Ditulis oleh Liu Can, Ceng Yan Siung
Ada beberapa peristiwa besar di dunia yang tertera dalam firman Tuhan di Al-Kitab. Salah satunya ramalan tentang
Firman Tuhan dalam Alkitab adalah sebuah nujum yang besar, meramalkan peristiwa yang akan dan sedang terjadi di dunia. Namun selama ini, manusia mempunyai versi berbeda terhadap pendapat dalam firman Tuhan itu, tak dapat menentukan mana yang benar sehingga timbul banyak kesalahpahaman. Misalnya, selama ini orang-orang menganggap fokus yang disebut dalam firman Tuhan itu adalah Timur Tengah, tapi peristiwa besar yang benar-benar mempengaruhi manusia di masa mendatang malah tidak mendapat perhatian.
Artikel ini sedikit akan mengupas firman Tuhan untuk mendapatkan feedback atau opini publik, diharapkan mendapat perhatian pemerintah beserta rakyatnya di berbagai negara dunia, mempunyai persepsi positif terhadap banyak peristiwa yang sedang terjadi di China, secara sadar melihat seberapa jauh masalah yang dihadapi oleh seluruh umat manusia, menjaga diri sendiri, mendatangkan berkah bagi diri sendiri dan rakyat di negaranya sendiri pula.
Naga Merah Itu Komunis
Firman Tuhan alinea ke-3 bab ke-12, menceritakan tentang naga merah yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh. Menginterpretasi secara tepat ramalan dalam firman Tuhan cara memahami naga merah ini, sebab ia merupakan kunci persoalan yang diartikan dalam ramalan tersebut tentang anti-Tuhan (alinea 2, bab 13). Jika manusia kenal jelas dengan naga merah ini, maka tidak sulit untuk menemukan hewan yang bersimbolkan angka "666" itu.
Sesuai alinea 9, bab 12 dalam firman Tuhan, naga merah itu bernama iblis, disebut juga setan yang menyesatkan dunia. Dalam konsep populernya, umumnya orang-orang menganggapnya hanya sekadar simbol dari iblis dan setan, sesungguhnya maksud dari firman Tuhan tidak hanya mewakili setan dan iblis, tapi memaparkan secara harfiah itu adalah komunis. Saat ini orang-orang dengan kemampuan supernormalnya jelas mengetahui, "naga merah yang jahat itu adalah simbol wujud dari komunis China pada langit urutan terendah." Lagi pula dalam ruang manusia, orang sudah mengetahui sepanjang sejarah, komunis di berbagai negara khususnya China, warna favorit mereka adalah merah tulen, termasuk sifat bawaannya yang bengis dan haus darah. Fenomena susah dibuktikan itu cuma kebetulan.
Selain itu, di alinea 12, bab ke-16 dalam firman Tuhan sesungguhnya menyinggung tentang Timur [oriental], memang China bukan satu-satunya negara yang cocok dengan kategori ini. Tapi pasti naga merah ini ialah komunis, tidak sulit membuktikan bahwa fokus ramalan yang dimaksud dalam firman Tuhan itu adalah di China, bukan di Timur Tengah. Lagi pula di Timur Tengah tidak ada kekuatan politik besar yang menggunakan simbol naga (warna) merah.
Nama Monster Itu "666", Bisa juga sebagai "610"
Dalam alinea yang ke-18, bab ke-13 dalam firman Tuhan dikatakan bahwa, (iblis) anti-Tuhan itu mempunyai tanda-angka yakni "666". Alinea 2 bab ke-13 menyatakan bahwa naga merah itu menyerahkan kemampuan, singgasana serta tampuk kekuasaan pada hewan ini. Karena monster dan bawahannya tidak ingin orang luar mengetahui latar belakang mereka, untuk itulah asal-usul kode sandi tersebut diambil, mereka pun memberi tanda pada yang tertaklukkan, entah itu anak kecil, manula, kaya atau miskin, kaum liberalis, para budak semua diberi tanda "666".
Berdasarkan ramalan paragraf ini, "kami berkesimpulan naga merah komunis tersebut menganugerahi kekuasaan kepada monster Jiang cs., monster beserta segenap anak buahnya membangun secara rahasia, organisasi teroris "610" yang jahat itu. Apa yang dilakukan "610" seperti, pendustaan, pencucian otak, siksaan kejam serta penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong yang bersikukuh hingga mati, memaksa para pembangkang bekerja untuk "610" dan sebagainya, sesuai dengan apa yang dilukiskan fabel dalam firman Tuhan itu.
Tentang Monster Itu
Pada bab ke-13 firman Tuhan mengatakan, hewan ini sangat kalap, semua kata-kata yang keluar dari mulutnya menghujat Tuhan, pandai menciptakan keajaiban dan mendustai orang. "Era hak asasi terbaik" dan "pasar investasi internasional yang terbesar dan terbaik" yang diciptakan oleh Jiang cs., meski efeknya penuh dengan kepura-puraan dan rekayasa, tapi sementara dapat mengelabui banyak kepala negara Barat dan Timur serta kalangan bisnis, jadi bisa dikatakan "keajaiban" kiranya. Namun berbagai fitnahan yang dilontarkan Jiang beserta kliknya terhadap Falun Gong tidak hanya di China, juga di seluruh dunia untuk kurun waktu yang cukup lama.
