728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Bukan Bagaimana Kamu Bangkrut dan Terpuruk Tapi Bagaimana Kamu Bangkit dan Memulai Lagi Dari AWAL !!!

    Kapok Bisnis MLM, Angga Sukses Usaha Batagor Beromzet Ratusan Juta

    Jakarta -Setiap pengalaman pasti selalu ada hikmahnya, termasuk pengalaman pahit yang dialami Angga Januar K. Ia merasakan pengalaman sangat pahit berkali-kali gagal dalam berbisnis.

    Pengalaman kebangkrutan pertama terjadi pada 2003, Angga dan ibunya tergiur bisnis Multi Level Marketing (MLM) yang menjanjikan dengan berbagai bermacam bonus menggiuarkan mulai dari mobil mewah hingga rumah megah.

    Ternyata gambaran yang serba manis tersebut tidak semanis kenyataannya. Keberanian mereka dalam menggelontorkan uang untuk Usaha MLM tersebut justru membuat mereka kehilangan mobil dan rumahnya di Cimahi, Jawa Barat. Harta benda mereka tersebut terpaksa dijual untuk menutupi kerugian bisnis MLM.

    Kegagalan terjadi lagi ketika mereka mulai merintis Usaha baru di bidang konveksi. Angga tertipu oleh salah seorang konsumen dari Kalimantan. Usaha konveksi ini terpaksa juga ditutup karena kehabisan modal.

    "Kejadian itu terjadi di tahun 2005, konsumen baru bayar DP (uang muka) 25 % untuk order dari konveksi saya. Setelah seluruh ordernya selesai dan dikirim, orang yang order tidak bisa dihubungi lagi," tutur Angga seperti dikutip dari myoyeah,

    Ia terus memutar otaknya mencari bidang Usaha baru yang kira-kira bisa cepat menghasilkan. Angga curhat kepada bapaknya yang kebetulan adalah seorang akuntan di sebuah bank swasta.

    "Papa tinggal punya sisa tabungan Rp 20 Juta untuk keluarga waktu itu," Angga.

    Menurut Angga, bapaknya menyarankan bisnis yang putaran uangnya cepat adalah usaha makanan. Kemudian ia terpikir untuk berbinis batagor karena penggemar batagor.

    "Papa mengaudit rencana anggaran Usaha yang saya bikin. Awalnya rencana anggaran itu mencapai angka Rp 15 Juta. Setelah Papa koreksi dan memberi saran untuk mencari bahan baku dan alat-alat yang paling murah, modal awal usaha ini ternyata hanya butuh Rp 6 Juta," katanya.

    Angga tidak butuh waktu terlalu lama untuk bangkit dari keterpurukan. Dua tahun setelah kebangkrutan parah di bidang Usaha konveksi, dengan modal awal Rp 6 Juta mereka memulai usaha baru.

    Tepatnya, pada Februari 2007 mereka meluncurkan produk dan brand Batagor Hanimun. Ada satu pelajaran penting yang didapat dari dua keterpukurukan usaha yang dia jalankan.

    "Ya, saya menyadari kalau waktu dulu kami buruk dalam hal manajemen," katanya.

    Selain membenahi manajemen, ada satu lagi strategi yang dipilih Angga yaitu mengikuti pameran. Angga sangat rajin mengikuti pameran, khususnya yang diadakan di Bandung. Saking rajinnya, dia mendapat julukan yang agak nyeleneh dari teman-temannya yaitu jurik pameran alias hantu pameran.

    Alasan Angga sebenarnya sangat masuk akal, karena pameran adalah ajang promosi plus untuk menggaet konsumen berjumlah besar dalam waktu singkat. Dibanding penjualan produk harian terutama waktu masih dengan mobil keliling, jumlah penjualan di ajang pameran meningkat pesat. Bukan 2-3 kali besarnya, tapi bisa belasan kali dibanding penjualan reguler.

    Itulah alasan mengapa ia sangat getol mengikuti pameran. Dari pameran juga, akhirnya Angga mendapatkan “durian runtuh” yang memasok pendapatan terbesar Usahanya sekarang ini.

    Cerita itu bermula ketika ia mengikuti pameran bertajuk PKBL UKM Expo 2009. Selain produknya laris manis dan habis sebelum hari gelap, di ajang inilah ia bertemu investor yang menjadi salah satu tonggak sukses dalam Usahanya.

    "Ketika itu ada satu keluarga yang setiap hari datang ke booth Batagor Hanimun selama pameran. Di hari pertama mereka datang tapi tidak kebagian, karena batagor sudah habis. Hari berikutnya mereka datang lebih awal dan membeli batagor saya. Setelah itu ibunya minta nomor telepon saya," katanya.

    Dari pameran inilah kemudian Angga mendapatkan mitra dalam mengembangkan bisnisnya. Untuk pertama kalinya dia membuka toko permanen di Rest Area 97 dengan sang mitra yaitu ibu yang datang ke booth-nya saat pameran.

    Uniknya, Angga memulai kemitraan ini hampir tanpa persiapan business plan. Tak mengira bakal langsung diajak bermitra, dia kaget ketika ditanya berapa dana investasi batagor miliknya. Dengan sedikit asal, dia mengatakan nilainya Rp 10 juta.

    Ternyata kemitraan yang dibangun tanpa rencana itu adalah awal kemajuan Batagor Hanimun. Penjualan dilokasi barunya mencapati 40 ribu pcs/bulan. Jumlah yang sangat besar dan tak terbayangkan olehnya sebelumnya. Setelah membuka gerai di Rest Area 97 peruntungan Angga terus menanjak.

    Batagor Hanimun sekarang ini sudah memiliki delapan cabang: 4 di Bandung, 1 di Rest Area Tol Cipularang, 2 di Jakarta dan 1 di Bogor. Dengan cabang yang cukup berkembang, omzet Angga cukup menggiurkan, mencapai Rp 300 juta per bulan.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Bukan Bagaimana Kamu Bangkrut dan Terpuruk Tapi Bagaimana Kamu Bangkit dan Memulai Lagi Dari AWAL !!! Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top