Kisah Nintendo DS: Dianggap Tidak Masuk Akal Tapi Sukses Besar
Jakarta - Hingga kini seri handheld Nintendo, mulai dari DS hingga 3DS sudah terjual ratusan jutaan unit di seluruh dunia. Tapi tahukah Anda jika perangkat DS sendiri awalnya tidak disetujui oleh sebagian besar staf di Nintendo itu sendiri?
Ya, setidaknya inilah yang terungkap dalam sebuah wawancara oleh mantan General Manager of Nintendo Research & Engineering Nintendo, Satoru Okada. Pria yang pensiun dari Nintendo tahun 2012 lalu ini menyebut jika di awal pengembangan, DS sempat menjadi pembahasan yang serius di kalangan internal.
Hal ini karena sebagian staf di Nintendo sudah sreg dengan Game Boy yang pada saat itu sudah menjadi handheld yang ikonik dari Nintendo. Para pekerja di Nintendo pun saat itu sedang memikirkan bagaimana mereka bisa merilis penerus Game Boy.
Ketika itu, mantan President Nintendo Satoru Iwata mendatangi Okada memintanya untuk membuat desain handheld yang baru mirip dengan Game & Watch. Ide ini didapat dari presiden Nintendo sebelum Iwata, yakni Hiroshi Yamauchi.
"Iwata-san mendatangiku. Dan berkata, "Aku berbicara dengan Yamauchi-san lewat telepon dan ia pikir sebuah konsol harus punya dua layar. Mirip Game & Watch," ujar Iwata dikutip detikINET dari Japanese Nintendo.
Pembicaraan Iwata dan Yamauchi yang mengerucut pada handheld dengan dua layar itu pun ditentang oleh banyak staf Nintendo. Menurut Okada dan sebagian orang di Nintendo, ide itu dianggap tidak masuk akal. Pasalnya ketika itu desain handheld yang dianggap berhasil adalah model candybar seperti Game Boy atau Sony PSP.
"Waktu era Game & Watch, ini menjadi hal yang berbeda karena layar kedua memungkinkan kita untuk melipatgandakan area bermain dan jumlah elemen pada grafis di layar. Tapi di era game modern, itu tidak ada gunanya," ujarnya lagi.
Okada pun sempat ingin mengubah pemikiran Yamauchi, tapi dicegah oleh Iwata yang saat itu berusaha meyakinkan Okada untuk menuruti apa yang diinginkannya. Dan hasilnya, ternyata Nintendo DS hingga saat ini malah sukses terjual hingga 150 juta unit. Jumlah penjualan tersebut bahkan mengalahkan kompetitornya pada saat itu, Sony PSP yang hanya terjual setengahnya.
"Jadi, apa yang dikatakan Iwata itu benar dan ide Yamauchi sungguh cemerlang!," pungkasnya.
Jakarta - Hingga kini seri handheld Nintendo, mulai dari DS hingga 3DS sudah terjual ratusan jutaan unit di seluruh dunia. Tapi tahukah Anda jika perangkat DS sendiri awalnya tidak disetujui oleh sebagian besar staf di Nintendo itu sendiri?
Ya, setidaknya inilah yang terungkap dalam sebuah wawancara oleh mantan General Manager of Nintendo Research & Engineering Nintendo, Satoru Okada. Pria yang pensiun dari Nintendo tahun 2012 lalu ini menyebut jika di awal pengembangan, DS sempat menjadi pembahasan yang serius di kalangan internal.
Hal ini karena sebagian staf di Nintendo sudah sreg dengan Game Boy yang pada saat itu sudah menjadi handheld yang ikonik dari Nintendo. Para pekerja di Nintendo pun saat itu sedang memikirkan bagaimana mereka bisa merilis penerus Game Boy.
Ketika itu, mantan President Nintendo Satoru Iwata mendatangi Okada memintanya untuk membuat desain handheld yang baru mirip dengan Game & Watch. Ide ini didapat dari presiden Nintendo sebelum Iwata, yakni Hiroshi Yamauchi.
"Iwata-san mendatangiku. Dan berkata, "Aku berbicara dengan Yamauchi-san lewat telepon dan ia pikir sebuah konsol harus punya dua layar. Mirip Game & Watch," ujar Iwata dikutip detikINET dari Japanese Nintendo.
Pembicaraan Iwata dan Yamauchi yang mengerucut pada handheld dengan dua layar itu pun ditentang oleh banyak staf Nintendo. Menurut Okada dan sebagian orang di Nintendo, ide itu dianggap tidak masuk akal. Pasalnya ketika itu desain handheld yang dianggap berhasil adalah model candybar seperti Game Boy atau Sony PSP.
"Waktu era Game & Watch, ini menjadi hal yang berbeda karena layar kedua memungkinkan kita untuk melipatgandakan area bermain dan jumlah elemen pada grafis di layar. Tapi di era game modern, itu tidak ada gunanya," ujarnya lagi.
Okada pun sempat ingin mengubah pemikiran Yamauchi, tapi dicegah oleh Iwata yang saat itu berusaha meyakinkan Okada untuk menuruti apa yang diinginkannya. Dan hasilnya, ternyata Nintendo DS hingga saat ini malah sukses terjual hingga 150 juta unit. Jumlah penjualan tersebut bahkan mengalahkan kompetitornya pada saat itu, Sony PSP yang hanya terjual setengahnya.
"Jadi, apa yang dikatakan Iwata itu benar dan ide Yamauchi sungguh cemerlang!," pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment