Kisah Alejandro, Alvaro, dan Jaime, Kembar Tiga yang Sama-Sama Autis
Spanyol, Autisme bisa saja terjadi pada beberapa anak, begitu juga dengan anak kembar tiga ini di mana remaja laki-laki berusia 18 tahun ini semuanya lahir dengan gangguan neurologis kompleks yang sama.
Kembar tiga itu bernama Alejandro, Alvaro, dan Jaime Morillo Aguilar. Meski mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, tapi ikatan persaudaraan di antara ketiganya sangat kuat. Orang tua si kembar, Noelia dan Jaime mengatakan bahwa mereka melihat ada yang salah pada ketiga putranya saat melihat perbedaan mereka dengan anak seusianya.
Mereka mengatakan ketiga putranya tidak menanggapi panggilan dan tampak tidak tertarik dengan hal-hal yang seharusnya membuat mereka terpesona, misalnya gonggongan anjing, pesawat terbang, atau permen. Butuh waktu tiga tahun untuk melakukan tes hingga kembar tiga ini didiagnosis menderita autis.
"Baik Alejandro, Alvaro, dan Jaime tidak tuli serta tidak memiliki masalah neurologis atau genetik yang jelas. Ketika Anda tidak memiliki gejala tersebut, tapi ternyata Anda memiliki autisme, " kata Noelia.
Di antara kembar tiga itu, Alvaro lah yang mengalami kesulitan belajar paling parah karena ia sempat mengalami cedera otak saat kanak-kanak. Oleh karena itu, ia rutin datang ke pusat khusus autisme. Namun, dua saudaranya, Alejandro dan Jaime tetap menghadiri sekolah lokal setempat yang menawarkan kelas khusus untuk membantu mereka bersosialisasi dengan anak yang tidak menderita autisme.
Tiga saudara kembar itu sama seperti anak lainnya yang memiliki rutinitas. Mereka suka menonton TV, mencuci piring, dan suka makan yoghurt rasa kelapa serta bermain nintendo. Setiap jumat, Alejando dan dua saudaranya pergi ke perpustakaan kota untuk menyewa film.
Mereka juga datang ke tempat rekreasi setempat untuk bersosialisasi dengan anak autis lainnya. Alejandro memiliki hobi bermain puzzle. Di usia enam tahun, ia mampu menyusun 1.000 keping puzzle dalam waktu satu jam.
Sedangkan Alvaro, selalu membawa apa yang ia sebut dengan 'penemuan', yakni benda-benda seperti mainan tanah liat atau alat rumah tangga seperti gunting, pensil, dan sisir. Dibanding Alejandro dan Alvaro, Jaime-lah yang paling berkompeten sehingga saat berinteraksi dan berbicara dengan orang lain, ia kerap menjadi juru bicara bagi saudaranya.
Jaime memiliki memori yang luar biasa. Jika Anda melakukan sesuatu di satu hari, ia akan ingat hari itu terletak di minggu ke berapa dan tahun berapa. Meskipun usia mereka sudah 18 tahun, orang-orang sekitar sering memperlakukannya seperti anak kecil baik dari segi kebutuhan maupun pemahaman mereka tentang dunia sekitar.
"Saya berharap di usia mereka saat ini, mereka bisa mewujudkan impiannya. Mungkin mereka bisa pergi ke Karibia atau bekerja di pabrik di Murcia dengan sepupu mereka, Laura," kata Noelia, demikian ditulis Daily Mail.
"Banyak orang autis yang memiliki masalah dalam berkomunikasi dan bahasa sehingga mereka tidak mengerti arti kebohongan, sarkasme. Kami bukan hanya keluarga, tapi kami adalah tim," imbuh Noelia.
Interaksi tiga saudara kembar yang sama-sama menderita autis ini menarik perhatian seorang fotografer bernama Jose Antonio de Lamadrid (50) dari Sevilla. Ia merasa tersentuh dan ingin mengabadikan momen-momen kegiatan tiga saudara kembar itu.
Pasalnya, Lamadrid juga mempunyai pengalaman ketika keponakannya mengalami kondisi yang sama dengan si kembar. Lamadrid berharap foto-fotonya akan menimbulkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah Spanyol dan organisasi autisme seperti Aguillars Morillo.
"Meski kondisinya seperti itu, keluarga ini sangat bahagia. Setiap hari terasa cukup sulit bagi mereka tapi mereka bisa tidur dengan bahagia," ujar Lamadrid.
