728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Bisnis Batu Giok Melampaui Bisnis Emas

    Batu Giok Semakin Diburu, Harganya Melampaui Emas

    Batu giok yang dilapisi emas

    BEIJING - Selama zaman dinasti Han, para bangsawan Cina kadang-kadang dikubur dalam jas giok yang terbuat dari rangkaian ratusan bata giok ukuran kecil dan kadang-kadang dengan benang emas.

    Itu merupakan unjuk kemewahan tentang status seseorang. Namun hal itu juga menunjukkan bahwa giok menawarkan perlindungan dari pembusukan secara fisik.

    Dan selama berabad-abad sejak dinasti itu, ada koneksi mendalam antara kebudayaan Cina dan batu mulus berwarna hijau itu.

    Menurut Kent Wong, direktur pelaksana toko perhiasan mewah Hong Kong, Chow Tai Fook, giok biasanya mencerminkan kesehatan baik dan umur panjang bagi orang China.

    Jas giok tidak lagi dipakai, tetapi permintaan akan batu ini meningkat di Cina yang semakin makmur. Credit Suisse mengatakan sekarang terdapat ada 109 juta kelas menengah di Cina yang jika ditotal memegang aset keuangan dan real estat USD7,3 triliun. Lebih dari dua juta warga Cina adalah miliuner.

    Dengan kekayaan sebanyak itu maka tak mengherankan jika lebih banyak warga Cina sekarang ini memborong barang-barang mewah seperti giok. Selama tahun-tahun belakangan Cina mengalami pertumbuhan ekonomi dua gigit, kata Wong.

    Permintaan akan giok hampir seluruhnya berasal dari pasar Cina. Produk kualitas paling baik, harganya dapat melampui emas.

    Bahkan sejatinya, giok begitu berharganya sehingga para penjahat di bagian belahan dunia lain menunjukkan ketertarikan.

    Seorang penjahat di Inggris baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena menjarah artefak giok dari museum-museum dan rumah lelang. Artefak tersebut ditaksir bernilai sekitar USD79 juta atau setara dengan Rp 1 triliun lebih di pasar lelang Cina, meskipun karena kesalahan sang penjahat bersangkutan, barang-barang itu tak sampai ke pasar lelang.

    Keunggulan Giok

    Giok memang punya banyak keunggulan dari dua bahan kimia berbeda yang secara fisik mirip. Jadeite -yang hanya ada di Myanmar- dari segala sisi lebih mahal di antara kedua jenis giok. Tetapi nephrite -yang biasanya berasal dari Cina barat- sudah lama digunakan sebelum jadeite popular.

    Jadeite -yang hanya ada di Myanmar- dari segala sisi lebih mahal di antara kedua jenis giok. Tetapi nephrite -yang biasanya berasal dari Cina barat- sudah lama digunakan sebelum jadeite popular.

    Produk nephrite tua dari Cina kadang-kadang terjual mahal dalam lelang. Rumah lelang Bonhams di Hong Kong baru-baru menjual koleksi barang-barang giok bersejarah senilai US$23 juta (Rp305 miliar), berasal dari zaman Neolithik. Nilai itu besar, tetapi bukan kalangan investor yang memborongnya.

    “Berdasarkan pengalaman saya, tak seorang pun memperlakukan batu giok tua sebagai bentuk investasi. Ini merupakan sektor khusus, penuh perhitungan, sektor sangat sempit dari pasar para kolektor,” kata Colin Sheaf, kepala bagian seni Asia di Bonhams.

    Rp12 Triliun

    Investor biasanya mencari sesuatu yang mempunyai daya tarik lebih luas. Artinya, itu seringkali merujuk pada perhiasan jadeite, dengan barang-barang seni deco khususnya sangat mahal. Oktober lalu, rumah lelang Sotheby’s di Hong Kong menjual liontin art deco jadeite buatan Cartier senilai USD930,000 atau sekitar Rp 12 triliun.

    Wakil bos Sotheby’s untuk Asia, Quek Chin Yeow, berpendapat ada peluang untuk mencari keuntungan untuk tingkat produk terbaik, selama kita tahu apa yang kita beli.

    “Sama seperti kemungkinan investasi-investasi lain, kita harus memilih barang yang tepat,” katanya yang dikutip BBC.

