Aristoteles adalah filsuf pertama kali yang mendefinisikan bahwa manusia memiliki 5 indera: penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecap dan pembau. Bila Aristoteles memasukkan jenis hewan ke dalamnya, bisa jadi daftar indra itu akan lebih panjang.
Berikut 9 binatang yang memiliki indera keenam seperti dilansir dari Mother Nature Network
1. Laba-laba:
Semua laba-laba memiliki sensor reseptor atau mekanoreseptor yang disebut celah sensilla yang memungkinkan mereka bisa merasakan tekanan mekanik pada rangka luar mereka. Manfaatnya mereka bisa memperkirakan ukuran, benda, dan jenis makhluk yang terperangkap dalam jaring laba-laba mereka.
Dengan adanya indera keenam ini, laba-laba bisa mengetahui perbedaan gerakan serangga, angin, atau gunting rumput saat mereka berjalan di sarang mereka.
2. Ular:
Ular berbisa ini memiliki indera keenam, seperti sepasang biji yang terletak di antara lubang hidung dan matanya. Organ ini sangat sensitif pada panas, sehingga ular bisa mendeteksi adanya inframerah.
Dengan organ ini, ular bisa memperkirakan jarak dan ukuran mangsa mereka, bahkan bila indera lainnya tak berfungsi. Alat ini memungkinkan ular berburu di malam hari.
3.Merpati:
Banyak jenis burung memiliki kemampuan mengagumkan untuk mendeteksi medan magnet Bumi yang berfungsi sebagai kompas. Kemampuan ini disebut magnetoreception.
Dan beberapa burung memiliki kemampuan yang baik, seperti burung merpati. Burung merpati memiliki struktur yang mengandung besi di paruhnya, tersusun dalam bentuk 3 dimensi. Hal ini memungkinkan burung ini memiliki sensitivitas orientasi ruang, dan mengidentifikasi posisi geografis mereka.
4. Lumba-lumba:
Mamalia laut ini memiliki indera keenam yang mengagumkan, menggunakan gaung suara untuk menentukan posisinya. Suara dapat merambat lebih baik di air daripada di udara.
Lumba-lumba mampu membentuk bayangan 3 dimensi dari lingkungan sekitarnya berdasarkan suara gelombang ombak, seperti sonar. Kemampuan ini adalah adaptasi yang nyata, utamanya bagi pesut dan lumba-lumba sungai, karena jarak pandang yang terbatas di air yang keruh.
Lumba-lumba bisa menentukan arah dalam sungai keruh yang bercabang-cabang, bahkan bila mata mereka dalam keadaan tertutup.
5. Hiu:
Elektroreseptor adalah kemampuan mengagumkan dari hiu dan ikan pari untuk mendeteksi medan listrik di sekitar mereka. Hiu kepala martil yang kepalanya berbentuk unik itu ternyata didesain untuk menerima getaran arus listrik.
Air laut yang asin, merupakan konduktor atau penghantar terbaik bagi arus listrik. Hiu sangat sensitif dan bisa merasakan hantaran listrik ini dari mangsanya, dari kontraksi otot ikan-ikan lain.
6. ikan salmon:
Ikan ini, entah bagaimana, bisa menemukan jalan mereka kembali untuk bertelur di sungai yang sama di mana mereka lahir, meskipun mereka sudah bermigrasi jauh di laut luas selama kehidupan dewasa mereka. Bagaimana mereka melakukannya?
Meskipun sebagian besar masih menjadi misteri bagi ilmu pengetahuan, diduga ikan ini memanfaatkan deposit mineral ferromagnet di otaknya, magnetite, untuk bisa merasakan medan magnet Bumi. Hal ini juga memungkinkan mereka sensitif pada penciuman, dan bisa membedakan bau aliran tempat asal mereka dan aliran yang lain.
7. Kelelawar:
Beberapa kelelawar pemakan serangga memiliki kemampuan menentukan lokasi dari pantulan suara, untuk menangkap mangsa mereka dan menavigasi lokasi saat mereka terbang di gua atau langit yang gelap.
Mereka memiliki laring atau pangkal tenggorokan yang bisa menghasilkan suara yang dikeluarkan melalui mulut dan hidung. Saat mengeluarkan suara itulah mereka bisa menangkap gaung dari sekitar, dan bisa berfungsi seperti radar. Faktanya, wajah mereka yang berkeriput itu lebih berfungsi seperti telinga untuk menangkap suara.
8. platipus:
Binatang bermuka unik seperti bebek, mamalia namun bertelur ini memiliki elektro reseptor seperti halnya hiu. Mereka merasakan getaran listrik dari kulitnya, yang bisa merasakan medan listrik dari mangsa mereka yang berkontraksi.
Seekor platipus mengayunkan kepalanya saat berenang untuk memaksimalkan reseptor ini.
9. penyu laut:
Seperti ikan salmon yang bisa kembali ke tempat lahir mereka setelah bermigrasi jauh, penyu laut juga lebih suka kembali ke pantai tempat mereka lahir sebagai sarang. Mereka memiliki kemampuan untuk merasakan medan magnetik Bumi.
Namun, kemampuan mereka tidak dapat menjelaskan pembelokan dari arus laut, dan beberapa kura-kura berjalan tanpa tujuan untuk jangka waktu yang lama di laut saat arus kuat. Mungkin kelemahan ini menjelaskan mengapa mereka berusia panjang!
0 komentar:
Post a Comment