Lumpuh Tak Hentikan Martin Kejar Mimpi Jadi Penerjun Bebas Profesional
Jakarta, Saat usianya 18 tahun, Jarrett Martin mengalami insiden yang membuatnya lumpuh dari bagian dada ke bawah. Ia melakukan atraksi terjun bebas yang berakhir dengan kecelakaan akibat parasutnya tidak terbuka sempurna. Punggung patah, pembuluh darah aorta robek, serta paru-paru dan ginjal yang terkoyak dialami oleh Martin saat itu.
Terbangun dari koma, Martin mengaku punya banyak pertanyaan untuk dokternya. Tapi satu hal yang ia ingin tahu adalah kapan dia bisa segera terjun bebas kembali.
"Setengah tubuh saya selamat dan setengahnya lagi tidak. Itulah mengapa saya di kursi roda. Tapi apa yang saya lakukan sesudahnya adalah berbicara banyak. Banyak orang menjadi lumpuh dan mereka kemudian memilih berhenti dan menjadi tertutup," kata Martin seperti dikutip dari CNN.
Martin membutuhkan waktu rehabilitasi sampai satu tahun dan ia mengatakan tidak ingin kecacatannya menjadi halangan. Setelah mempelajari kontrol lalu lintas udara, pria kelahiran Seattle tersebut pergi ke Florida dan berharap dapat menjadi instruktur parasut.
Kebanyakan orang mungkin akan berhenti, tapi Martin tidak menyerah dan kembali melakukan terjun bebas. Dirinya bahkan mengikuti kompetisi terjun bebas di Amerika Serikat dan menarik perhatian salah satu perusahaan jasa terjun bebas internasional, Skydive Dubai.
"Orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai saat kecelakaan itu adalah saya sendiri. Kejadian ini telah membuat saya menjadi orang yang sangat memerhatikan detail," ujar Martin.
Kini di usianya yang ke-24 tahun Martin menjadi satu dari dua master instruktur parasut di seluruh Uni Emirat Arab.
"Kakek dan ayah saya adalah penerjun bebas. Saya sudah melakukan ini sepanjang hidup sehingga kejadian drastis seperti lumpuh sekali pun tidak akan menghalangi saya. Jika ada keinginan pasti ada jalan. Saya telah menemukan jalan itu dan rasanya luar biasa dapat melakukan apa yang saya cintai," tutup Martin.
Jakarta, Saat usianya 18 tahun, Jarrett Martin mengalami insiden yang membuatnya lumpuh dari bagian dada ke bawah. Ia melakukan atraksi terjun bebas yang berakhir dengan kecelakaan akibat parasutnya tidak terbuka sempurna. Punggung patah, pembuluh darah aorta robek, serta paru-paru dan ginjal yang terkoyak dialami oleh Martin saat itu.
Terbangun dari koma, Martin mengaku punya banyak pertanyaan untuk dokternya. Tapi satu hal yang ia ingin tahu adalah kapan dia bisa segera terjun bebas kembali.
"Setengah tubuh saya selamat dan setengahnya lagi tidak. Itulah mengapa saya di kursi roda. Tapi apa yang saya lakukan sesudahnya adalah berbicara banyak. Banyak orang menjadi lumpuh dan mereka kemudian memilih berhenti dan menjadi tertutup," kata Martin seperti dikutip dari CNN.
Martin membutuhkan waktu rehabilitasi sampai satu tahun dan ia mengatakan tidak ingin kecacatannya menjadi halangan. Setelah mempelajari kontrol lalu lintas udara, pria kelahiran Seattle tersebut pergi ke Florida dan berharap dapat menjadi instruktur parasut.
Kebanyakan orang mungkin akan berhenti, tapi Martin tidak menyerah dan kembali melakukan terjun bebas. Dirinya bahkan mengikuti kompetisi terjun bebas di Amerika Serikat dan menarik perhatian salah satu perusahaan jasa terjun bebas internasional, Skydive Dubai.
"Orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai saat kecelakaan itu adalah saya sendiri. Kejadian ini telah membuat saya menjadi orang yang sangat memerhatikan detail," ujar Martin.
Kini di usianya yang ke-24 tahun Martin menjadi satu dari dua master instruktur parasut di seluruh Uni Emirat Arab.
"Kakek dan ayah saya adalah penerjun bebas. Saya sudah melakukan ini sepanjang hidup sehingga kejadian drastis seperti lumpuh sekali pun tidak akan menghalangi saya. Jika ada keinginan pasti ada jalan. Saya telah menemukan jalan itu dan rasanya luar biasa dapat melakukan apa yang saya cintai," tutup Martin.
0 komentar:
Post a Comment