728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Perang Melawan Semua Umat Manusia

    Lewat Ring Tinju, Bea Diallo Jauhkan Pemuda Muslim Belgia dari Radikalisme

    BRUSSELS - Bea Diallo (45) adalah salah satu petinju kelas menengah di masanya dan kini adalah salah seorang anggota parlemen Belgia.

    Pria Muslim yang lahir di Liberia ini mengaku sangat memahami mengapa sebagian pemuda Muslim negeri itu terjerembab ke dalam radikalisme.

    Kini, Diallo menggunakan pelajaran yang didapat sepanjang karier bertinjunya untuk memotovasi para pemuda Belgia agar menjauhi radikalisme.

    "Tinju membantu saya menjadi sosok seperti saat ini," kata Diallo kepada AFP setibanya di sasana tinju miliknya dari gedung parlemen.

    "Kini saya mencoba menularkan kekuatan ini dan mengajarkan bahwa saya merasakan perasaan terbuang dari sebuah komunitas," tambah Diallo.

    Diallo, putra seorang diplomat Guinea dan ibu yang berasal dari Senegal, mengatakan, dia terperangkap dalam lingkaran kekerasan di mas mudanya.

    "Saya menjadi orang yang sangat keras, sangat ekstrem setelah diserang kelompok skinhead di Perncis. Saat itu teman saya kehilangan satu bola matanya," kenang Diallo.

    "Jika kejadian itu terjadi saat ini, di mana ada orang datang dan mencuci otak saya, pasti saya sudah terjerumus ke dalam radikalisme," tambah dia.

    Sejak masa-masa gelap penuh kekerasan itu, Diallo sudah memutarbalikkan kehidupannya, terutama setelah keluarganya pindah ke Brussels, Belgia.

    "Saat itulah saya mulai banyak membaca karya-karya Martin Luther King dan Mahatma Gandhi," kata Diallo.

    Usai gantung sarung tinju, ayah empat anak ini kemudian menjadi pelatih. Dia mengelola sasana tinju, bekerja sebagai anggota dewan kota, dan anggota parlemen di kota Brussels.

    Diselamatkan tinju


    Diallo mulai mengenal dunia tinju saat berusia 16 tahun dan langsung merasakan manfaat dari kedisiplinan dan semangat kesetaraan olahraga ini.

    Selain bertinju, Diallo juga belajar keras di SMA hingga universitas.

    Pada 1998, dia mengalahkan petinju AS Rob Bleakley untuk merebut gelar kelas menengah Federasi Tinju Dunia (IBF) di hadapan 50.000 orang di Conakry, Guinea.

    Dia sukses mempertahankan gelar tersebut selama enam tahun.

    Sebagai seorang Muslim, Diallo sangat akrab dengan istilah jihad. Namun dia memaknai jihad sebagai upaya untuk memperbaiki diri.

    "Saya ingin membagi pengalaman dengan para pemuda yang terkadang kehilangan arah," kata Diallo.

    Dia menambahkan, merasa sangat dekat dengan para pemuda Belgia keturuan Maroko, karena sama-sama berasal dari neara jajalan di Afrika sehingga merasa selalu menjadi "orang luar" di Belgia.

    Memang upayanya tak mudah. Bahkan saat dia menyerukan hening cipta untuk korban 32 korban tewas akibat bom Brussels pada 22 Maret lalu, banyak yang menentangnya.

    "Saya katakan, apakah mereka tahu siapa yang tewas? Muslim, Kristen, Yahudi, Arab, kulit hitam, kulit putih. Mereka mengincar semua orang," ujar Diallo.

    "Ini bukan Islam memerangi Barat. Ini adalah perang melawan kita semua," tambah Diallo.

    Tinju dan diskusi

    Sebagai bekas petinju, hal yang paling dipahami Diallo adalah bertinju. Itulah sebabnya dia mendirikan sasana yang digunakannya sebagai sarana menjauhkan pemuda Belgia dari radikalisme.

    Apalagi, Belgia adalah negara Eropa yang jika dihitug per kapita merupakan "penyumbang" terbesar di Eropa dalam hal jumlah pemuda yang berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS.

    Sejauh ini jumlah para pemuda Belgia yang berada di Irak dan Suriah diperkirakan mencapai 465 orang.

    Diallo tak menyanggah fakta bahwa banyak sasana bela diri digunakan para pemuda untuk berlatih sebelum bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

    Namun, dia mengatakan sasana tinju Emergence XL miliknya tidak akan menerima siapa saja yang datang untuk mencuci otak para pemuda.

    Selain menjadi rekan latih tanding di dalam ring, Diallo juga kerap berdiskusi tentang Islam dan masalah lain dengan para muridnya.

    Diallo bahkan mengklaim sukses menghindarkan setidaknya stau pemuda dari potensi menjadi radikal.

    Hassan Bousetta, seorang politisi sosialis dan guru besar, mengatakan, Diallo adalah teladan untuk banyak pemuda Muslim dari komunitas keturunan Maroko.

    "Meski belum menjadi politisi besar, Diallo bisa menjadi model nasional jika satu saat nanti menjadi menteri," kata Bousetta.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Perang Melawan Semua Umat Manusia Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top