Kebijaksanaan untuk Orangtua: Saran yang Luar Biasa!!
SAAT ORANGTUA MELEPAS UANGNYA TERLALU DINI – melakukan hal yang benar?
YANG HARUS DIBACA PARA ORANG TUA
(Phil. Star Article by: Letty Jacinto-Lopez )
Pada ulang tahun pernikahannya yang ke 54, teman saya dan pasangannya memutuskan untuk membagikan aset bersamanya kepada ahli warisnya. Pemikiran mereka, para walang gulo (Untuk memghindari masalah). Mereka menambahkan satu persyaratan: Saat masih hidup, pendapatan dari properti-properti tersebut akan digunakan untuk mempertahankan gaya hidup mereka termasuk pengeluaran obat-obatan, perjalanan ke luar kota, dan pembelanjaan yang tak terbatas.
Itu mudah, jawab ahli warisnya. Pemasukan mereka cukup substansial untuk dapat memenuhi orangtua tersebut dengan bonus di mana ahli warisnya dapat menggunakannya untuk keperluan mereka juga.
Setahun pertama berlangsung tanpa ada masalah, tapi setelah itu masalah mulai bermunculan. Masing-masing ahli waris mempunyai taktik dan alasan untuk menyimpan uangnya dari orangtua mereka. Sampai pada suatu saat di mana orangtua tersebut harus memohon-mohon, menjatuhkan mereka dari harga diri yang coba mereka jaga.
Apa yang salah?
Keputusan yang buruk, kata salah seorang teman yang pernah mengingatkan orangtua tersebut tentang skenario ini. Anak-anak tidak dapat diandalkan tentang warisan. Uang yang didapat karena tidak disangka atau bukan sebagai hasil dari kerja mereka tidaklah sama dengan uang yang diperoleh dari jerih payah mereka. Mereka kehilangan rasa memiliki, rasa syukur ternodai oleh keserakahan dan sifat baik pun mulai hilang. Ditambah lagi para menantu yang dapat memaksa atau membujuk pasangan mereka untuk membuang itikat baik dan hubungan kekeluargaan seperti barang bekas. “Honey, bagaimanapun juga mereka akan meninggal, jadi kenapa kita menghabiskan uang untuk mereka?
Agar terhindar dari kerapuhan, kondisi yang memalukan ini, ingatlah 10 tips ini:
1. Jangan pensiun. Ketika anda beranjak tua, pensiun dan dapatkan semua keuntungannya tapi temukanlah pekerjaan yang menghasilkan lainnya atau bukalah usaha yang dapat membuat anda tetap aktif secara fisik dan mental. Bepergian dan bergabung bersama teman-teman, berolahraga, mencari hobi baru, dan bergabung bersama komunitas atau paroki anda. Jangan berdiam diri. Pasangan anda akan membenci anda karena menjadi ceroboh, seseorang yang tak punya apa-apa untuk dikatakan mengenai pernak-pernik rumah tangga, dan hal-hal yang anda tidak pernah sentuh sebelumnya. Bermainlah TTS atau Scrabble, tulislah diari, dan yang paling penting, membaca.... Ini akan menjauhkan membuat anda siaga dan jauh dari Alzheimer.
2. Tinggalah di tempat anda sendiri untuk menikmati kebebasan, privasi, dan kehidupan sendiri. Jika anda tinggal bersama anak anda, tingkat kepentingan berkurang menjadi seukuran tempat tidur yang tidak memiliki penghargaan, atau lebih buruk seperti furnitur tua yang dipajang tanpa nilai tambah. Dapatkah anda menghadapi peraturan-peraturan mereka yang kurang berkenan untuk anda? Jika anak anda terlibat dalam bentrok dengan cucu anda, siapa yang akan anda pihak? Akankah mereka menghargai campur tangan anda? Ingatkan anak anda bahwa diam bukan menandakan kelemahan; anda sekedar memproses data sedikit lebih lama.
3. Berpeganglah pada simpanan anda, deposit bank dan asset. Jika anda mau membantu anak anda, berikanlah, tapi jangan sampai anda menguras keuangan anda. Tetap netral adalah cara baik untuk mengatasi masalah. Anda akan tidur lebih nyenyak, dan anda tidak akan pernah takut untuk mengekspresikan opni anda dan anda akan percaya pada diri anda sendiri.
4. Jangan percaya janji anak anda untuk merawat anda saat anda tua. Prioritas berubah. Banyak anak-anak tidak terbebani rasa bersalah atau lebih memiliki kewajiban moral terhadap istri maupun anak-anak mereka . Memang masih ada beberapa anak-anak yang menganggap bahwa kasih sayang, cinta yang tulus, serta perhatian kepada orangtua merupakan hal yang luhur, tetapi tidak semua anak berpikiran sama.
