Battle of Waterloo
Battle of Waterloo adalah salah satu perang terbesar di dunia. Perkiraan pasukan yang perang di sini minimal ada 200.000 - 300 atau 400 ribu pasukan. Perang ini melibatkan hampir seluruh kekuatan perang se-antero Eropa, dari Inggris di Barat, Russia di utara, Turki (dulu namanya masih Ottoman Empire) di Timur, semuanya bentrok di Waterloo. Perang dalam skala lebih besar tersebar dimana-mana sampai ke Afrika dan Asia, namun Battle of Waterloo ini yang jadi penentu, karena di Waterloo pusat kekuatan yang berperang ini bertemu.
Kenapa Napoleonic war bisa sampe ke Amerika, Afrika dan Asia?
Napoleonic war itu terjadi setelah jaman eksplorasi, penjelajahan samudra. Perang di Amerika, Afrika dan Asia itu terjadi di koloni2 kerajaan Eropa. Bahkan sampai ke Indonesia. Indonesia itu sempet, sebentar doang, jadi koloni Perancis loh, waktu Napoleon nguasain hampir seluruh Eropa. Nah ini gak usah panjang2 ya, karena kita mau fokus puncak perangnya, Battle of Waterloo.
Batlle of Waterloo itu hanya berlangsung 1 hari. Ratusan ribu orang saling serang, sekali hajar kelar. Kejadiannya pada 18 Juni 1815, di Waterloo, sekarang bagian dari negara Belgia. Durasinya dari sekitar jam 11:30 (kadang ada yg bilang jam 10 atau jam 1 siang, kira2 sekitar jam segitu lah) sampai malam. Singkat dan tuntas. Jadi bayangin sendiri gempur2an ratusan ribu pasukan itu kaya bagaimana. Perang ini pakai teknologi paling canggih di masanya, canon, cannister, dan musket, dan taktik tempur yang legendaris. Ini pertempuran habis2an, yang kalah di perang ini digempur sampai di barisan pasukannya yang terakhir.
Dampak: Kenapa Battle of Waterloo Dianggap Penting?
Eropa yang kita liat sekarang itu, sedikit banyak, asalnya dari perang ini. Hasil dari Battle of Waterloo itu merubah wajah eropa, merubah konstelasi ekonomi dan kekuatan perang dan politik di Eropa. Pemenang di perang ini jadi penguasa Eropa yang baru. Abis perang ini ada Kongres Wina, di sini. Perbatasan antar kerajaan digambar ulang, monarki Eropa berhasil konsolidasi. Banyak negara yang kamu kenal sekarang itu dulunya gak ada, lahir setelah perang ini. Kaya Belgia, Jerman, Belanda, itu dulu namanya beda atau bagian dari kerajaan lain.
Duluuuu banget penguasa Eropa itu Roma. Lalu di jaman penjelajahan samudra Spanyol dan Portugal. Nah gara2 perang ini Inggris, Jerman, dan Belanda, muncul sebagai kekuatan baru di Eropa. Perang negara2 paling kuat di masanya. Perang yang bikin peta dunia harus digambar ulang.
Waterloo itu apa dan dimana?
Waterloo itu nama tempat, sekarang di negara Belgia, di provinsi Walloon Brabant. Namun yang jadi tempat perang ini persisnya adalah sebuah tanah lapang luas (kira2 5 kilometer persegi, sekitar 50 kali lapangan bola, cuma tanahnya gak rata), jalurnya naik turun berbukit-bukit, bagian tengah medan perang ada tanah sangat luas yang cukup rata, di tengahnya ada 3 bangunan, perkebunan anggur: Hougoumont (barat), La Haye Sainte (tengah agak ke belakang) dan Papelotte (timur). Di awal perang, semuanya dikuasai pasukan koalisi yang dimpimpin Inggris (kan Napoleon yg nyerang datengnya belakangan, jadi posisi pasukan koalisi itu bertahan).
