728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Mimpi Mustahil Yang Jadi Kenyataan

    Mimpi Mustahil Pemuda Pakistan Menembus Formula 1

    Mimpi Mustahil Pemuda Pakistan Menembus Formula 1 Formula 1 menjadi ajang yang mempertemukan para pebalap terbaik di dunia.

    Jakarta, CNN Indonesia -- Saad Ali berada di posisi unggulan untuk menjadi pebalap Formula 1 pertama dari Pakistan, target yang terlihat nyaris tak mungkin bagi sebuah negara yang tak memiliki trek balapan. Pakistan juga negara yang mengucurkan seluruh dana sponsornya untuk olahraga yang menjadi obsesi nasional -- kriket.

    Pria 28 tahun itu menghadapi rintangan siginifikan sebelum ia bisa menjadi bagian dari 22 pebalap elite yang bertarung di ajang yang disebut-sebut sebagai puncaknya balapan mobil.

    Namun, satu dekade setelah ia menjadi seorang yang putus kuliah dan tergila-gila pada balapan, ia mulai mendekati targetnya.

    "Sebagai bocah, saya selalu tertarik dengan mobil. Tapi tak ada balapan di Pakistan, bahkan di televisi sekali pun," katanya.

    Ali berkompetisi di seri Formula Teluk pada 2014 lalu, mencapai podium tiga sebanyak dua kali di Abu Dhabi.

    Ia menggambarkan balapannya sebagai "batu lompatan yang besar", dan menyatakan bahwa  hal itu adalah "bukti bagi saya sendiri bahwa dunia ini adalah sesuatu yang bisa saya capai."

    Sekarang ia harus menaklukkan Formula 3, GP3, dan GP2, balapan yang dilihat sebagai tahapan untuk menuju Formula 1.

    "Untuk mencapainya sangat sukar, sangat sulit, teramat kompetitif," katanya.

    Hal itu juga teramat mahal.

    "Untuk negeri ini saya telah membalap seorang diri tanpa bantuan, mengibarkan Bendera Pakistan di sirkuit, membuat balapan terkenal (di sini)," kata Ali yang tahun lalu hanya bisa berkompetisi di ajang Go-Kart Grand Prix Endurance 2F2F di Pakistan karena mahalnya ongkos berlomba di dunia balapan.

    Saat ini, ia mendapatkan dana untuk balapan dari pekerjaannya di perusahaan teknologi informasi Swiftclick, dan juga dari pekerjaannya memproduksi film dokumenter.   

    Ia akan membalap lebih sering di paruh kedua tahun 2016. Tapi ia memperkirakan dirinya membutuhkan dana sponsor sekitar US$2 juta pada tiga hingga empat tahun mendatang untuk mencapai mimpinya membalap di samping pebalap-pebalap seperti Sebastian Vettel atau Lewis Hamilton.

    "Untuk ajang balapan mobil, Anda membutuhkan tenaga ahli, Anda membutuhkan para mekanik, Anda membutuhkan fasilitas, infrastruktur, dan Anda membutuhkan keseluruhan struktur itu untuk bisa berperforma baik," katanya.

    Saat ini, ia harus puas berlatih dengan simulator di rumahnya, alat yang ia gunakan untuk melatih manuver-manuvernya.

    Ia hanya punya peluang kecil untuk mendapatkan kesuksesan di dunia internasional. "Di seluruh dunia ini, hanya ada beberapa orang yang hidup dari dunia balapan mobil -- dan di Formula 1 lebih sedikit lagi," kata Matthew Mars, mantan pebalap yang kini menjadi pengamat di televisi, kepada AFP.

    Muda dan Berbahaya


    Ketiadaan ajang balapan mobil apapun di Pakistan selain go-kart berarti Ali nyaris tak mungkin mendapatkan pendanaan di negaranya sendiri.

    Tapi Ali mengatakan bahwa membangun sirkuit bukan hanya akan mendorong perekonomian, tapi juga membantu menyelamatkan hidup anak-anak muda Pakistan yang perlu menyalurkan hasrat akan kecepatan secara sembunyi-sembunyi.

    Seorang pebalap 22 tahun yang namanya tak mau diungkapkan, berkata kepada AFP bahwa terus ada balapan di kota-kota besar Pakistan meski terjadi kecelakaan dan juga mereka menjadi incaran polisi.

    "Pernah terjadi kecelakaan yang benar-benar buruk yang menyebabkan ada yang meninggal, tapi ajang ini terus berlanjut karena Anda tak bisa membatasi anak muda," katanya.

    "Jika ada trek balapan yang layak, maka risiko kecelakaan bisa dikurangi dan gairah anak-anak muda untuk membalap bisa tersalurkan," ujarnya berpendapat.

    Ali setuju dengan argumen itu, mengatakan: "Hal pertama yang kami butuhkan di negara ini adalah trek balapan... Orang-orang yang membalap di jalanan, mereka akan datang ke fasilitas itu dan kebutuhan mereka akan kecepatan dan bisa disalurkan dalam cara yang sangat, sangat aman."

    Baber Kaleem Khan, redaktur di blog mobil Pakwheels.com, juga menyatakan ada keuntungan ekonomi.

    "Balapan mobil bukan hanya soal olahraga, ini juga program yang menarik modal secara masif," katanya.   

    "Pengembangan mesin yang terdapat di mobil, pelatihan para pebalap, staf tim dan pelajar, pengembangan produk dan komersial, ini akan memiliki efek bola salju pada usaha lokal untuk bisa mengembangkan dan mengekspor bagian-bagian mobil."

    Jalan Menuju Formula 1

    Ali tertarik pada balapan ketika ia berkuliah di Islamabad pada 2006.

    "Sebelumnya saya benar-benar tak tahu apa-apa, karena tak ada seorang pun di Pakistan yang pernah membalap secara profesional."

    Ia adalah seorang yang putus kuliah dan kemudian menjajal Formula BMW Racing Center (FBRC) Bahrain, tempat di mana para pebalap belajar seni membalap.

    "Setelah tiga hari berlatih, saya mengikuti kejuaraan yang digelar di sekolah balapan," katanya sembari mengatakan bahwa keputusan itu adalah "titik penting" dalam hidupnya.

    Duduk di dalam ruangan kokpit mobil balap yang sempit nyaris membuat mimpinya hancur, terutama karena ia adalah seorang claustrophobic atau memiliki fobia terhadap ruang kecil.

    "Ketika Anda duduk di sebuah mobil balap dan mengenakan helm, Anda tak bisa bernapas secara normal," katanya sembari menambahkan bahwa saking ketatnya ia mengencangkan sabuk pengaman, ada bekas sedalam tiga inci di bahunya dan ia hanya bisa setengah bernapas.

    Tapi ia terus memaksa dirinya sendiri dan pada akhirnya bisa berlaga di Formula BMW dan Formula Renault.

    Ia sadar dengan besarnya beban yang ia coba angkat. "Jika Anda masuk ke Formula 1, maka hanya ada 22 pebalap terbaik yang berkompetisi satu sama lain."

    Tapi, Ali meyakini bahwa jika ia mendapatkan kesempatan, maka ia akan "mencapai lebih banyak lagi."

    "Ada rasa percaya, ada keinginan, gairah dan rasa lapar -- semuanya ada di sana."
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Mimpi Mustahil Yang Jadi Kenyataan Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top