Empat Cara Ubah Rasa Takut Jadi Kesuksesan
Banyak orang beranggapan rasa takut merupakan hal yang negatif. Bahkan beberapa diantaranya berupaya mengubah rasa takut tersebut menjadi kegiatan-kegiatan tak masuk akal.
Faktanya, ketakutan justru bisa menjadi awal kesuksesan baik dalam berbisnis maupun berkarir.
Dikutip dari laman Inc.com, rasa takut dapat dianggap sebagai motivator. Artinya, rasa takut tersebut bisa mendorong seseorang berbuat atau melangkah lebih banyak dalam memajukan karirnya. Saat berhadapan dengan peluang dan tantangan, rasa takut dapat memotivasi Anda untuk menyusun rencana kerja atau bisnis yang lebih baik.
Misalnya, ketakutan pada pesaing bisnis dapat membuat seseorang berpikir lebih kreatif dan bekerja lebih keras.
Berikut adalah empat cara untung mengubah rasa takut menjadi kesuksesan:
1. Fokus pada yang penting
Saat berhadapan dengan ketakutan, sebagian orang justru hanyut dan sulit melepas diri dari perasaan tersebut. Dibandingkan memikirkan perasaan takut yag menggelayuti, sebaiknya pikirkan fokus lain yang lebih penting.
Seperti saat mendirikan perusahaan baru, rasa takut akan kebangkrutan justru membuat bisnis sulit berkembang. Sebaiknya pikirkan cara yang paling tepat untuk menumbuhkan bisnis Anda misalnya dengan melakukan promosi lewat sejumlah iklan. Dari situ, Anda bisa mengalihkan ketakutan menjadi sebuah kesuksesan besar.
2. Hadapi rasa takut tersebut
Sama seperti kebanyakan film aksi yang sering muncul di layar kaca, para pejuang biasanya lari ke tengah masalah tanpa banyak berpikir. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian, dia tetap terjun dan menghadapi sejumlah musuhnya.
Dalam duani nyata, mungkin saja Anda berhadapan dengan kondisi dua karyawan andalan yang mengundurkan diri di waktu yang bersamaan. Rasa takut dan khawatir akan masa depan perusahaan karena kehilangan fondasi pasti menghinggapi alam pikiran Anda. Namun ketakutan tersebut bisa menjadi jalan untuk terus maju karena Anda bekerja lebih keras mengatasi perubahan di perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk lebih berkembang.
3. Sadari akar ketakutan Anda
Perasaan takut cenderung membuat seseorang sulit berpikir jernih. Akhirnya, dia melupakan penyebab dasar ketakutannya. Ketika Anda takut berbicara di depan umum, Anda mungkin hanya menikmati ketakutan tersebut tanpa mengetahui alasannya, apakah karena tak bisa berbicara lancar atau kurang persiapan?
Mengenali akar ketakutan dapat menjadi nilai tambah karena Anda dapat memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada pada diri. Secara tak sadar, ketakutan Anda telah diubah sebagai salah satu jalan mencapai kesuksesan.
4. Berani mengatasinya
Rasa takut merupakan masalah bisnis terbesar saat ini. Banyak karyawan yang takut mengambil risiko ketika bekerja. Para atasan dapat membantu pegawainya untuk tidak berpikir seperti pada umumnya.
Peluang yang ada harus diambil tanpa rasa takut agar bisa memberikan perubahan positif khususnya di tempat kerja. Dengan begitu, orang-orang yang berani mengambil risiko tanpa ketakutan dapat meningkatkan karirnya dengan lebih baik.
Banyak orang beranggapan rasa takut merupakan hal yang negatif. Bahkan beberapa diantaranya berupaya mengubah rasa takut tersebut menjadi kegiatan-kegiatan tak masuk akal.
Faktanya, ketakutan justru bisa menjadi awal kesuksesan baik dalam berbisnis maupun berkarir.
Dikutip dari laman Inc.com, rasa takut dapat dianggap sebagai motivator. Artinya, rasa takut tersebut bisa mendorong seseorang berbuat atau melangkah lebih banyak dalam memajukan karirnya. Saat berhadapan dengan peluang dan tantangan, rasa takut dapat memotivasi Anda untuk menyusun rencana kerja atau bisnis yang lebih baik.
Misalnya, ketakutan pada pesaing bisnis dapat membuat seseorang berpikir lebih kreatif dan bekerja lebih keras.
Berikut adalah empat cara untung mengubah rasa takut menjadi kesuksesan:
1. Fokus pada yang penting
Saat berhadapan dengan ketakutan, sebagian orang justru hanyut dan sulit melepas diri dari perasaan tersebut. Dibandingkan memikirkan perasaan takut yag menggelayuti, sebaiknya pikirkan fokus lain yang lebih penting.
Seperti saat mendirikan perusahaan baru, rasa takut akan kebangkrutan justru membuat bisnis sulit berkembang. Sebaiknya pikirkan cara yang paling tepat untuk menumbuhkan bisnis Anda misalnya dengan melakukan promosi lewat sejumlah iklan. Dari situ, Anda bisa mengalihkan ketakutan menjadi sebuah kesuksesan besar.
2. Hadapi rasa takut tersebut
Sama seperti kebanyakan film aksi yang sering muncul di layar kaca, para pejuang biasanya lari ke tengah masalah tanpa banyak berpikir. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian, dia tetap terjun dan menghadapi sejumlah musuhnya.
Dalam duani nyata, mungkin saja Anda berhadapan dengan kondisi dua karyawan andalan yang mengundurkan diri di waktu yang bersamaan. Rasa takut dan khawatir akan masa depan perusahaan karena kehilangan fondasi pasti menghinggapi alam pikiran Anda. Namun ketakutan tersebut bisa menjadi jalan untuk terus maju karena Anda bekerja lebih keras mengatasi perubahan di perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk lebih berkembang.
3. Sadari akar ketakutan Anda
Perasaan takut cenderung membuat seseorang sulit berpikir jernih. Akhirnya, dia melupakan penyebab dasar ketakutannya. Ketika Anda takut berbicara di depan umum, Anda mungkin hanya menikmati ketakutan tersebut tanpa mengetahui alasannya, apakah karena tak bisa berbicara lancar atau kurang persiapan?
Mengenali akar ketakutan dapat menjadi nilai tambah karena Anda dapat memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada pada diri. Secara tak sadar, ketakutan Anda telah diubah sebagai salah satu jalan mencapai kesuksesan.
4. Berani mengatasinya
Rasa takut merupakan masalah bisnis terbesar saat ini. Banyak karyawan yang takut mengambil risiko ketika bekerja. Para atasan dapat membantu pegawainya untuk tidak berpikir seperti pada umumnya.
Peluang yang ada harus diambil tanpa rasa takut agar bisa memberikan perubahan positif khususnya di tempat kerja. Dengan begitu, orang-orang yang berani mengambil risiko tanpa ketakutan dapat meningkatkan karirnya dengan lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment