728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Menyerah Atau Memutar Otak Menyelesaikan Persoalan

    Dulu Pusing Tabungan Cuma Rp 1 Juta, Sumartok Kini 'Diguyur' USD 1 Juta

    Jakarta - Sumartok ingat betul pahit getirnya merintis usaha sendiri adalah saat keuangan cekak tetapi harus tetap membayar gaji bulanan karyawan.

    Mental Sumartok saat itu benar-benar diuji. Pilihannya tinggal dua: menyerah dan gulung tikar atau memutar otak untuk menyelesaikan persoalan.

    Beruntung, jalan terjal menjadi entrepreneur telah menempa mental Sumartok. Sampai akhirnya kini ia tercatat sebagai pendiri dan CEO startup travel online bernama Tripvisto.

    Kisah perjalanan co-founder Tripvisto ini memang memiliki penuh liku. Sebelum mendirikan Tripvisto, Sumartok sempat membangun penyedia tur online bernama Flamingo pada tahun 2011 yang pada akhirnya harus ia tutup di akhir tahun 2012.

    “Saya suka traveling sejak tahun 2005 dan merasa susah sekali mendapatkan local guide atau local tour operator yang bisa dipercaya ketika harus traveling ke daerah yang relatif belum mainstream,” ujar Sumartok.

    “Dari situ, saya melihat adanya peluang karena ketika bertemu local guide yang bagus, mereka ini kebanyakan pengusaha travel kecil tapi memiliki passion dan dedikasi yang tinggi, hanya saja belum mengerti bagaimana menggunakan internet untuk memasarkan jasa mereka," jelasnya.

    Dengan semangat membantu para local guide itu serta kecintaannya pada dunia travel, Sumartok mendirikan bisnis di bidang travel. Ia mengakui bahwa salah satu tantangan utama menjadi seorang entrepreneur ialah memiliki mental yang siap diuji.

    “Pada waktu gagal, betul-betul dibutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi masalah satu-satu, menyelesaikan dan bangun lagi,” jelas Sumartok.

    Ia menceritakan pengalamannya yang memiliki uang kurang dari Rp 1 juta di tabungan, dan merasa panik karena sudah tidak memiliki sumber penghasilan dan telah memberhentikan karyawan karena tidak lagi sanggup membayar gaji.

    “Akhirnya saya belajar mengatur keuangan dengan ketat sekali, sehari hanya boleh spending Rp 25.000 waktu itu, sambil berusaha mencari pekerjaan freelance dan membangun kembali cikal bakal Tripvisto sekarang dari nol,” jelas Sumartok.

    Sumartok berhasil menyambung hidup dengan menjadi freelancer sebagai presentation designer. Ia juga merasa beruntung memiliki seorang mentor yang merupakan mantan atasannya sewaktu masih bekerja di perusahaan telekomunikasi yang selalu siap dan punya waktu untuk memberikan bantuan moral, nasehat, dan bahkan sempat meminjamkan sedikit uang untuk bisa bertahan hidup.

    Selama satu tahun bootstrapping, akhirnya Sumartok bisa mendapatkan omzet ratusan juta rupiah dengan modal awal kurang dari Rp 2 juta. Ia lalu kembali membangun Tripvisto dari nol sembari menjalankan profesinya sebagai freelancer. “Sembari itu, saya juga belajar digital marketing, SEO, Wordpress, merangkap sebagai customer service, tour guide, dan melakukan sales call ke klien potensial untuk Tripvisto," ungkapnya.

    Singkat kata, akhirnya Sumartok bisa kembali menjalankan usaha travel yang dicintainya dengan penuh waktu saat ini. 'Fail fast, fail often' menjadi salah satu mantra sukses Sumartok dalam membangun bisnis startup.

    “Mungkin sudah klise, tapi ini penting sekali. Startup bekerja dengan resource yang terbatas, jadi bergerak cepat, melakukan banyak eksperimen, gagal dan cepat bangun lagi sangat penting,” tegasnya.

    Tripvisto yang didirikan pada Agustus 2014 oleh Sumartok dan Aditya Saputra kini semakin eksis dan dilirik pemilik modal. Jika dulu Sumartok dibikin pusing lantaran harus menggaji karyawan tetapi cuma punya tabungan Rp 1 juta, ia kini bisa menangis bahagia karena baru 'diguyur' investasi Seri A sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 13,6 miliar yang dipimpin oleh Gobi Partners.

    Namun tentu saja, pendanaan ini bukan untuk foya-foya. Namun untuk lebih mengembangkan produk Tripvisto dengan menambah inventori domestik dan internasional, menambah destinasi serta opsi paket untuk setiap destinasi.

    Termasuk untuk merekrut anggota tim baru khususnya di bidang teknologi, produk, dan pemasaran, dan mengembangkan pemasaran, termasuk menggunakan metode inbound dan content marketing serta periklanan untuk memperkuat bisnis.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Menyerah Atau Memutar Otak Menyelesaikan Persoalan Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top