Inikah Korban Bully Paling Sukses di Dunia?
Dialah Elon Musk. Ia lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada 28 Juni 1971.
Ia hidup berkecukupan. Ayahnya pilot dan pelayar yang suka petualangan sedangkan ibunya seorang model.
Siapa sangka, dia adalah korban bully di masa kecil. Bukan bully biasa saja, melainkan cukup parah.
Elon bersama dua adiknya, Kimbal dan yang terkecil Tisca. Elon gila membaca buku, suka hal-hal berbau fiksi sains dan komputer. Senang menyendiri, Elon juga agak canggung bergaul. Maka ia jadi incaran pelaku bully di sekolahnya.
Elon jadi bulan-bulanan di sekolahnya, kadang dihajar sampai pingsan. Terluka karena dijatuhkan dari tangga ke lantai bahkan sampai harus masuk rumah sakit pun pernah dialaminya.
Bersama sang adik. "Untuk beberapa alasan, mereka mengincarku jadi korban dan mereka melakukannya non stop," katanya tentang bully yang dialaminya.
Bersama ibunya yang cantik, Maye Musk.
Pengalaman yang buruk itu, baik di sekolah maupun di rumah, membuat Elon akhirnya meninggalkan Afrika Selatan. Tepatnya pada umur 18 tahun dia pindah ke rumah pamannya di Montreal, Kanada dan mendapat kewarganegaraan di sana.
Mengejar ambisi-ambisi besarnya, ia pindah ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara adidaya itu sejak tahun 2002.
Saat mendirikan PayPal, layanan keuangan yang akhirnya dibeli eBay.
Elon Musk muda yang kehilangan rambutnya, mungkin karena selalu berpikir keras.
Bersama istri pertamanya, Justine.
Elon kini sukses besar, antara lain mendirikan perusahaan mobil listrik Tesla.
Mobil Tesla meskipun sumber dayanya listrik performanya sangat tinggi dan dibekali software canggih.
Ia juga mendirikan perusahaan pesawat luar angkasa SpaceX.
Wanita pun berebut mendekatinya. Ini Elon bersama istri keduanya, model Talulah Riley. Mereka juga akhirnya bercerai.
Forbes menaksir harta kekayaan Elon saat ini sekitar USD 17,4 miliar atau di kisaran Rp 231 triliun.
Penampilannya sekarang sudah jauh berbeda.
Bersama kekasih barunya, aktris cantik Hollywood, Amber Heard yang adalah mantan Johny Depp.
Dalam misi terbaru, ia optimis bisa membuka jalan manusia ke planet Mars.
Ia hidup berkecukupan. Ayahnya pilot dan pelayar yang suka petualangan sedangkan ibunya seorang model.
Siapa sangka, dia adalah korban bully di masa kecil. Bukan bully biasa saja, melainkan cukup parah.
Elon bersama dua adiknya, Kimbal dan yang terkecil Tisca. Elon gila membaca buku, suka hal-hal berbau fiksi sains dan komputer. Senang menyendiri, Elon juga agak canggung bergaul. Maka ia jadi incaran pelaku bully di sekolahnya.
Elon jadi bulan-bulanan di sekolahnya, kadang dihajar sampai pingsan. Terluka karena dijatuhkan dari tangga ke lantai bahkan sampai harus masuk rumah sakit pun pernah dialaminya.
Bersama sang adik. "Untuk beberapa alasan, mereka mengincarku jadi korban dan mereka melakukannya non stop," katanya tentang bully yang dialaminya.
Bersama ibunya yang cantik, Maye Musk.
Pengalaman yang buruk itu, baik di sekolah maupun di rumah, membuat Elon akhirnya meninggalkan Afrika Selatan. Tepatnya pada umur 18 tahun dia pindah ke rumah pamannya di Montreal, Kanada dan mendapat kewarganegaraan di sana.
Mengejar ambisi-ambisi besarnya, ia pindah ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara adidaya itu sejak tahun 2002.
Saat mendirikan PayPal, layanan keuangan yang akhirnya dibeli eBay.
Elon Musk muda yang kehilangan rambutnya, mungkin karena selalu berpikir keras.
Bersama istri pertamanya, Justine.
Elon kini sukses besar, antara lain mendirikan perusahaan mobil listrik Tesla.
Mobil Tesla meskipun sumber dayanya listrik performanya sangat tinggi dan dibekali software canggih.
Ia juga mendirikan perusahaan pesawat luar angkasa SpaceX.
Wanita pun berebut mendekatinya. Ini Elon bersama istri keduanya, model Talulah Riley. Mereka juga akhirnya bercerai.
Forbes menaksir harta kekayaan Elon saat ini sekitar USD 17,4 miliar atau di kisaran Rp 231 triliun.
Penampilannya sekarang sudah jauh berbeda.
Bersama kekasih barunya, aktris cantik Hollywood, Amber Heard yang adalah mantan Johny Depp.
Dalam misi terbaru, ia optimis bisa membuka jalan manusia ke planet Mars.
Posts
0 komentar:
Post a Comment