728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Qatar Dan Negara Negara Timur Tengah

    Pemutusan Hubungan Qatar Ancam Pangan, Penerbangan dan Sepak Bola

    Qatar Airways berjanji akan mengganti biaya pembelian tiket atau menawarkan kota tujuan lain tanpa tambahan biaya.

    Doha - Arab Saudi, Mesir,Bahrain, Uni Emirat Arab, Libia,Yaman danMaladewa telah memutuskan hubungan diplomatik denganQatar.

    Namun apa artinya langkah ini bagi perekonomian Qatar dan para pelaku bisnis di sana?

    Berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa, negara kecil di pesisir timur laut Semenanjung Arab ini berusaha terlibat dalam berbagai aktivitas yang memerlukan sumber daya di luar kemampuannya.

    Khalayak tahu nama Qatar antara lain dari maskapai penerbangannya (Qatar Airways), stasiun berita internasionalnya (Al Jazeera) dan lewat olahraga (yaitu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dan pernah menjadi sponsor dari klub yang mungkin digolongkan sebagai klub sepak bola paling terkenal di dunia, Barcelona).

    Dan dengan kaki langit yang berbeda di ibu kota negara itu, Doha, Qatar berhasil menarik perusahaan-perusahaan multinasional untuk membuka kantor di sana.

    Dengan demikian, perkembangan terbaru ini membuat banyak hal dipertaruhkan.

    Penerbangan

    Maskapai penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi, Etihad Airways dan maskapai yang berbasis di Dubai, Emirates, membekukan semua penerbangan dari dan ke Doha, mulai Selasa pagi (06/06).

    Selama ini kedua maskapai penerbangan mengoperasikan empat penerbangan pergi-pulang ke Doha.

    Maskapai penerbangan berbiaya murah FlyDubai dan Air Arabia juga membatalkan penerbangan rute ke Doha, bersama maskapai lain, termasuk maskapai penerbangan Bahrain, Gulf Air dan Egyptair diperkirakan akan menempuh langkah yang sama.

    Perkembangan ini terjadi setelah Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mengatakan akan menghentikan penerbangan dari dan ke Qatar, dan menutup wilayah udara bagi maskapai penerbangan Qatar, Qatar Airways.

    Dan maskapai penerbangan nasional Qatar lah yang menjadi pihak yang paling dirugikan. Penerbangannya ke kota-kota seperti Dubai, Abu Dhabi, Riyadh dan Kairo akan berhenti. Artinya, puluhan penerbangan tak beroperasi setiap hari.

    Qatar Airways sudah mengumumkan pembatalan penerbangan ke Arab Saudi.

    "Semua konsumen yang sudah memesan tiket untuk penerbangan yang terdampak ke dan dari Arab Saudi akan diberi pilihan alternatif, termasuk pengembalian uang tiket penuh untuk tiket yang tak digunakan dan pemesanan kembali ke destinasi alternatif terdekat yang dilayani Qatar Airways tanpa tambahan biaya," demikian pernyataan Qatar Airways.

    Namun dilarang melintasi wilayah udara yang luas di kawasan itu juga akan menimbulkan persoalan besar lain, dengan memaksa Qatar Airways mengubah jalur penerbangan sehingga mau tak mau menambah durasi sebagian penerbangan.

    Selain menambah bahan bakar, penambahan jam terbang juga dapat membuat penumpang merasa sebal.

    Pertumbuhan Qatar Airways terjadi dengan menempatkannya sebagai pusat maskapai penerbangan, menghubungkan Asia dengan Eropa lewat Doha.
    Pangan

    Secara alamiah, negara-negara padang pasir kesulitan untuk menanam tanaman pangan. Dan kelangkaan pangan merupakan masalah khusus bagi Qatar sebab jalan satu-satunya masuk lewat darat adalah perbatasan tunggal dengan Saudi.

    Setiap hari ratusan lori melintasi perbatasan, dan pangan adalah satu satu pasok utama. Sekitar 40% pasok pangan Qatar diyakini masuk lewat rute ini.

    Arab Saudi menyatakan akan menutup perbatasan tersebut dan ketika lori berhenti beroperasi, maka Qatar akan tergantung pada pengiriman udara dan laut.

    "Hal itu akan serta merta mendongkrak inflasi dan yang akan berdampak langsung pada warga biasa Qatar," kata Ghanem Nuseibeh, direktur perusahaan konsultan Cornerstone Global.

    Dia juga menggarisbawahi bahwa banyak warga yang miskin berbelanja bahan makanan ke Arab Saudi setiap hari atau setiap minggu karena harganya lebih murah. Jelas penutupan perbatasan tidak akan memungkinkan hal itu.

