Moralitas Abad ini...
Kedatangan Obama ke negeri ini benar-benar sebuah fenomena, kehadiran singkatnya di negeri ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam di mana-mana. Kehangatan yang dia tawarkan, gayanya yang natural dan terlihat penuh ketulusan, seperti menohok dengan telak sikap para petinggi negeri ini yang selalu bergaya sok penting dan minta dilayani.
Di hari pahlawan, bukan pejabat negeri ini yang membuat penduduk negeri ini tergetar harinya mendengar perjuangan pahlawannya, tapi OBAMA, anak tiri dari seorang laki-laki Jawa yang dibawa nasib menjadi presiden Amerika lah yang melakukannya.
Persahabatan dan ketulusan yang ditampilkan Obama benar-benar membius negeri ini, cuma sayang seribu sayang, kunjungan mempesona yang penuh kesan ini dirusak oleh sebuah ucapan di Twitter dari seorang menteri komunikasi, mantan presiden PKS, partai paling suci di negeri ini.
Sebelumnya PKS sudah sukses besar membuat kita tertawa ketika mereka setengah mati menjelaskan ke 'umat' mereka yang suci itu, tentang alasan partai yang paling semangat demo anti Israel dengan membawa-bawa bendera partainya ini yang tiba-tiba menjadi dekat dengan Amerika, yang adalah saudara kandung Yahudi.
Luar biasa cara mereka berkelit dengan mengeluarkan berbagai rasionalisasi yang membuat siapapun sulit menahan tawa.
Terus orang Mentawai sedang kena bencana, gubernur yang berasal dari partai yang mengklaim diri paling Islam ini pergi ke Jerman, mantap benar.
Sekarang yang terjadi malah lebih seru lagi bang Tifat (kalau di Bali, Tifat ini artinya LONTONG), menteri komunikasi yang mantan Presiden PKS yang sebenarnya nggak punya bakat melawak ini, yang selama menjabat menteri sibuk ingin membuat larangan ini itu untuk mengatur cara bersikap warga negeri ini agar sesuai dengan standar moral yang dianutnya, kembali mengulang apa yang dilakukan Partainya, melakukan hal yang selama ini mati-matian ditolaknya, hal yang dianggap tidak bermoral dalam prinsipnya, yaitu MENJABAT TANGAN WANITA.
Dan seperti biasa, sebagaimana yang dilakukan partainya, kali ini pun bang Tifat membuat berbagai rasionalisasi yang bisa membuat kita mati tertawa, sebab kekonyolan yang dibuat bang Tifat benar-benar alami. Asli Sule dan Aziz opera van Java aja kalah konyolnya.
Ngakak abis saya baca komentar bang Tifat yang bilang, "Sudah ditahan dua tangan, eh Bu Michelle-nya nyodorin tangannya maju banget, kena deh"
Berharap bisa selamat dengan komentar buang body seperti itu, eh yang ada malah jadi kecaman seluruh dunia, orang Amerika yang seharusnya punya kesan bagus dengan sambutan Indonesia malah tersinggung berat, koran NY Times sampai buat judul "Indonesian Minister Blames Michelle Obama for Handshake ". Gawat ni bang Tifat, soalnya jujur saja pernyataan Bang Tifat ini membuat kesan kepada orang yang membaca, seolah-olah Bang Tifat bilang Michelle Obama itu PEREMPUAN MURAHAN.
Mantap sekali SBY presiden kita yang ganteng punya menteri yang jago berdiplomasi seperti ini.
Di milis yang biasa saya ikuti, seorang kader PKS membela tindakan bosnya ini dengan mengatakan "Yang gawat, kita terlalu sibuk ngurus orang, padahal kita juga masih salaman(berjabat tangan) sama perempuan yg bukan muhrim... padahal Rasulullah tdk melakukan dan mengharamkan hal itu..."
