Fenomena K-Pop bawa harapan bagi perdamaian Timur Tengah
Ketika delegasi dari Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan dalam usaha terbaru menemukan kesamaan untuk penyelesaian konflik Timur Tengah, ternyata sebuah fenomena yang sama sekali berbeda setidaknya menyatukan anak-anak muda di wilayah itu.
Stasiun televisi Al Alarabiya melaporkan, para peneliti dari Universitas Ibrani di Kota Yerusalem mengatakan kepopuleran budaya Korea atau gerakan Hallyu telah mengambil alih Israel dan Palestina, seperti dikutip surat kabar asal Israel Calcalist.
Para peneliti memperkirakan ada sekitar 5.000 penggemar K-Pop (Pop Korea) di Israel dan 3.000 orang di wilayah Palestina. Mereka berharap untuk menyatukan penggemar dari kedua wilayah yang terbagi.
"Ini adalah sesuatu yang memberikan Anda harapan, dan di Yerusalem kadang-kadang sulit untuk menemukan harapan," kata mahasiswa asal Arab Saudi, Alaa Abid, seperti dikutip Koran Calcalist.
Dr. Nissim Atmazgin dari Universitas Ibrani mengatakan bahwa anak-anak muda di Israel dan Palestina melihat K-Pop sebagai modal budaya karena dapat membuat mereka keluar dari keadaan.
Hallyu merujuk kepada budaya populer asal Korea Selatan, termasuk K-Pop, K-Drama, K-Fashion dan K-Beauty. Gerakan Hallyu dimulai dengan menyebarnya drama-drama Korea Selatan ke kawasan Asia Tenggara dan telah berkembang selama satu dekade terakhir serta menjadi fenomena global.
Bintang K-pop paling terkenal, yakni penyanyi pop Psy, menduduki peringkat teratas video paling banyak dilihat di situs YouTube pada 2012 dengan lagunya yang fenomena, Gangnam Style.
Jumlah kehadiran penonton di salah satu acara tahunan K-pop di Israel juga dilaporkan meningkat sepuluh kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Sementara opera sabun asal Korea rupanya mengambil alih drama asal Amerika karena mereka menunjukkan bagaimana melestarikan budaya tradisional di era modernisasi, dan karakter utama mereka tetap positif dalam menghadapi kesulitan.
Israel dan Palestina bukanlah satu-satunya wilayah di kawasan Timur Tengah di mana kepopuleran budaya Korea telah lepas landas. Menurut koran Saudi Gazette, K-Drama atau drama-drama Korea juga telah menarik penonton yang besar di Mesir dan Iran.
Ketika delegasi dari Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan dalam usaha terbaru menemukan kesamaan untuk penyelesaian konflik Timur Tengah, ternyata sebuah fenomena yang sama sekali berbeda setidaknya menyatukan anak-anak muda di wilayah itu.
Stasiun televisi Al Alarabiya melaporkan, para peneliti dari Universitas Ibrani di Kota Yerusalem mengatakan kepopuleran budaya Korea atau gerakan Hallyu telah mengambil alih Israel dan Palestina, seperti dikutip surat kabar asal Israel Calcalist.
Para peneliti memperkirakan ada sekitar 5.000 penggemar K-Pop (Pop Korea) di Israel dan 3.000 orang di wilayah Palestina. Mereka berharap untuk menyatukan penggemar dari kedua wilayah yang terbagi.
"Ini adalah sesuatu yang memberikan Anda harapan, dan di Yerusalem kadang-kadang sulit untuk menemukan harapan," kata mahasiswa asal Arab Saudi, Alaa Abid, seperti dikutip Koran Calcalist.
Dr. Nissim Atmazgin dari Universitas Ibrani mengatakan bahwa anak-anak muda di Israel dan Palestina melihat K-Pop sebagai modal budaya karena dapat membuat mereka keluar dari keadaan.
Hallyu merujuk kepada budaya populer asal Korea Selatan, termasuk K-Pop, K-Drama, K-Fashion dan K-Beauty. Gerakan Hallyu dimulai dengan menyebarnya drama-drama Korea Selatan ke kawasan Asia Tenggara dan telah berkembang selama satu dekade terakhir serta menjadi fenomena global.
Bintang K-pop paling terkenal, yakni penyanyi pop Psy, menduduki peringkat teratas video paling banyak dilihat di situs YouTube pada 2012 dengan lagunya yang fenomena, Gangnam Style.
Jumlah kehadiran penonton di salah satu acara tahunan K-pop di Israel juga dilaporkan meningkat sepuluh kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Sementara opera sabun asal Korea rupanya mengambil alih drama asal Amerika karena mereka menunjukkan bagaimana melestarikan budaya tradisional di era modernisasi, dan karakter utama mereka tetap positif dalam menghadapi kesulitan.
Israel dan Palestina bukanlah satu-satunya wilayah di kawasan Timur Tengah di mana kepopuleran budaya Korea telah lepas landas. Menurut koran Saudi Gazette, K-Drama atau drama-drama Korea juga telah menarik penonton yang besar di Mesir dan Iran.
0 komentar:
Post a Comment