728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Butuh Sebuah Revolusi Untuk Merubah Komunitasmu

    Magnolia Maymuru, Wakili Perempuan Aborijin di Kontes Miss World Australia


    Maminydjama juga berharap, partisipasinya dalam kontes ini akan terus meningkatkan prospek karirnya dan menunjukkan waga Australia sisi yang berbeda dari seorang perempuan muda Aborijin.

    Jakarta - Seorang model remaja yang terpilih sebagai wakil Wilayah Utara Australia (NT) dalam ajang final Miss World tingkat nasional berharap agar kesempatan yang diraihnya akan "mematahkan persepsi" warga Australia kebanyakan tentang kehidupan masyarakat adat.

    Ketika seorang manajer model melihat Maminydjama Maymuru –yang kelahiran Yirrkala –tengah menarik uang tunai dari ATM di kota Darwin pada tahun 2014, ia hampir saja memulai kisah sukses klise dari seorang supermodel yang berawal dari 0.

    "Saya berhenti di jalur saya. Saya pikir saya menakutinya," kata Mehali Tsangaris, direktur Pekan Fesyen NT.

    Tapi Maminydjama menolak tawaran 'on the spot' dari Mehali untuk tampil di catwalk beberapa minggu kemudian.

    "Saya masih kelas 12 dan saya harus menyelesaikan tugas saya. Di tempat asal saya, pendidikan sebenarnya adalah masalah besar. Sesepuh dan para perempuan lainnya telah melakukan hal-hal besar untuk mendapatkan pendidikan dua bahasa," tukasnya tentang menyelesaikan studinya di Darwin.

    Maminydjama lahir di sekitar 600 kilometer sebelah timur Darwin di Yirrkala, sebuah komunitas Arnhem Land pesisir yang terkenal karena karya seni adat, penyanyi dan budaya tradisional-nya.

    Dengan karya seni nenek buyutnya ada di Louvre, seorang kakek yang memimpin perusahaan Aborijin lokal di Rirratjingu, dan ayahnya yang bermain di band rock/reggae 'East Journey', Maminydjama tumbuh dikelilingi oleh kreativitas.

    Meski demikian, perempuan asal suku Mangalili ini mengatakan, hanya beberapa dari komunitasnya akan benar-benar pernah mempertimbangkan peluang dalam industri fesyen.

    "Saya tak membaca majalah atau menonton E! News. Saya lebih menyerupai gadis penggemar aktivitas luar ruang. Saya suka berburu dan pergi berkemah dan pergi memancing dengan keluarga saya," ceritanya.

    Kemudian pada tahun 2015, Mehali kembali bertemu dengan Maminydjama, kali ini di bagian buah dan sayur di sebuah supermarket di pinggiran Darwin.

    "Saya pikir, 'kali ini ia tak akan menghindar'. Pertama dan yang terpenting adalah tinggi badannya. Itu jelas material mode. Ia juga memiliki keanggunan tentang dirinya," tutur Mehali.

    "Adalah bonus yang lengkap bahwa Magnolia adalah gadis adat Aborijin, dan saya tahu mereka adalah golongan yang belum pernah terlihat di runway," tambahnya.

    Bagi Maminydjama, menerima tawaran Mehali adalah tentang "mencoba sesuatu yang berbeda", termasuk nama model-nya yang baru, Magnolia, sesuai dengan gaya supermodel yang terkenal sebelumnya.

    "Saya pikir -saya seorang perempuan sama seperti yang lain. Jika orang tak menerima saya hanya karena saya pribumi atau dari komunitas Aborijin, itu tak akan mengganggu saya. Masih ada banyak industri, orang-orang dan perusahaan lain yang bisa dilirik," utaranya.

    Tapi penampilan runway pertamanya pada bulan Oktober tahun lalu untuk Pekan Fesyen NT masih membuatnya kerepotan.

    "Saya sangat, sangat gugup," aku Maminydjama.

    Baik sang model dan manajernya menjelaskan situasi enam bulan terakhir sebagai kemitraan kerja, yang berpuncak pada pencalonan Maminydjama oleh Mehali sebagai wakil pertama NT untuk putaran final Miss World tingkat nasional, tahun ini.

    "Dunia modeling bisa sangat, sangat keras dan menciptakan citra tubuh yang negatif tapi langkah yang ditempuh Magnolia adalah untuk menggunakannya sebagai platform," kata Mehali.

    Tahun ini, manajemen Miss World telah menghapus babak baju renang, dan meningkatkan keterkaitannya dengan kegiatan amal serta kerja komunitas, dan menampilkan kontestan dari berbagai latar belakang.

    "Ini untuk mendidik orang Australia bahwa mereka membuat para perempuan ini cantik di masyarakat juga, dan mereka membuat mereka terlihat berotak dan dengan tujuan untuk mengubah," tulis manajemen Miss World.

    Maminydjama juga berharap, partisipasinya dalam kontes –yang biasanya dikaitkan dengan bikini, mahkota dan jargon perdamaian dunia –ini akan terus meningkatkan prospek karirnya dan menunjukkan waga Australia sisi yang berbeda dari seorang perempuan muda Aborijin.

    Pada Rabu (12/5) malam, Maminydjama muncul untuk pertama kalinya sebagai wakil NT di Miss World dalam sebuah acara amal di Gedung Parlemen, di mana ia berbicara di depan orang banyak tentang pekerjaannya sebagai petugas olahraga dan rekreasi di Arnhem Land dan membuat walikota setempat tampak mini dengan tingginya yang hampir mencapai 183 cm.

    "Saya ingin orang tahu bahwa butuh banyak pengorbanan bagi saya untuk keluar dari zona nyaman dan melakukan hal ini," ungkap gadis Aborijin ini.

    Di seluruh Australia, secara lebih luas, kompetisi model Aborijin tengah berkembang dan para pembaca Vogue sangat akrab dengan wajah Samantha Harris.

    "Saya berharap itu memberi [industri] dorongan untuk melihat lebih banyak perempuan di Arnhem Land. Saya berharap itu memberi mereka dorongan untuk datang dan benar-benar mengamati warga di sana daripada cuma berpikir, 'Ada satu dan itu sudah cukup'," pinta Maminydjama.

    Mehali sendiri tak setuju bahwa industri fesyen didominasi dengan norma kecantikan kulit Kaukasia dan mengutip sejumlah model papan atas seperti Iman dan Naomi Campbell pada beberapa dekade yang lalu, meskipun ia setuju, waktu mengubah industri fesyen Australia.

    "Saya pikir ini semacam dobrakan. Saya pikir Magnolia adalah gadis yang bisa memicu sebuah revolusi," katanya.

    Saran Mehali pada para penemu model lainnya adalah untuk menghormati budaya dan pertimbangan adat sang calon model -misalnya, Maminydjama tak mau dipotret dengan menunjukkan kakinya -dan benar-benar memberikan orang kesempatan.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Butuh Sebuah Revolusi Untuk Merubah Komunitasmu Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top