728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Misteri Pelangi

    Mengapa Pelangi Tak Seperti Pelangi?

    Awan Aneh di Kosta Rika, pada September 2015

    Kosta Rika heboh pertengahan September tahun lalu. Berbeda dari hari-hari lainnya, langit di Kota San Jose, Hatillo, Parrita, San Miguel de Escazu, dan Pavas seolah-olah menyala. Selama beberapa saat, awan di langit negara di Amerika Tengah itu penuh warna. Tak sedikit warga Kosta Rika menyangka, kiamat tiba.

    "Orang-orang berhenti beraktivitas untuk memandang langit. Langit membuka seperti inilah hari akhir.... Ini seperti tanda-tanda dari Tuhan," kata Jessie Montealegre, warga Kota San Miguel de Escazu, kepada ABC. Anak Jose Petit segera menyambar kamera dan mengabadikan kejadian langka itu. "Kami takjub tak tahu apa itu.... Kami tak pernah menyaksikan pemandangan seperti itu sebelumnya," kata Petit.

    Beberapa hari sebelumnya, tampak pula pemandangan tak biasa di langit Carolina Selatan, Amerika Serikat. Seolah-olah ada api unggun besar menyala di atas sana. Kiamat, seperti yang disangka warga Kosta Rika, terang belum tiba. Langit yang menyala di atas Kota San Jose dan Escazu, menurut Eladio Solano, meteorolog dari Badan Meteorologi Nasional Kosta Rika, hanyalah fenomena langit biasa. Hal itu terjadi akibat pembiasan cahaya matahari oleh kumpulan air dan kristal es dalam formasi awan.

    Menurut ahli cuaca Angela Fritz kepada Washington Post, peristiwa seperti di Kosta Rika dan Carolina Selatan kadang terjadi sebelum muncul awan badai, ketika aliran udara ke atas bertemu dengan udara dingin dan melahirkan titik-titik air dan kristal es. Kristal es dan titik-titik air inilah yang membiaskan dan memantulkan cahaya matahari di balik awan dan melahirkan rupa-rupa spektrum warna menyerupai pelangi.

    Tak seperti yang kita kenal lewat lagu dan dongeng anak-anak saat kita masih kecil, pelangi tak sesederhana yang kita sangka. Pelangi yang menakjubkan itu ternyata tak selalu punya tujuh warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ada pelangi yang didominasi warna merah, ada pula pelangi yang cuma punya dua warna, yakni merah dan kuning.

    Bagaimana pelangi bisa punya rupa-rupa spektrum warna? Jika titik-titik air hujan sangat tipis, warna pelangi bakal cenderung pucat. Saat matahari berada di ujung horizon langit, di timur atau barat, warna pelangi cenderung hanya punya dua warna, merah dan kuning. Ketika posisi matahari ada di kaki langit, cahaya matahari harus menembus lapisan atmosfer bumi lebih tebal.

    "Gelombang cahaya merah bisa melewatinya, gelombang cahaya yang lain tidak mampu menembusnya," kata Jean Ricard, peneliti di Pusat Riset Meteorologi Nasional Prancis, dikutip National Geographic, pertengahan Desember tahun lalu.

    Selama bertahun-tahun, Ricard dan timnya mengumpulkan ratusan foto pelangi dengan pelbagai spektrum warna. Pada beberapa kasus, Ricard menemukan pelangi berlapis-lapis. Di tempat lain, dia menyaksikan pelangi yang merah sekali. Sejak 1950-an, para ahli cuaca menggolongkan pelangi berdasarkan curah hujan. Makin deras hujan, makin terang pula pelangi. Belakangan, penggolongan pelangi juga ditentukan berdasarkan sudut ketinggian posisi matahari.

    Busur pelangi, menurut Ricard, tak selalu konstan. Seperti apa pelangi sangat dipengaruhi konsentrasi titik air dan posisi matahari. "Bahkan hanya jeda beberapa detik saja, warna pelangi bisa berganti lantaran titik hujan yang membentuk busur pelangi sudah berubah," kata Ricard. Ketika titik air berubah, berubah pula kecepatan dan sudut pantul gelombang cahaya saat menembus titik-titik air, menghasilkan spektrum warna berbeda.

    Ricard dan timnya mengklasifikasikan pelangi dalam 12 jenis. Menurut Ricard, pelangi bisa memiliki maksimum empat unsur. Ada busur utama dengan warna merah di atas dan biru-ungu di dasar, ada busur kedua di atas busur utama dengan susunan warna berkebalikan dari busur utama. Di antara kedua busur, terdapat zona gelap bernama pita Alexander. Di zona ini, titik-titik air memantulkan cahaya yang datang. Unsur keempat adalah busur supernumerary, di mana cahaya menyebar dan saling meniadakan lewat difraksi dan interferensi di atmosfer bumi.

    Ternyata, menurut penelitian Ricard, posisi mataharilah yang paling menentukan seperti apa spektrum warna pelangi, baru disusul intensitas hujan. Apakah sang surya ada di kaki langit atau pas di atas kepala, maka berbeda pula warna pelanginya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Misteri Pelangi Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top