    Konstruksi

    Pelabuhan baru, zona layanan kesehatan, proyek metro dan delapan stadion untuk Piala Dunia 2022 adalah sebagian dari proyek konstruksi besar yang sedang digarap Qatar sekarang ini.

    Bahan-bahan penting, termasuk beton dan baja dikirim dengan kapal tetapi juga diangkut lewat darat dari negara tetangga, Arab Saudi.

    Penutupan perbatasan, sama dengan makanan - mendorong harga naik dan menyebabkan penundaan.

    Kekurangan bahan bangunan sudah menjadi ancaman bagi industri konstruksi di Qatar. Risiko ini semakin memperburuj kondisi di sana.
    Warga

    Langkah memutus hubungan berarti pula melarang warga negara dari Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Libia dan Yaman bepergian ke Qatar, tinggal di sana atau sekedar lewat, kata pemerintah Arab Saudi.

    Mereka yang terdampak mempunyai waktu 14 hari untuk meninggalkan Qatar.

    Sementara itu warga negara Qatar juga mempunyai rentang waktu yang sama untuk keluar dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

    Yang lebih signifikan adalah jika Mesir mengeluarkan larangan yang sama. Berdasarkan laporan terbaru, sekitar 180.000 warga Mesir tinggal di Qatar, banyak di antara mereka terjun di bidang teknik kesehatan, hukum dan konstruksi.

    Jika tenaga kerja tersebut harus pergi maka akan timbul masalah baik bagi perusahaan lokal maupun internasional yang beroperasi di Qatar.

    Perdagangan dan bisnis

    Kegugupan terkait situasi yang tak pernah terjadi sebelumnya ini menyebabkan indeks saham utama Qatar turun lebih dari 7% pada Senin (05/06) di tengah kekhawatiran akan iklim investasi.

    Banyak perusahaan negara-negara Teluk membuka cabang di Qatar, termasuk di sektor retail. Toko-toko tersebut kemungkinan akan ditutup, setidaknya untuk sementara. Demikian pendapat Ghanem Nuseibeh, direktur perusahaan konsultan Cornerstone Global.

    Sejatinya, kita sudah menyaksikan kesepakatan bisnis dibatalkan, tim sepak bola besar Arab Saudi, Al-Ahli, sudah membatalkan perjanjian sponsor dengan Qatar Airways.

    Krisis Qatar: Empat Faktor Kejengkelan Tetangga Arab

    Doha - Ketegangan Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mencapai titik puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah keempat negara itu memutuskan hubungan diplomatik.

    Dalam sebuah langkah yang dirancang sebagai tekanan pada pemerintahan di Doha, negara-negara tetangga Qatar di Teluk Arab juga menutup perbatasan mereka dengan negara kaya tersebut. Sementara Mesir menutup wilayah udara dan pelabuhan untuk semua bentuk angkutan Qatar.

    Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan pemerintah Libya yang berbasis di timur, juga memutuskan hubungan mereka dengan Doha. Maladewa kemudian bergabung sebagai -sejauh ini- satu-satunya negara non Arab (kendati mayoritas penduduknya Islam) yang melakukan pengucilan diplomatik itu.

    Wartawan BBC Arab, Amir Rawash memaparkan empat alasan utama di balik krisis diplomatik ini.
    Ikhwanul Muslimin

    Qatar dan negara-negara tetangganya di Dewan Kerjasama Teluk mendukung pihak-pihak yang berbeda dalam perubahan politik menyusul apa yang disebut musim semi Arab (Arab spring).

    Doha dianggap sebagai pendukung kelompok Islamis garis keras yang di beberapa negara berhasil mendapatkan keunggulan politik.

    Misalnya, setelah mantan presiden Mesir Mohamed Morsi - pemimpin Ikhwanul Muslimin - digulingkan pada tahun 2013, Qatar menyediakan suatu platform untuk para anggota kelompok yang dilarang oleh pemerintah Mesir itu.

    Arab Saudi dan UEA juga menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi 'teroris.'

    Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di lembaga pemberitaan Saudi, SPA, Qatar dituduh "mendukung berbagai kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan untuk mengacaukan wilayah tersebut, termasuk Kelompok Ikhwanul Muslimin, Daesh (ISIS) dan Al-Qaida."

    Namun, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan, langkah pemutusan hubungan oleh Riyadh, Abu Dhabi dan Manama itu "tidak dapat dibenarkan dan didasarkan pada tuduhan yang tak terbukti dan tak berdasar."

