728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Pusat Percetakan Terlengkap Se-Indonesia

    Sentra percetakan Kebayoran, lokasi bisnis ideal

    Sentra percetakan di Jalan Baru, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Di sentra ini ada sekitar 20 gerai percetakan. Di dalam perumahan yang berada di belakang sentra ini juga terdapat sejumlah gerai percetakan. Lokasinya yang berdekatan dengan toko kertas membuat usaha ini kian menjamur.

    Kebutuhan jasa percetakan di Indonesia terus meningkat. Setidaknya, indikasi ini bisa dilihat dari terus tumbuhnya industri percetakan.

    Di daerah Jakarta, salah satu pusat jasa percetakan yang sudah lama berdiri adalah sentra percetakan di Jalan Baru, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di kawasan ini berdiri puluhan kios yang menyediakan jasa percetakan untuk pelanggan perorangan hingga korporat.

    Tidak terlalu sulit mencapai lokasi sentra percetakan ini. Jika menggunakan kendaraan pribadi, arahkan saja mobil atau sepeda motor Anda menuju Jalan Velbak Raya, Kebayoran Lama. Setibanya di sana, Anda tinggal mencari Stasiun Kereta Api Kebayoran Lama. Nah, sentra percetakan ini terletak persis di seberang stasiun tersebut.

    Di sentra ini, ada sekitar 20 gerai percetakan yang berjejer rapi di sepanjang jalan. Anda juga bisa mengunjungi gerai percetakan di dalam perumahan yang berada di belakang sentra tersebut. Sejumlah rumah di kawasan itu memang banyak yang dialihfungsikan menjadi gerai percetakan.

    Menurut Tito Sumartono, pemilik CV Tito Printing, sentra percetakan di Kebayoran Lama sudah berdiri sejak dekade 1980-an. "Awalnya cuma ada sekitar lima percetakan," kenangnya.

    Tito sendiri menekuni usaha percetakan ini sejak tahun 2000. Sebelum membuka usaha sendiri, sejak tahun 1984 dia adalah karyawan salah satu tempat percetakan di sentra itu. Melihat prospek usaha percetakan di kawasan itu cukup cerah dan didukung modal yang cukup, dia memberanikan diri terjun langsung ke usaha jasa percetakan.

    Menurut Tito, bertambahnya kios percetakan di sentra Jalan Baru, tidak lepas dari peran Toko Kertas Kemenangan yang ada di sentra tersebut. Toko tersebut menjual berbagai jenis kertas dan film untuk kebutuhan percetakan.

    Keberadaan toko kertas tersebut, imbuh Tito, mempermudah usaha jasa percetakan mendapatkan pasokan kertas. "Toko Kemenangan ibaratnya sudah seperti magnit yang mampu menarik para pengusaha percetakan untuk membuka usaha di sentra ini," katanya.

    Tito tak asal bicara. Di sentra ini memang banyak pengusaha percetakan yang memindahkan usahanya dari lokasi lain ke sentra di Jalan Baru. Contohnya Yulianto, pemilik CV Mitra Utama.

    Awalnya, pada tahun 1990, Yulianto membuka usaha percetakan di daerah Ciledug, Tangerang. Tapi, setelah 12 tahun membuka usaha percetakan di daerah tersebut, dia memindahkan usahanya ke sentra di Jalan Baru pada tahun 2002. "Saya pindah ke Jalan Baru ini karena di sini ramai dan sudah terkenal," katanya.

    Keputusan Yulianto pindah ke Jalan Baru itu sangat tepat. Pasalnya, di sentra ini usahanya berkembang cukup pesat dan banyak menghasilkan pemasukan. Bahkan, saat ini dia telah memiliki dua cabang percetakan di daerah lain.

    Cerahnya prospek bisnis percetakan di sentra ini juga diakui Apri, pemilik CV Dila Print. Dia bilang, letak gerai percetakannya yang berdekatan dengan toko bahan baku kertas, membuat usahanya lebih lancar. "Banyak usaha percetakan yang berdiri jauh dari pusat bahan baku tak bertahan lama," katanya.

    Sentra percetakan Kebayoran dan layanan satu atap

    Sentra percetakan di Jalan Baru, Kebayoran Lama, Jakarta, menyediakan berbagai jasa percetakan buat konsumen. Banyak pelaku usaha yang menyediakan layanan cetak di bawah satu atap, sehingga proses pracetak hingga finishing bisa dilakukan di satu tempat dan lebih cepat. Tarifnya pun jadi bisa lebih ditekan.