Ini juga sebuah pembelaan yang tidak kalah lucunya, karena sama sekali tidak ada hal yang sangat gawat di sini, yang ada kita cuma terhibur aja melihat orang LEBAY kena batunya, padahal si kader PKS ini sendiri yang bilang "padahal Rasulullah tdk melakukan dan mengharamkan hal itu "
Nah kalau benar Rasulullah nggak melakukan dan mengharamkan itu, tapi Bang Tifat (yang artinya LONTONG dalam bahasa Bali) ini LEBAY sok suci nggak mau berjabat tangan dengan perempuan, jadinya begitu kejadian ya wajar dong yang bersangkutan jadi bahan tertawaan orang.
Jadi sama sekali nggak ada yang gawat di sini, kasus ini sama aja dengan kasus Cinta Laura yang jadi bahan tertawaan orang se Indonesia gara-gara aksen Inggris lebaynya, yang katanya bisa begitu karena kelamaan tinggal di luar negeri. Dia jadi tertawaan karena ternyata OBAMA yang presiden Amerika yang tinggal di Indonesia selama 4 tahun di masa kecilnya, ternyata bisa bilang SATE dan BAKSO dengan aksen normal seperti bukan sate jadi satche.. bakschooo.. ach chhape dheh.. seperti yang biasa diucapkan dik Cinta Laura.
Yang lebih lucu lagi dalam kejadian ini, kader PKS yang membela Tifatul ini adalah manusia sok suci yang suka menyebut orang lain yang berbeda pandangan sebagai "kaum pengacau keimanan" pernah tertangkap basah omelakukan PLAGIASI.
Di lihat dari satu sisi, ulah si mantan presiden PKS ini sangat merugikan citra dan diplomasi negeri ini, aksi si menteri ini benar-benar merusak suasana yang seharusnya sudah demikian sempurna berkat kehangatan yang ditampilkan oleh Obama dan istrinya tercinta.
Tapi kalau dilihat dari sisi lain, bisa jadi si mantan presiden PKS ini beserta kader-kader mereka sedang mendapat banyak pahala, sebab aksi-aksi menghibur yang mereka tampilkan bisa membuat orang-orang yang sedang sedih tertimpa bencana jadi tertawa.
Tapi sialnya, olok-olok terhadap Tifatul ini bukan hanya terjadi di Indonesia, sekarang menteri kita yang memilik moral tingkat tinggi ini, seorang MENTERI KOMUNIKASI yang dengan santainya, menggosip di Twitter seperti ibu-ibu arisan, merasa seolah-olah yang membaca tulisannya itu cuma anak istri dan tetangganya ini sudah menjadi bahan olok-olok orang sedunia.
Contohnya bisa kita saksikan di acaranya Stephen Colbert ini dan di sinilah letak sialnya, Colbert yang terkenal sinis dan keterlaluan ini bukan hanya mencela Bang Tifat seorang, tapi dia membawa-bawa orang Indonesia, Colbert bilang orang di Indonesia, mencela bang Tifat melalui facebook dan twitter "...scolded him for his hypocritical behavior" katanya. Tapi sebelum layar kaca menampilkan kalimat itu, Colbert terlebih dahulu memulainya dengan kalimat melecehkan yang sangat menyakitkan telinga kita yaitu "Really? Facebook? Twitter? I thought Indonesian communicating each other by banging coconuts on the wall..."
Dan kenapa segala penghinaan itu harus kita terima?....itu terjadi berkat tingginya moral menteri komunikasi kita yang bijaksana...
Bgeitulah, dengan kejadian ini, kita yang tidak ikut berbuat boleh merasa mangkel dan kesal, sementara bagi sang menteri secara pribadi, dia bisa jadi mendapat pahala yang lebih besar, karena sekarang dia menjadi bahan tertawaan dan membuat terhibur orang sedunia.