Di tengah medan tempur ini ada 2 jalan tanah rata yang bersimpangan. Napoleon naruh pasukan utamanya di dekat salah ujung jalur jalan ini. Napoleon tau Waterloo luar-dalam, dia punya peta Waterloo yang sangat detil, dan semua jenderalnya jago baca peta. Ini jalanan penting, karena banyak tentara berkuda mati waktu mau nyebrang jalan ini. Nanti saya ceritain di bagian selanjutnya.
Beberapa kilometer di sisi kanan tempat pasukan utama Napoleon, ada tempat namanya Plancenoit. Bangunan pentingnya adalah sebuah gereja kecil, yang jadi titik penahan serbuan dari pasukan koalisi dari kerajaan Prussia yang datang dari Timur.
Di Waterloo Napoleon punya markas di sebuah perkebunan, tempat dia istirahat. Letaknya beberapa kilometer di belakang medan laga. Bangunannya ada jendela yang bikin dia bisa liat medan tempur secara terbatas. Markas perang terakhir Napoleon ini juga jadi, tempat rapat sama jenderalnya, dapur dan tempat pengobatan. Napoleon waktu Battle of Waterloo tinggal di sini gak lama. Pertempurannya aja kan, cuma sehari, dua hari lah sama persiapannya. Selain persiapan perang dan tidur, Napoleon itu orang yang jarang tidur atau tidurnya sebentar banget, sekitar 2 jaman bisa bangun lagi lalu perang, selebihnya selama di Waterloo Napoleon ada di tengah pasukan, atau di sebuah menara (mill) yang letaknya agak di depan lagi.
Siapa yang berantem dan kenapa?
Yang perang di Waterloo itu Perancis (sendirian) lawan 7th Coalition (pasukan koalisi). Perancis dipimpin Napoleon Bonaparte, Koalisi komandannya Duke of Wellington. Napoleon pasukan perangnya lebih kurang 100rb pasukan, pasukan koalisi dua kali lipatnya sekitar 200rb sampai 250rb pasukan. Ini gak termasuk logistic supportnya, orang sipil yang ngurusin makanan dll.
Pasukan koalisi yang perang di Waterloo itu pasukan Inggris, Prussia (kira2 sekarang Jerman), Belanda, Hannover, Nassau, dan Brunswick. Pasukan ini waktu perang Waterloo terpencar dua. Semua pasukan koalisi ada bareng2 sama pasukan Inggris di bawah Duke of Wellington, kecuali pasukan Prussia yang dipimpin Field Marshall Blucher yang terpencar ke kota Wavre sekitar 8km dari Waterloo. Pasukan Prussia ini mencar gara2 dihantam pasukan Napoleon beberapa hari sebelumnya.
Kenapa? -- Sebuah riwayat singkat latar belakang Battle of Waterloo.
Saya coba singkat. Kamu perlu tahu sedikit tentang semangat Revolusi Perancis, yang anti monarki dan pro-kesetaraan manusia. Napoleon itu sangat dipengaruhi oleh semangat ini dan berusaha menyebarkannya di tanah Eropa. Bagi Napoleon, dia mau merdekain Eropa (dan dunia kalau bisa) dari monarki. Eh.. tapi dia sendiri pake gelar kaisar ya? Wah saya kurang ngerti di situnya. Pokoknya kejadiannya begitu deh.
Gerakan Napoleon ini bikin monarki di seluruh dataran Eropa khawatir. Itulah sebabnya monarki2 Eropa ini koalisi lawan Napoleon. Jadi sebenarnya ini, Napoleon nantangin seluruh kerajaan di Eropa. hahaha...
Sebelum Battle of Waterloo, Napoleon memerangi hampir semua kerajaan di Eropa, sampai ke Russia, sampai ke Turki, bahkan sampai ke Mesir. Di Russia, Napoleon kalah perang, gara2 kedinginan. Napoleon sih gak bilang itu kalah, tapi mundur. Tentara Napoleon yang nyerang Russia itu lagi besar-besarnya sekitar 500rb tentara. Buat satu kerajaan itu pasukan gede banget. Russia sebenarnya kalah, tapi Russia pakai taktik bumi hangus. Napoleon dan tentaranya gak dapet apa2 di Russia, mereka kelaparan pulang gak bawa apa2. Banyak kuburan massal di daerah Russia, isinya tentara pake baju tentara Napoleon, gak mati gara2 perang, tapi kelaparan.
