Pedang Pembunuh Naga, dalam bahasa China disebut To Liong To . Oleh para jago silat Tiongkok di jaman dahulu, pedang ini dimitoskan sebagai simbul kedigdayaan Dengan memiliki pedang To Liong To, si jago silat akan sulit terkalahkan. Bagi penggemar buku silat tentunya To Liong To tidak asing lagi.
Di Eropa, para raja pada jaman setelah Masehi, mereka memitoskan Tombak Pembunuh Allah yang diperebutkan dari jaman ke jaman Ini adalah tombak yang diyakini telah digunakan untuk membunuh Yesus saat Dia disalib. Para Raja Eropa meyakini bahwa barangsiapa yang memiliki tombak sakti ini tidak akan bisa dikalahkan oleh siapa pun. Bagaimana tidak, Yesus putra Allah yang menjelma menjadi manusia saja bisa dikalahkan dan mati dibunuh oleh tombak ini apalagi sekedar manusia biasa. Begitulah mitosnya.
Yang dimaksud dengan tombak disini sebenarnya hanya ujung tombaknya saja yang berukuran 50,7 cm. Tombak tersebut pernah patah menjadi dua, tetapi akhirnya digabung lagi menjadi satu dengan dipasangnya paku ditengah tombak tersebut, dan paku yang dipasang disitu pun bukannya sekedar sembarang paku
biasa saja melainkan paku yang digunakan untuk menyalib Tuhan Yesus.
Untuk menutupi sambungannya, raja Karl IV membungkus mata ombak tersebut dengan emas dan mencantumkan tulisan LANCEA ET CLAVUS DOMINI yang artinya Tombak dan Paku Tuhan. Mata tombak itu diyakini telah digunakan oleh serdadu Romawi yang bernama Longinus untuk menusuk lambung Tuhan Yesus ketika Ia berada di kayu salib.
Bagi orang Eropa, kesaktian azimat ujung tombak ini, telah terbuktikan, sehingga mata tombak suci ini sejak ribuan tahun telah menjadi rebutan dari para penguasa dunia. Mulai dari Kaisar Romawi Konstantin, Alexander Agung, Napoleon, Hitler sampai dengan General Patton dari USA. Bahkan raja Heinrich I di th 921 telah bersedia menukar sebagian besar dari tanah kerajaannya hanya untuk mendapatkan ujung tombak suci ini. Menurut tradisi Jerman, Charlemagne telah bisa memenangkan peperangan sampai 47 kali karena ia memegang tombak suci tersebut pada saat ia berperang, Ketika ia meletakan tombak suci, ia pun mati terbunuh, walaupun itu hanya diletakkan beberapa menit saja. Hal yang serupa terjadi dengan Kaisar Fredriech Barbarosa.
Hitler merampok tombak suci dari Hapsburg dan ia menyimpannya di dalam gereja St Catarina, tetapi pada tgl 30 April 1945 jam 14.10 ujung tombak suci tersebut diambil oleh Lt. Walter William Horn (Ser. No. 01326328) dari tentara AS, dan aneh tapi nyata tepatnya 80 menit kemudian setelah tombak suci itu diambil alih, pada hari yang sama di Berlin jam 15.30 Hitler bunuh diri di tempat persembunyiannya. Apakah ini ada kaitannya dengan tombak suci tersebut yang sudah tidak dimiliknya lagi?
General George S. Patton dari AS gusar sekali ketika ia mengetahui bahwa General Eisenhower ingin mengembalikan tombak suci tersebut kepada pemiliknya di Vienna. Oleh sebab itulah banyak orang menduga ia membuat duplikat dari tombak suci tersebut, sedangkan originalnya disimpan oleh dia pribadi. Hal inilah yg menyebabkan General Patton menjadi seorang jenderal yang terhebat di dunia, sehingga di tahun 1970 perusahaan film Twentieth Century Fox's telah membuat film khusus mengenai dia yang telah menghasilkan 8 oscar.
Menurut kepercayaan orang Yahudi, tulang memuat kekuatan. Untuk menghilangkan kekuatan seseorang tulangnya harus dipatahkan dan diremukkan. Begitu juga ketika Yesus disalib, tulangnya harus diremukkan sampai wafat. Untuk membuktikan bahwa Yesus telah benar-benar wafat, lambungNya ditusuk oleh tombak. Dari sinilah mulai timbul kepercayaan bahwa orang yang memiliki mata ombak itu tidak akan bisa terkalahkan, karena ujung tombak tersebut telah disucikan oleh darah Yesus.