Wassalam
Win Wan Nur
Orang Islam yang biasa-biasa aja
Kedatangan Obama ke negeri ini benar-benar sebuah fenomena, kehadiran singkatnya di negeri ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam di mana-mana. Kehangatan yang dia tawarkan, gayanya yang natural dan terlihat penuh ketulusan, seperti menohok dengan telak sikap para petinggi negeri ini yang selalu bergaya sok penting dan minta dilayani.
Di hari pahlawan, bukan pejabat negeri ini yang membuat penduduk negeri ini tergetar harinya mendengar perjuangan pahlawannya, tapi OBAMA, anak tiri dari seorang laki-laki Jawa yang dibawa nasib menjadi presiden Amerika lah yang melakukannya.
Persahabatan dan ketulusan yang ditampilkan Obama benar-benar membius negeri ini, cuma sayang seribu sayang, kunjungan mempesona yang penuh kesan ini dirusak oleh sebuah ucapan di Twitter dari seorang menteri komunikasi, mantan presiden PKS, partai paling suci di negeri ini.
Sebelumnya PKS sudah sukses besar membuat kita tertawa ketika mereka setengah mati menjelaskan ke 'umat' mereka yang suci itu, tentang alasan partai yang paling semangat demo anti Israel dengan membawa-bawa bendera partainya ini yang tiba-tiba menjadi dekat dengan Amerika, yang adalah saudara kandung Yahudi.
Luar biasa cara mereka berkelit dengan mengeluarkan berbagai rasionalisasi yang membuat siapapun sulit menahan tawa.
Terus orang Mentawai sedang kena bencana, gubernur yang berasal dari partai yang mengklaim diri paling Islam ini pergi ke Jerman, mantap benar.
Sekarang yang terjadi malah lebih seru lagi bang Tifat (kalau di Bali, Tifat ini artinya LONTONG), menteri komunikasi yang mantan Presiden PKS yang sebenarnya nggak punya bakat melawak ini, yang selama menjabat menteri sibuk ingin membuat larangan ini itu untuk mengatur cara bersikap warga negeri ini agar sesuai dengan standar moral yang dianutnya, kembali mengulang apa yang dilakukan Partainya, melakukan hal yang selama ini mati-matian ditolaknya, hal yang dianggap tidak bermoral dalam prinsipnya, yaitu MENJABAT TANGAN WANITA.
Dan seperti biasa, sebagaimana yang dilakukan partainya, kali ini pun bang Tifat membuat berbagai rasionalisasi yang bisa membuat kita mati tertawa, sebab kekonyolan yang dibuat bang Tifat benar-benar alami. Asli Sule dan Aziz opera van Java aja kalah konyolnya.
Ngakak abis saya baca komentar bang Tifat yang bilang, "Sudah ditahan dua tangan, eh Bu Michelle-nya nyodorin tangannya maju banget, kena deh"
Berharap bisa selamat dengan komentar buang body seperti itu, eh yang ada malah jadi kecaman seluruh dunia, orang Amerika yang seharusnya punya kesan bagus dengan sambutan Indonesia malah tersinggung berat, koran NY Times sampai buat judul "Indonesian Minister Blames Michelle Obama for Handshake ". Gawat ni bang Tifat, soalnya jujur saja pernyataan Bang Tifat ini membuat kesan kepada orang yang membaca, seolah-olah Bang Tifat bilang Michelle Obama itu PEREMPUAN MURAHAN.
Mantap sekali SBY presiden kita yang ganteng punya menteri yang jago berdiplomasi seperti ini.
Di milis yang biasa saya ikuti, seorang kader PKS membela tindakan bosnya ini dengan mengatakan "Yang gawat, kita terlalu sibuk ngurus orang, padahal kita juga masih salaman(berjabat tangan) sama perempuan yg bukan muhrim... padahal Rasulullah tdk melakukan dan mengharamkan hal itu..."