5. Tambahlah teman-teman anda, termasuk yang muda-muda yang akan jauh lebih hidup daripada teman-teman sejati anda. Ikutilah trend, musik, dan gaya hidup termasuk segala serba-serbinya yang harus anda waspadai. Ingatlah bahwa ketika anda bergabung bersama yang muda, anda juga membuka pikiran anda terhada pengalaman dan nilai baru, sehingga pelajaran yang anda dapatkan tidak hilang atau terlupakan.
6. Berdandanlah rapi dan wangi setiap saat. Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada melihat orang menghembuskan nafas di saat anda berjalan karena anda tercium seperti formalin atau tanah. Walaupun anda menua, jangan sampai anda tercium seperti mayat ketika anda masih bernafas.
7. Jangan ikut campur di kehidupan anak-anak anda. Jika mereka meminta pendapat anda, berikanlah, tapi bersiaplah bahwa mereka mungkin tidak menerimanya. Keadaan di kehidupan mereka tidak bisa dibandingkan dengan keadaan yang anda dulu alami. Lapangan bermainnya sudah berubah dan mereka perlu kemampuan survival mereka sendiri. Jika anda membesarkan mereka untuk mudah beradaptasi, mereka bisa mengatasi situasi yang sulit dan bisa membaca orang. Menangkan dan semangati impian dan hasrat mereka, dalam posisi mereka.
8. Jangan gunakan usia anda sebagai perisai atau pembenaran diri untuk marah. Tidak ada yang lebih mengesalkan daripada seorang tua yang arogan. Sambutlah setiap hari sebagai hari untuk menjadi baik dan memaafkan, untuk diri anda sendiri dan yang lainnya.
9. Dengarkan apa yang dikatakan orang lain. Jangan membenarkan diri anda sendiri dengan menggunakan alasan umur. Anda bukanlah sumber pengetahuan. Bahkan ketika peran tersebut telah berbalik, pastikan hari tua anda terisi dengan kebahagiaan, pengalaman yang menyenangkan bagi anda dan keluarga anda.
10. Selalu berdoa dan fokus pada kehidupan kekal anda. Anda pasti akan meninggalkan semuanya, sebuah perjalanan terakhir yang melepas semua beban dan kepedulian. Terimalah itu, bahwa hari itu pasti datang. Persiapkanlah hari akhir anda dengan rendah hati dan penerimaan. Jika anda percaya pada Tuhan yang maha pengasih, maka anda tak perlu berkecil hati. Tidak ada yang perlu berkecil hati.
(Catatan - No. 5 – saran yang bagus, tapi bukan berarti: cari pacar yang lebih muda)
SAAT ORANGTUA MELEPAS UANGNYA TERLALU DINI – melakukan hal yang benar?
YANG HARUS DIBACA PARA ORANG TUA
(Phil. Star Article by: Letty Jacinto-Lopez )
Pada ulang tahun pernikahannya yang ke 54, teman saya dan pasangannya memutuskan untuk membagikan aset bersamanya kepada ahli warisnya. Pemikiran mereka, para walang gulo (Untuk memghindari masalah). Mereka menambahkan satu persyaratan: Saat masih hidup, pendapatan dari properti-properti tersebut akan digunakan untuk mempertahankan gaya hidup mereka termasuk pengeluaran obat-obatan, perjalanan ke luar kota, dan pembelanjaan yang tak terbatas.
Itu mudah, jawab ahli warisnya. Pemasukan mereka cukup substansial untuk dapat memenuhi orangtua tersebut dengan bonus di mana ahli warisnya dapat menggunakannya untuk keperluan mereka juga.
Setahun pertama berlangsung tanpa ada masalah, tapi setelah itu masalah mulai bermunculan. Masing-masing ahli waris mempunyai taktik dan alasan untuk menyimpan uangnya dari orangtua mereka. Sampai pada suatu saat di mana orangtua tersebut harus memohon-mohon, menjatuhkan mereka dari harga diri yang coba mereka jaga.
Apa yang salah?
Keputusan yang buruk, kata salah seorang teman yang pernah mengingatkan orangtua tersebut tentang skenario ini. Anak-anak tidak dapat diandalkan tentang warisan. Uang yang didapat karena tidak disangka atau bukan sebagai hasil dari kerja mereka tidaklah sama dengan uang yang diperoleh dari jerih payah mereka. Mereka kehilangan rasa memiliki, rasa syukur ternodai oleh keserakahan dan sifat baik pun mulai hilang. Ditambah lagi para menantu yang dapat memaksa atau membujuk pasangan mereka untuk membuang itikat baik dan hubungan kekeluargaan seperti barang bekas. “Honey, bagaimanapun juga mereka akan meninggal, jadi kenapa kita menghabiskan uang untuk mereka?
