Dihina, Ibu Rumah Tangga Ini Bangkit dan Membangun Bisnis Trilliunan Rupiah
Jangan Jatuh Ketika Dihina. Ibu Rumah Tangga Ini Menunjukkan Dia Bisa Bangkit Meskipun Sempat Dihina.
Anda suka memanggang kue? Kenapa tidak coba mengubahnya ke dalam bisnis? Siapa tahu hobi Anda justru mengantarkan Anda ke dalam perusahaan bernilai multi miliaran dolar. Seperti halnya yang terjadi pada Debbi Fields, founder dari produk cookies populer di negeri Paman Sam: Mrs. Fields. Ia berhasil mengembangkan perusahaannya dari bisnis kecil rumahan ke dalam sebuah perusahaan bernilai $450 juta atau 5 Trilliun Rupiah.
Debbi Fields berasal dari keluarga pas-pasan. “Ayah saya percaya bahwa kekayaan sejati bisa ditemukan di keluarga, teman-teman dan dengan melakukan apa yang Anda cintai,” katanya. Dan Debbi mencintai kue. Sejak bekerja di sebuah department store di usia 13 tahun, Debbi akan menyisihkan gajinya untuk memberi mentega, coklat, vanilla.
Dropout di usia 20 tahun, ia menikah dan jadi ibu rumah tangga yang bahagia. Momen refleksinya datang pada suatu acara pesta makan malam ketika ia dipermalukan di depan umum karena salah menyebut kata dalam Bahasa Inggris. Kala itu, klien suaminya bertanya tentang profesi Debbi. Ia menjawab “orientated” ketika seharusnya adalah “oriented”. Sambil menangis, Debbi mengingat-ingat pesan ayahnya.
Kala itu, ia sama sekali tidak memiliki pengalaman bisnis apapun. Maka, ketika pertama kali buka toko, suaminya bahkan bertaruh bahwa ia tidak akan bisa membuat penjualan senilai $50 di hari pertama. Benar saja. Seharian duduk di depan toko, sama sekali tidak ada pembeli yang datang. Maka, Debbi membawa kuenya ke jalan, membiarkan orang-orang mencoba, hingga pada akhirnya ia mengumpulkan penjualan senilai $75. Sekian lama tokonya berjalan, tidak ada kenaikan. Dari sini, ia menyadari bahwa stagnansi berarti ada hal yang tidak bekerja, dan ia harus memperbaikinya. Maka, ia duduk dan memecah target mereka dari perbulan ke dalam perminggu, hingga akhirnya perjam. Bahkan sebagaimana perusahaan mereka berkembang, mereka masih mengatur target sales mereka ke dalam target perjam.
Debbi sama sekali tidak memiliki pengalaman bisnis apapun. Dengan praktek-praktek langsung seperti inilah ia menjalankan bisnisnya. Kini, dia sudah tidak lagi mengurusi operasional harian perusahaan. Saat ini, ia menjabat sebagai wajah perusahaan, sekaligus sedang mengerjakan buku resep pertamanya.
Jadi Sobat Studentpreneur, apa hobi Anda? Kenapa tidak diubah saja ke dalam bisnis? Siapa tahu hobi Anda akan mengantarkan Anda ke dalam konglomerasi berikutnya. Lagipula, sebagaimana Debbi Fields mengembangkan bisnisnya, ia memulai dari skala yang sangat kecil. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif.
Sumber
Jangan Jatuh Ketika Dihina. Ibu Rumah Tangga Ini Menunjukkan Dia Bisa Bangkit Meskipun Sempat Dihina.
Anda suka memanggang kue? Kenapa tidak coba mengubahnya ke dalam bisnis? Siapa tahu hobi Anda justru mengantarkan Anda ke dalam perusahaan bernilai multi miliaran dolar. Seperti halnya yang terjadi pada Debbi Fields, founder dari produk cookies populer di negeri Paman Sam: Mrs. Fields. Ia berhasil mengembangkan perusahaannya dari bisnis kecil rumahan ke dalam sebuah perusahaan bernilai $450 juta atau 5 Trilliun Rupiah.
Debbi Fields berasal dari keluarga pas-pasan. “Ayah saya percaya bahwa kekayaan sejati bisa ditemukan di keluarga, teman-teman dan dengan melakukan apa yang Anda cintai,” katanya. Dan Debbi mencintai kue. Sejak bekerja di sebuah department store di usia 13 tahun, Debbi akan menyisihkan gajinya untuk memberi mentega, coklat, vanilla.
Dropout di usia 20 tahun, ia menikah dan jadi ibu rumah tangga yang bahagia. Momen refleksinya datang pada suatu acara pesta makan malam ketika ia dipermalukan di depan umum karena salah menyebut kata dalam Bahasa Inggris. Kala itu, klien suaminya bertanya tentang profesi Debbi. Ia menjawab “orientated” ketika seharusnya adalah “oriented”. Sambil menangis, Debbi mengingat-ingat pesan ayahnya.
Kala itu, ia sama sekali tidak memiliki pengalaman bisnis apapun. Maka, ketika pertama kali buka toko, suaminya bahkan bertaruh bahwa ia tidak akan bisa membuat penjualan senilai $50 di hari pertama. Benar saja. Seharian duduk di depan toko, sama sekali tidak ada pembeli yang datang. Maka, Debbi membawa kuenya ke jalan, membiarkan orang-orang mencoba, hingga pada akhirnya ia mengumpulkan penjualan senilai $75. Sekian lama tokonya berjalan, tidak ada kenaikan. Dari sini, ia menyadari bahwa stagnansi berarti ada hal yang tidak bekerja, dan ia harus memperbaikinya. Maka, ia duduk dan memecah target mereka dari perbulan ke dalam perminggu, hingga akhirnya perjam. Bahkan sebagaimana perusahaan mereka berkembang, mereka masih mengatur target sales mereka ke dalam target perjam.
Debbi sama sekali tidak memiliki pengalaman bisnis apapun. Dengan praktek-praktek langsung seperti inilah ia menjalankan bisnisnya. Kini, dia sudah tidak lagi mengurusi operasional harian perusahaan. Saat ini, ia menjabat sebagai wajah perusahaan, sekaligus sedang mengerjakan buku resep pertamanya.
Jadi Sobat Studentpreneur, apa hobi Anda? Kenapa tidak diubah saja ke dalam bisnis? Siapa tahu hobi Anda akan mengantarkan Anda ke dalam konglomerasi berikutnya. Lagipula, sebagaimana Debbi Fields mengembangkan bisnisnya, ia memulai dari skala yang sangat kecil. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif.
Sumber
0 komentar:
Post a Comment