Mark Zuckerberg Donasikan 99 Persen Harta untuk Riset Medis
Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan
CALIFORNIA – Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan berkomitmen mendonasikan 99 persen kekayaannya untuk kebutuhan penelitian di bidang kesehatan. Dana yang diperkirkan mencapai USD2,31 miliar atau Rp30,2 triliun akan disalurkan melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative untuk diangsur sampai 10 tahun ke depan.
Pasutri ini berharap, investasi mereka akan cukup untuk membantu mengobati berbagai penyakit yang mewabah dalam 80 tahun mendatang atau lebih meskipun mereka mungkin tidak berkesempatan menunggu sampai penelitian medisnya selesai.
“Jadi jika Anda hanya berasumsi bahwa kita hanya mampu membuat kemajuan pada lintasan yang sama, berarti menjelang akhir abad ini kita akan mampu menemukan solusi untuk sebagian besar masalah,” ujar Zuckerberg, seperti disunting dari Belfast Telegraph.
Zuckerberg dan Chan pada dasarnya sudah mulai memberi perhatian terhadap kebutuhan medis sejak dua tahun lalu. Apalagi mengingat latar belakang sang istri adalah dokter anak.
Sejauh ini, mereka sudah bertemu langsung, berdiskusi dengan para ilmuwan dan ahli untuk merencanakan upaya tersebut. Penelitian ini rencananya tidak akan berfokus sebatas pada penyakit-penyakit, seperti kanker tulang atau parkinson, tetapi lebih mendasar lagi.
Contohnya membuat pemetaan pada sel tulang atlas (tulang yang menghubungkan tulang leher dan ekor). Setiap sel pasti memiliki fungsinya masing-masing. Memahami cara kerja setiap sel akan sangat membantu para peneliti membuat berbagai jenis obat.
“Saya dan keluarga sudah sering berhubungan dengan obat-obatan dan ilmu pengetahuan. Saya terkadang harus membawa berita buruk. Mengatakan kepada orangtua pasien, anak ini terjangkit leukimia atau mereka takkan sadar lagi,” kata Chan menjelaskan alasannya terdorong beramal di bidang ini.
Di samping itu, Zuckerberg dan Chan juga berharap upaya mereka akan menginspirasi penelitian-penelitian lain. Memadukan ilmu pengetahuan, pengobatan dan teknologi untuk mencapai hasil yang maksimal.
“Kami menghabiskan 50 kali lebih sering merawat orang yang sudah sakit dibanding memanfaatkan waktu kita untuk melakukan penelitian (mencari obat) medis agar orang-orang justru tidak perlu sakit,” urai Zuckerberg.
CALIFORNIA – Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan berkomitmen mendonasikan 99 persen kekayaannya untuk kebutuhan penelitian di bidang kesehatan. Dana yang diperkirkan mencapai USD2,31 miliar atau Rp30,2 triliun akan disalurkan melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative untuk diangsur sampai 10 tahun ke depan.
Pasutri ini berharap, investasi mereka akan cukup untuk membantu mengobati berbagai penyakit yang mewabah dalam 80 tahun mendatang atau lebih meskipun mereka mungkin tidak berkesempatan menunggu sampai penelitian medisnya selesai.
“Jadi jika Anda hanya berasumsi bahwa kita hanya mampu membuat kemajuan pada lintasan yang sama, berarti menjelang akhir abad ini kita akan mampu menemukan solusi untuk sebagian besar masalah,” ujar Zuckerberg, seperti disunting dari Belfast Telegraph.
Zuckerberg dan Chan pada dasarnya sudah mulai memberi perhatian terhadap kebutuhan medis sejak dua tahun lalu. Apalagi mengingat latar belakang sang istri adalah dokter anak.
Sejauh ini, mereka sudah bertemu langsung, berdiskusi dengan para ilmuwan dan ahli untuk merencanakan upaya tersebut. Penelitian ini rencananya tidak akan berfokus sebatas pada penyakit-penyakit, seperti kanker tulang atau parkinson, tetapi lebih mendasar lagi.
Contohnya membuat pemetaan pada sel tulang atlas (tulang yang menghubungkan tulang leher dan ekor). Setiap sel pasti memiliki fungsinya masing-masing. Memahami cara kerja setiap sel akan sangat membantu para peneliti membuat berbagai jenis obat.
“Saya dan keluarga sudah sering berhubungan dengan obat-obatan dan ilmu pengetahuan. Saya terkadang harus membawa berita buruk. Mengatakan kepada orangtua pasien, anak ini terjangkit leukimia atau mereka takkan sadar lagi,” kata Chan menjelaskan alasannya terdorong beramal di bidang ini.
Di samping itu, Zuckerberg dan Chan juga berharap upaya mereka akan menginspirasi penelitian-penelitian lain. Memadukan ilmu pengetahuan, pengobatan dan teknologi untuk mencapai hasil yang maksimal.
“Kami menghabiskan 50 kali lebih sering merawat orang yang sudah sakit dibanding memanfaatkan waktu kita untuk melakukan penelitian (mencari obat) medis agar orang-orang justru tidak perlu sakit,” urai Zuckerberg.
Posts
0 komentar:
Post a Comment