Gak cuma di Russia, Napoleon itu gak bisa nguasain Inggris, karena angkatan lautnya kalah kuat. Salah satu sebabnya, canon di kapal Inggris itu peluru meriamnya disetel satu ukuran, jadi gak usah pilih2 peluru lagi. Armada di kerajaan lain peluru meriamnya gak satu ukuran, jadi musti dipilih dulu, atau disumbat atau dibungkus dulu biar pas sama ukuran lobang meriam. Gara2 itu kapal kerajaan Inggris jadi bisa nembak lebih cepat dan lebih banyak. Armada Inggris juga dilengkapi kapal meriam bertingkat yang bikin kapalnya bisa nembak lebih tepat walau dalam kondisi oleng2 kena ombak. Kalau oleng ke atas, meriam bawah yang nembak, kalau oleng ke bawah, meriam atas yang nembak. Liat itu film Pirates of Carribean baik2 ya.
Usai kerugian besar di Russia, Napoleon dipaksa mundur oleh raja2 di Eropa dari tahta kekaisaran kerajaan Perancis. Napoleon ini pemimpin yang dicintai rakyatnya (Napoleon itu perhatiin dan ngurusin kerajaan Perancis dengan baik, walaupun biayanya diperoleh dari kemenangan perang). Waktu Napoleon dipaksa mundur, dan dikucilkan ke Pulau Elba, tentaranya yang udah perang puluhan bahkan ratusan kali, pada nangis2. Napoleon diasingkan, dan cuma boleh bawa 600 pasukan.
Pulau Elba ini tempatnya sekitar Italy. Dari situ Napoleon kabur naik perahu balik ke Perancis. Waktu mendarat Napoleon dihambat di tepi pantai oleh pasukan tembak. Napoleon buka baju dan bilang, "Siapa yang berani tembak kaisar, ditembak di tempat." Sarap, Napoleon bilang gitu ke pasukan yang bukan pasukan dia. Jadi Napoleon merintahin pasukan yang bukan pasukan dia. Pasukan tembak yang menghalangi malah terharu, nangis2 dan akhirnya gabung dengan Napoleon. Bagaimanapun juga Napoleon ini dulu bekas pemimpinnya.
Napoleon bersama pengikut setianya konvoi ke Paris, pasukannya berbaris ikutin dia. Selama dalam perjalanan ke Paris, Napoleon dielu-elukan rakyat. Banyak pasukan dikirim buat neror dan menghentikan Napoleon, tapi buntutnya malah terpesona dan memilih gabung bersama Napoleon. Sepanjang jalan, Napoleon menjanjikan kembalinya Republik dan majelis perwakilan rakyat, Assembly. Rakyat yang rindu dengan Revolusi Perancis, sangat terharu dengan janji2 Napoleon.
Saat udah Napoleon udah deket Paris, ada suporternya yg bikin grafiti di tembok istana raja Perancis, tulisannya "Saudaraku, udah stop jangan kirimin tentara lagi, udah banyak banget". Abis kejadian itu raja Perancis kabur, trauma gak mau ulang lagi cerita leluhurnya yang ditangkep pas Revolusi Perancis dan dipenggal. Paris jatuh ke tangan Napoleon tanpa diperangin. Seperti yg udah saya ceritain di atas, Napoleon ini kan waktu perang semangatnya adalah ngapusin monarki dan kaum rohaniwan yg dia anggap suka majakin dan sengsarain rakyat, makanya kaum bangsawan dan keluarga kerajaan takut banget.
Kurang 3 minggu sejak mendarat 1 Maret 1815, Napoleon sampai di Paris, 20 Maret 1815. Pasukannya dari 600-1000 pasukan menggelembung berkali-kali lipat. Dalam beberapa bulan berikutnya, sekitar May 1815, pasukan Napoleon jadi hampir 200.000 pasukan.