Ramalan Daniel dalam "Perjanjian Lama"-nya mengungkapkan ciri khas si monster itu yakni: egois, diktator, sewenang-wenang dan mengabaikan hukum, pembual, penipu, licik, kemerosotan akhlak, gila-gilaan, bejat, pezina, bagaikan iblis. Pendek kata, tingkah lakunya sangatlah memuakkan, karena kejahatannya telah melampaui batas dan tak terampuni. Kita lihat perilaku Jiang yang egois, absolutisme, keras hati, kekuasaan di atas hukum, kejam, suka pamer, suka berfoya-foya (suka melakukan perbuatan seks yang tak senonoh, membeli pesawat air force China no. 1, serta membangun teater raksasa), gelagat kehilangan akal sehat itu tidak jauh berbeda dengan iblis. Maka perilaku Jiang sesuai dengan ramalan Daniel itu.
"Pertempuran Terakhir"
Ramalan-ramalan lain dalam Al-kitab, firman Tuhan bersabda: sebelum hari pengadilan terakhir dari Tuhan, ada pertempuran antara kejahatan dan kebaikan yang disebut sebagai "The Final Battle" (pertempuran terakhir). Manusia sangat menaruh perhatian akan hal ini sejak dulu, dan menganggap "pertempuran terakhir" adalah seputar Timur Tengah yang melibatkan banyak negara, konflik militer dan pemusnahan berskala besar, anggapan seperti ini sangat keliru.
Alinea ke-23 bab ke-2 dalam firman Tuhan secara jelas mengemukakan, Allah mencari jiwa dan roh manusia. Paragraf satu bab ke-13 firman Tuhan dikatakan hewan berkepala tujuh dan sepuluh tanduk ini, terdapat tulisan yang menghujat Allah. Pada paragraf kelima dan enam di bab ke-13 dikatakan bahwa hewan ini menggunakan mulut untuk menghujat dan menyerang Allah, dengan bahasa sekarang, hewan ini menggunakan berbagai media massa membuat berita palsu, dusta, fitnah hujatan, menghina Allah. Dalam "Perjanjian Lama" Daniel disinggung hewan tersebut terus-menerus menyerang dengan mulutnya. Semua ini termaktub dan menjelaskan, yang dimaksud dengan "peperangan terakhir" itu bukanlah konflik militer seperti bayangan orang, melainkan sebuah pertempuran kejahatan dan kebaikan, memperjuangkan keutuhan/keselamatan jiwa manusia itu sendiri.
Pada paragraf ke-7 bab ke-13 firman Tuhan berkata, selain menghujat dan menghina Allah, hewan itu juga menganiaya pengikut Allah secara gila-gilaan, di antaranya dijebloskan ke dalam penjara dan sebagian disiksa hingga mati. Maka "pertempuran terakhir" bukan seperti lazimnya peperangan duniawi, namun lebih mirip dengan kondisi penindasan imperialisme Romawi Kuno terhadap para pengikut Yesus Kristus.
Sejak peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 Juli 1999, kenyataan bahwa Jiang cs. menindas ratusan juta praktisi Falun Gong, telah bercerita tentang apa itu sebenarnya "pertempuran terakhir". Yang sudah dibongkar belakangan adalah terobosan ungkapan sebagian kecil informasi yang diblokir dan bersifat lokal dari Jiang. Jiang atas dasar egoisme dan iri dengki pribadi, kekuasaan di atas hukum, membuat opini untuk membuat desas-desus, merencanakan suap-menyuap untuk menjatuhkan Falun Gong. Ia dijadikan musuh nomor satunya; tanpa kenal lelah, ia memobilisasi sumber daya dan kekuatan yang ada di negeri itu untuk menindas mereka, menggunakan segala cara siksaan untuk menindas dalam skala besar.
Betapa miripnya hal ini dengan penindasan di zaman kekaisaran Romawi Kuno terhadap kaum Nasrani di masa itu, malah sekarang skalanya jauh lebih luas, lebih banyak dan lebih besar jumlahnya, cara yang dipakai oleh Jiang lebih licik, sadis dan jahat. Bagi orang yang terpelajar dan mempunyai hati nurani, bisa menelaah sendiri fakta yang ada dan mempertimbangkan arti yang sebenarnya dari perkataan "penindasan Jiang terhadap Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar --ajaran pokok Falun Gong) dalam skala besar itu merupakan peperangan terakhir yang sebenarnya.
Mengenai "Cabul Besar"
Paragraf 13, 14 dan 16 bab ke-16 dalam firman Tuhan mengatakan, dari mulut naga merah, jahanam serta nabi palsu itu keluar tiga ekor katak dekil, dan terkumpul pimpinan negara dari berbagai belahan bumi. Paragraf ke-7 dan 8 dalam bab ke-13 mengatakan; jahanam itu akan bertindak sewenang-wenang di seantero dunia.