    Sebutan sentra percetakan layak disandang kawasan usaha percetakan di Jalan Baru, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. BerDi kawasan ini ada lebih dari 20 gerai percetakan. Beragam kebutuhan cetak-mencetak tersedia di sini. Mulai dari cetak offset hingga digital, tanpa harus berpindah lokasi.

    Layanan cetak satu atap menjadi andalan para pelaku usaha di sentra ini. Yulianto, pemilik CV Mitra Utama yang menempati ruko No.19, mengatakan, usahanya bisa melayani semua jenis percetakan. "Ada 16 mesin kami yang siap bekerja," imbuh dia.

    Di lokasi usahanya, Yulianto melayani konsumen dari proses pracetak, seperti mendesain bentuk dan naskah cetakan, hingga desain grafis, pembuatan film separasi, dan pembuatan master aluminium plate. Selanjutnya proses cetak, baik dicetak secara offset maupun digital printing.

    Dia juga melayani proses finishing berupa menjilid, binding, laminating, pond, perforasi, dan sebagainya. Proses finishing itu hanya berlaku untuk cetakan-cetakan tertentu, seperti pembuatan buku, makalah, dan lainnya. "Terutama hasil percetakan offset," kata pria yang sudah 20 tahun bergelut di dunia percetakan ini.

    Adapun cetakan digital printing, seperti pembuatan banner, dinding latar (backdrop), baliho, poster, rata-rata sudah tidak membutuhkan proses akhir. "Semua cetakan mempunyai proses tersendiri," kata Yulianto.

    Dengan dukungan mesin yang andal, Mitra Utama beken sebagai salah satu percetakan dengan layanan satu atap. Keunggulan dari keberadaan layanan ini membuat semua proses percetakan berlangsung dalam waktu singkat. Yang terpenting, ongkos cetak dapat ditekan seminimal mungkin. "Untuk digital printing, dalam sehari saya mampu mencetak hingga 5.000 meter," katanya.

    Percetakan milik Apri, yaitu CV Dila Print, memiliki layanan serupa. Namun, gerai percetakan di Jalan Baru No. 5A-5B ini belum melayani digital printing. "Dalam waktu dekat akan saya beli," katanya.

    Apri menyebut, harga mesin digital printing mencapai Rp 500 juta. Kalau merek China cuma sekitar Rp 150 juta. Belum lama ini, dia membeli satu mesin offset printing merek Heidelberg seharga Rp 4,8 miliar. Untuk membeli mesin yang terkenal andal itu, Apri khusus datang langsung ke Jerman untuk memesannya.

    Keunggulan cetak offset dari digital terutama untuk order cetak dalam jumlah besar. Konsumen akan memilih offset printing daripada digital printing saat mencetak dalam jumlah besar. Selain bisa mencetak lebih cepat, pertimbangannya adalah offset printing juga terbilang lebih ekonomis. "Tapi, kembali lagi, tergantung kebutuhan konsumen itu, mau cetakan seperti apa," imbuh dia.

    Yang jelas, lanjut Apri, dengan menerapkan layanan satu atap membuat setiap gerai percetakan yang ada di Jalan Baru mampu bersaing dengan percetakan di tempat lain dari segi biaya cetak. Misalnya, cetak offset yang menggunakan empat warna dengan jumlah cetakan 20.000 eksemplar, konsumen cukup membayar Rp 200.000. Sementara itu, di tempat lain, biayanya dapat mencapai Rp 250.000.

    Sentra percetakan banjir order jelang Lebaran

    Sama seperti usaha lainnya, jasa percetakan turut kebanjiran order menjelang Lebaran. Jasa percetakan dibutuhkan untuk membuat berbagai cetakan promosi selama hajatan setahun sekali itu. Mulai dari pembuatan banner produk-produk diskon, tenda posko mudik, hingga kartu ucapan Selamat Lebaran.

    Hari Raya Idul Fitri, yang datang setahun sekali, selalu membawa rezeki bagi pelaku usaha. Hampir semua sektor mendapat berkah Lebaran, termasuk usaha percetakan. Mendekati hari spesial itu, terjadi lonjakan order percetakan dari para produsen yang menjajakan produknya di pusat perbelanjaan.

    Maklum, saat itulah para produsen gencar menggelar promosi. Misalnya, promosi diskon produk mereka. Medianya beragam, mulai dari brosur, poster, banner hingga umbul-umbul yang digantung di atas produk itu.

    Lonjakan order juga dialami para pelaku usaha percetakan di sentra percetakan Jalan baru, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Yulianto, pemilik CV Mitra Utama, bilang order cetakan untuk keperluan promosi, baik indoor maupun outdoor telah datang sejak sebelum bulan Ramadan. Maklum, para produsen sudah mulai menggelar promosi diskon saat memasuki Ramadan. "Sebagian besar order sudah kami kerjakan," katanya.

    Pesanan datang dari berbagai perusahaan. Mulai dari produsen perlengkapan olahraga, telekomunikasi, elektronik, hingga pemilik usaha restoran cepat saji. Ada pula pesanaan dari perusahaan otomotif, yang mempromosikan penjualan dan program servis mudik.

    Yulianto menaksir, sekitar 70% produk yang dijajakan di mal-mal di Jakarta menggunakan jasa percetakan untuk mencetak keperluan promosi dan lainnya. "Mayoritas perusahaan itu mempunyai cabang di luar kota, jadi cetakan kami menyebar ke mana-mana," imbuhnya.

    Saat ini, menurut dia, masih ada beberapa order yang dia kerjakan. Seperti, pembuatan tenda posko mudik, yang biasanya baru akan dipakai tujuh hari sebelum Lebaran.

    Lonjakan order itu membuat omzetnya diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar. "Angkanya masih jauh di atas itu," imbuh Yulianto.

    Tito, pemilik CV Tito Printing, mengalami pengalaman berbeda. Lantaran mesin yang dimilikinya lebih sederhana, dia hanya bisa mengerjakan pesanan kartu ucapan Selamat Lebaran.

    Menurutnya, pemesan kartu ucapan yang datang ke tempatnya lebih banyak dari perorangan ketimbang perusahaan. "Biasanya yang pesan mereka yang punya jabatan penting dan mereka yang berasal dari keluarga ternama," kata Tito.

    Menurut pengakuannya, saat ini ada empat orang pejabat di Kementrian Pertahanan yang memesan kartu ucapan. Pesanan kartu dari pejabat tersebut minimal sekitar 200 kartu.

    Tito menyatakan, setiap tahun tren pembuatan kartu ucapan Lebaran terus mengalami penurunan. Penyebabnya, orang saat ini lebih memilih menggunakan media jejaring sosial di internet atau pesan pendek melalui telepon seluler untuk berkomunikasi. Meski begitu, kartu ucapan Lebaran tetap memiliki penggemar tersendiri. "Pesanan tahun ini sekitar 1.000 kartu," katanya.

    Karena itulah, Tito lebih menggantungkan usahanya pada usaha pencetakan kop surat, nota dan barang yang berkaitan dengan keperluan kantor. Saat ini, ada tiga perusahanaan yang menjadi langganan Tito.

    "Semula ada 10 perusahaan, cuma ada yang sudah bangkrut dan ada juga yang pindah kantor ke pulau lain," katanya. Apalagi, persaingan usaha ini makin ketat.

    Sentra percetakan: Ada tarif murah dan undian


    Menjamurnya pemain industri percetakan memacu persaingan usahanya kian ketat. Buntutnya, para pemilik percetakan berupaya memberikan tarif serendah mungkin agar mendapatkan order cetakan. Selain bersaing tarif, banyak juga yang melakukan strategi undian untuk menjaring para konsumen.

    Meskipun sudah memasuki era digital, kebutuhan jasa percetakan selalu meningkat setiap tahun. Otomatis pelaku usaha di bidang jasa percetakan kebanjiran order.

    Alhasil, kondisi itu mengakibatkan persaingan yang cukup ketat. Perang tarif pun tak terelakkan.
    Tengok saja, di setiap gerai percetakan, baik yang ada di Jalan Baru Kebayoran Lama ataupun di sentra lainnya. Mereka akan berusaha memasang tarif yang terendah bagi para pelanggannya.