Agar terhindar dari kerapuhan, kondisi yang memalukan ini, ingatlah 10 tips ini:
1. Jangan pensiun. Ketika anda beranjak tua, pensiun dan dapatkan semua keuntungannya tapi temukanlah pekerjaan yang menghasilkan lainnya atau bukalah usaha yang dapat membuat anda tetap aktif secara fisik dan mental. Bepergian dan bergabung bersama teman-teman, berolahraga, mencari hobi baru, dan bergabung bersama komunitas atau paroki anda. Jangan berdiam diri. Pasangan anda akan membenci anda karena menjadi ceroboh, seseorang yang tak punya apa-apa untuk dikatakan mengenai pernak-pernik rumah tangga, dan hal-hal yang anda tidak pernah sentuh sebelumnya. Bermainlah TTS atau Scrabble, tulislah diari, dan yang paling penting, membaca.... Ini akan menjauhkan membuat anda siaga dan jauh dari Alzheimer.
2. Tinggalah di tempat anda sendiri untuk menikmati kebebasan, privasi, dan kehidupan sendiri. Jika anda tinggal bersama anak anda, tingkat kepentingan berkurang menjadi seukuran tempat tidur yang tidak memiliki penghargaan, atau lebih buruk seperti furnitur tua yang dipajang tanpa nilai tambah. Dapatkah anda menghadapi peraturan-peraturan mereka yang kurang berkenan untuk anda? Jika anak anda terlibat dalam bentrok dengan cucu anda, siapa yang akan anda pihak? Akankah mereka menghargai campur tangan anda? Ingatkan anak anda bahwa diam bukan menandakan kelemahan; anda sekedar memproses data sedikit lebih lama.
3. Berpeganglah pada simpanan anda, deposit bank dan asset. Jika anda mau membantu anak anda, berikanlah, tapi jangan sampai anda menguras keuangan anda. Tetap netral adalah cara baik untuk mengatasi masalah. Anda akan tidur lebih nyenyak, dan anda tidak akan pernah takut untuk mengekspresikan opni anda dan anda akan percaya pada diri anda sendiri.
4. Jangan percaya janji anak anda untuk merawat anda saat anda tua. Prioritas berubah. Banyak anak-anak tidak terbebani rasa bersalah atau lebih memiliki kewajiban moral terhadap istri maupun anak-anak mereka . Memang masih ada beberapa anak-anak yang menganggap bahwa kasih sayang, cinta yang tulus, serta perhatian kepada orangtua merupakan hal yang luhur, tetapi tidak semua anak berpikiran sama.
5. Tambahlah teman-teman anda, termasuk yang muda-muda yang akan jauh lebih hidup daripada teman-teman sejati anda. Ikutilah trend, musik, dan gaya hidup termasuk segala serba-serbinya yang harus anda waspadai. Ingatlah bahwa ketika anda bergabung bersama yang muda, anda juga membuka pikiran anda terhada pengalaman dan nilai baru, sehingga pelajaran yang anda dapatkan tidak hilang atau terlupakan.
6. Berdandanlah rapi dan wangi setiap saat. Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada melihat orang menghembuskan nafas di saat anda berjalan karena anda tercium seperti formalin atau tanah. Walaupun anda menua, jangan sampai anda tercium seperti mayat ketika anda masih bernafas.
7. Jangan ikut campur di kehidupan anak-anak anda. Jika mereka meminta pendapat anda, berikanlah, tapi bersiaplah bahwa mereka mungkin tidak menerimanya. Keadaan di kehidupan mereka tidak bisa dibandingkan dengan keadaan yang anda dulu alami. Lapangan bermainnya sudah berubah dan mereka perlu kemampuan survival mereka sendiri. Jika anda membesarkan mereka untuk mudah beradaptasi, mereka bisa mengatasi situasi yang sulit dan bisa membaca orang. Menangkan dan semangati impian dan hasrat mereka, dalam posisi mereka.
8. Jangan gunakan usia anda sebagai perisai atau pembenaran diri untuk marah. Tidak ada yang lebih mengesalkan daripada seorang tua yang arogan. Sambutlah setiap hari sebagai hari untuk menjadi baik dan memaafkan, untuk diri anda sendiri dan yang lainnya.
9. Dengarkan apa yang dikatakan orang lain. Jangan membenarkan diri anda sendiri dengan menggunakan alasan umur. Anda bukanlah sumber pengetahuan. Bahkan ketika peran tersebut telah berbalik, pastikan hari tua anda terisi dengan kebahagiaan, pengalaman yang menyenangkan bagi anda dan keluarga anda.
10. Selalu berdoa dan fokus pada kehidupan kekal anda. Anda pasti akan meninggalkan semuanya, sebuah perjalanan terakhir yang melepas semua beban dan kepedulian. Terimalah itu, bahwa hari itu pasti datang. Persiapkanlah hari akhir anda dengan rendah hati dan penerimaan. Jika anda percaya pada Tuhan yang maha pengasih, maka anda tak perlu berkecil hati. Tidak ada yang perlu berkecil hati.
(Catatan - No. 5 – saran yang bagus, tapi bukan berarti: cari pacar yang lebih muda)
0 komentar:
Post a Comment