Meraup Omzet Miliaran dari Jualan Jus
Mampu menangkap peluang pasar dan kreatif membangun produk, itulah yang membuat Ferry Dafira sukses menjadi pengusaha jus buah. Dia bersama ketiga rekannya yakni Hendy, Yenyen, dan Handoko Winarto, mendirikan brand usaha bernama Kaaramel Juice sejak tahun 2009 silam.
Tidak ingin menjadi pengekor pebisnis jus lainnya, Ferry membuat produk yang berbeda yakni produk yang dia sebut jus fushion. Ini bukan sekadar jus buah biasa, minuman ini mengkombinasikannya dengan sayur-sayuran, karamel, yoghurt, atau bahan-bahan natural lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Bahkan iamengklaim dia adalah pelopor pengusaha jus fushion di Indonesia. "Bisnis jus tak lekang oleh waktu. Selain sehat, kami juga ingin menciptakan konsep yang unik dan enak," tuturnya.
Berawal dari membuka usaha di sebuah mobil Grand Max yang disulap menjadi tempat berjualan jus, setelah lima tahun beroperasi, bisnis Kaaramel Juice makin berkembang cukup pesat. Saat ini dia sudah memiliki lima outlet besar yang mereka sebut Kaaramel Juice Reguler dan 24 outlet kecil yang disebut Kaaramel Juice Express. Lokasi-lokasi gerai tersebut tersebar di Jakarta, Tangerang, hingga Surabaya.
Omzetnya pun kini makin meningkat. Pria lulusan The London School of Public Relations ini mengaku mampu mengantongi omzet Rp 2,1 miliar pada tahun 2013 lalu. Kaaramel Juice milik pusat yang beroperasi di dalam mobil menyumbang penjualan terbesar sekitar Rp 110 juta setiap bulan. Diikuti oleh Kaaramel Juice Reguler dengan meraup omzet sekitar Rp 60 juta−Rp 70 juta per bulan dan Kaaramel Juice Express mampu mendapatkan omzet sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan.
Karaamel Juice menawarkan sekitar 50 varian rasa jus di setiap gerainya. Harga jual berkisar Rp 10.000 hingga Rp 100.000 per gelas .Meski dikemas dalam gelas plastik yang sederhana, namun ia menjamin setiap jus yang diproduksinya memberikan nutrisi yang berlimpah bagi kesehatan.
Menu jus Go Green merupakan menu yang paling laris selama ini. Harga jualnya Rp 10.000 per gelas. Ini jus percampuran buah dengan sayur. Ada pula jus King Royal yang seharga Rp 100.000 per gelas. Ini adalah jus hasil percampuran buah blackberry, blueberry, raspberry, strawberry dan beberapa buah lainnya. Buah ini bagus untuk terapi jantung sehat.
Bisnis ini juga mampu mengangkat perekonomian para petani buah di Bandung dan daerah lainnya yang selama ini menyuplai buah segar ke tempatnya. Pendapatan mereka bisa naik dari Rp 15 juta per bulan menjadi Rp 25 juta per bulan.
Sukses menarik konsumen
Sebelum terjun di bisnis jus buah bersama teman-temannya, Ferry Dafira telah bekerja di Kamar Dagang dan Industri Jerman (Ekonid) sebagai senior executive di divisi perdagangan selama dua tahun.
Kendati sudah memiliki pekerjaan mapan, sejak lulus kuliah Ferry memang sudah memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang wirausahawan. Terjun di bisnis jus buah terjadi secara kebetulan saja. Saat itu, kebetulan Ferry menjadi pelanggan awal saat Kaaramel Juice masih baru didirikan oleh Hendy dan istrinya Yenyen.
Nah, ia melihat ada persamaan prinsip dan visi mengenai bisnis yang bertahan lama. "Kami pikir bisnis kesehatan, tapi tak mungkin jualan obat. Jadi kami mengembangkan jus yang bisa menjadi gaya hidup," tuturnya.
Namun, mereka ingin menawarkan sesuatu yang berbeda. Dari situ lahirlah kreasi menu olahan jus yag tidak ditemukan di tempat lain. Misalnya, jus buah dengan menggunakan gandum, keju, oreo, tiramisu, atau sayur-sayuran.