Pada paragraf ke-2 di bab ke-17 bercerita "cabul besar" yang "pezinaan" dengan berbagai pemimpin dunia. Hubungan antara Jiang cs. dengan berbagai pemimpin dunia penuh dengan pengkhianatan. Sesuai dengan artikel Minghui.net tanggal tentang "inspirasi yang diilhami Firman Tuhan/Al-Kitab", bahwa dia (Jiang) itu mengkhianati negara sampai-sampai mengkhianati hati nuraninya sendiri, tidak memikirkan usianya sudah tua bangka dan tebal mukanya untuk bergenit-genit di depan raja Spanyol, berpelukan mesra dengan presiden Rusia, menyanjung-nyanjung presiden Amerika. Di Iceland menyanyi sendiri tanpa diminta, melambangkan simbol cabul besar dalam panggung internasional, para pengusaha yang tak bermoral, pejabat-pejabat korup di negara itu, berpatut meniru contohnya, mendadak kaya raya karena transaksi kotor. Di masa kini, tua-muda, berkumpul dan berjudi, narkoba, pornografi, prostitusi serta korup, berbaur menjadi satu, tak bermoral luar biasa, fenomena yang mewah dan makmur, sebenarnya telah menyesatkan dunia".
Lewat media massa di luar negeri, di seluruh dunia sudah menyaksikan sejak tahun 1999, PBB beberapa kali mengadakan voting untuk mengangkat kasus penindasan terhadap Falun Gong ke permukaan, tetapi gagal karena adanya transaksi raksasa di belakang layar, akhirnya negara kecil yang tingkat pelanggaran HAM-nya cukup besar malah memperoleh suara terbanyak dan mengusir Amerika keluar dari komite HAM PBB. Orang pun menyaksikan apa disebut dengan citra "bergengsi" yang sulit dilukiskan dengan kata-kata ketika pemuka politik dari berbagai negara menghadiri konferensi internasional yang diadakan di Shanghai tampil dengan gaun "Ciong-Sam" yang disponsori oleh Jiang cs.
Dalam perang antara yang baik dan yang jahat ini, bagi orang yang mengkhianati moral dan martabatnya "berpesta cabul" dan "melakukan percabulan" semua itu ada akibatnya, jadi "peperangan terakhir" yang menyangkut nasib semua umat-manusia ini tidak terbatas di China saja, namun bersifat internasional.
Firman Tuhan mengatakan "naga merah" itu pandai menyesatkan manusia (paragraf 9 bab ke-12), hewan itu pandai menipu orang (paragraf 14 bab ke-13), "pencabul besar" mahir membohongi orang dengan ilmu sihir (paragraf k-23 bab ke-18). Dalam kurun waktu tiga tahun, komplotan bandit politik Jiang cs. tidak saja menindas dan memukul secara membabi-buta terhadap pengikut "Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar)" di China, lewat politik media massa sebagai alat penyebar isu dan fitnah terhadap Falun Gong kepada berbagai pemerintah negara dan rakyatnya, Jiang pun membuang lazimnya pemimpin China yang tidak suka bepergian dan mengurung diri, sebaliknya ia berkunjung ke berbagai negara di dunia untuk menjual negara dengan transaksi kotor sebagai alat barter untuk memutus dukungan ekonomi dari berbagai negara dan daerah terhadap Falun Gong, atau membatasi legalitas dan hak praktisi Falun Gong di beberapa negara beserta daerah.
Tiga tahun belakangan ini Jiang lewat cara keji dan kotor berusaha menyebar aksi gerakan penindasan Falun Gong ke berbagai negara. Masih banyak orang di dunia ini yang menutup mata hati dari bahaya yang sedang dihadapi, tidak menyadari kejahatan hakiki yang diperbuat Jiang serta bahayanya terhadap umat manusia, bahkan ada yang demi sedikit keuntungan melakukan transaksi kotor dengan Jiang, dengan istilah firman Tuhan yakni "berzina dengan hewan." Modal asing memberi pinjaman dalam sejumlah besar, sehingga kelompok Jiang tetap dapat mendanai penindasan secara sistematis terhadap "musuh nomor 1"-nya yaitu Falun Gong, dan masih berlangsung hingga kini. Jiang cs. membius orang-orang dengan bualan dan kata-kata bohongnya, hingga kini masih banyak orang yang belum mengenali akan kejahatan Jiang, tidak tahu wajah asli sang pembantai, serta bahayanya yang fatal terhadap umat manusia. Fenomena ini sangat memprihatinkan!
Tanda yang Terdapat di Jahanam
Dalam paragraf ke-14, 16 bab ke-13 diceritakan bahwa jahanam ini mengelabui khalayak, membuatkan tanda hewan pada korbannya. Paragraf 2 bab ke-16 pun mengatakan; malaikat pertama menuangkan mangkuk angkara murkanya ke bumi, maka di tubuh orang-orang yang menyembah hewan tersebut dan sudah diberi tanda hewan tumbuh koreng ganas. Paragraf ke-9 hingga 11 di bab ke-14 bercerita; semua orang yang mempunyai tanda dan mengidolakan jahanam tersebut, akhirnya minum anggur angkara murka dari Allah dalam pengadilan terakhirnya, mendapat pembakaran selamanya di neraka oleh api abadi yang membara. Oleh karena itu, bagi yang telah diberi tanda dan pengikutnya, akan berada di tempat malapetaka dan tidak kembali lagi tenggelam dalam neraka. Bagi setiap orang di dunia ini, sepenuhnya mengenali sifat sebenarnya si jahanam dan tanda yang terdapat padanya, hindari seperti wabah, ini sangat penting artinya bagi masa depan semua orang.
