Zian Golan, Penyanyi Yahudi Idola Warga Yaman
SANAA, Seorang penyanyi asal Israel tanpa diduga menjadi seorang bintang di Yaman. Di negara ini, lagu-lagu milik sang penyanyi terdengar di berbagai kafe dan taksi.
Zion Golan, nama penyanyi itu, memang memiliki keterkaitn dengan Yaman. Kedua orangtuanya lahir di Yaman, namun seperti halnya warga Israel lainnya, Zion dilarang bepergian ke negara Muslim konservatif yang tak memiliki hubugan diplomatik dengan Israel.
Di Yaman penyanyi yang dikenal dnegan nama Ziyan Joulan itu, dikenal dengan lagu-lagu berbahasa Arabnya. Lirik lagu-lagunya itu ditulis ibu mertuanya dan didistribusikan hingga ke toko-toko CD atau bisa diunduh dari internet.
"Musik Yaman selalu berada di hati dan jiwa saya," kata Zion Golan.
"Mimpi terbesar saya adalah pergi ke Yaman. Orangtua saya menceritakan banyak kisah soal Yaman, soal Sanaa, soal Aden dan semua tentang Yaman. Sehingga saya merasa memiliki hak untuk menulis dan menyanyikan lagu dengan ciri Yaman," tambah Zion.
Sementara di Sanaa, Yaman, Waddah Othman, seorang dokter, tersenyum ketika menunjukkan koleksi lagu-lagi Zion Golan di telepon genggamnya. "Saya mengagumi penyanyi itu," kata Othman.
Abdullah al-Haj, seorang pemilik toko video dan musik di Sanaa, mengatakan, musik-musik Yaman yang dibawakan biduan asal Israel itu merupakan yang paling laris dicari pemuda setempat, yang mengetahui lagu-lagu itu dari internet.
"Ziyan Joulan adalah penyanyi Yaman terhebat," kata penduduk Sanaa, Ali al-Kinei (43).
"Penyanyi Yahudi yang menyimpan musik tradisional Yaman lalu mengembangkannya dengan instrumen moderen. Saya mengikuti semua lagunya di YouTube," kata Ali.
Golan, yang mempelajari bahsa Arab Yaman di masa kecilnya, termasuk 140.000 warga Israel keturunan komunitas Yahudi kuno di Yaman. Dia merasa senang popularitasnya bisa menjadi jembatan antara kedua bangsa.
"Saya senang mereka menyukai lagu-lagu saya. Saya harap damai segera tercipta di Yaman dan kemudian kami bisa saling terhubung. Itu merupakan mimpi indah bangsa Israel," ujar Golan.
Antara 1949 hingga 1959, sebagian besar masyarakat Yahudi di Yaman "pulang" ke Israel yang baru berdiri dalam operasi rahasia dengan sandi "Karpet Ajaib". Saat ini kurang dari 200 orang Yahudi yang masih tinggal di negeri Semenanjung Arab itu.
SANAA, Seorang penyanyi asal Israel tanpa diduga menjadi seorang bintang di Yaman. Di negara ini, lagu-lagu milik sang penyanyi terdengar di berbagai kafe dan taksi.
Zion Golan, nama penyanyi itu, memang memiliki keterkaitn dengan Yaman. Kedua orangtuanya lahir di Yaman, namun seperti halnya warga Israel lainnya, Zion dilarang bepergian ke negara Muslim konservatif yang tak memiliki hubugan diplomatik dengan Israel.
Di Yaman penyanyi yang dikenal dnegan nama Ziyan Joulan itu, dikenal dengan lagu-lagu berbahasa Arabnya. Lirik lagu-lagunya itu ditulis ibu mertuanya dan didistribusikan hingga ke toko-toko CD atau bisa diunduh dari internet.
"Musik Yaman selalu berada di hati dan jiwa saya," kata Zion Golan.
"Mimpi terbesar saya adalah pergi ke Yaman. Orangtua saya menceritakan banyak kisah soal Yaman, soal Sanaa, soal Aden dan semua tentang Yaman. Sehingga saya merasa memiliki hak untuk menulis dan menyanyikan lagu dengan ciri Yaman," tambah Zion.
Sementara di Sanaa, Yaman, Waddah Othman, seorang dokter, tersenyum ketika menunjukkan koleksi lagu-lagi Zion Golan di telepon genggamnya. "Saya mengagumi penyanyi itu," kata Othman.
Abdullah al-Haj, seorang pemilik toko video dan musik di Sanaa, mengatakan, musik-musik Yaman yang dibawakan biduan asal Israel itu merupakan yang paling laris dicari pemuda setempat, yang mengetahui lagu-lagu itu dari internet.
"Ziyan Joulan adalah penyanyi Yaman terhebat," kata penduduk Sanaa, Ali al-Kinei (43).
"Penyanyi Yahudi yang menyimpan musik tradisional Yaman lalu mengembangkannya dengan instrumen moderen. Saya mengikuti semua lagunya di YouTube," kata Ali.
Golan, yang mempelajari bahsa Arab Yaman di masa kecilnya, termasuk 140.000 warga Israel keturunan komunitas Yahudi kuno di Yaman. Dia merasa senang popularitasnya bisa menjadi jembatan antara kedua bangsa.
"Saya senang mereka menyukai lagu-lagu saya. Saya harap damai segera tercipta di Yaman dan kemudian kami bisa saling terhubung. Itu merupakan mimpi indah bangsa Israel," ujar Golan.
Antara 1949 hingga 1959, sebagian besar masyarakat Yahudi di Yaman "pulang" ke Israel yang baru berdiri dalam operasi rahasia dengan sandi "Karpet Ajaib". Saat ini kurang dari 200 orang Yahudi yang masih tinggal di negeri Semenanjung Arab itu.
0 komentar:
Post a Comment