Cegah Serangan Pedofil, Orang Tua Harus Biasakan Anak Waspada
Jakarta - Polda Metro Jaya kembali mengungkap adanya grup Facebook 'predator anak' yang beberapa anggotanya melakukan kekerasan seksual terhadap anak kecil. Orang tua diminta mengambil peran lebih agar anak bisa terhindar dari jeratan serangan pedofil.
"Orang tua itu, nomor satu, harus jadi orang tua yang amanah dan ikhlas. Kalau kita langsung mengurusi anak dan terlibat langsung, orang tua akan tahu kebiasaan dan kebutuhan anak itu bagaimana. Dengan demikian, ada trust (kepercayaan) yang terbangun antara orang tua dan anak. Kalau ada trust, anak relatif aman," ujar psikolog Ratih Ibrahim saat berbincang.
Ratih mengungkapkan pelaku pedofilia sebagian besar berasal dari lingkungan primer atau keluarga si korban. Oleh karena itulah, orang tua perlu memperhatikan lingkungan sekitar.
"Kejahatan pedofil kadang pelakunya bisa orang tua sendiri karena, kalau kejahatan ini pelakunya bisa siapa saja dan kebanyakan orang dekat. Nah, karena kita trust kepada dia, bahwa harus hati-hati dan yang dipercaya adalah papa dan mamanya," kata Ratih.
Lalu bagaimana jika ada orang tak dikenal mendekat kepada sang buah hati?
"Ada omongan don't talk to stranger, jangan berbicara pada orang asing. Tetap ramah dengan orang lain boleh, tetapi tidak boleh percaya. Kalau ada orang asing mendekat bagaimana? Jangan dekat-dekat, bahkan ketika itu teman Papa dan Mama, kamu harusnya sama Papa dan Mama," jelas Ratna.
Ratih menceritakan bagaimana anaknya dapat ramah namun tidak mau disentuh secara fisik oleh orang asing. Rumah harus menjadi tempat pertama dan utama untuk membangun rasa aman anak agar tidak menjadi korban kejahatan, khususnya kejahatan pedofil.
"Kalau anak saya, dia nggak mau dipegang dan dideketin kecuali saat ada orang tuanya. Jadi, walau terkesan anak itu sombong, setidaknya ada rasa aman. Rumah harus menjadi tempat yang paling ramah buat anak sehingga, kalau masuk ke kasus Loly's, itu anak pulang malah kelayapan. Pembekalan dari orang tua nggak oke dan orang tua masak sampai nggak tahu dia ke mana," pungkas Ratih.
Jakarta - Polda Metro Jaya kembali mengungkap adanya grup Facebook 'predator anak' yang beberapa anggotanya melakukan kekerasan seksual terhadap anak kecil. Orang tua diminta mengambil peran lebih agar anak bisa terhindar dari jeratan serangan pedofil.
"Orang tua itu, nomor satu, harus jadi orang tua yang amanah dan ikhlas. Kalau kita langsung mengurusi anak dan terlibat langsung, orang tua akan tahu kebiasaan dan kebutuhan anak itu bagaimana. Dengan demikian, ada trust (kepercayaan) yang terbangun antara orang tua dan anak. Kalau ada trust, anak relatif aman," ujar psikolog Ratih Ibrahim saat berbincang.
Ratih mengungkapkan pelaku pedofilia sebagian besar berasal dari lingkungan primer atau keluarga si korban. Oleh karena itulah, orang tua perlu memperhatikan lingkungan sekitar.
"Kejahatan pedofil kadang pelakunya bisa orang tua sendiri karena, kalau kejahatan ini pelakunya bisa siapa saja dan kebanyakan orang dekat. Nah, karena kita trust kepada dia, bahwa harus hati-hati dan yang dipercaya adalah papa dan mamanya," kata Ratih.
Lalu bagaimana jika ada orang tak dikenal mendekat kepada sang buah hati?
"Ada omongan don't talk to stranger, jangan berbicara pada orang asing. Tetap ramah dengan orang lain boleh, tetapi tidak boleh percaya. Kalau ada orang asing mendekat bagaimana? Jangan dekat-dekat, bahkan ketika itu teman Papa dan Mama, kamu harusnya sama Papa dan Mama," jelas Ratna.
Ratih menceritakan bagaimana anaknya dapat ramah namun tidak mau disentuh secara fisik oleh orang asing. Rumah harus menjadi tempat pertama dan utama untuk membangun rasa aman anak agar tidak menjadi korban kejahatan, khususnya kejahatan pedofil.
"Kalau anak saya, dia nggak mau dipegang dan dideketin kecuali saat ada orang tuanya. Jadi, walau terkesan anak itu sombong, setidaknya ada rasa aman. Rumah harus menjadi tempat yang paling ramah buat anak sehingga, kalau masuk ke kasus Loly's, itu anak pulang malah kelayapan. Pembekalan dari orang tua nggak oke dan orang tua masak sampai nggak tahu dia ke mana," pungkas Ratih.
0 komentar:
Post a Comment