Kita telah terlihat jelas, Jiang cs. adalah jahanam yang dimaksud dalam ramalan firman Tuhan itu. Mengidolakannya berarti sebagai pengikut penjahat politik yang dikepalai oleh Jiang, tanda hewan tentunya berasal dari kepala dari segala yang jahat -Jiang cs. Jadi apa yang disebut "dengan tanda atau tera" itu? Seperti dikatakan tadi Jiang menggunakan muslihat yang sangat keji, sadis serta cara licik untuk menindas "Zhen, Shan, Ren" itulah "peperangan terakhir" yang sebenarnya. Dalam pertempuran antara yang jahat dan yang baik, jika manusia menyetujui dusta Jiang, akan timbul pemikiran yang tidak baik terhadap "Zhen, Shan, Ren" orang tersebut berada dalam posisi yang sangat berbahaya, karena pemikiran buruk itulah "Tanda Jahanam". Pada saat Fa (hukum) alam semesta tiba untuk meluruskan dunia manusia ini, semua orang yang berpikiran tidak baik terhadap Falun Dafa pun akan minum "anggur angkara murka" dari dewa.
Kota Babilon Itu Diumpamakan sebagai Beijing
Bab ke-16, 17 dan 18 dalam firman Tuhan dikatakan malaikat menenggelamkan "kota Babilon yang megah" (yakni "cabul besar") itu ke dasar laut. Ketika orang melihat akan menyadari yang diartikan sebagai asli Jiang cs. beserta komplotannya, bukanlah kota yang terletak di Irak sebagai "Babilon Kuno yang muncul kembali", atau yang di Eropa sebagai "kerajaan Romawi Kuno" yang muncul lagi .
Paragraf ke-12 dan bab ke-18 dalam firman Tuhan mengatakan bahwa pengusaha dan investor internasional termakan ilmu sihir "pencabul besar", ketika hari pengadilan terakhir tiba, para konglomerat saat itu hanya bisa memandangi asap "cabul besar" yang terbakar dari jauh dan meraung karenanya. Tidak lama lagi bagi orang yang bernasib baik akan menyaksikan tibanya Fa (hukum) alam semesta meluruskan dunia manusia. Bagi siapa saja yang telah bersekutu dan melakukan kejahatan bersama pencabul besar tersebut (Jiang) demi keuntungan bisnis sesaat mengkhianati moral dan jiwa sendiri, men-support dengan menggunakan uang untuk investasi, secara tak langsung membantu Jiang menindas Falun Gong serta Zhen, Shan, Ren, akan meneteskan air mata untuknya: "Wahai! Kota Babilon yang agung dan kokoh! Siapa yang bakal menduga engkau telah dirundung malapetaka dalam satu malam." Para pedagang (para pengusaha asing yang mengabaikan moral, keadilan serta hati nuraninya berinvestasi dengan Jiang cs.) juga meraung: "Aduh! Babilon! Siapa lagi yang kaya raya sepertimu untuk membeli barang-barang kami yang berharga seperti; rempah-rempah, bejana yang terbuat dari giok, gading dan sebagainya?" Dalam firman Tuhan, sudah diramalkan akan hal ini, hanya saja bagi konglomerat-konglomerat yang terbuai keuntungan semata, gampang terkecoh oleh "keajaiban" ekonomi (pertumbuhan ekonomi pesat yang semu dan terakumulasi dari rekening kredit yang kacau balau hasil perbuatan Jiang cs. dan komplotannya), akhirnya rugi besar dan kehilangan modal.
Latar belakang "kota Babilonia yang megah", tempat Jiang cs. beristirahat adalah markas besar "610" di Beijing yang merupakan tempat bermuaranya kejahatan, sekaligus juga sarang berbagai kejahatan (paragraf 2 bab ke-18), akhirnya tidak luput dari pengadilan Tuhan. Jadi sangat mungkin ibukota pemerintahan China, Beijing adalah nama lain dari "kota Babilonia yang megah" itu.
Yerusalem Baru Itu Dunia Manusia Baru
Empat tahun sudah peristiwa penindasan terhadap Falun Gong yang dilakukan oleh Jiang cs. sejak tanggal 20 Juli 1999. Menurut paragraf 5 bab ke-13 firman Tuhan jahanam ini menyerang dan menghujat Allah dalam waktu empat puluh dua bulan, yakni tiga setengah tahun (sekarang kita tahu, oleh karena berbagai sebab, ada sedikit perubahan waktu). Jadi waktunya sangat terbatas, sebab itu manusia harus menghargai sisa waktu yang sangat berharga ini.
Tulisan di paragraf 2 bab ke-20 dalam firman Tuhan tentang "Yerusalem" itu hanya sekadar perumpamaan, bukan berarti Yerusalem di Timur Tengah seperti yang dikira orang. Yerusalem baru itu berarti dunia manusia setelah mengalami sebuah pembaharuan, yang sangat bersih dan murni sekali, bahagia serta indah!