Kembalinya Napoleon gak diterima oleh raja-raja lain di Eropa, karena dia janjiin kembalinya Republik dan batasin monarki dengan konstitusi. Napoleon sendiri berusaha mengubah image bringasnya dengan nongol pake baju kerajaan. Tapi tetap aja gak diterima oleh kerajaan tetangga. Kerajaan lain takut sama Napoleon.
Kerajaan-kerajaan di Eropa bertemu untuk bahas masalah Napoleon. Napoleon diputuskan sebagai penjahat. Setelah diputuskan, pasukan koalisi dibentuk, pemimpinnya Inggris, komandannya Duke of Wellington. Napoleon melihat, nampaknya dia gak akan bisa diterima baik-baik di Eropa. Harus lewat jalan perang. Dan begitulah sejarah akhirnya membawa seluruh kekuatan raksasa Eropa ini bertemu di Waterloo.
Battle of Waterloo - Tahapan-Tahapan Perang
Batlle of Waterloo itu terjadinya 18 Juni 1815.
Sekali gebrak selesai.
Tapi kalau mau diceritain perang ini harus dibagi ke beberapa tahap. Dan kita harus kembali sedikit ke masa persiapannya, beberapa hari sebelum pasukan terkuat di seluruh Eropa ketemu di Waterloo.
16 Juni 1815 - Pasukan Koalisi Kalang Kabut dan Battle of Ligny
Napoleon itu dijepit dua pasukan besar. Pasukan Inggris di bawah komando Duke of Wellington (Inggris cs.) yang mendarat di pantai selatan barat daratan Eropa Tengah dan dari daratan utara dan timur ada pasukan koalisi dan Prussia di bawah komando Blucher.
Napoleon itu sebenarnya pengen ngamanin pantai barat Eropa dulu, biar Inggris gak bisa mendarat dan kirim bantuan, sebelum menghabisi kerajaan di Eropa daratan. Napoleon nyerbu Spanyol dan Portugal. Tapi Duke of Wellington keburu nahan tentara Napoleon di Spanyol. Karena gak bisa tembus Spanyol, Napoleon pasang barikade di Selatan Perancis, dan puter pasukan utamanya ke Utara untuk serbu pelabuhan logistik Inggris di daerah Belgia. Taktik Napoleon, biarin aja Inggris bertahan di selatan di Spanyol, gua habisin ini bagian utara dan putusin jalur mendaratnya di Ostend (sekarang pesisir Barat Belgia, dulu masuk daerah bagian kerajaan Belanda/), biar gak bisa gabung sama temen2nya di utara, kalau udah kelar di utara nanti gua balik lagi habisin dia di Selatan.
Taktik ini sepertinya tercium oleh Duke of Wellington di Selatan. Lagipula susah sekali kalahin Napoleon dengan tuntas kalau gak keroyokan.
Duke Wellington dan pasukannya buru2 berangkat lewat jalur laut ke utara dengan tujuan bergabung dengan pasukan koalisi. Duke Wellington mau mendarat lewat Ostend, Belgia. Ostend ini juga jadi pangkalan logistiknya pasukan koalisi lain dan Inggris, lalu ketemu dengan pasukan koalisi yang lain di sekitar perbatasan Perancis dan Belgia.
Duke Wellington ini gak pernah kalah pasukannya kalau lawan pasukannya Napoleon, tapi sekarang dia harus mimpin pasukan koalisi multi-kerajaan, yang bahasanya aja belum tentu seragam. Di sisi Prussia, Blucher, adalah seorang pemimpin tua yang penuh wibawa, umurnya udah 72 tahun saat itu.
