Demi Biaya Pengobatan Anak, Seorang Pria Bersedia Dipukuli
BEIJING — Seorang ayah pasti akan melakukan apa pun untuk menyembuhkan anaknya yang sakit. Hal itulah yang dilakukan Xia Jun, seorang pria asal Sichuan, China. Xia Jun, yang diperkirakan berusia 30-an, dipusingkan kondisi putranya Guo Guo (2) yang divonis menderita leukemia.
Oktober tahun lalu, Guo Guo didiagnosis sebuah rumah sakit di Provinsi Sichuan mengidap leukemia. Pihak rumah sakit menyarankan Xia Jun agar membawa putranya ke Beijing untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Pada Juli lalu, Xia Jun, istri, dan ibu mertuanya membawa Guo Guo ke Beijing dan menemui tiga dokter berbeda. Para dokter itu menyarankan transplantasi sumsum tulang belakang untuk menyelamatkan Guo Guo.
Pada 17 November lalu, Guo Guo sudah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dan kini tengah menjalani masa pemulihan. Namun, biaya pengobatan bocah itu mencapai lebih dari 700.000 yuan atau sekitar Rp 1,4 miliar.
Wang Jingbo, dokter yang merawat Guo Guo, mengatakan, meski sudah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang, Guo Guo harus melalui masa kritis selama dua setengah tahun. Dalam masa itulah, Guo Guo akan mengalami tiga tahap penolakan, infeksi, dan kambuhnya penyakit.
"Namun, karena usianya yang masih sangat muda, tahun pertamalah yang paling menentukan. Pengobatan selanjutnya akan memakan biaya 400.000 yuan (hampir Rp 800 juta)," kata dr Wang.
Begitu besar biaya yang harus ditanggung Xia Jun untuk pengobatan buah hatinya. Meski sudah menjual rumahnya di kampung dan meminjam sejumlah uang, itu belum cukup untuk menutup biaya perawatan Guo Guo di Beijing.
Cari donasi
Akhirnya, Xia Jun nekat untuk mencari donasi dari warga Beijing. Dia kemudian berdiri di salah satu sudut kota Beijing, menaruh kotak sumbangan di depannya, berisi hasil diagnosis rumah sakit terkait kondisi Guo Guo.
Xia Jun juga menuliskan sederet kalimat di baju putihnya berbunyi, "Karung tinju manusia, satu pukulan 10 yuan". Artinya, Xia Jun menyediakan diri untuk dipukul siapa pun yang melintas asal setelah memukul orang itu memberi donasi 10 yuan atau sekitar Rp 20.000.
Ternyata, aksi Xia Jun itu menarik perhatian sekaligus menyentuh hati warga Beijing. Hampir setiap orang yang melintas memberikan donasi bagi pria itu. Bahkan, lewat aksi ini, Xia Jun mampu mengumpulkan 800.000 yuan, lebih dari cukup untuk membayar biaya pengobatan putra kecilnya.
"Masalah terbesar sudah teratasi. Saya merasa tidak enak jika harus terus menerima pemberian orang lain," kata Xia Jun mengomentari aksi nekatnya itu.
Tak hanya mendapatkan uang untuk biaya pengobatan, kini kondisi Guo Guo menarik perhatian warga Beijing sehingga banyak dari mereka yang menengok bocah itu di rumah sakit.
"Banyak orang baik datang menengok putra saya di rumah sakit. Terkadang dalam sehari kami menerima 20 kunjungan. Telepon saya terus berdering hingga kehabisan tenaga baterai. Saya mungkin banyak melewatkan panggilan telepon," ujar Xia Jun.
Para penyumbang Guo Guo terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, pegawai negeri, hingga pengusaha. Bahkan, beberapa di antara mereka bersedia membantu Guo Guo pada masa depan.
BEIJING — Seorang ayah pasti akan melakukan apa pun untuk menyembuhkan anaknya yang sakit. Hal itulah yang dilakukan Xia Jun, seorang pria asal Sichuan, China. Xia Jun, yang diperkirakan berusia 30-an, dipusingkan kondisi putranya Guo Guo (2) yang divonis menderita leukemia.
Oktober tahun lalu, Guo Guo didiagnosis sebuah rumah sakit di Provinsi Sichuan mengidap leukemia. Pihak rumah sakit menyarankan Xia Jun agar membawa putranya ke Beijing untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Pada Juli lalu, Xia Jun, istri, dan ibu mertuanya membawa Guo Guo ke Beijing dan menemui tiga dokter berbeda. Para dokter itu menyarankan transplantasi sumsum tulang belakang untuk menyelamatkan Guo Guo.
Pada 17 November lalu, Guo Guo sudah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dan kini tengah menjalani masa pemulihan. Namun, biaya pengobatan bocah itu mencapai lebih dari 700.000 yuan atau sekitar Rp 1,4 miliar.
Wang Jingbo, dokter yang merawat Guo Guo, mengatakan, meski sudah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang, Guo Guo harus melalui masa kritis selama dua setengah tahun. Dalam masa itulah, Guo Guo akan mengalami tiga tahap penolakan, infeksi, dan kambuhnya penyakit.
"Namun, karena usianya yang masih sangat muda, tahun pertamalah yang paling menentukan. Pengobatan selanjutnya akan memakan biaya 400.000 yuan (hampir Rp 800 juta)," kata dr Wang.
Begitu besar biaya yang harus ditanggung Xia Jun untuk pengobatan buah hatinya. Meski sudah menjual rumahnya di kampung dan meminjam sejumlah uang, itu belum cukup untuk menutup biaya perawatan Guo Guo di Beijing.
Cari donasi
Akhirnya, Xia Jun nekat untuk mencari donasi dari warga Beijing. Dia kemudian berdiri di salah satu sudut kota Beijing, menaruh kotak sumbangan di depannya, berisi hasil diagnosis rumah sakit terkait kondisi Guo Guo.
Xia Jun juga menuliskan sederet kalimat di baju putihnya berbunyi, "Karung tinju manusia, satu pukulan 10 yuan". Artinya, Xia Jun menyediakan diri untuk dipukul siapa pun yang melintas asal setelah memukul orang itu memberi donasi 10 yuan atau sekitar Rp 20.000.
Ternyata, aksi Xia Jun itu menarik perhatian sekaligus menyentuh hati warga Beijing. Hampir setiap orang yang melintas memberikan donasi bagi pria itu. Bahkan, lewat aksi ini, Xia Jun mampu mengumpulkan 800.000 yuan, lebih dari cukup untuk membayar biaya pengobatan putra kecilnya.
"Masalah terbesar sudah teratasi. Saya merasa tidak enak jika harus terus menerima pemberian orang lain," kata Xia Jun mengomentari aksi nekatnya itu.
Tak hanya mendapatkan uang untuk biaya pengobatan, kini kondisi Guo Guo menarik perhatian warga Beijing sehingga banyak dari mereka yang menengok bocah itu di rumah sakit.
"Banyak orang baik datang menengok putra saya di rumah sakit. Terkadang dalam sehari kami menerima 20 kunjungan. Telepon saya terus berdering hingga kehabisan tenaga baterai. Saya mungkin banyak melewatkan panggilan telepon," ujar Xia Jun.
Para penyumbang Guo Guo terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, pegawai negeri, hingga pengusaha. Bahkan, beberapa di antara mereka bersedia membantu Guo Guo pada masa depan.
0 komentar:
Post a Comment