728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Modal Sosial Berbisnis Ala Orang Tionghoa

    Menjalin Hubungan: Modal Sosial Berbisnis Ala Orang Tionghoa
    Penduduk Cina yang berjumlah lebih dari 1.3 milyar dan tersebar diseluruh bagian negara di dunia dikenal sebagai orang-orang yang andal dalam berbisnis. Salah satu rahasia sukses bisnis yang dimiliki orang tionghoa adalah seni menjalin hubungan. Ada tiga jenis seni menjalin hubungan yang telah mengakar dari jaman Cina kuno hingga modern, yaitu guanxi, lianzi-mianzi, dan xinyong. Tiga hal ini dipercaya orang tionghoa sebagai modal sosial dalam memulai bisnis atau proyek mereka.

    Guanxi

    Guanxi berarti koneksi. Koneksi yang dimaksud adalah hubungan berupa ikatan keluarga, ikatan pertemanan, ikatan daerah, maupun ikatan klub tertentu. Jika masyarakat umum menganggap bahwa modal untuk memulai bisnis hanyalah sebatas uang dan barang, lain halnya dengan orang tionghoa yang menganggap bahwa ada modal sosial yaitu guanxi.

    Guanxi adalah kunci dari segara hal termasuk perkenalan dengan jaringan bisnis, negosiasi, hingga mencapai kesepakatan bersama. Guanxi dipercaya sebagai jalan untuk memenangkan poin-poin yang ia ajukan dalam negosiasi bisnis, memudahkan birokrasi, dan segala perizinan maupun kegiatan operasional.

    Orang tionghoa terbiasa memberi hadiah ucapan terimakasih kepada rekan bisnis bukan untuk basa-basi semata, melainkan untuk menjaga hubungan agar dapat saling membantu dikala salah satu pihak membutuhkan pertolongan nantinya.

    Ada pepatah kuno Cina yang berbunyi, “Jika kau cakar punggungku, aku cakar punggungmu,”. Hal tersebut dapat diartikan seperti, “Jika seseorang telah membantuku, aku akan membantunya di masa yang akan datang,”.

    Lianzi-Mianzi

    Lian dalam bahasa Cina diartikan sebagai istilah untuk mengekspersikan kepercayaan terhadap karakter moral seseorang. Sementara Mian diartikan sebagai persepsi terhadap pencapaian dan track record seseorang. Dua hal ini adalah komponen konsep “menjaga nama baik” yang dipegang teguh oleh orang Cina dalam berbisnis.

    Menjaga nama baik merupakan hal yang sangat penting dimata orang tionghoa. Nama baik adalah representasi dari kekuasaan dan pengaruh. Orang tionghoa akan segera meminta maaf dan menawarkan solusi apabila melakukan kesalahan dalam proses bisnis. Mereka juga cenderung menghindari konflik dengan rekan bisnisnya. Mempermalukan dan membuat nama baik rekan bisnis hilang di depan umum bukan hal yang biasa mereka lakukan. Namun jika rekan bisnis mengecewakan, orang Cina tidak akan mau lagi berhubungan dengan rekan tersebut.

    Xinyong

    Xinyong dapat diartikan sebagai hubungan interpersonal yang berbasis kepercayaan. Pada beberapa orang tionghoa, xinyong diterapkan tidak main-main. Jika rekan bisnis sudah dikenal lama dan memiliki reputasi bagus, orang tionghoa tidak merasa perlu adanya kontrak khusus selain ucapan verbal dan kontrak umum dengan pemerintah.

    Kepercayaan terhadap seseorang digambarkan dengan meyakini bahwa rekan bisnis tidak akan ingkar atas janji yang telah dibuat. Jika ingkar, maka pihak rekan tersebut sendiri yang akan rugi karena lianzi dan mianzi-nya akan tercoreng dan menyebabkan nama baiknya hilang didepan umum. Kehilangan nama baik sama dengan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan bisnis.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Modal Sosial Berbisnis Ala Orang Tionghoa Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top