    Pernyataan tersebut menekankan bahwa Qatar 'berkomitmen' pada Piagam Dewan Kerjasama Teluk dan "menjalankan tugasnya dalam memerangi terorisme dan ekstremisme".
    Pendekatan ke Iran

    Krisis saat ini dipicu oleh sebuah laporan yang mengutip ucapan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang mengkritik 'sikap bermusuhan AS' terhadap Iran.

    Qatar mengatakan bahwa itu pernyataan palsu ulah dari suatu komplotan peretas 'yang tercela.'

    Arab Saudi, saingan utama Republik Islam Iran, telah lama mencemaskan ambisi regional Teheran.

    Saudi bahkan dalam pernyataannya menuduh Doha "mendukung kegiatan kelompok teroris yang didukung Iran di kawasan Qatif," sebuah wilayah Syiah di timur Arab Saudi. Qatar juga dituduh mendukung pemberontak Houthi di Yaman.

    Doha, yang ambil bagian dalam koalisi pimpinan Saudi di Yaman, menekankan bahwa mereka "menghormati kedaulatan negara lain, tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri mereka."

    KonflikLibya

    Libya jatuh dalam kekacauan sejak mantan pemimpin Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011.

    Orang kuat di militer Libya, Khalifa Haftar, yang didukung Mesir dan UEA, menuduh Qatar mendukung 'kelompok-kelompok teroris.'

    Haftar bergabung dengan pemerintah yang berbasis di Tobruk, di timur Libya. Sementara Qatar mendukung pemerintah tandingan yang berbasis di Tripoli.
    Manuver media

    Dalam pernyataan hari Senin, Arab Saudi menuding Qatar 'menggunakan media untuk menghasut.'

    Media Qatar menyediakan ruang bersuara bagi para anggota Ikhwanul Muslimin.

    Namun, Qatar mengatakan bahwa telah terjadi "suatu kampanye hasutan berdasarkan tuduhan yang sepenuhnya merupakan rekayasa."

    "Kampanye media (melawan Qatar) gagal meyakinkan opini publik di wilayah ini dan di negara-negara Teluk khususnya, yang menjadi sebab terus meningkatnya ketegangan," kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.

    Tujuh negara Arab putuskan hubungan diplomatik: Ada apa dengan Qatar?

    Yaman dan Maladewa mengikuti jejak Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Libia, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, yang dituding melakukan langkah yang mengganggu keamanan kawasan Teluk.

    Mereka menuding Qatar mendukung kelompok-kelompok militan aeperti yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan Al Qaida, tuduhan yang disangkal Qatar.

    Kantor berita Saudi, SPA, menyebutkan bahwa Riyadh telah menutup perbatasannya dan memutus seluruh kontak darat, laut dan udara dengan negara di Semenanjung Arab itu.

    Qatar menyebut keputusan itu 'tak bisa dibenarkan' dan 'tidak didasarkan pada fakta-fakta'.

    Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dipandang sebagai perpecahan serius antara negara-negara kuat di Teluk, yang juga merupakan sekutu-sekutu dekat AS.

    Belakangan, terjadi peningkatan ketegangan antara negara-negara Teluk dan negara tetangga mereka, Iran. Saudi menuduh Qatar bekerja sama dengan milisi yang didukung Iran.

    Apa yang telah terjadi?

    Pemutusan hubungan diplomatik dilakukan oleh Bahrain kemudian Arab Saudi pada Senin pagi (05/06). Sekutu mereka segera menyusul.

    Kantor berita SPA mengutip pejabat yang mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk "melindungi keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme".

    Tiga negara Teluk (Bahrain, UEA, Saudi) memberikan waktu dua pekan bagi semua warga negara Qatar yang berada di negara-negara itu untuk meninggalkan wilayah mereka.

    Dalam perkembangan terakhir:
    1. UEA memberi waktu 48 jam kepada para diplomat Qatar untuk meninggalkan negara itu. Abu Dhabi menuduh Qatar 'mendukung, mendanai, dan merangkul terorisme, ekstremisme dan organisasi sektarian', kata kantor berita negara itu, WAM.
    2. Maskapai penerbangan UEA Etihad Airways, Emirates dan Flydubai mengatakan mereka akan menghentikan semua penerbangan ke dan dari ibu kota Qatar, Doha mulai Selasa (06/06)
    3. Tiga negara Teluk mengatakan mereka menutup wilayah udara mereka dari Qatar Airways
    4. Kantor berita pemerintah Bahrain mengatakan mereka memutus hubungan diplomatik karena Qatar 'mengganggu keamanan dan stabilitas negeri itu dan ikut campur dalam urusan dalam negeri Bahrain'
    5. Menurut SPA, koalisi militer negara-negara Arab yang dipimpin Saudi yang memerangi pemberontak Yaman di Houthi juga mengusir Qatar dari aliansi itu karena 'praktik-praktik Qatar yang memperkuat terorisme' dan dukungan Qatar terhadap kelompok-kelompok ekstremis "seperti al-Qaida dan Daesh (ISIS) serta berhubungan dengan milisi pemberontak'

    Bagaimana konteksnya?