Ada juga menu-menu campuran blackberry, kiwi, dan lemon, stroberi, gandum, sirup rum dan kismis. Lalu ada jus sayuran yang bisa menurunkan kolesterol. Karena kreativitas yang unik juga bermanfaat buat kesehatan, permintaan Kaaramel Juice tak pernah sepi di pasaran.
Dalam mengembangkan bisnis Kaaramel Juice, Ferry menangani bagian pemasaran dan promosi. Handoko di bidang operasional, dan Hendy yang bertugas meramu jus. Sementara istrinya Yenyen menangani bagian produksi.
Agar terlihat unik, Kaaramel Juice pertama kali dipasarkan dengan menggunakan mobil. "Saat itu, konsep food truck belum booming," ujarnya. Dengan konsep itu, penampilan truk dan buah-buahan ditata sedemikian rupa agar tampak menarik.
Jam operasionalnya pun malam hari. Menurutnya, malam hari tak banyak orang berjualan jus. Padahal, banyak orang membutuhkan tambahan nutrisi setelah beraktivitas panjang di siang hari.
Untuk mempopulerkan Kaaramel Juice, mereka juga gencar melakukan promosi. "Waktu itu belum ada media sosial untuk promosi seperti sekarang ini," tambahnya.
Di samping itu, Ferry juga mencoba mengikut sertakan Kaaramel Juice untuk mengikuti kompetisi bisnis Wirausaha Mandiri 2013.
Hasilnya cukup memuaskan dengan menyabet juara satu Wirausaha Mandiri se-Jabodetabek. Sejak itu, Kaaramel Juice main banyak dikenal orang. Untuk mengembangkan usaha, akhirnya mereka menawarkan paket kemitraan pada April 2014 lalu.
Saat ini, Kaaramel Juice sudah memiliki 15 cabang kemitraan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Namun, tawaran kemitraan itu ditutup sementara saat ini. "Kami ingin fokus untuk mengembangkan cabang yang sudah ada dulu," tambahnya.
Sampai akhir tahun, Kaaramel Juice berencana membuka 30 gerai di berbagai daerah. Antara lain di Solo, Malang, Yogyakarta, dan Bali. Kendala utama bisnis ini adalah musim hujan. Saat itu omzet akan turun.
Mampu menangkap peluang pasar dan kreatif membangun produk, itulah yang membuat Ferry Dafira sukses menjadi pengusaha jus buah. Dia bersama ketiga rekannya yakni Hendy, Yenyen, dan Handoko Winarto, mendirikan brand usaha bernama Kaaramel Juice sejak tahun 2009 silam.
Tidak ingin menjadi pengekor pebisnis jus lainnya, Ferry membuat produk yang berbeda yakni produk yang dia sebut jus fushion. Ini bukan sekadar jus buah biasa, minuman ini mengkombinasikannya dengan sayur-sayuran, karamel, yoghurt, atau bahan-bahan natural lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Bahkan iamengklaim dia adalah pelopor pengusaha jus fushion di Indonesia. "Bisnis jus tak lekang oleh waktu. Selain sehat, kami juga ingin menciptakan konsep yang unik dan enak," tuturnya.
Berawal dari membuka usaha di sebuah mobil Grand Max yang disulap menjadi tempat berjualan jus, setelah lima tahun beroperasi, bisnis Kaaramel Juice makin berkembang cukup pesat. Saat ini dia sudah memiliki lima outlet besar yang mereka sebut Kaaramel Juice Reguler dan 24 outlet kecil yang disebut Kaaramel Juice Express. Lokasi-lokasi gerai tersebut tersebar di Jakarta, Tangerang, hingga Surabaya.
Omzetnya pun kini makin meningkat. Pria lulusan The London School of Public Relations ini mengaku mampu mengantongi omzet Rp 2,1 miliar pada tahun 2013 lalu. Kaaramel Juice milik pusat yang beroperasi di dalam mobil menyumbang penjualan terbesar sekitar Rp 110 juta setiap bulan. Diikuti oleh Kaaramel Juice Reguler dengan meraup omzet sekitar Rp 60 juta−Rp 70 juta per bulan dan Kaaramel Juice Express mampu mendapatkan omzet sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan.
Karaamel Juice menawarkan sekitar 50 varian rasa jus di setiap gerainya. Harga jual berkisar Rp 10.000 hingga Rp 100.000 per gelas .Meski dikemas dalam gelas plastik yang sederhana, namun ia menjamin setiap jus yang diproduksinya memberikan nutrisi yang berlimpah bagi kesehatan.