    Memilih barang yang tepat, bagaimanapun, bisa rumit sebab setiap potongan berbeda, dan untuk memilih batu giok yang tepat merupakan seni bukannya sains.

    Memang ada laboratorium yang dapat menentukan komposisi kimia batu, dan apakah secara kimia sudah diproses atau bahkan benar-benar barang palsu. Namun tak ada 'indeks giok' yang memberikan gambaran harga per ons seperti emas.

    Warna biasanya adalah hal pertama yang dipertimbangkan pembeli. Giok identik dengan warna hijau, dan lindapan zamrud cerah dari warna itu masih anggap tinggi nilainya.

    Bagaimanapun ada bermacam-macam varian warna giok, mulai dari biru hingga putih 'es', yang nilainya meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Kalangan pembeli juga mengincar ukuran, bentuk, transparansi, tekstur, dan kekriyaannya atau dikerjakan secara tangan.

    Gelang giok, misalnya, seringkali menjadi investasi bagus karena hanya bisa dibuat dengan bahan berkualitas tinggi, menurut Wong.

    Dan seperti barang-barang lain, semakin tinggi kualitas maka nilainya pun semakin tinggi pula harganya.

    Dibanding Zamrud dan Rubi

    Dengan giok, data penjualan lewat lelang sering kali menjadi indikator harga. Giok tunggal paling mahal yang pernah dijual adalah Kalung Hutton-Mdivani. Perhiasan itu dimiliki oleh ahli waris jaringan toko Woolworth, Barbara Hutton.

    Terbuat dari 27 manik-manik jadeite warna hijau zamrud cerah dengan dengan pengancing permata an rubi, kalung itu dijual dengan harga USD27,4juta (setara dengan Rp636 miliar) dalam lelang tahun 2014, lebih dari enam kali dibanding dalam lelang 20 tahun sebelumnya.

    Tetapi jika giok berkualitas tinggi tampak terlalu mewah, terdapat aktivitas kriminal di industri ini, yang diperkirakan mencapai US$8 miliar.

    Jadeite berasal dari Myanmar, dan muncul kekhawatiran serius mengenai hak-hak buruh dan hak asasi manusia di industri pertambangan di sana. Kondisinya begitu buruknya sehingga Amerika Serikat tetap memberlakukan sanksi-sanksi terkait industri giok meskipun sebagian besar sanksi ekonomi sudah dicabut.

    Sertifikasi

    Tidak ada proses sertifikasi untuk membuktikan kepada konsumen bahwa barang yang mereka beli berasal dari sumber yang diperoleh sesuai dengan etik. Sebaliknya, Quek menggarisbawahi bahwa sebagian giok-giok paling berharga sudah berumur puluhan tahun atau bahkan berabad-abad, dan hampir tak mungkin melacak asal-usulnya.

    Dan sebagaimana investasi lain, selalu ada kemungkinan kondisi pasar akan berubah. Meskipun ada banyak pecinta giok di berbagai penjuru dunia, giok banyak tergantung pada pertumbuhan di Cina.

    Tetapi perekonomian Cina tidak mengalami pertumbuhan secepat sebelumnya. Saat ini Cina mengalami pertumbuhan terlambat yang pernah dialami negara itu selama 25 tahun terakhir.

    Walaupun begitu, jika pertumbuhan ekonomi mencapai target pemerintah 6,5-7%, itu artinya kekayaan dalam jumlah besar masuk ke ekonomi negara setiap tahun.

    Muncul pula kekhawatiran-kekhawatiran lain. Banyak barang mewah terkena dampak baru-baru ini, antara lain karena pemerintah berusaha memberantas korupsi yang disebut-sebut berdampak terhadap banyak hal, mulai dari penurunan pemasukan dari judi di Makau, penurunan keuntungan produsen minuman anggur kelas atas, perlambatan penjualan anjing Tibet, dan bahkan giok.

    Wong berpendapat tak ada kebijakan pemerintah yang bisa menghambat minat terhadap batu giok yang sudah ada sejak zaman Neolitik.

    Ia yakin bahwa karena Cina bertambah kaya, dan minat akan batu giok berkembang, maka harganya kemungkinan akan meningkat.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Bisnis Batu Giok Melampaui Bisnis Emas Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top