Ada beberapa peristiwa besar di dunia yang tertera dalam firman Tuhan di Al-Kitab. Salah satunya ramalan tentang
Firman Tuhan dalam Alkitab adalah sebuah nujum yang besar, meramalkan peristiwa yang akan dan sedang terjadi di dunia. Namun selama ini, manusia mempunyai versi berbeda terhadap pendapat dalam firman Tuhan itu, tak dapat menentukan mana yang benar sehingga timbul banyak kesalahpahaman. Misalnya, selama ini orang-orang menganggap fokus yang disebut dalam firman Tuhan itu adalah Timur Tengah, tapi peristiwa besar yang benar-benar mempengaruhi manusia di masa mendatang malah tidak mendapat perhatian.
Artikel ini sedikit akan mengupas firman Tuhan untuk mendapatkan feedback atau opini publik, diharapkan mendapat perhatian pemerintah beserta rakyatnya di berbagai negara dunia, mempunyai persepsi positif terhadap banyak peristiwa yang sedang terjadi di China, secara sadar melihat seberapa jauh masalah yang dihadapi oleh seluruh umat manusia, menjaga diri sendiri, mendatangkan berkah bagi diri sendiri dan rakyat di negaranya sendiri pula.
Naga Merah Itu Komunis
Firman Tuhan alinea ke-3 bab ke-12, menceritakan tentang naga merah yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh. Menginterpretasi secara tepat ramalan dalam firman Tuhan cara memahami naga merah ini, sebab ia merupakan kunci persoalan yang diartikan dalam ramalan tersebut tentang anti-Tuhan (alinea 2, bab 13). Jika manusia kenal jelas dengan naga merah ini, maka tidak sulit untuk menemukan hewan yang bersimbolkan angka "666" itu.
Sesuai alinea 9, bab 12 dalam firman Tuhan, naga merah itu bernama iblis, disebut juga setan yang menyesatkan dunia. Dalam konsep populernya, umumnya orang-orang menganggapnya hanya sekadar simbol dari iblis dan setan, sesungguhnya maksud dari firman Tuhan tidak hanya mewakili setan dan iblis, tapi memaparkan secara harfiah itu adalah komunis. Saat ini orang-orang dengan kemampuan supernormalnya jelas mengetahui, "naga merah yang jahat itu adalah simbol wujud dari komunis China pada langit urutan terendah." Lagi pula dalam ruang manusia, orang sudah mengetahui sepanjang sejarah, komunis di berbagai negara khususnya China, warna favorit mereka adalah merah tulen, termasuk sifat bawaannya yang bengis dan haus darah. Fenomena susah dibuktikan itu cuma kebetulan.
Selain itu, di alinea 12, bab ke-16 dalam firman Tuhan sesungguhnya menyinggung tentang Timur [oriental], memang China bukan satu-satunya negara yang cocok dengan kategori ini. Tapi pasti naga merah ini ialah komunis, tidak sulit membuktikan bahwa fokus ramalan yang dimaksud dalam firman Tuhan itu adalah di China, bukan di Timur Tengah. Lagi pula di Timur Tengah tidak ada kekuatan politik besar yang menggunakan simbol naga (warna) merah.
Nama Monster Itu "666", Bisa juga sebagai "610"
Dalam alinea yang ke-18, bab ke-13 dalam firman Tuhan dikatakan bahwa, (iblis) anti-Tuhan itu mempunyai tanda-angka yakni "666". Alinea 2 bab ke-13 menyatakan bahwa naga merah itu menyerahkan kemampuan, singgasana serta tampuk kekuasaan pada hewan ini. Karena monster dan bawahannya tidak ingin orang luar mengetahui latar belakang mereka, untuk itulah asal-usul kode sandi tersebut diambil, mereka pun memberi tanda pada yang tertaklukkan, entah itu anak kecil, manula, kaya atau miskin, kaum liberalis, para budak semua diberi tanda "666".
Berdasarkan ramalan paragraf ini, "kami berkesimpulan naga merah komunis tersebut menganugerahi kekuasaan kepada monster Jiang cs., monster beserta segenap anak buahnya membangun secara rahasia, organisasi teroris "610" yang jahat itu. Apa yang dilakukan "610" seperti, pendustaan, pencucian otak, siksaan kejam serta penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong yang bersikukuh hingga mati, memaksa para pembangkang bekerja untuk "610" dan sebagainya, sesuai dengan apa yang dilukiskan fabel dalam firman Tuhan itu.
Tentang Monster Itu
Pada bab ke-13 firman Tuhan mengatakan, hewan ini sangat kalap, semua kata-kata yang keluar dari mulutnya menghujat Tuhan, pandai menciptakan keajaiban dan mendustai orang. "Era hak asasi terbaik" dan "pasar investasi internasional yang terbesar dan terbaik" yang diciptakan oleh Jiang cs., meski efeknya penuh dengan kepura-puraan dan rekayasa, tapi sementara dapat mengelabui banyak kepala negara Barat dan Timur serta kalangan bisnis, jadi bisa dikatakan "keajaiban" kiranya. Namun berbagai fitnahan yang dilontarkan Jiang beserta kliknya terhadap Falun Gong tidak hanya di China, juga di seluruh dunia untuk kurun waktu yang cukup lama.
