Ini Senapan Sniper Milik Pindad yang Ditakuti Dunia
Jakarta - PT Pindad (Persero) merupakan produsen alat pertahanan kebanggaan dalam negeri. Ternyata Pindad memiliki senapan sniper yang ditakuti oleh banyak negara termasuk negara-negara maju.
Senapan sniper SPR-2 dipamerkan di Indo Defense 2014 Expo&Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan di JIExpo Kemayoran, Jakpus. Senjata ini ditakuti karena memiliki peluru yang mampu menembus lapis baja termasuk ranpur tank.
"Sniper SPR-2 jaraknya bisa sampai 2 km, sangat diketahui oleh banyak negara, termasuk negara maju. Pelurunya yang ditakuti namanya 12,7 mm anti material," ujar Humas Pindad, Sena Maulana di stan Pindad di lokasi pameran.
Peluru anti material ini bisa menembus lapis baja. Saat peluru ditembakkan dan menembus material, peluru tersebut akan terbakar dan meledak di lokasi sasaran tembak.
"Banyak dipakai pasukan kita seperti Kopassus, Kavaleri. Hampir semua pengunjung dari asing yang datang melihatnya senjata ini karena sudah didengar di dunia Pindad punya unggulan ini," kata Sena.
Pameran alutsista internasional ini digelar hingga tanggal 8 November mendatang. Namun pameran ini baru dibuka untuk umum di hari terakhir, dan untuk hari ini hingga tanggal 7 November, pengunjung yang hadir merupakan stake holder industri alat pertahanan.
"Kita peserta pameran saling mengunjungi untuk melihat produk masing-masing," ucap Sena.
Seorang peneliti dari Universitas Indonesia yang hadir di pameran, Egalita mengaku kagum dengan teknologi alat pertahanan dari dalam dan luar negeri yang dipamerkan dalam acara ini. Ia pun berharap agar ke depan Pindad sebagai salah satu produsen dalam negeri bisa lebih maju lagi.
"Teknologi oke banget tapi saya berharap agar Pindad lebih besar lagi. Supaya industri dalam negerinya maju," tuka Ega di lokasi yang sama.
Jakarta - PT Pindad (Persero) merupakan produsen alat pertahanan kebanggaan dalam negeri. Ternyata Pindad memiliki senapan sniper yang ditakuti oleh banyak negara termasuk negara-negara maju.
Senapan sniper SPR-2 dipamerkan di Indo Defense 2014 Expo&Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan di JIExpo Kemayoran, Jakpus. Senjata ini ditakuti karena memiliki peluru yang mampu menembus lapis baja termasuk ranpur tank.
"Sniper SPR-2 jaraknya bisa sampai 2 km, sangat diketahui oleh banyak negara, termasuk negara maju. Pelurunya yang ditakuti namanya 12,7 mm anti material," ujar Humas Pindad, Sena Maulana di stan Pindad di lokasi pameran.
Peluru anti material ini bisa menembus lapis baja. Saat peluru ditembakkan dan menembus material, peluru tersebut akan terbakar dan meledak di lokasi sasaran tembak.
"Banyak dipakai pasukan kita seperti Kopassus, Kavaleri. Hampir semua pengunjung dari asing yang datang melihatnya senjata ini karena sudah didengar di dunia Pindad punya unggulan ini," kata Sena.
Pameran alutsista internasional ini digelar hingga tanggal 8 November mendatang. Namun pameran ini baru dibuka untuk umum di hari terakhir, dan untuk hari ini hingga tanggal 7 November, pengunjung yang hadir merupakan stake holder industri alat pertahanan.
"Kita peserta pameran saling mengunjungi untuk melihat produk masing-masing," ucap Sena.
Seorang peneliti dari Universitas Indonesia yang hadir di pameran, Egalita mengaku kagum dengan teknologi alat pertahanan dari dalam dan luar negeri yang dipamerkan dalam acara ini. Ia pun berharap agar ke depan Pindad sebagai salah satu produsen dalam negeri bisa lebih maju lagi.
"Teknologi oke banget tapi saya berharap agar Pindad lebih besar lagi. Supaya industri dalam negerinya maju," tuka Ega di lokasi yang sama.
0 komentar:
Post a Comment