Menu jus Go Green merupakan menu yang paling laris selama ini. Harga jualnya Rp 10.000 per gelas. Ini jus percampuran buah dengan sayur. Ada pula jus King Royal yang seharga Rp 100.000 per gelas. Ini adalah jus hasil percampuran buah blackberry, blueberry, raspberry, strawberry dan beberapa buah lainnya. Buah ini bagus untuk terapi jantung sehat.
Bisnis ini juga mampu mengangkat perekonomian para petani buah di Bandung dan daerah lainnya yang selama ini menyuplai buah segar ke tempatnya. Pendapatan mereka bisa naik dari Rp 15 juta per bulan menjadi Rp 25 juta per bulan.
Sukses menarik konsumen
Sebelum terjun di bisnis jus buah bersama teman-temannya, Ferry Dafira telah bekerja di Kamar Dagang dan Industri Jerman (Ekonid) sebagai senior executive di divisi perdagangan selama dua tahun.
Kendati sudah memiliki pekerjaan mapan, sejak lulus kuliah Ferry memang sudah memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang wirausahawan. Terjun di bisnis jus buah terjadi secara kebetulan saja. Saat itu, kebetulan Ferry menjadi pelanggan awal saat Kaaramel Juice masih baru didirikan oleh Hendy dan istrinya Yenyen.
Nah, ia melihat ada persamaan prinsip dan visi mengenai bisnis yang bertahan lama. "Kami pikir bisnis kesehatan, tapi tak mungkin jualan obat. Jadi kami mengembangkan jus yang bisa menjadi gaya hidup," tuturnya.
Namun, mereka ingin menawarkan sesuatu yang berbeda. Dari situ lahirlah kreasi menu olahan jus yag tidak ditemukan di tempat lain. Misalnya, jus buah dengan menggunakan gandum, keju, oreo, tiramisu, atau sayur-sayuran.
Ada juga menu-menu campuran blackberry, kiwi, dan lemon, stroberi, gandum, sirup rum dan kismis. Lalu ada jus sayuran yang bisa menurunkan kolesterol. Karena kreativitas yang unik juga bermanfaat buat kesehatan, permintaan Kaaramel Juice tak pernah sepi di pasaran.
Dalam mengembangkan bisnis Kaaramel Juice, Ferry menangani bagian pemasaran dan promosi. Handoko di bidang operasional, dan Hendy yang bertugas meramu jus. Sementara istrinya Yenyen menangani bagian produksi.
Agar terlihat unik, Kaaramel Juice pertama kali dipasarkan dengan menggunakan mobil. "Saat itu, konsep food truck belum booming," ujarnya. Dengan konsep itu, penampilan truk dan buah-buahan ditata sedemikian rupa agar tampak menarik.
Jam operasionalnya pun malam hari. Menurutnya, malam hari tak banyak orang berjualan jus. Padahal, banyak orang membutuhkan tambahan nutrisi setelah beraktivitas panjang di siang hari.
Untuk mempopulerkan Kaaramel Juice, mereka juga gencar melakukan promosi. "Waktu itu belum ada media sosial untuk promosi seperti sekarang ini," tambahnya.
Di samping itu, Ferry juga mencoba mengikut sertakan Kaaramel Juice untuk mengikuti kompetisi bisnis Wirausaha Mandiri 2013.
Hasilnya cukup memuaskan dengan menyabet juara satu Wirausaha Mandiri se-Jabodetabek. Sejak itu, Kaaramel Juice main banyak dikenal orang. Untuk mengembangkan usaha, akhirnya mereka menawarkan paket kemitraan pada April 2014 lalu.
Saat ini, Kaaramel Juice sudah memiliki 15 cabang kemitraan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Namun, tawaran kemitraan itu ditutup sementara saat ini. "Kami ingin fokus untuk mengembangkan cabang yang sudah ada dulu," tambahnya.
Sampai akhir tahun, Kaaramel Juice berencana membuka 30 gerai di berbagai daerah. Antara lain di Solo, Malang, Yogyakarta, dan Bali. Kendala utama bisnis ini adalah musim hujan. Saat itu omzet akan turun.
0 komentar:
Post a Comment