Ramalan Daniel dalam "Perjanjian Lama"-nya mengungkapkan ciri khas si monster itu yakni: egois, diktator, sewenang-wenang dan mengabaikan hukum, pembual, penipu, licik, kemerosotan akhlak, gila-gilaan, bejat, pezina, bagaikan iblis. Pendek kata, tingkah lakunya sangatlah memuakkan, karena kejahatannya telah melampaui batas dan tak terampuni. Kita lihat perilaku Jiang yang egois, absolutisme, keras hati, kekuasaan di atas hukum, kejam, suka pamer, suka berfoya-foya (suka melakukan perbuatan seks yang tak senonoh, membeli pesawat air force China no. 1, serta membangun teater raksasa), gelagat kehilangan akal sehat itu tidak jauh berbeda dengan iblis. Maka perilaku Jiang sesuai dengan ramalan Daniel itu.
"Pertempuran Terakhir"
Ramalan-ramalan lain dalam Al-kitab, firman Tuhan bersabda: sebelum hari pengadilan terakhir dari Tuhan, ada pertempuran antara kejahatan dan kebaikan yang disebut sebagai "The Final Battle" (pertempuran terakhir). Manusia sangat menaruh perhatian akan hal ini sejak dulu, dan menganggap "pertempuran terakhir" adalah seputar Timur Tengah yang melibatkan banyak negara, konflik militer dan pemusnahan berskala besar, anggapan seperti ini sangat keliru.
Alinea ke-23 bab ke-2 dalam firman Tuhan secara jelas mengemukakan, Allah mencari jiwa dan roh manusia. Paragraf satu bab ke-13 firman Tuhan dikatakan hewan berkepala tujuh dan sepuluh tanduk ini, terdapat tulisan yang menghujat Allah. Pada paragraf kelima dan enam di bab ke-13 dikatakan bahwa hewan ini menggunakan mulut untuk menghujat dan menyerang Allah, dengan bahasa sekarang, hewan ini menggunakan berbagai media massa membuat berita palsu, dusta, fitnah hujatan, menghina Allah. Dalam "Perjanjian Lama" Daniel disinggung hewan tersebut terus-menerus menyerang dengan mulutnya. Semua ini termaktub dan menjelaskan, yang dimaksud dengan "peperangan terakhir" itu bukanlah konflik militer seperti bayangan orang, melainkan sebuah pertempuran kejahatan dan kebaikan, memperjuangkan keutuhan/keselamatan jiwa manusia itu sendiri.
Pada paragraf ke-7 bab ke-13 firman Tuhan berkata, selain menghujat dan menghina Allah, hewan itu juga menganiaya pengikut Allah secara gila-gilaan, di antaranya dijebloskan ke dalam penjara dan sebagian disiksa hingga mati. Maka "pertempuran terakhir" bukan seperti lazimnya peperangan duniawi, namun lebih mirip dengan kondisi penindasan imperialisme Romawi Kuno terhadap para pengikut Yesus Kristus.
Sejak peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 Juli 1999, kenyataan bahwa Jiang cs. menindas ratusan juta praktisi Falun Gong, telah bercerita tentang apa itu sebenarnya "pertempuran terakhir". Yang sudah dibongkar belakangan adalah terobosan ungkapan sebagian kecil informasi yang diblokir dan bersifat lokal dari Jiang. Jiang atas dasar egoisme dan iri dengki pribadi, kekuasaan di atas hukum, membuat opini untuk membuat desas-desus, merencanakan suap-menyuap untuk menjatuhkan Falun Gong. Ia dijadikan musuh nomor satunya; tanpa kenal lelah, ia memobilisasi sumber daya dan kekuatan yang ada di negeri itu untuk menindas mereka, menggunakan segala cara siksaan untuk menindas dalam skala besar.
Betapa miripnya hal ini dengan penindasan di zaman kekaisaran Romawi Kuno terhadap kaum Nasrani di masa itu, malah sekarang skalanya jauh lebih luas, lebih banyak dan lebih besar jumlahnya, cara yang dipakai oleh Jiang lebih licik, sadis dan jahat. Bagi orang yang terpelajar dan mempunyai hati nurani, bisa menelaah sendiri fakta yang ada dan mempertimbangkan arti yang sebenarnya dari perkataan "penindasan Jiang terhadap Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar --ajaran pokok Falun Gong) dalam skala besar itu merupakan peperangan terakhir yang sebenarnya.
Mengenai "Cabul Besar"
Paragraf 13, 14 dan 16 bab ke-16 dalam firman Tuhan mengatakan, dari mulut naga merah, jahanam serta nabi palsu itu keluar tiga ekor katak dekil, dan terkumpul pimpinan negara dari berbagai belahan bumi. Paragraf ke-7 dan 8 dalam bab ke-13 mengatakan; jahanam itu akan bertindak sewenang-wenang di seantero dunia.
