"TUHAN, MENGAPA AKU BEGINI?"
Dan, Tuhan pun menjawabmu; ENGKAU BEGITU KARENA ENGKAU SEPERTI AKU."
Percakapan dengan seorang gadis kecil lewat inbox sore ini menjadi alasan bagiku untuk menuliskan ini untukmu.
Si sahabat cilik: Romo, aku ini selalu dihindari oleh teman-teman sebaya, karena pendengaranku kurang baik, apalagi aku tidak dapat melihat dengan jelas sehingga harus memakai kaca mata.
Aku; Sahabat kecilku, cobalah hitung berapa orang buta yang kamu jumpai? Berapa orang tuli yang ada di sekitarmu? Mereka buta tapi bisa bermain gitar dan piano; mereka tuli tapi bisa mengerjakan banyak hal dengan mata dan tangan mereka.
Setiap pulang kuliah selalu saja bertemu dengan orang-orang buta baik di mall sebagai tukang pijit, pun yang duduk menyanyi dengan gitar dan piano mereka di tengah jalan sambil mengais rezeki. Perna kusharingkan tentang lagu indah seorang buta; "There goes my only possession...there goes my everything."
Ya..........
Mereka tidak punya mata tapi mereka bisa melihat...
Mereka tidak punya telinga tapi bisa mendengar....
Mereka tidak punya tangan tapi bisa berbuat....
Mereka tidak punya kaki tapi bisa berjalan....
Semuanya bisa mereka lakukan karena mereka punya pikiran, hati dan jiwa yang selalu menjadi tempat bersemayam Sang Ilahi.
Hari ini, aku hanya mengatakan kepadamu sebagai sahabatku bahwa;
Yang buta membutuhkan matamu, bahkan mengajarimu untuk melihat;
Yang tuli membutuhkan telingamu, bahkan dengan diam mereka, mereka mengajarkan kita tentang bagaimana harus menjadi seorang pendengar yang baik dan setia;
Yang lumpuh kaki dan tangan membutuhkan kaki dan tanganmu untuk bekerja dan berbuat baik bagi orang lain...
Di atas semuanya, ibaratnya:
Yesuslah si tuli itu,
Yesuslah si buta itu,
Yesuslah si lumpuh itu,
Ia hanya bertanya padamu malam ini;
Maukah engkau menjadi tangan-Nya yang bekerja memberi kasih?
Maukah engkau menjadi mata-Nya yang mampu melihat kebaikan orang lain daripada keburukannya?
Maukah engkau menjadi telinga-Nya yang suka mendengar daripada banyak berbicara?
Akhirnya, maukah engkau mau menjadi hati-Nya yang lembut dan menjadi tempat berlindung bagi setiap orang yang mendambakan cinta?
Sahabatku,
Yesus ingin mendengarkan jawabanmu saat ini, dan wujud nyata perbuatanmu mulai esok kalau hari ini engkau tidak sempat lagi untuk membuktikan jawabanmu kepada-Nya dalam perbuatan baik. Bersyukurlah bahwa engkau tidak buta, tuli dan lumpuh, tapi kehadiran mereka selau menjadi undangan bagimu untuk berbuat baik. Selamat malam.
Dan, Tuhan pun menjawabmu; ENGKAU BEGITU KARENA ENGKAU SEPERTI AKU."
Percakapan dengan seorang gadis kecil lewat inbox sore ini menjadi alasan bagiku untuk menuliskan ini untukmu.
Si sahabat cilik: Romo, aku ini selalu dihindari oleh teman-teman sebaya, karena pendengaranku kurang baik, apalagi aku tidak dapat melihat dengan jelas sehingga harus memakai kaca mata.
Aku; Sahabat kecilku, cobalah hitung berapa orang buta yang kamu jumpai? Berapa orang tuli yang ada di sekitarmu? Mereka buta tapi bisa bermain gitar dan piano; mereka tuli tapi bisa mengerjakan banyak hal dengan mata dan tangan mereka.
Setiap pulang kuliah selalu saja bertemu dengan orang-orang buta baik di mall sebagai tukang pijit, pun yang duduk menyanyi dengan gitar dan piano mereka di tengah jalan sambil mengais rezeki. Perna kusharingkan tentang lagu indah seorang buta; "There goes my only possession...there goes my everything."
Ya..........
Mereka tidak punya mata tapi mereka bisa melihat...
Mereka tidak punya telinga tapi bisa mendengar....
Mereka tidak punya tangan tapi bisa berbuat....
Mereka tidak punya kaki tapi bisa berjalan....
Semuanya bisa mereka lakukan karena mereka punya pikiran, hati dan jiwa yang selalu menjadi tempat bersemayam Sang Ilahi.
Hari ini, aku hanya mengatakan kepadamu sebagai sahabatku bahwa;
Yang buta membutuhkan matamu, bahkan mengajarimu untuk melihat;
Yang tuli membutuhkan telingamu, bahkan dengan diam mereka, mereka mengajarkan kita tentang bagaimana harus menjadi seorang pendengar yang baik dan setia;
Yang lumpuh kaki dan tangan membutuhkan kaki dan tanganmu untuk bekerja dan berbuat baik bagi orang lain...
Di atas semuanya, ibaratnya:
Yesuslah si tuli itu,
Yesuslah si buta itu,
Yesuslah si lumpuh itu,
Ia hanya bertanya padamu malam ini;
Maukah engkau menjadi tangan-Nya yang bekerja memberi kasih?
Maukah engkau menjadi mata-Nya yang mampu melihat kebaikan orang lain daripada keburukannya?
Maukah engkau menjadi telinga-Nya yang suka mendengar daripada banyak berbicara?
Akhirnya, maukah engkau mau menjadi hati-Nya yang lembut dan menjadi tempat berlindung bagi setiap orang yang mendambakan cinta?
Sahabatku,
Yesus ingin mendengarkan jawabanmu saat ini, dan wujud nyata perbuatanmu mulai esok kalau hari ini engkau tidak sempat lagi untuk membuktikan jawabanmu kepada-Nya dalam perbuatan baik. Bersyukurlah bahwa engkau tidak buta, tuli dan lumpuh, tapi kehadiran mereka selau menjadi undangan bagimu untuk berbuat baik. Selamat malam.
0 komentar:
Post a Comment