Sementara itu dari utara, pasukan Blucher masuk ke perbatasan Belgia dan Perancis mendekati pasukan Duke of Wellington yang udah mendarat dan gabung sama pasukan koalisi yang lain. Niatnya nanti maju hajar Paris, atau minimal bikin Napoleon gak bisa keluar dari situ dan gak bisa merangsek ke kamana-mana. Eh sebelum dilanjutin, ini semua bolak-baliknya pake jalan kaki loh, atau palingan kuda lah. Belum ada mobil waktu itu. Betisnya pasti gede2 nih tentaranya.
Napoleon tahu kalau pasukan koalisi bisa bersatu, bakal repot ngalahinnya. Jadi diambil keputusan, sebelum pasukan Wellington dan Blucher ketemu, harus dilabrak salah satunya. Pasukan Napoleon maju ke utara, jalan kaki, siang-malam. Awalnya Napoleon mau hajar pasukan Inggris dulu. Napoleon mikir, kalau pasukan musuh ditakutin pasti reaksinya kabur ke markas atau lumbung logistiknya. Skenaro dalam bayangan Napoleon, Wellington akan kabur ke Barat mempertahankan markasnya di pesisir pantai Belgia, dan Blucher akan bertahan di Timur.
Di sini kelalaian awal pasukan koalisi terjadi. Terlalu anggap remeh pasukan Napoleon. Saat pasukan Napoleon berbaris tanpa tidur untuk menguasai Brussels, Wellington yang gak nyangka Napoleon bakalan jalan malam, dia malah nongkrong di acara dansa. 13 Juni 1815, Wellington masih main cricket dan malemnya party. Besok paginya Wellington dapat laporan Napoleon maju dari Perancis ke Utara, dan sudah sampe Charleroi, sepertinya ngarah ke tempat dia. Reaksi awal Wellington seperti yang diharapkan Napoleon, bukannya deketin pasukannya ke pasukan Blucher, Wellington malah konsolidasi pasukan mempertahankan jalur ke Ostend. Jadinya malah jadi lebih jauh lagi dari pasukan Blucher. Pas sadar taktik Napoleon dan kalau terpecah dari yang lain keadaanya bisa gawat, Wellington kalang kabut memerintahkan pasukannya untuk mendekati pasukan Blucher.
Nama taktik Napoleon ini, Central Position. Ini taktik favorit Napoleon. Pasukannya masuk membelah pasukan musuh, barikade di tengah-tengah biar pasukan musuh gak bisa gabung, lalu pasukan utamanya muter ke salah satu sisi untuk menghabisi pasukan yang terpecah, lalu muter lagi full power ke pasukan yang tersisa. Napoleon bisa pake taktik ini karena pasukannya bisa jalan cepat, dan staminanya kuat jek.
Sampe di sebuah desa namanya Ligny, tentara Napoleon ketemu duluan sama tentara Blucher. Tapi gak ada tentara Wellington. Blucher gak mau pergi karena dia tau kalau dia dipukul mundur mungkin gak bisa ketemu dan gabung sama pasukannya Wellington. Akhirnya perang.
Tentara Blucher itu sebenarnya lebih banyak daripada Napoleon, tapi kalah jauh pengalaman dan disiplinnya. Tentara Blucher 84.000 vs Tentara Napoleon 68.000. Tentara Napoleon ini udah veteran perang berkali-kali, sedangkan tentara Blucher ini kaya baru direkrut. Untungnya Blucher adalah pemimpin yang tegas, jadi masih bisa kasih perlawanan.
Sebelum perang, Napoleon kirim jenderal utamanya, jenderal sayap kiri, Ney ke barat untuk amanin jalur perempatan utama di Quatre Bras, itu jalur bakal dilewatin pasukan Wellington kalau nanti dia dateng bantuin Blucher. Sekitar jam 14:30, Ney kasih aba2 dari Quatre Bras, sebuah tembakan meriam. Napoleon tau, Ney udah siap nahan Wellington kalau dateng. Saatnya sikat Blucher. Napoleon mimpin langsung serbuan ke pasukan Blucher, bersama jenderal saya kanannya, Grouchy, ini juga jenderal udah rada tua.
