Serupa Mujica, ini pemimpin termiskin lainnya di dunia
Dalam beberapa tahun terakhir predikat sebagai pemimpin dunia yang dekat dengan kesederhanaan atau bahkan kemiskinan dipegang oleh Jose 'Pepe' Mujica, presiden Uruguay yang menjabat sejak 1 Maret 2010.
Mujica menjadi perbincangan dalam dunia internasional karena kepribadiannya yang jauh dari kesan eksklusif sebagai kepala negara. Dirinya sering ditemui dalam berbagai seremoni kenegaraan dengan sepatu yang terlihat biasa saja, dan setelan pakaian yang jauh dari kesan protokoler dan menunjukkan kesederhanaannya.
Tak pelak, predikat sebagai 'presiden termiskin di dunia' begitu santer dilekatkan pada dirinya, terutama setelah BBC menyebutnya demikian saat membahas Mujica dalam ulasannya.
Namun, gelar sebagai 'presiden termiskin di dunia' itu sepertinya akan segera direbut oleh seorang pesaing Mujica dalam hal kesederhanaan, yaitu Sushil Koirala yang menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal.
Pria yang akrab disapa Koirala dan mulai dilantik kembali sebagai Perdana Menteri petahana Nepal sejak 11 Februari 2014 lalu itu, sudah dikenal dengan gaya hidupnya yang juga sederhana dan hemat, layaknya Mujica dan Ahmadinejad, sang mantan Presiden Republik Islam Iran.
Nasib Koirala yang merupakan keturunan dari keluarga kaya tak membuatnya silau akan harta, dan memilih untuk menolak sejumlah harta warisan dari ayahnya. Reputasinya itu juga telah didukung oleh sejumlah aksinya selama menjabat.
Contoh terkini mengenai hidup sederhana Koirala, diperlihatkannya dengan mengunggah harta miliknya di situs Web-nya sendiri, yang sebagiannya berupa tiga buah ponsel, di mana salah satunya adalah iPhone sementara dua ponsel yang lainnya tidak benar-benar bisa berfungsi dengan baik.
Sementara publikasi kekayaan Mujica yang tercatat pada 2010 lalu hanyalah kepemilikan sebuah Volkswagen Beetle berusia 20 tahun dan harta senilai $ 1.900, Koirala malah dilaporkan tak memiliki tanah atau bahkan rumah tinggal miliknya sendiri.
Sampai saat dirinya melanjutkan jabatan sebagai Perdana Menteri Nepal kali ini pun, ternyata Koirala hanya tinggal di sebuah rumah kontrakan, selain di kediaman resmi perdana menteri yang difasilitasi negara.
Gaya hidup Koirala ini disinyalir berasal dari selera pribadinya yang sederhana. Bahkan dalam sebuah laporan dari BBC, Koirala ternyata juga sempat mengembalikan uang senilai $650 yang dia terima dari negaranya, sebagai uang saku untuk perjalanan diplomatiknya ke Burma.
Sikap Mujica dan Koirala sebagai pemimpin yang sederhana ini tampaknya telah dipengaruhi oleh pengalaman mereka masing-masing, pada masa muda yang radikal. Karena seperti diketahui, Mujica adalah mantan anggota kelompok gerilya sayap kiri Tupamaros, sementara Koirala sendiri pernah dipenjara di usia 30-an dalam keterlibatannya pada kasus pembajakan pesawat.
Dalam beberapa tahun terakhir predikat sebagai pemimpin dunia yang dekat dengan kesederhanaan atau bahkan kemiskinan dipegang oleh Jose 'Pepe' Mujica, presiden Uruguay yang menjabat sejak 1 Maret 2010.
Mujica menjadi perbincangan dalam dunia internasional karena kepribadiannya yang jauh dari kesan eksklusif sebagai kepala negara. Dirinya sering ditemui dalam berbagai seremoni kenegaraan dengan sepatu yang terlihat biasa saja, dan setelan pakaian yang jauh dari kesan protokoler dan menunjukkan kesederhanaannya.
Tak pelak, predikat sebagai 'presiden termiskin di dunia' begitu santer dilekatkan pada dirinya, terutama setelah BBC menyebutnya demikian saat membahas Mujica dalam ulasannya.
Namun, gelar sebagai 'presiden termiskin di dunia' itu sepertinya akan segera direbut oleh seorang pesaing Mujica dalam hal kesederhanaan, yaitu Sushil Koirala yang menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal.
Pria yang akrab disapa Koirala dan mulai dilantik kembali sebagai Perdana Menteri petahana Nepal sejak 11 Februari 2014 lalu itu, sudah dikenal dengan gaya hidupnya yang juga sederhana dan hemat, layaknya Mujica dan Ahmadinejad, sang mantan Presiden Republik Islam Iran.
Nasib Koirala yang merupakan keturunan dari keluarga kaya tak membuatnya silau akan harta, dan memilih untuk menolak sejumlah harta warisan dari ayahnya. Reputasinya itu juga telah didukung oleh sejumlah aksinya selama menjabat.
Contoh terkini mengenai hidup sederhana Koirala, diperlihatkannya dengan mengunggah harta miliknya di situs Web-nya sendiri, yang sebagiannya berupa tiga buah ponsel, di mana salah satunya adalah iPhone sementara dua ponsel yang lainnya tidak benar-benar bisa berfungsi dengan baik.
Sementara publikasi kekayaan Mujica yang tercatat pada 2010 lalu hanyalah kepemilikan sebuah Volkswagen Beetle berusia 20 tahun dan harta senilai $ 1.900, Koirala malah dilaporkan tak memiliki tanah atau bahkan rumah tinggal miliknya sendiri.
Sampai saat dirinya melanjutkan jabatan sebagai Perdana Menteri Nepal kali ini pun, ternyata Koirala hanya tinggal di sebuah rumah kontrakan, selain di kediaman resmi perdana menteri yang difasilitasi negara.
Gaya hidup Koirala ini disinyalir berasal dari selera pribadinya yang sederhana. Bahkan dalam sebuah laporan dari BBC, Koirala ternyata juga sempat mengembalikan uang senilai $650 yang dia terima dari negaranya, sebagai uang saku untuk perjalanan diplomatiknya ke Burma.
Sikap Mujica dan Koirala sebagai pemimpin yang sederhana ini tampaknya telah dipengaruhi oleh pengalaman mereka masing-masing, pada masa muda yang radikal. Karena seperti diketahui, Mujica adalah mantan anggota kelompok gerilya sayap kiri Tupamaros, sementara Koirala sendiri pernah dipenjara di usia 30-an dalam keterlibatannya pada kasus pembajakan pesawat.
0 komentar:
Post a Comment