728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Menteri Tionghoa Jago Kungfu

    Siauw Giok Tjhan, menteri Soekarno yang jago kungfu & sederhana

    "Lahir di Indonesia, besar di Indonesia, menjadi Putra-Putri Indonesia."

    Semboyan yang dikumandangkan Kwee Hing Tjiat, seorang penulis ini menjadi keyakinan hidup Siauw Giok Tjhan. Melalui kata-kata itu, membuatnya yakin, dia tidak jauh berbeda dengan anak-anak pribumi lainnya.

    Semboyan itu pula yang membuat Giok Tjhan ikut berjuang untuk Indonesia.

    Giok Tjhan sangat menentang diskriminasi. Berbekal keahlian kungfu dari kakeknya, dia nekat berkelahi dengan anak-anak Belanda, Indo dan Ambon karena sering menghinanya. Keteguhan itulah membuatnya terus memperjuangkan keadilan ketika tumbuh di dalam lingkungan hidup yang keras.

    Giok Tjhan berpendapat, bangsa Indonesia atau ras Indonesia tidak ada. Baginya, yang ada hanyalah 'Nation' Indonesia. Tjhan berpendapat, sejak tahun 50-an, golongan Tionghoa yang sudah bergenerasi di Indonesia, harus memperoleh status suku. Dengan demikian suku Tionghoa adalah bagian dari 'Nation' Indonesia.

    Dari prinsip itu, Tjhan berkeyakinan bahwa setiap suku dapat mempertahankan nama, bahasa dan kebudayaannya. Di saat bersamaan, atas nama negara, siapapun, termasuk Tionghoa, dapat berperan serta membangun Indonesia.

    Tak heran jika banyak yang menganggap Tjhan menganut konsep Integrasi, yakni setiap warga negara dapat menjadi bagian dari bangsa tersebut tanpa menghilangkan identitasnya. Konsep integrasi ini dinilai sangat identik dengan teori 'pluralisme' atau 'multikulturalisme'.

    Meski berasal dari bangsa Tionghoa, Tjhan dikenal hidup sederhana. Kondisi ini nampak jelas saat dia menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Minoritas di masa kabinet Amir Syarifudin.

    Sebagai negara yang belum lama merdeka dan masih mendapat rongrongan balatentara Belanda, Tjhan belum mendapatkan mobil dinas sebagai mana layaknya pejabat negara. Untuk menjalani tugasnya, dia selalu naik andong (kereta kuda) setiap menuju Istana.

    Sayang, andong yang digunakannya dilarang masuk ke dalam Istana. Dia pun terpaksa berjalan kaki dari jalanan ke dalam Keraton Yogyakarta.

    Tak cuma mobil dinas, dia pun tidak mendapatkan rumah dinas sebagai tempat tinggalnya selama menjabat. Pemerintah pun mempersilakan para menterinya untuk tinggal di Hotel Merdeka. Demi menghemat keuangan negara, Tjhan menolaknya.

    Kepada Amir, Tjhan memilih tinggal di gedung kementerian negara di Jalan Jetis, Yogyakarta. Meski pilihannya itu membuat dia tidur di atas meja tulis.

    Setiap menjalani kerjaannya, sehari-hari Tjhan hanya mengenakan kemeja lengan pendek, biasanya berwarna putih, di sambungkan dengan celana drill pentalun serta sepatu sandal.

    Menteri Siauw, istri melahirkan pun tak mau pakai mobil dinas

    Siauw Giok Tjan menjabat sebagai menteri urusan minoritas dalam kabinet Amir Syarifuddin di awal kemerdekaan. Walau menjabat menteri, kesederhanaan Giok Tjhan patut diacungi jempol.

    Jika berkunjung ke kantor kementerian atau lembaga, dia berkali-kali menekankan agar dilayani layaknya orang kere atau miskin. Dia tak mau dilayani noni-noni pejabat administrasi kenegaraan Indonesia.

    Jiwa nasionalisme Siauw Giok Tjhan tidak perlu dipertanyakan lagi. Sejak bergabung dengan Partai Tionghoa Indonesia (PTI), dirinya tetap konsisten dan tegas mendukung tanah kelahirannya merdeka dan lepas dari penjajahan.

    Dalam pergerakannya, partainya itu kerap berhubungan dengan tokoh-tokoh pergerakan, seperti Dr Sutomo, Mohammad Hatta, Sjahrir dan sebagainya. Bahkan, PTI sangat aktif menentang undang-undang sekolah liat bersama Ki Hajar Dewantara.

    Tak hanya di dunia politik, di bidang olahraga sikap nasionalismenya tetap kentara. Tjhan dikabarkan terlibat dalam aksi pemboikotan Nederland Indische Voetbaldbond (NIVB), organisasi sepakbola yang banyak didominasi orang Belanda.

    Aksinya dimulai saat NIVB akan menggelar pertandingan sepakbola di Surabaya. Karena dianggap lebih menguntungkan kaum penjajah, dia lantas memimpin gerakan untuk mengalihkan penonton ke Pasar Turi, di tempat itu berlangsung pertandingan yang digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

    Meski keras dalam hal perjuangan, Tjhan tetap mengedepankan kesederhanaan. Dia juga tetap sabar kepada orang lain. Bahkan, dia pernah menolak menggunakan kendaraan Palang Biru, organisasi yang didirikannya, untuk kepentingan pribadi.

    Ada lagi kisah menarik soal Giok Tjhan.

    September 1947, istrinya Tan Gien Hwa gendak melahirkan anak ke-4 di Malang. Adik satu-satunya, Siauw Giok Bie berniat memakai mobil untuk mengantarkan Tan ke rumah sakit. Dengan tegas, Tjhan menolak permintaan itu.

    Penolakan itu bukan tanpa sebab, apalagi Mobil Palang Biru merupakan organisasi Angkatan Muda Tionghoa yang berdiri untuk menolong para pejuang yang terluka saat melawan agresi militer Belanda. Beruntung, sekalipun harus diantar dengan naik becak, Tan Gien Hwa bisa melahirkan Siauw Tiong Hian dalam keadaan selamat.

    Tahun 1946, Tjhan bergabung dengan Partai Sosialis bersama Amir Sjarifuddin, Sjahrir, dan Tan Ling Djie. Keputusannya bergabung bersama partai itu karena ia beranggapan tak perlu ada lagi partai khusus orang Tionghoa. Tjhan mengajak warga Tionghoa bergabung dan melebut langsung dalam revolusi nasional rakyat.

    Pada 1946, Bung Karno menunjuk Siauw sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Di sini, Tjhan makin condong ke marxisme.

    Giok Tjhan dianggap orang kiri. Tahun 1965 dia ditangkap Jenderal Soeharto. 10 Tahun dia dipenjara tanpa pengadilan. Tahun 1978 dia berobat ke Belanda.

    Sambil berobat Giok Tjhan terus berusaha mempengaruhi dunia luar untuk membebaskan tahanan politik yang ditahan Soeharto.

    20 November 1981, Giok Tjhan dijadwalkan berpidato soal Indonesia di Universitas Leiden. Beberapa saat sebelum berpidato dia meninggal karena serangan jantung.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Menteri Tionghoa Jago Kungfu Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top