Siswi SMAN 3 Semarang Raih Emas Gara-gara Tusuk Gigi Boraks
SEMARANG - Dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila, berhasil meraih medali emas National Young Inventors Award atas karya nya 'Stick Of Borax Detector'.
'Stick Of Borax Detector' sendiri adalah alat pendeteksi kandungan borax di berbagai makanan. Berbentuk semacam tusuk gigi, cara menggunakannya hanya tinggal ditusukkan ke dalam makanan.
"Ditunggu hanya maksimal lima detik, jika nanti warna tusuk giginya berubah merah maka berarti makanan itu mengandung borax," ucap Dayu Laras Wening.
Gadis yang akrab disapa Wening terinsipirasi karena prihatin melihat di media, banyaknya jajanan atau makanan yang mengandung Borax. Dari situ ide untuk membuat Stick Of Borax Detector pun muncul.
"Sebelumnya, produk kami sudah berhasil menjadi juara nasional. Alhamdulilah kemarin dipanggil lagi untuk tingkat internasional dan juara," imbuh Wening yang mengaku sudah membuat produk sebelumnya.
Meski menjadi juara, namun mereka berdua mengaku sempat sedikit minder dengan penemuan para pesaingnya. "Saat di stand, sempat ada yang bilang 'Seperti ini kok bisa lolos?'" kenang Wening.
Dila juga sempat minder melihat pesaing dari luar negeri memiliki fasilitas berteknologi canggih. "Sempet enggak nyangka sih bisa raih emas, karena melihat lawan dan komentar bapak-bapak itu," ucapnya.
SEMARANG - Dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila, berhasil meraih medali emas National Young Inventors Award atas karya nya 'Stick Of Borax Detector'.
'Stick Of Borax Detector' sendiri adalah alat pendeteksi kandungan borax di berbagai makanan. Berbentuk semacam tusuk gigi, cara menggunakannya hanya tinggal ditusukkan ke dalam makanan.
"Ditunggu hanya maksimal lima detik, jika nanti warna tusuk giginya berubah merah maka berarti makanan itu mengandung borax," ucap Dayu Laras Wening.
Gadis yang akrab disapa Wening terinsipirasi karena prihatin melihat di media, banyaknya jajanan atau makanan yang mengandung Borax. Dari situ ide untuk membuat Stick Of Borax Detector pun muncul.
"Sebelumnya, produk kami sudah berhasil menjadi juara nasional. Alhamdulilah kemarin dipanggil lagi untuk tingkat internasional dan juara," imbuh Wening yang mengaku sudah membuat produk sebelumnya.
Meski menjadi juara, namun mereka berdua mengaku sempat sedikit minder dengan penemuan para pesaingnya. "Saat di stand, sempat ada yang bilang 'Seperti ini kok bisa lolos?'" kenang Wening.
Dila juga sempat minder melihat pesaing dari luar negeri memiliki fasilitas berteknologi canggih. "Sempet enggak nyangka sih bisa raih emas, karena melihat lawan dan komentar bapak-bapak itu," ucapnya.
0 komentar:
Post a Comment