Menjelang jam 6 sore (di Eropa jam 6 itu mataharinya masih terang benderang) melihat pasukan Prussia udah kewalahan, Napoleon nyuruh kurir untuk manggil pasukan berkuda yang lagi perang di bawah Ney (Ney lagi nahan pasukan Wellington beberapa kilometer dari situ) untuk nyerbu pasukan Blucher dari belakang. Tapi pas sampai di medan tempur sebelah barat kurir ini ngasih laporannya gak lengkap, cuma dilaporin ke komandan grup, dan gak ngasih tau Jenderal Ney.
Ney ngamuk lihat ada pasukannya bergerak sendirian (gara2 dipanggil Napoleon). Dia gak tau pasukannya itu dipanggil Napoleon. Komandannya dimaki-maki disuruh balik lagi gabung nahan gempuran Wellington di Quatre Bras. Pasukan kebingungan ini selama Battle of Ligny akhirnya gak ikut perang dimana-mana, dia muter2 doang di antara Quatre Bras sama Ligny. Nanti komandannya nongol di barisan depan Waterloo. Sabar aja.
Untuk beberapa saat, pasukan Blucher dapat bernafas, karena pasukan bantuan Napoleon kaga jadi dateng. Jam 7, Blucher mimpin sendiri pasukannya nyerbu Napoleon. Tapi gagal, pasukan tengahnya Napoleon itu barisan tempur paling kuat di Perancis. Namanya Old Guards, kadang juga disebut Grand Army atau Imperial Guard, macem2lah sebutannya. Mereka pasukan elit kaya Kopassus.
Old Guard ini kalau diturunin gak pernah kalah, dan mereka udah perang puluhan kali bersama Napoleon. Ini satu2nya pasukan yg anggotanya kalau ada masalah boleh langsung protes ke Napoleon, tapi meskipun doyan protes kalau lagi perang galaknya ampun2an. Di pertempuran lain dimana pasukan Napoleon kalah, Old Guard ini gak ada di situ. Kalau Old Guard turun, selalu menang. Cuma sekali keok, di Russia, itu bukan kalah perang, kebanyakan gara2 kelaperan.
Blucher sendiri dalam serbuan ini sempat hilang di tengah pertempuran. Kudanya kena tembak, dan Blucher ketindihan kudanya sendiri, bahahaha.... Dicariin anak buahnya berjam2, akhirnya ketemu, dibopong balik ke garis belakang. Komandan perang dulu berani2, klo perang nongkrongnya di depan pasukan.
Mendekati jam 8 malam, Napoleon nyuruh Old Guard maju. Ini pasukan asli kuatnya kaya kingkong. Baca sendiri lah sejarahnya pasukan ini. Old Guardnya Napoleon ini gak ada lawannya di Eropa waktu itu. Ini pukulan terakhir di Ligny. Prussia dipukul mundur, tapi gak berani diuber sama pasukan Napoleon, karena meskipun pasukan tengahnya udah jebol, Napoleon takut dijepit sama pasukan sayapnya. Pasukan Grouchy disuruh nguber Blucher dengan hati2.
Perancis menang, Prussia mundur, Wellington juga mundur konsolidasiin pasukannya. Wellington yang denger Blucher dipukul mundur memilih atur barisan. Percuma juga hadangan Ney ditembus, di belakanganya pasukan Blucher udah kaga ada. Mereka gak bisa gabung.
Saat itu Napoleon percaya banget kalau Prussia udah keok dan ciut, kabur kembali ke kampungnya. Sekarang saatnya, tinggal satu lagi, menghabisi Wellington. Kepercayaan diri pasukan Napoleon tinggi banget.
---------
Napoleon gak nyangka, ternyata Blucher gak kabur balik ke kampungnya, tapi mundur ke Utara tapi tetap berusaha mendekat ke Wellington. Blucher istirahat sambil semangatin pasukannya yg udah keok banget di Wavre, sekitar 8 mil / 13 km di Timur Waterloo.
17 Juni 1815 - Persiapan Perang di Waterloo
HUJAN GEDE.
