Sejak Kapan Sih Bali Jadi Pujaan Dunia?
Denpasar - Pulau mana di Indonesia yang selalu ramai turis dalam dan luar negeri? Bali adalah jawabannya. Tidak ada habisnya pesona pulau para dewa ini dari pantai sampai gunung. Yuk kita kulik, sejak kapan Bali jadi pujaan dunia.
Banyak traveler menyematkan, Bali adalah surga. Di sinilah Anda bisa menghabiskan waktu dengan berjemur di pasir berpasir putih, melihat atraksi pertunjukan tari, naik gunung, atau berbelanja banyak suvenir khas. Tiap harinya, baik saat high atau low season Bali tak pernah sepi dari kunjungan turis.
"Soal akses, Bali punya penerbangan langsung dari 19 negara tanpa melalui Jakarta," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Pemprov Bali, IGA Ambari.
Traveler pun tak perlu kesulitan mencari destinasi wisata atau ingin membeli paket wisata ke Bali. Hampir semua tur operator menjual paket perjalanan ke Pulau Dewata tersebut. Berbicara soal sejarah, sebenarnya sudah sejak kapan Bali mulai dikenal oleh turis?
"Jadi awalnya di tahun 1908, saat itu orang-orang atau meneer-meneer Belanda datang dari Batavia mau ke Lombok lalu singgah di Bali dengan kapal. Mereka datang ke Bali juga untuk membeli rempah-rempah atau urusan pemerintahan. Lalu pada 1920, ada seorang meneer Belanda, yang namanya saya lupa, yang dianggap sebagai turis pertama di Bali. Karena, dia hanya datang untuk jalan-jalan saja. Just relax," papar IGA Ambari.
Iga Ambari menambahkan fakta menarik, Bali sejak dulu sebenarnya tidak pernah melakukan promosi wisata. Sebaliknya, justru keindahan Bali yang dipromosikan oleh tiap orang yang datang ke Bali.
"Bali dari dulu tidak pernah melakukan promosi wisata. Sudah banyak pelukis datang ke Bali dan melukiskan keindahan Bali, seperti Antonio Blanco di tahun 1930-an. Karya dialah yang mempromosikan kecantikan Bali, hingga akhirnya dia menikah dengan gadis Bali dan tinggal di Ubud," tutur IGA Ambari.
Jumlah kunjungan turis ke Bali pun meningkat tiap tahunnya. Buktinya, pada November tahun 2013 tercatat 297.000 turis yang datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Hal tersebut naik sebanyak 24% dibanding kunjungan turis pada periode November 2012.
Suasana di Bali memang membuat siapa saja ingin datang lagi ke sana. Meski banyak turis yang lalu lalang di jalanan Kuta atau Seminyak, tapi ada banyak juga warga Bali yang pria terlihat tetap memakai udeng, topi khas Bali. Saat turis bersantai dan berjemur di pinggiran Pantai Kuta, Dreamland, atau Uluwatu, jangan heran tak jauh dari situ ada dupa atau sesajen khusus yang digunakan masyarakat Bali untuk beribadah.
Yang lebih unik, adalah saat hari raya Nyepi tiba. Bagi mayoritas masyarakat Bali yang umat Hindu, hari raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu dengan tidak melakukan aktivitas apapun alias menyepi.
Dari pagi hingga malam, mereka berdiam diri di rumah. Jalanan pun menjadi kosong dan kafe-kafe yang biasanya hingar bingar musik pun tutup. Bali adalah tempatnya keharmonisan antara wisata dan budaya. Para turis menghormati masyarakat Bali dan adat istiadatnya, sebaliknya masyarakat Bali memudahkan turis untuk berwisata. Inilah keunggulan Bali!
"Itulah keunikan Bali yang jadi daya tarik turis. Karena kalau suatu tempat wisata itu sudah unik, otomatis orang-orang akan datang ke sana. Setelah itu, adalah soal fasilitas dan pra sarana penunjang dan akses menuju tempat tersebut" kata IGA Ambari.
IGA Ambari pun menegaskan, dari tahun 2002 hingga 2013 destinasi-destinasi wisata di Bali selalu mendapat penghargaan dari berbagai negara. Penghargaan tersebut baik seperti destinasi wisata terbaik, pantai terbaik, spa terbaik, hingga resor terbaik.
Kalau menyebut destinasi wisata di Bali, tampaknya tak ada habisnya, benar-benar komplit, plit! Traveler yang suka berjemur bisa datang ke Pantai Kuta, Pantai Suluban, Pantai Sanur, Pantai Dreamland, dan masih banyak lagi. Traveler yang suka memacu adrenalin bisa main water sport di Tanjung Benoa. Traveler yang suka naik gunung bisa mendaki Gunung Agung. Traveler yang suka diving datanglah ke Tulamben atau Nusa Penida.
Hingga kinilah Bali terus menjadi tempat cantik yang dibicarakan dunia. Meski begitu, rupanya sedikit ada permasalahan di Bali mengenai wisata dan lonjakan turis yang terus meningkat. Jalanan yang macet, ketimpangan pembangunan hotel di wilayah selatan dan utara Bali, hingga masalah sampah bawaan yang sering melanda Pantai Kuta jadi perhatian serius dinas pariwisata dan Pemda Bali.
"Seiring kemajuan Bali, sebenarnya makin banyak persoalan yang harus kita hadapi. Apakah Bali akan menjadi destinasi for tomorrow or yesterday? Itulah tugas kami," tandas Iga Ambari.