    Menurut Apri, pemilik CV Dila Printing yang mempunyai gerai percetakan di Jalan Baru No. 5A-5B, kini para pemilik percetakan harus berhitung lebih cermat agar bisa menawarkan tarif yang relatif lebih murah. "Kalau dulu, untuk order Rp 10 juta, saya bisa untung Rp 6 juta, karena modalnya cuma Rp 4 juta," katanya. Namun, sekarang kondisi itu tidak berlaku lagi.

    Apri pun terpaksa turut menawarkan tarif murah bagi pelanggannya. Misalnya untuk cetakan offset yang menggunakan empat warna dengan jumlah cetakan sebanyak 20.000 eksemplar, dia berani membandrol tarif Rp 200.000.

    Apri mengklaim, tarif yang diberikan itu lebih murah dibandingkan dengan percetakan di tempat lain yang mengenakan tarif
    Rp 250.000 untuk jasa cetakan yang sama. Begitu pula dengan ongkos print out film, dia memberikan tarif Rp 10 untuk setiap sentimeter.

    Selain bersaing dari segi tarif, persaingan kualitas dan layanan pun jadi andalan. Kecepatan cetak misalnya, semakin cepat pengerjaannya menjadi nilai lebih bagi percetakan tersebut di mata para konsumennya. Dalam soal layanan itu, meski Apri sudah memiliki mesin yang cukup komplet untuk mendukung usahanya, dia tetap berencana terus menambah jumlah mesinnya.

    Dalam waktu dekat ini, dia berniat menambah lagi satu mesin percetakan yang mampu mencetak dengan dua warna sekaligus. Dengan memiliki mesin tersebut, Apri berharap bisa mengerjakan produk cetakan dengan lebih cepat lagi. Sebab, dengan mesin baru itu hanya membutuhkan dua kali putaran ketika mengerjakan cetakan empat warna. Jika masih menggunakan mesin cetakan dengan satu warna, ketika sedang mencetak orderan dengan empat warna maka harus melalui empat kali putaran.

    Para pengusaha percetakan itu tak hanya berperang dalam tarif, kualitas, dan layanan. Persaingan antara percetakan untuk mendapatkan order juga sudah menjalar sampai memberikan iming-iming berupa hadiah.

    Coba saja mampir ke CV Mitra Utama yang gerainya berada di Jalan Baru No 19. Perusahaan milik Yulianto ini memberikan iming-iming hadiah kepada siapa saja yang mempercayakan cetakannya ke perusahaannya. Pelanggan yang menggunakan jasa percetakan milik Yulianto berhak mengikuti undian yang hadiahnya berupa aneka ponsel pintar, laptop, atau barang-barang lainnya.

    Yulianto akan membagikan hadiah tersebut kepada para pelanggan yang beruntung setiap hari. "Siapa pun yang mencetak di sini berpeluang mendapatkan hadiah. Sekalipun dia cuma mencetak satu meter, tetap berhak dapat undian," katanya, berpromosi.

    Yulianto sudah menerapkan strategi pemasaran tersebut sejak setahun terakhir dan akan terus diperpanjang hingga batas waktu yang tidak ditentukan. "Undian ini akan tetap berlaku walaupun pada hari itu cuma ada dua orang yang menggunakan jasa percetakan saya," ujarnya.

    Meski hadiah tersebut nilainya tidak relalu besar, menurut Yulianto, cara itu cukup efektif menjaring konsumen. Terutama, konsumen yang merupakan karyawan suatu perusahaan yang bertanggung jawab pada produk cetakan di kantornya.

    Dengan iming-iming itu, Yulianto berharap, para karyawan tersebut akan terus mempercayakan produk cetakan di gerainya alias menjadi langganan tetap. "Sampai saat ini, masih cukup ampuh menarik minat mereka," katanya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    Tommy said... 16 April 2017 at 18:35

    Trijaya anugrah sejahtera

    Menjual berbagai macam ISO Profile 99% Rwh,chemical printing productions,fountain blessing red, fountain bless yellow, fountain bless blue, fountain bless Exo Green,sparepart gun plate cleaner,tim plate, developer positif,IPA alkohol,corector(image remover),powder dry up(osaki), powder micron,blanket,plate offset,dll harga bisa di negosiasi dan kualitas sama ,untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya :
    Tommy via email (Tommy.transcal@gmail.com) atau WhatsApp (081310849918) terima kasih

    Item Reviewed: Pusat Percetakan Terlengkap Se-Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top