Resep Panjang Umur, Hindari 5 Hal Ini
Jakarta - Umur seseorang memang urusan Tuhan. Namun panjang umur tidak hanya didapatkan dengan berdoa atau berdiam diri saja. Bila ingin berumur panjang, ada banyak hal yang bisa dilakukan, misal aktif bergerak dan memperhatikan pola makan. Namun kadang hidup sehat pun tidak cukup.
Sebab meskipun sudah rajin berolahraga dan menjaga makanan, nyatanya ada beberapa hal sepele yang ternyata berpengaruh terhadap kesehatan, terutama panjang pendeknya umur seseorang lho.
Penasaran faktor apa yang dimaksud? Simak paparannya seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Stres pada hal-hal kecil
Jangan mudah dibuat stres oleh hal-hal kecil seperti orang yang menyerobot antrian atau koneksi kantor yang byar-pet. Sebuah penelitian menemukan bila seseorang mudah stres karena hal-hal kecil maka kesehatannya juga akan terpengaruh.
"Dan ini dampaknya berbahaya, bahkan kalau stresnya sudah kronis maka risikonya bisa kematian dini," saran Dr Carolyn Aldwin, PhD, direktur Center for Healthy Aging, Oregon State University.
2. Pensiun dini
Setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang menimbulkan stres, mungkin Anda berpikir pensiun dini akan menyelesaikan segalanya. Padahal peneliti dari Harvard School of Public Health justru menemukan orang yang mengambil pensiun dini berisiko 40 persen lebih besar terkena serangan jantung atau stroke daripada rekan-rekannya.
Hal ini diperkuat dengan temuan asal Prancis di tahun 2013. Menurut peneliti, menunda pensiun membantu menurunkan risiko demensia atau kepikunan hingga 3 persen untuk setiap tahunnya. Ini karena bekerja dapat melindungi fungsi otak sehingga tak mengalami penurunan performa.
3. Berkendara di jalanan macet
Berkendara di jalan yang macet telah lama terbukti mengakibatkan peningkatan kadar gula darah berikut tensinya, sehingga orang yang sering menghabiskan waktu di tengah kemacetan akan cenderung mudah cemas dan depresi. Ini diungkapkan peneliti dari Office for National Statistics Inggris.
Belum lagi bila berkendara dengan menggunakan mobil. Sejumlah penelitian menemukan bahwa mengendarai mobil selama berjam-jam di siang hari dapat meningkatkan risiko kanker kulit karena jendela mobil hanya melindungi kulit pengendara dari sinar UVB saja.
4. Kebanyakan olahraga
Beberapa studi terbaru menemukan olahraga berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Padahal peneliti mengatakan olahraga berlebihan membuat mulut jadi kering atau dengan kata lain mengurangi kadar saliva atau air liur yang bertugas melindungi gigi, sehingga bakteri yang bersarang di mulut bertambah dan mulai menggerogoti gigi.
Lantas apa hubungannya dengan pemendekan umur? Studi lain menjelaskan bakteri yang menimbulkan gangguan pada gigi juga bisa 'menjalar' ke organ internal dan menyebabkan jantung meradang.
5. Tak akrab dengan rekan kerja
Pekerja kantoran telah diwanti-wanti untuk banyak bergerak karena duduk seharian dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi. Namun ternyata bukan itu saja risiko yang mereka hadapi.
Sebuah studi yang dipublikasikan American Psychological Association menemukan bahwa mereka yang tak punya banyak teman atau kurang akrab dengan rekan-rekan kerjanya jauh lebih berisiko untuk mati muda ketimbang yang tidak.
Jakarta - Umur seseorang memang urusan Tuhan. Namun panjang umur tidak hanya didapatkan dengan berdoa atau berdiam diri saja. Bila ingin berumur panjang, ada banyak hal yang bisa dilakukan, misal aktif bergerak dan memperhatikan pola makan. Namun kadang hidup sehat pun tidak cukup.
Sebab meskipun sudah rajin berolahraga dan menjaga makanan, nyatanya ada beberapa hal sepele yang ternyata berpengaruh terhadap kesehatan, terutama panjang pendeknya umur seseorang lho.
Penasaran faktor apa yang dimaksud? Simak paparannya seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Stres pada hal-hal kecil
Jangan mudah dibuat stres oleh hal-hal kecil seperti orang yang menyerobot antrian atau koneksi kantor yang byar-pet. Sebuah penelitian menemukan bila seseorang mudah stres karena hal-hal kecil maka kesehatannya juga akan terpengaruh.
"Dan ini dampaknya berbahaya, bahkan kalau stresnya sudah kronis maka risikonya bisa kematian dini," saran Dr Carolyn Aldwin, PhD, direktur Center for Healthy Aging, Oregon State University.
2. Pensiun dini
Setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang menimbulkan stres, mungkin Anda berpikir pensiun dini akan menyelesaikan segalanya. Padahal peneliti dari Harvard School of Public Health justru menemukan orang yang mengambil pensiun dini berisiko 40 persen lebih besar terkena serangan jantung atau stroke daripada rekan-rekannya.
Hal ini diperkuat dengan temuan asal Prancis di tahun 2013. Menurut peneliti, menunda pensiun membantu menurunkan risiko demensia atau kepikunan hingga 3 persen untuk setiap tahunnya. Ini karena bekerja dapat melindungi fungsi otak sehingga tak mengalami penurunan performa.
3. Berkendara di jalanan macet
Berkendara di jalan yang macet telah lama terbukti mengakibatkan peningkatan kadar gula darah berikut tensinya, sehingga orang yang sering menghabiskan waktu di tengah kemacetan akan cenderung mudah cemas dan depresi. Ini diungkapkan peneliti dari Office for National Statistics Inggris.
Belum lagi bila berkendara dengan menggunakan mobil. Sejumlah penelitian menemukan bahwa mengendarai mobil selama berjam-jam di siang hari dapat meningkatkan risiko kanker kulit karena jendela mobil hanya melindungi kulit pengendara dari sinar UVB saja.
4. Kebanyakan olahraga
Beberapa studi terbaru menemukan olahraga berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Padahal peneliti mengatakan olahraga berlebihan membuat mulut jadi kering atau dengan kata lain mengurangi kadar saliva atau air liur yang bertugas melindungi gigi, sehingga bakteri yang bersarang di mulut bertambah dan mulai menggerogoti gigi.
Lantas apa hubungannya dengan pemendekan umur? Studi lain menjelaskan bakteri yang menimbulkan gangguan pada gigi juga bisa 'menjalar' ke organ internal dan menyebabkan jantung meradang.
5. Tak akrab dengan rekan kerja
Pekerja kantoran telah diwanti-wanti untuk banyak bergerak karena duduk seharian dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi. Namun ternyata bukan itu saja risiko yang mereka hadapi.
Sebuah studi yang dipublikasikan American Psychological Association menemukan bahwa mereka yang tak punya banyak teman atau kurang akrab dengan rekan-rekan kerjanya jauh lebih berisiko untuk mati muda ketimbang yang tidak.
0 komentar:
Post a Comment