728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Menempuh Perjalanan Antar Benua Demi Karir

    Pria Nigeria Terbang ke AS Tiap Akhir Pekan untuk Kuliah

    Toyosi Orunmuyi selama dua tahun bolak-balik Lagos-Michigan untuk mengikuti kuliah akhir pekan.
    LAGOS - Bekerja sambil kuliah tentu tidak terlalu istimewa, yang istimewa adalah jika bekerja di satu negara dan mengambil kuliah akhir pekan di negara lain, yang bahkan memerlukan perjalanan udara hingga 18 jam.

    Itulah yang dilakukan Toyosi Orunmuyi, direktur keuangan perusahaan GE Oil and Gas, selama kurang lebih dua tahun.

    Pada hari kerjanya, Orunmuyi mengurusi keuangan perusahaan dan ketika menjelang akhir pekan, ia terbang dari Lagos, Nigeria ke Michigan, Amerika Serikat untuk mengerjakan berbagai tugas akademik di jurusan administrasi bisnis (MBA).

    Pria berusia 32 tahun ini mengakui perjalanan panjang ke Michigan bukan sesuatu yang menyenangkan karena ia harus merampungkan tugas-tugas perkuliahan.

    Dan begitu selesai dengan urusan kuliah, ia harus kembali menyiapkan tugas-tugas kantor. Itulah ritme yang dijalaninya selama mengambil kuliah MBA.

    Biasanya Orunmuyi tiba di Ann Arbor, Michigan, pada hari Kamis yang dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu hari penuh pada Jumat dan Sabtu.

    Pada Minggu ia kembali terbang 18 jam ke kantor GE Oil and Gas di Lagos, biasanya dengan singgah di kota-kota seperti Atlanta, Houston, atau Amsterdam.

    Hidup di dua benua yang berbeda dalam banyak hal memerlukan kiat tersendiri. Orunmuyi harus melakukan "pergeseran budaya" ketika tiba Detroit, AS.

    Di kota ini ia menyewa mobil dan menyetir 30 menit ke kampus dan dalam perjalanan ia selalu mengingatkan dirinya untuk tenang dan tak cepat marah. Ia selalu berupaya agar budaya menyetir di Nigeria tidak terbawa ke Amerika.

    "Misalnya saya tak boleh membunyikan klakson sembarangan," katanya.

    Ia mengakui, seperti halnya warga Nigeria lain, ia lebih agresif ketika mengendarai mobil di Lagos.

    Orunmunyi cukup beruntung karena sebagian biaya kuliah, termasuk biaya perjalanan, ditanggung GE Oil and Gas.

    Meski begitu Orunmuyi harus tetap irit dan tak sembarangan membelanjakan uang. Ia hanya mengeluarkan uang jika perlu saja, termasuk 50 dolar AS untuk biaya masuk ke ruang tunggu kelas bisnis di bandara.

    Di ruang tunggu inilah dia berkesempatan untuk mandi dan menyiapkan berbagai tugas sehingga selalu merasa segar di tengah perjalanan antarbenua yang panjang.

    Kiat lain yang harus dilakukannya adalah menyiapkan dua dompet, satu untuk Nigeria dan satu untuk Amerika.

    Masing-masing dompet diisi dengan salinan paspor, surat izin mengemudi, asuransi kesehatan, kartu kredit, dan mata uang lokal.

    Orunmuyi juga memiliki dua kartu SIM, satu untuk komunikasi di Amerika dan satu lagi ketika ia kembali ke Lagos.

    Di luar urusan teknis seperti menyiapkan kartu SIM atau mata uang lokal, ada satu hal lain yang harus diperhatikan yaitu perbedaan budaya kerja antara Nigeria dan Amerika Serikat.

    Di Nigeria, sesama rekan kerja terbiasa mengetahui informasi pribadi sementara di Amerika hubungan di kantor biasanya lebih formal.

    Soal komunikasi juga ada berbedaan. Orang Amerika biasanya berbicara langsung ke pokok persoalan. Gaya mereka sangat lugas.

    "Orang-orang Nigeria sering kali memberikan jawaban yang panjang dan bertele-tele untuk pertanyaan yang sangat sederhana," kata Orunmuyi.

    Setelah secara rutin terbang ke Michigan selama kurang lebih dua tahun, Orunmuyi sudah dinyatakan lulus pada Mei 2016.

    Tapi ternyata ia tetap saja masih sering terbang, seiring dengan kariernya yang meningkat di kantor GE Oil and Gas.

    Pada kuartal ketiga tahun ini, Orunmuyi akan sering bepergian ke negara-negara sub-Sahara Afrika seperti Ghana dan Angola dengan jadwal terbang pada Senin dan kembali pada hari Jumat.

    Setelah sering bepergian dengan pesawat terbang, apakah dia tidak bosan terbang? Ternyata tidak.

    "Asyik rasanya bisa terbang dan tiba ke tempat-tempat baru yang berbeda," katanya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Menempuh Perjalanan Antar Benua Demi Karir Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top