Denpasar - Pulau mana di Indonesia yang selalu ramai turis dalam dan luar negeri? Bali adalah jawabannya. Tidak ada habisnya pesona pulau para dewa ini dari pantai sampai gunung. Yuk kita kulik, sejak kapan Bali jadi pujaan dunia.
Banyak traveler menyematkan, Bali adalah surga. Di sinilah Anda bisa menghabiskan waktu dengan berjemur di pasir berpasir putih, melihat atraksi pertunjukan tari, naik gunung, atau berbelanja banyak suvenir khas. Tiap harinya, baik saat high atau low season Bali tak pernah sepi dari kunjungan turis.
"Soal akses, Bali punya penerbangan langsung dari 19 negara tanpa melalui Jakarta," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Pemprov Bali, IGA Ambari.
Traveler pun tak perlu kesulitan mencari destinasi wisata atau ingin membeli paket wisata ke Bali. Hampir semua tur operator menjual paket perjalanan ke Pulau Dewata tersebut. Berbicara soal sejarah, sebenarnya sudah sejak kapan Bali mulai dikenal oleh turis?
"Jadi awalnya di tahun 1908, saat itu orang-orang atau meneer-meneer Belanda datang dari Batavia mau ke Lombok lalu singgah di Bali dengan kapal. Mereka datang ke Bali juga untuk membeli rempah-rempah atau urusan pemerintahan. Lalu pada 1920, ada seorang meneer Belanda, yang namanya saya lupa, yang dianggap sebagai turis pertama di Bali. Karena, dia hanya datang untuk jalan-jalan saja. Just relax," papar IGA Ambari.
Iga Ambari menambahkan fakta menarik, Bali sejak dulu sebenarnya tidak pernah melakukan promosi wisata. Sebaliknya, justru keindahan Bali yang dipromosikan oleh tiap orang yang datang ke Bali.
"Bali dari dulu tidak pernah melakukan promosi wisata. Sudah banyak pelukis datang ke Bali dan melukiskan keindahan Bali, seperti Antonio Blanco di tahun 1930-an. Karya dialah yang mempromosikan kecantikan Bali, hingga akhirnya dia menikah dengan gadis Bali dan tinggal di Ubud," tutur IGA Ambari.
Jumlah kunjungan turis ke Bali pun meningkat tiap tahunnya. Buktinya, pada November tahun 2013 tercatat 297.000 turis yang datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Hal tersebut naik sebanyak 24% dibanding kunjungan turis pada periode November 2012.
Suasana di Bali memang membuat siapa saja ingin datang lagi ke sana. Meski banyak turis yang lalu lalang di jalanan Kuta atau Seminyak, tapi ada banyak juga warga Bali yang pria terlihat tetap memakai udeng, topi khas Bali. Saat turis bersantai dan berjemur di pinggiran Pantai Kuta, Dreamland, atau Uluwatu, jangan heran tak jauh dari situ ada dupa atau sesajen khusus yang digunakan masyarakat Bali untuk beribadah.
Yang lebih unik, adalah saat hari raya Nyepi tiba. Bagi mayoritas masyarakat Bali yang umat Hindu, hari raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu dengan tidak melakukan aktivitas apapun alias menyepi.
Dari pagi hingga malam, mereka berdiam diri di rumah. Jalanan pun menjadi kosong dan kafe-kafe yang biasanya hingar bingar musik pun tutup. Bali adalah tempatnya keharmonisan antara wisata dan budaya. Para turis menghormati masyarakat Bali dan adat istiadatnya, sebaliknya masyarakat Bali memudahkan turis untuk berwisata. Inilah keunggulan Bali!
"Itulah keunikan Bali yang jadi daya tarik turis. Karena kalau suatu tempat wisata itu sudah unik, otomatis orang-orang akan datang ke sana. Setelah itu, adalah soal fasilitas dan pra sarana penunjang dan akses menuju tempat tersebut" kata IGA Ambari.
IGA Ambari pun menegaskan, dari tahun 2002 hingga 2013 destinasi-destinasi wisata di Bali selalu mendapat penghargaan dari berbagai negara. Penghargaan tersebut baik seperti destinasi wisata terbaik, pantai terbaik, spa terbaik, hingga resor terbaik.
Kalau menyebut destinasi wisata di Bali, tampaknya tak ada habisnya, benar-benar komplit, plit! Traveler yang suka berjemur bisa datang ke Pantai Kuta, Pantai Suluban, Pantai Sanur, Pantai Dreamland, dan masih banyak lagi. Traveler yang suka memacu adrenalin bisa main water sport di Tanjung Benoa. Traveler yang suka naik gunung bisa mendaki Gunung Agung. Traveler yang suka diving datanglah ke Tulamben atau Nusa Penida.
Hingga kinilah Bali terus menjadi tempat cantik yang dibicarakan dunia. Meski begitu, rupanya sedikit ada permasalahan di Bali mengenai wisata dan lonjakan turis yang terus meningkat. Jalanan yang macet, ketimpangan pembangunan hotel di wilayah selatan dan utara Bali, hingga masalah sampah bawaan yang sering melanda Pantai Kuta jadi perhatian serius dinas pariwisata dan Pemda Bali.
"Seiring kemajuan Bali, sebenarnya makin banyak persoalan yang harus kita hadapi. Apakah Bali akan menjadi destinasi for tomorrow or yesterday? Itulah tugas kami," tandas Iga Ambari.
0 komentar:
Post a Comment