Ini juga sebuah pembelaan yang tidak kalah lucunya, karena sama sekali tidak ada hal yang sangat gawat di sini, yang ada kita cuma terhibur aja melihat orang LEBAY kena batunya, padahal si kader PKS ini sendiri yang bilang "padahal Rasulullah tdk melakukan dan mengharamkan hal itu "
Nah kalau benar Rasulullah nggak melakukan dan mengharamkan itu, tapi Bang Tifat (yang artinya LONTONG dalam bahasa Bali) ini LEBAY sok suci nggak mau berjabat tangan dengan perempuan, jadinya begitu kejadian ya wajar dong yang bersangkutan jadi bahan tertawaan orang.
Jadi sama sekali nggak ada yang gawat di sini, kasus ini sama aja dengan kasus Cinta Laura yang jadi bahan tertawaan orang se Indonesia gara-gara aksen Inggris lebaynya, yang katanya bisa begitu karena kelamaan tinggal di luar negeri. Dia jadi tertawaan karena ternyata OBAMA yang presiden Amerika yang tinggal di Indonesia selama 4 tahun di masa kecilnya, ternyata bisa bilang SATE dan BAKSO dengan aksen normal seperti bukan sate jadi satche.. bakschooo.. ach chhape dheh.. seperti yang biasa diucapkan dik Cinta Laura.
Yang lebih lucu lagi dalam kejadian ini, kader PKS yang membela Tifatul ini adalah manusia sok suci yang suka menyebut orang lain yang berbeda pandangan sebagai "kaum pengacau keimanan" pernah tertangkap basah omelakukan PLAGIASI.
Di lihat dari satu sisi, ulah si mantan presiden PKS ini sangat merugikan citra dan diplomasi negeri ini, aksi si menteri ini benar-benar merusak suasana yang seharusnya sudah demikian sempurna berkat kehangatan yang ditampilkan oleh Obama dan istrinya tercinta.
Tapi kalau dilihat dari sisi lain, bisa jadi si mantan presiden PKS ini beserta kader-kader mereka sedang mendapat banyak pahala, sebab aksi-aksi menghibur yang mereka tampilkan bisa membuat orang-orang yang sedang sedih tertimpa bencana jadi tertawa.
Tapi sialnya, olok-olok terhadap Tifatul ini bukan hanya terjadi di Indonesia, sekarang menteri kita yang memilik moral tingkat tinggi ini, seorang MENTERI KOMUNIKASI yang dengan santainya, menggosip di Twitter seperti ibu-ibu arisan, merasa seolah-olah yang membaca tulisannya itu cuma anak istri dan tetangganya ini sudah menjadi bahan olok-olok orang sedunia.
Contohnya bisa kita saksikan di acaranya Stephen Colbert ini dan di sinilah letak sialnya, Colbert yang terkenal sinis dan keterlaluan ini bukan hanya mencela Bang Tifat seorang, tapi dia membawa-bawa orang Indonesia, Colbert bilang orang di Indonesia, mencela bang Tifat melalui facebook dan twitter "...scolded him for his hypocritical behavior" katanya. Tapi sebelum layar kaca menampilkan kalimat itu, Colbert terlebih dahulu memulainya dengan kalimat melecehkan yang sangat menyakitkan telinga kita yaitu "Really? Facebook? Twitter? I thought Indonesian communicating each other by banging coconuts on the wall..."
Dan kenapa segala penghinaan itu harus kita terima?....itu terjadi berkat tingginya moral menteri komunikasi kita yang bijaksana...
Bgeitulah, dengan kejadian ini, kita yang tidak ikut berbuat boleh merasa mangkel dan kesal, sementara bagi sang menteri secara pribadi, dia bisa jadi mendapat pahala yang lebih besar, karena sekarang dia menjadi bahan tertawaan dan membuat terhibur orang sedunia.
Wassalam
Win Wan Nur
Orang Islam yang biasa-biasa aja
0 komentar:
Post a Comment