728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Bisnis Masakan Jepang

    Cerita Linda Gani dan Restoran 'Tokio Table'-nya di Portland

    Monica Linda Gani

    PORTLAND - Salah satu restoran yang ada di Portland adalah Tokio Table, restoran khas Jepang yang dimiliki oleh seorang diaspora Indonesia bernama Monica Linda Gani.

    "Karena kami menyajikan makanan Jepang, kami jadi inget pas di Tokyo itu, kami semua masak di meja, makanya kami namakan 'Tokio Table'. Tokio-nya pake "I" karena memang ejaan zaman dulu Tokio pakai 'I'," kata Hilda kepada VOA Indonesia.

    Tokio Table memiliki spesialisasi makanan Jepang ala teppanyaki, yang juga merupakan pilihan baru bagi warga Portland.

    "Teppanyaki artinya pemanggang yang berbentuk datar dan kami sajikan itu di depan customer, kami masaknya juga di depan mereka," kata Adrian Gani, koki kepala di Tokio Table yang juga adik Linda.

    "Jadi kebanyakan yang belum tahu teppanyaki mereka jadi surprised ketika datang ke sini. Mereka bertanya, kamu akan masak semuanya di atas meja?" ujar dia.

    "Tapi biasanya mereka suka," sambung Adrian.

    "Sebenarnya justru buka restoran di sini gak terlalu susah, asal kita ikuti semua aturan yang ada di pemerintah," kata Linda.

    "Ada bukunya jadi gampang, pokoknya asal diikutin semuanya ini bisa dilakukanlah," kata Linda lagi.

    LInda memutuskan terjun ke bisnis restoran setelah menerima ajakan Adrian yang memiliki pengalaman bekerja di restoran serupa.

    Linda juga menyebut, persaingan untuk restoran teppanyaki belum terlalu ketat karena di Portland hanya ada lima restoran sejenis.

    "Kami menggunakan bahan-bahan segar saja karena Portland lebih suka hal-hal berbau lokal, karenanya kami mendukung bisnis lokal, bukan franchise atau perusahaan besar," tambah Adrian.

    Sebagai restoran yang dikelola oleh keluarga, Tokio Table dapat menawarkan harga yang lebih murah ketimbang restoran waralaba.

    Di restorannya, Linda mematok harga mulai dari 15 hingga 40 dollar.

    Stefan Jenie, seorang pelanggan di Tokio Table mengaku sering mendatangi restoran itu karena kualitas makanannya yang baik.

    Selain itu, Stefan juga menjagokan saos pedas racikan Adrian yang membedakan restoran teppanyaki ini dari restoran serupa.

    "Karena kenal sama yang punya, tapi sebenarnya lebih karena kualitas makanannya ya, dan pengalaman ketika melihat kokinya memasak." ujar Stefan.

    Dalam memperkenalkan restorannya, Linda banyak menggunakan media sosial, selain memasang iklan di media lokal.

    Tentunya, banyak juga diaspora Indonesia di Portland yang lantas menjadi pelanggannya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Bisnis Masakan Jepang Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top