Kesohoran Nama Kartini di Negeri Kincir Angin
Kartinistraat di Belanda.
PELOPOR emansipasi wanita di Indonesia, Raden Ajeng Kartini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-137 hari ini, andai kata Beliau masih hidup. Sungguh disayangkan memang, sebelum perjuangannya menyetarakan kaum hawa dalam taraf pendidikan tercapai, ia meninggal muda pada usia 25 tahun.
Meski perjuangannya terbilang singkat, dan sebatas pada korespondensi dengan perempuan-perempuan Belanda yang sudah lebih bebas pada masa itu. Nama perempuan Jepara itu tetap mewangi dan terkenal hingga ke negeri orang. Terutama di Negeri Tulip, sampai-sampai dijadikan nama jalan.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, berikut Okezone mengulas kesohoran nama Kartini di Negeri Kincir Angin.
Tidak tanggung-tanggung, ada empat tempat di Belanda yang memakai nama Kartini sebagai nama jalannya. Kartini straat antara lain berada di Amsterdam, Utrecht, Venlo dan Haarlem. Di Ibu Kota Belanda, Raden Ajeng Kartini-Straat disandingkan dengan nama-nama perempuan bersejarah lainnya di dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto dan Isabella Richaards.
Di Utrecht, jalan RA Kartini berada di kawasan jalan utama yang berbentuk U. Kabarnya, jalan yang menggunakan nama tokoh Indonesia ini bahkan ukurannya lebih besar dari jalan-jalan di Belanda yang memakai nama pejuang revolusi Kuba Che Guevara, aktivis antiapartheid Stephen Bantu Biko dan Presiden Angola Agostinho Neto.
Sementara di Venlo, kota di tenggara Belanda yang berbatasan dengan Jerman, menyematkan nama Kartini pada jalannya yang berbentuk setengah melingkar dan sedikit mengotak, jika dilihat dari atas menggunakan aplikasi Google Street.
Kota terakhir yang tidak ingin ketinggalan memakai nama besar putri Bupati Rembang Kanjeng Raden Mas Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini ialah Kota Haarlem. Selain nama jalannya, sebuah apartemen yang didominasi warna cokelat juga dinamai Kartiniflat.
Nama-nama jalan di sekitarnya juga pasti tidak asing bagi warga Indonesia. Sebab jalan Kartinistraat di kota bagian utara Belanda ini berdampingan dengan jalan-jalan yang memakai nama pahlawan kemerdekaan Indonesia, seperti Sutan Sjahrirstraat dan Mohammad Hatta straat.
Selain menjadi nama jalan, kesohoran nama penulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang itu juga menjadi nama ajang penghargaan bagi perempuan asing di luar Belanda yang dianggap berkontribusi dalam perjuangan keseteraan gender. Penghargaan yang selalu dilangsungkan di Kota Hague itu diberi judul Kartini Prize.
PELOPOR emansipasi wanita di Indonesia, Raden Ajeng Kartini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-137 hari ini, andai kata Beliau masih hidup. Sungguh disayangkan memang, sebelum perjuangannya menyetarakan kaum hawa dalam taraf pendidikan tercapai, ia meninggal muda pada usia 25 tahun.
Meski perjuangannya terbilang singkat, dan sebatas pada korespondensi dengan perempuan-perempuan Belanda yang sudah lebih bebas pada masa itu. Nama perempuan Jepara itu tetap mewangi dan terkenal hingga ke negeri orang. Terutama di Negeri Tulip, sampai-sampai dijadikan nama jalan.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, berikut Okezone mengulas kesohoran nama Kartini di Negeri Kincir Angin.
Tidak tanggung-tanggung, ada empat tempat di Belanda yang memakai nama Kartini sebagai nama jalannya. Kartini straat antara lain berada di Amsterdam, Utrecht, Venlo dan Haarlem. Di Ibu Kota Belanda, Raden Ajeng Kartini-Straat disandingkan dengan nama-nama perempuan bersejarah lainnya di dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto dan Isabella Richaards.
Di Utrecht, jalan RA Kartini berada di kawasan jalan utama yang berbentuk U. Kabarnya, jalan yang menggunakan nama tokoh Indonesia ini bahkan ukurannya lebih besar dari jalan-jalan di Belanda yang memakai nama pejuang revolusi Kuba Che Guevara, aktivis antiapartheid Stephen Bantu Biko dan Presiden Angola Agostinho Neto.
Sementara di Venlo, kota di tenggara Belanda yang berbatasan dengan Jerman, menyematkan nama Kartini pada jalannya yang berbentuk setengah melingkar dan sedikit mengotak, jika dilihat dari atas menggunakan aplikasi Google Street.
Kota terakhir yang tidak ingin ketinggalan memakai nama besar putri Bupati Rembang Kanjeng Raden Mas Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini ialah Kota Haarlem. Selain nama jalannya, sebuah apartemen yang didominasi warna cokelat juga dinamai Kartiniflat.
Nama-nama jalan di sekitarnya juga pasti tidak asing bagi warga Indonesia. Sebab jalan Kartinistraat di kota bagian utara Belanda ini berdampingan dengan jalan-jalan yang memakai nama pahlawan kemerdekaan Indonesia, seperti Sutan Sjahrirstraat dan Mohammad Hatta straat.
Selain menjadi nama jalan, kesohoran nama penulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang itu juga menjadi nama ajang penghargaan bagi perempuan asing di luar Belanda yang dianggap berkontribusi dalam perjuangan keseteraan gender. Penghargaan yang selalu dilangsungkan di Kota Hague itu diberi judul Kartini Prize.
Posts
0 komentar:
Post a Comment