 Korintus 15:20). Turunnya Roh Kudus, yang Yesus sudah janjikan,
terjadi pada hari Pantekosta, Hari Tuhan (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Sejak hari itu, orang-orang percaya mulai bersaksi tentang Yesus
Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Oleh karena itu Hari Tuhan menjadi
peringatan lahirnya Gereja Kristus.
Hari Tuhan adalah hari pertama dari tiap-tiap minggu (1 Korintus
16:2), hari yang penuh dengan hidup dan berkat bagi enam hari yang
berikut.. Yesus mati satu hari sebelum hari Sabat, dibaringkan di
kubur pada hari Sabat dan di bangkitkan dari kematian pada Hari
Tuhan. Melalui kebangkitan- Nya, Dia menghancurkan kuasa maut dan
memastikan keselamatan kita. Pada Hari Tuhan dua ribu tahun silam,
orang-orang Kristen dibebaskan dari maut dan kutuk. Jadi sekarang ini
pada Hari Tuhan, kita menghargai benar harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.
Roh Kudus mendiami orang-orang Kristen yang telah disucikan oleh
darah Yesus, dan memberikan kesaksian atas kebangkitan Yesus.
Hari Sabat tidak mampu memberi kebebasan sejati bagi roh jiwa kita.
Yesus Kristus menyempurnakan hari Sabat dan memberi kebebasan sejati
kepada roh jiwa manusia. Yesus Kristus lebih besar dari pada hari
Sabat dan Dialah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8). Marilah kita
menghadiri ibadah dengan setia untuk mematuhi perintah-Nya.
Ucapan Syukur untuk keselamatan kita, inspirasi untuk kebangkitan kita
Pada Hari Tuhan, kita dipenuhi dengan ucapan syukur atas penebusan
dan keselamatan. Hari Tuhan adalah hari sukacita, hari satu-satunya
yang adalah milik kasih karunia dan kebenaran. Pada Hari Tuhan ini,
orang-orang Kristen bertemu dan saling membagi pengharapan mereka
atas kebangkitan. Jika tidak ada kebangkitan, iman kita mejadi sia-
sia (1 Korintus 15:12-20). Tujuan akhir iman bagi kita orang-orang
Kristen adalah kebangkitan (Filipi 3:10-14).
Kristus dibangkitkan dari kematian, menjadi buah sulung kebangkitan
diantara mereka yang tertidur dan terangkat ke sorga.
Ketika Dia datang kembali, mereka yang menjadi milik-Nya pertama-tama
akan dibangkitkan (1 Korintus 15:20-23), dan sisanya akan ikut dalam
kebangkitan yang berikut (1 Korintus 15:24). Jika tidak ada
kebangkitan orang mati maka tidak ada harapan untuk kehidupan kekal.
Untuk dibangkitkan dari kematian sebagai yang tidak bisa binasa lagi
adalah bagian inti dari iman kita dan suatu janji penting dari Allah
untuk Gereja Kristen masa kini.
Diberkatilah mereka yang akan termasuk dalam kebangkitan pertama
(Wahyu 20:4-6). Pada Hari Tuhan, kita memperbaharui kepastian kita
akan kebenaran dan janji mengenai kebangkitan pertama.. Selama kita
menerima kesaksian Tuhan melalui Firman-Nya. Kita juga dapat
mengalami sebelumnya sejenis kehidupan yang kita akan miliki di surga
ketika kita memerintah untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, kita harus mengakhiri kebiasaan kita yang bermalas-
malasan dan berpartisipasi dalam pekerjaaan melayani Gereja untuk
kemuliaan Kristus. Kita harus hidup sebagai imamat yang rajani (1
Petrus 2:9) dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus
Kristus yang kedua.
Beberapa kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam beribadah pada Hari Tuhan
Pada hari-hari kerja:
Tetap berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menghadiri Ibadah
pada Hari Tuhan.
Pada hari Sabtu malam, persiapkan uang persembahan dan perlengkapan
yang diperlukan seperti Alkitab, Kidung Pujian, alat tulis dan lain-
lain.
Pada Hari Tuhan:
Bangun lebih pagi dan mempersiapkan diri.
Tiba di gereja dua puluh menit sebelum ibadah dimulai.
Beribadah dengan kepenuhan Roh Kudus (Yohanes 4:24).
Ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan (Efesus 4:12).
Jauhkan diri dari melakukan kesenangan, dan keinganan duniawi dan
dari amarah. Gunakan kata-kata berkat.
Layani sesama.
Jangan membuat janji untuk tujuan keduniawian dan rencana apapun
untuk mengadakan perjalanan.
Hari Tuhan adalah Hari untuk Tuhan
0 komentar:
Post a Comment