Pada paragraf ke-2 di bab ke-17 bercerita "cabul besar" yang "pezinaan" dengan berbagai pemimpin dunia. Hubungan antara Jiang cs. dengan berbagai pemimpin dunia penuh dengan pengkhianatan. Sesuai dengan artikel Minghui.net tanggal tentang "inspirasi yang diilhami Firman Tuhan/Al-Kitab", bahwa dia (Jiang) itu mengkhianati negara sampai-sampai mengkhianati hati nuraninya sendiri, tidak memikirkan usianya sudah tua bangka dan tebal mukanya untuk bergenit-genit di depan raja Spanyol, berpelukan mesra dengan presiden Rusia, menyanjung-nyanjung presiden Amerika. Di Iceland menyanyi sendiri tanpa diminta, melambangkan simbol cabul besar dalam panggung internasional, para pengusaha yang tak bermoral, pejabat-pejabat korup di negara itu, berpatut meniru contohnya, mendadak kaya raya karena transaksi kotor. Di masa kini, tua-muda, berkumpul dan berjudi, narkoba, pornografi, prostitusi serta korup, berbaur menjadi satu, tak bermoral luar biasa, fenomena yang mewah dan makmur, sebenarnya telah menyesatkan dunia".
Lewat media massa di luar negeri, di seluruh dunia sudah menyaksikan sejak tahun 1999, PBB beberapa kali mengadakan voting untuk mengangkat kasus penindasan terhadap Falun Gong ke permukaan, tetapi gagal karena adanya transaksi raksasa di belakang layar, akhirnya negara kecil yang tingkat pelanggaran HAM-nya cukup besar malah memperoleh suara terbanyak dan mengusir Amerika keluar dari komite HAM PBB. Orang pun menyaksikan apa disebut dengan citra "bergengsi" yang sulit dilukiskan dengan kata-kata ketika pemuka politik dari berbagai negara menghadiri konferensi internasional yang diadakan di Shanghai tampil dengan gaun "Ciong-Sam" yang disponsori oleh Jiang cs.
Dalam perang antara yang baik dan yang jahat ini, bagi orang yang mengkhianati moral dan martabatnya "berpesta cabul" dan "melakukan percabulan" semua itu ada akibatnya, jadi "peperangan terakhir" yang menyangkut nasib semua umat-manusia ini tidak terbatas di China saja, namun bersifat internasional.
Firman Tuhan mengatakan "naga merah" itu pandai menyesatkan manusia (paragraf 9 bab ke-12), hewan itu pandai menipu orang (paragraf 14 bab ke-13), "pencabul besar" mahir membohongi orang dengan ilmu sihir (paragraf k-23 bab ke-18). Dalam kurun waktu tiga tahun, komplotan bandit politik Jiang cs. tidak saja menindas dan memukul secara membabi-buta terhadap pengikut "Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar)" di China, lewat politik media massa sebagai alat penyebar isu dan fitnah terhadap Falun Gong kepada berbagai pemerintah negara dan rakyatnya, Jiang pun membuang lazimnya pemimpin China yang tidak suka bepergian dan mengurung diri, sebaliknya ia berkunjung ke berbagai negara di dunia untuk menjual negara dengan transaksi kotor sebagai alat barter untuk memutus dukungan ekonomi dari berbagai negara dan daerah terhadap Falun Gong, atau membatasi legalitas dan hak praktisi Falun Gong di beberapa negara beserta daerah.
Tiga tahun belakangan ini Jiang lewat cara keji dan kotor berusaha menyebar aksi gerakan penindasan Falun Gong ke berbagai negara. Masih banyak orang di dunia ini yang menutup mata hati dari bahaya yang sedang dihadapi, tidak menyadari kejahatan hakiki yang diperbuat Jiang serta bahayanya terhadap umat manusia, bahkan ada yang demi sedikit keuntungan melakukan transaksi kotor dengan Jiang, dengan istilah firman Tuhan yakni "berzina dengan hewan." Modal asing memberi pinjaman dalam sejumlah besar, sehingga kelompok Jiang tetap dapat mendanai penindasan secara sistematis terhadap "musuh nomor 1"-nya yaitu Falun Gong, dan masih berlangsung hingga kini. Jiang cs. membius orang-orang dengan bualan dan kata-kata bohongnya, hingga kini masih banyak orang yang belum mengenali akan kejahatan Jiang, tidak tahu wajah asli sang pembantai, serta bahayanya yang fatal terhadap umat manusia. Fenomena ini sangat memprihatinkan!
Tanda yang Terdapat di Jahanam
Dalam paragraf ke-14, 16 bab ke-13 diceritakan bahwa jahanam ini mengelabui khalayak, membuatkan tanda hewan pada korbannya. Paragraf 2 bab ke-16 pun mengatakan; malaikat pertama menuangkan mangkuk angkara murkanya ke bumi, maka di tubuh orang-orang yang menyembah hewan tersebut dan sudah diberi tanda hewan tumbuh koreng ganas. Paragraf ke-9 hingga 11 di bab ke-14 bercerita; semua orang yang mempunyai tanda dan mengidolakan jahanam tersebut, akhirnya minum anggur angkara murka dari Allah dalam pengadilan terakhirnya, mendapat pembakaran selamanya di neraka oleh api abadi yang membara. Oleh karena itu, bagi yang telah diberi tanda dan pengikutnya, akan berada di tempat malapetaka dan tidak kembali lagi tenggelam dalam neraka. Bagi setiap orang di dunia ini, sepenuhnya mengenali sifat sebenarnya si jahanam dan tanda yang terdapat padanya, hindari seperti wabah, ini sangat penting artinya bagi masa depan semua orang.