Spanyol, Autisme bisa saja terjadi pada beberapa anak, begitu juga dengan anak kembar tiga ini di mana remaja laki-laki berusia 18 tahun ini semuanya lahir dengan gangguan neurologis kompleks yang sama.
Kembar tiga itu bernama Alejandro, Alvaro, dan Jaime Morillo Aguilar. Meski mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, tapi ikatan persaudaraan di antara ketiganya sangat kuat. Orang tua si kembar, Noelia dan Jaime mengatakan bahwa mereka melihat ada yang salah pada ketiga putranya saat melihat perbedaan mereka dengan anak seusianya.
Mereka mengatakan ketiga putranya tidak menanggapi panggilan dan tampak tidak tertarik dengan hal-hal yang seharusnya membuat mereka terpesona, misalnya gonggongan anjing, pesawat terbang, atau permen. Butuh waktu tiga tahun untuk melakukan tes hingga kembar tiga ini didiagnosis menderita autis.
"Baik Alejandro, Alvaro, dan Jaime tidak tuli serta tidak memiliki masalah neurologis atau genetik yang jelas. Ketika Anda tidak memiliki gejala tersebut, tapi ternyata Anda memiliki autisme, " kata Noelia.
Di antara kembar tiga itu, Alvaro lah yang mengalami kesulitan belajar paling parah karena ia sempat mengalami cedera otak saat kanak-kanak. Oleh karena itu, ia rutin datang ke pusat khusus autisme. Namun, dua saudaranya, Alejandro dan Jaime tetap menghadiri sekolah lokal setempat yang menawarkan kelas khusus untuk membantu mereka bersosialisasi dengan anak yang tidak menderita autisme.
Tiga saudara kembar itu sama seperti anak lainnya yang memiliki rutinitas. Mereka suka menonton TV, mencuci piring, dan suka makan yoghurt rasa kelapa serta bermain nintendo. Setiap jumat, Alejando dan dua saudaranya pergi ke perpustakaan kota untuk menyewa film.
Mereka juga datang ke tempat rekreasi setempat untuk bersosialisasi dengan anak autis lainnya. Alejandro memiliki hobi bermain puzzle. Di usia enam tahun, ia mampu menyusun 1.000 keping puzzle dalam waktu satu jam.
Sedangkan Alvaro, selalu membawa apa yang ia sebut dengan 'penemuan', yakni benda-benda seperti mainan tanah liat atau alat rumah tangga seperti gunting, pensil, dan sisir. Dibanding Alejandro dan Alvaro, Jaime-lah yang paling berkompeten sehingga saat berinteraksi dan berbicara dengan orang lain, ia kerap menjadi juru bicara bagi saudaranya.
Jaime memiliki memori yang luar biasa. Jika Anda melakukan sesuatu di satu hari, ia akan ingat hari itu terletak di minggu ke berapa dan tahun berapa. Meskipun usia mereka sudah 18 tahun, orang-orang sekitar sering memperlakukannya seperti anak kecil baik dari segi kebutuhan maupun pemahaman mereka tentang dunia sekitar.
"Saya berharap di usia mereka saat ini, mereka bisa mewujudkan impiannya. Mungkin mereka bisa pergi ke Karibia atau bekerja di pabrik di Murcia dengan sepupu mereka, Laura," kata Noelia, demikian ditulis Daily Mail.
"Banyak orang autis yang memiliki masalah dalam berkomunikasi dan bahasa sehingga mereka tidak mengerti arti kebohongan, sarkasme. Kami bukan hanya keluarga, tapi kami adalah tim," imbuh Noelia.
Interaksi tiga saudara kembar yang sama-sama menderita autis ini menarik perhatian seorang fotografer bernama Jose Antonio de Lamadrid (50) dari Sevilla. Ia merasa tersentuh dan ingin mengabadikan momen-momen kegiatan tiga saudara kembar itu.
Pasalnya, Lamadrid juga mempunyai pengalaman ketika keponakannya mengalami kondisi yang sama dengan si kembar. Lamadrid berharap foto-fotonya akan menimbulkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah Spanyol dan organisasi autisme seperti Aguillars Morillo.
"Meski kondisinya seperti itu, keluarga ini sangat bahagia. Setiap hari terasa cukup sulit bagi mereka tapi mereka bisa tidur dengan bahagia," ujar Lamadrid.
0 komentar:
Post a Comment