Longinus adalah tentara Romawi yang baru mengawali tugasnya sebagai bintara Rumawi. Ia ditugaskan untuk menjaga Yesus dibukit Golgatha. Dia belum pernah menggunakan tombaknya untuk perang maupun membunuh. Menusuk lambung Yesus ketika berada dikayu salib merupakan pertama kalinya tombak itu digunakan.
Ujung tombak tersebut sebenarnya bukan untuk membunuh Yesus, sebab pada saat ujung tombak ditusukan ke lambung, sesungguhnya Yesus telah wafat. Hal itu untuk membuktikan bahwa Yesus telah benar-benar wafat. Ketika mereka sampai kepada Yesus, mereka melihat Ia sudah meninggal. Jadi mereka tidak mematahkan kaki-Nya tetapi lambung Yesus ditusuk dengan tombak oleh seorang dari prajurit-prajurit itu; dan segera keluarlah darah dan air (Yohanes 19:33-34)
Setelah Yusuf dari Arimathea membawa jenazah Yesus untuk di makamkan, Pilatus memerintahkan Longinus untuk menjaga kuburanNya. Pada hari ketiga ketika Yesus bangkit dari kematian-Nya. Longinus segera pergi ke kota untuk menyebar luaskan berita, tentang kebangkitan Yesus, hal ini tentu saja ditentang oleh orang-orang Farisi yang tidak menginginkan terbuktinya bahwa Yesus adalah benar Mesias atau Putera Allah. Maka dari itu Longinus segera ditangkap dan dibunuh dengan dipancung kepalanya oleh rekan-rekannya sendiri atas perintah dari orang Farisi.
Longinus, walaupun ia telah menusuk lambung Yesus dengan tombak, tetapi akhirnya ia percaya bahwa Yesus telah benar-benar bangkit dari kematian,. Ia kemudian menjadi martir pertama dari para pengikut Kristus. Oleh sebab itu Bernini telah membuat patung dari Longinus di St Peter – Vatikan.
Hanya sayangnya sampai detik ini tidak bisa dipastikan apakah ujung tombak yg berada di Wina itu adalah ujung tombak yang asli ataukah yang palsu, sebab di Polandia juga ada ujung tombak yang dinyatakan sebagai tombak dari Longinus.
Di Eropa, para raja pada jaman setelah Masehi, mereka memitoskan Tombak Pembunuh Allah yang diperebutkan dari jaman ke jaman Ini adalah tombak yang diyakini telah digunakan untuk membunuh Yesus saat Dia disalib. Para Raja Eropa meyakini bahwa barangsiapa yang memiliki tombak sakti ini tidak akan bisa dikalahkan oleh siapa pun. Bagaimana tidak, Yesus putra Allah yang menjelma menjadi manusia saja bisa dikalahkan dan mati dibunuh oleh tombak ini apalagi sekedar manusia biasa. Begitulah mitosnya.
Yang dimaksud dengan tombak disini sebenarnya hanya ujung tombaknya saja yang berukuran 50,7 cm. Tombak tersebut pernah patah menjadi dua, tetapi akhirnya digabung lagi menjadi satu dengan dipasangnya paku ditengah tombak tersebut, dan paku yang dipasang disitu pun bukannya sekedar sembarang paku
biasa saja melainkan paku yang digunakan untuk menyalib Tuhan Yesus.
Untuk menutupi sambungannya, raja Karl IV membungkus mata ombak tersebut dengan emas dan mencantumkan tulisan LANCEA ET CLAVUS DOMINI yang artinya Tombak dan Paku Tuhan. Mata tombak itu diyakini telah digunakan oleh serdadu Romawi yang bernama Longinus untuk menusuk lambung Tuhan Yesus ketika Ia berada di kayu salib.
Bagi orang Eropa, kesaktian azimat ujung tombak ini, telah terbuktikan, sehingga mata tombak suci ini sejak ribuan tahun telah menjadi rebutan dari para penguasa dunia. Mulai dari Kaisar Romawi Konstantin, Alexander Agung, Napoleon, Hitler sampai dengan General Patton dari USA. Bahkan raja Heinrich I di th 921 telah bersedia menukar sebagian besar dari tanah kerajaannya hanya untuk mendapatkan ujung tombak suci ini. Menurut tradisi Jerman, Charlemagne telah bisa memenangkan peperangan sampai 47 kali karena ia memegang tombak suci tersebut pada saat ia berperang, Ketika ia meletakan tombak suci, ia pun mati terbunuh, walaupun itu hanya diletakkan beberapa menit saja. Hal yang serupa terjadi dengan Kaisar Fredriech Barbarosa.