Kita telah terlihat jelas, Jiang cs. adalah jahanam yang dimaksud dalam ramalan firman Tuhan itu. Mengidolakannya berarti sebagai pengikut penjahat politik yang dikepalai oleh Jiang, tanda hewan tentunya berasal dari kepala dari segala yang jahat -Jiang cs. Jadi apa yang disebut "dengan tanda atau tera" itu? Seperti dikatakan tadi Jiang menggunakan muslihat yang sangat keji, sadis serta cara licik untuk menindas "Zhen, Shan, Ren" itulah "peperangan terakhir" yang sebenarnya. Dalam pertempuran antara yang jahat dan yang baik, jika manusia menyetujui dusta Jiang, akan timbul pemikiran yang tidak baik terhadap "Zhen, Shan, Ren" orang tersebut berada dalam posisi yang sangat berbahaya, karena pemikiran buruk itulah "Tanda Jahanam". Pada saat Fa (hukum) alam semesta tiba untuk meluruskan dunia manusia ini, semua orang yang berpikiran tidak baik terhadap Falun Dafa pun akan minum "anggur angkara murka" dari dewa.
Kota Babilon Itu Diumpamakan sebagai Beijing
Bab ke-16, 17 dan 18 dalam firman Tuhan dikatakan malaikat menenggelamkan "kota Babilon yang megah" (yakni "cabul besar") itu ke dasar laut. Ketika orang melihat akan menyadari yang diartikan sebagai asli Jiang cs. beserta komplotannya, bukanlah kota yang terletak di Irak sebagai "Babilon Kuno yang muncul kembali", atau yang di Eropa sebagai "kerajaan Romawi Kuno" yang muncul lagi .
Paragraf ke-12 dan bab ke-18 dalam firman Tuhan mengatakan bahwa pengusaha dan investor internasional termakan ilmu sihir "pencabul besar", ketika hari pengadilan terakhir tiba, para konglomerat saat itu hanya bisa memandangi asap "cabul besar" yang terbakar dari jauh dan meraung karenanya. Tidak lama lagi bagi orang yang bernasib baik akan menyaksikan tibanya Fa (hukum) alam semesta meluruskan dunia manusia. Bagi siapa saja yang telah bersekutu dan melakukan kejahatan bersama pencabul besar tersebut (Jiang) demi keuntungan bisnis sesaat mengkhianati moral dan jiwa sendiri, men-support dengan menggunakan uang untuk investasi, secara tak langsung membantu Jiang menindas Falun Gong serta Zhen, Shan, Ren, akan meneteskan air mata untuknya: "Wahai! Kota Babilon yang agung dan kokoh! Siapa yang bakal menduga engkau telah dirundung malapetaka dalam satu malam." Para pedagang (para pengusaha asing yang mengabaikan moral, keadilan serta hati nuraninya berinvestasi dengan Jiang cs.) juga meraung: "Aduh! Babilon! Siapa lagi yang kaya raya sepertimu untuk membeli barang-barang kami yang berharga seperti; rempah-rempah, bejana yang terbuat dari giok, gading dan sebagainya?" Dalam firman Tuhan, sudah diramalkan akan hal ini, hanya saja bagi konglomerat-konglomerat yang terbuai keuntungan semata, gampang terkecoh oleh "keajaiban" ekonomi (pertumbuhan ekonomi pesat yang semu dan terakumulasi dari rekening kredit yang kacau balau hasil perbuatan Jiang cs. dan komplotannya), akhirnya rugi besar dan kehilangan modal.
Latar belakang "kota Babilonia yang megah", tempat Jiang cs. beristirahat adalah markas besar "610" di Beijing yang merupakan tempat bermuaranya kejahatan, sekaligus juga sarang berbagai kejahatan (paragraf 2 bab ke-18), akhirnya tidak luput dari pengadilan Tuhan. Jadi sangat mungkin ibukota pemerintahan China, Beijing adalah nama lain dari "kota Babilonia yang megah" itu.
Yerusalem Baru Itu Dunia Manusia Baru
Empat tahun sudah peristiwa penindasan terhadap Falun Gong yang dilakukan oleh Jiang cs. sejak tanggal 20 Juli 1999. Menurut paragraf 5 bab ke-13 firman Tuhan jahanam ini menyerang dan menghujat Allah dalam waktu empat puluh dua bulan, yakni tiga setengah tahun (sekarang kita tahu, oleh karena berbagai sebab, ada sedikit perubahan waktu). Jadi waktunya sangat terbatas, sebab itu manusia harus menghargai sisa waktu yang sangat berharga ini.
Tulisan di paragraf 2 bab ke-20 dalam firman Tuhan tentang "Yerusalem" itu hanya sekadar perumpamaan, bukan berarti Yerusalem di Timur Tengah seperti yang dikira orang. Yerusalem baru itu berarti dunia manusia setelah mengalami sebuah pembaharuan, yang sangat bersih dan murni sekali, bahagia serta indah!
0 komentar:
Post a Comment