    Pemutusan hubungan dengan Qatar memang berlangsung tiba-tiba, namun tidak terjadi begitu saja karena ketegangan telah berkembang selama bertahun-tahun, dan terutama dalam beberapa pekan terakhir.

    Dua pekan yang lalu, negara-negara itu memblokir situs berita Qatar, termasuk Al Jazeera.

    Media pemerintah Qatar memuat pernyataan kontroversial yang disebut dikemukakan oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang mengkritik Arab Saudi.

    Pemerintah di Doha menyebut bahwa itu pernyataan palsu, dan menudingnya sebagai perbuatan suatu 'kejahatan siber yang tercela'.

    Sebelumnya, pada tahun 2014, Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Qatar selama beberapa bulan sebagai protes atas tudingan campur tangan dalam urusan dalam negeri mereka.

    Qatar mengatakan bahwa kantor berita mereka telah diretas.

    Secara lebih luas, ada dua faktor kunci yang mendorong keputusan itu: hubungan Qatar dengan kelompok-kelompok Islam radikal, dan peran Iran, seteru Arab Saudi.

    Kendati Qatar bergabung dengan koalisi AS melawan ISIS, para pemimpin Syiah Irak menuding bahwa mereka memberikan dukungan finansial kepada ISIS.

    Namun, orang-orang kaya di Qatar diyakini memberikan sumbangan besar kepada ISIS, sementara pemerintah Qatar memberi bantuan uang dan senjata kepada kelompok Islam garis keras di Suriah.

    Qatar juga dituduh memiliki hubungan dengan kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Front al Nusra, yang berafiliasi dengan al-Qaida.

    Pernyataan SPA menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok ini, serta mendukung Ikhwanul Muslimin yang dilarang di berbagai negara Arab, dan bahwa Qatar terus menerus 'mempromosikan pesan dan gagasan kelompok-kelompok ini melalui media mereka'.

    Arab Saudi, sebuah negara Sunni, juga menuduh Qatar mendukung militan Syiah di Bahrain dan provinsi Qatif di Saudi timur. Qatar berulang kali menolak tudingan kaitan mereka dengan Iran.

    Arab Saudi juga telah dituduh mendanai ISIS, secara langsung atau dengan tidak mencegah kiriman uang donor swasta ke kelompok tersebut, tuduhan yang dibantah Saudi.

    Dalam beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Inggris Theresa May mendapat tekanan dari partai pesaing untuk mempublikasikan sebuah laporan yang diduga berfokus pada pendanaan Saudi terhadap kelompok-kelompok ekstremis Inggris.
    Hak atas foto FREDERIC J. BROWN/AFP/Getty Images
    Image caption Negara-negara teluk kini menutup wilayah udaranya dari penerbangan Qatar Airways.
    Apa reaksi yang muncul?

    Qatar, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola pada 2022, mengecam pemutusan hubungan diplomatik ini melalui komentar yang disiarkan di Al Jazeera.

    "Langkah-langkah itu tidak dapat dibenarkan dan didasarkan pada anggapan dan tuduhan yang tidak memiliki dasar," lapor Al Jazeera mengutip kementerian luar negeri Qatar.

    Dikatakan keputusan tersebut 'tidak akan mempengaruhi kehidupan keseharian warga dan penduduk'.

    Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, saat berbicara di Sydney, mendesak negara-negara tersebut untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog.

    "Saya berharap bahwa hal ini tidak akan memiliki dampak besar, kalau saja ada dampaknya, pada perjuangan bersama melawan terorisme di wilayah ini atau di seluruh dunia," tambahnya.

    Salah satu dampak yang bisa terasa langsung adalah ihwal stabilitas pangan: setiap hari, ratusan truk melintasi perbatasan Saudi-Qatar, dan pangan adalah salah satu muatannya yang paling utama.

    Diperkirakan, sekitar 40% pangan Qatar dipasok melalui jalur ini.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Qatar Dan Negara Negara Timur Tengah Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top