Hitler merampok tombak suci dari Hapsburg dan ia menyimpannya di dalam gereja St Catarina, tetapi pada tgl 30 April 1945 jam 14.10 ujung tombak suci tersebut diambil oleh Lt. Walter William Horn (Ser. No. 01326328) dari tentara AS, dan aneh tapi nyata tepatnya 80 menit kemudian setelah tombak suci itu diambil alih, pada hari yang sama di Berlin jam 15.30 Hitler bunuh diri di tempat persembunyiannya. Apakah ini ada kaitannya dengan tombak suci tersebut yang sudah tidak dimiliknya lagi?
General George S. Patton dari AS gusar sekali ketika ia mengetahui bahwa General Eisenhower ingin mengembalikan tombak suci tersebut kepada pemiliknya di Vienna. Oleh sebab itulah banyak orang menduga ia membuat duplikat dari tombak suci tersebut, sedangkan originalnya disimpan oleh dia pribadi. Hal inilah yg menyebabkan General Patton menjadi seorang jenderal yang terhebat di dunia, sehingga di tahun 1970 perusahaan film Twentieth Century Fox's telah membuat film khusus mengenai dia yang telah menghasilkan 8 oscar.
Menurut kepercayaan orang Yahudi, tulang memuat kekuatan. Untuk menghilangkan kekuatan seseorang tulangnya harus dipatahkan dan diremukkan. Begitu juga ketika Yesus disalib, tulangnya harus diremukkan sampai wafat. Untuk membuktikan bahwa Yesus telah benar-benar wafat, lambungNya ditusuk oleh tombak. Dari sinilah mulai timbul kepercayaan bahwa orang yang memiliki mata ombak itu tidak akan bisa terkalahkan, karena ujung tombak tersebut telah disucikan oleh darah Yesus.
Longinus adalah tentara Romawi yang baru mengawali tugasnya sebagai bintara Rumawi. Ia ditugaskan untuk menjaga Yesus dibukit Golgatha. Dia belum pernah menggunakan tombaknya untuk perang maupun membunuh. Menusuk lambung Yesus ketika berada dikayu salib merupakan pertama kalinya tombak itu digunakan.
Ujung tombak tersebut sebenarnya bukan untuk membunuh Yesus, sebab pada saat ujung tombak ditusukan ke lambung, sesungguhnya Yesus telah wafat. Hal itu untuk membuktikan bahwa Yesus telah benar-benar wafat. Ketika mereka sampai kepada Yesus, mereka melihat Ia sudah meninggal. Jadi mereka tidak mematahkan kaki-Nya tetapi lambung Yesus ditusuk dengan tombak oleh seorang dari prajurit-prajurit itu; dan segera keluarlah darah dan air (Yohanes 19:33-34)
Setelah Yusuf dari Arimathea membawa jenazah Yesus untuk di makamkan, Pilatus memerintahkan Longinus untuk menjaga kuburanNya. Pada hari ketiga ketika Yesus bangkit dari kematian-Nya. Longinus segera pergi ke kota untuk menyebar luaskan berita, tentang kebangkitan Yesus, hal ini tentu saja ditentang oleh orang-orang Farisi yang tidak menginginkan terbuktinya bahwa Yesus adalah benar Mesias atau Putera Allah. Maka dari itu Longinus segera ditangkap dan dibunuh dengan dipancung kepalanya oleh rekan-rekannya sendiri atas perintah dari orang Farisi.
Longinus, walaupun ia telah menusuk lambung Yesus dengan tombak, tetapi akhirnya ia percaya bahwa Yesus telah benar-benar bangkit dari kematian,. Ia kemudian menjadi martir pertama dari para pengikut Kristus. Oleh sebab itu Bernini telah membuat patung dari Longinus di St Peter – Vatikan.
Hanya sayangnya sampai detik ini tidak bisa dipastikan apakah ujung tombak yg berada di Wina itu adalah ujung tombak yang asli ataukah yang palsu, sebab di Polandia juga ada ujung tombak yang dinyatakan sebagai tombak dari Longinus.
0 komentar:
Post a Comment