Kaga banyak yang bisa diceritain di sini. Tanggal 17 ini pasukan2 bergerak ke arah Waterloo. Lagipula HUJAN GEDE!!!
Wellington mengamati tanah luas Waterloo yang berbukit-bukti lalu memutuskan untuk atur pasukan di sebuah dataran yang agak tinggi dan bertahan di sana. Di depannya ada sebuah jalan yang curam seperti parit, dan di depannya lagi ada 3 buah perkebunan. Wellington tempatin pasukan dan kanonnya di tiga perkebunan itu
Sementara pasukan Napoleon yang tadinya terpecah ke dua front kembali bersatu dan bergerak full power ke Waterloo.
Wellington ini orang yang udah kapalan banget lawan Napoleon. Dia tau kalau serangan pertama Napoleon pasti dimulai pake canon. Napoleon selalu ikutin tradisi ini. Wellington suruh pasukannya tiarap di balik bukti. Taktik menggunakan area yang dipilih Wellington ini namanya reverse slope defence, sangat berguna bagi pertahanan, karena yang nembak gak bisa lihat musuhnya dibalik bukit, dan kalau ditembakin peluru meriamnya meleset melayang di atas kepala para prajurit.
Medan tempur di Waterloo sangat berat. Jalannya super becek karena hujannya seharian turun terus dengan deras. Tanahnya itu kaya tanah lempung, kalau kering jadi keras dan sangat lengket. Praktis seharian ini cuma dipake buat atur barisan dan derek canon. Tapi akhirnya Wellington dan Napoleon berhadapan di Waterloo.
Di atas ini peta posisi awal pasukan perangnya. Liat sebagian besar pasukan utama Wellington diumpetin dibalik bukit. Yang merah pasukan koalisi Wellington, yang biru pasukan Napoleon. Di tengah2 pasukan Napoleon ada Old Guard, pasukan infantri (darat/jalan kaki) paling kuat di Eropa. Ditaruh di posisi jalanan yang membelah Waterloo, biar cepet maju ke depan kalau disuruh nyerbu.
Di tengah medan perang, di sebelah kiri ada kebun namanya Hougoumont, di tengah ada Le Haye Sainte, di kanan ada Papelotte. Di situ Wellington naruh pasukan kecil dengan canon. Pasukan Napoleon gak berani langsung lewat tengah, karena bakal ditembakin abis2an dari ketiga kebun ini yang dikelilingi tembok, mirip benteng mini.
Yang gak keliatan di peta adalah pasukan Napoleon yang dipimpin Grouchy ditugaskan di Barat menahan Blucher kalau balik lagi. Grouchy kasih jaminan ke Napoleon, Blucher kaga bakal balik lagi, kalaupun balik bakal diratain sampai hancur lebur. Napoleon percaya. Dia gak tau di Wavre Blucher siap2 menggempur balik. Entar mereka bakal masuk peta di akhir pertempuran.
Pertempuran ini sekitar 100rb pasukan Napoleon vs 200rb pasukan Koalisi. Kanon Napoleon lebih banyak, 250 berbanding 160. Meskipun kalah banyak, Napoleon yakin pasukannya bisa menang. Dan emang pasukan Napoelon ini terbukti kuat sekali.
Besoknya Battle of Waterloo dimulai...
18 Juni 1815 - Battle of Waterloo: Perang Habis-Habisan
Bab I - Serangan ke Hougoumont
Battle of Waterloo itu dimulai sekitar jam 11:30, dimulai pake tembakan canon Perancis ke arah barisan tengah Koalisi. Sebagian besar peluruhnya nyasar semua, karena pasukan Wellington ngumpet di balik bukit.
Selain itu peluru canonnya Napoleon gak bisa mantul2 karena tanah becek. Pelurunya mendem. Peluru meriam jaman dulu tuh gak semuanya meledak. Kebanyakan pelurunya gak meledak. Ada peluru yang bisa meledak tapi karena ketutupan lumpur jadi kaya kompor meleduk doang. Gak mematikan. Salvo berkali-kali ditembakin Napoleon secara membabi buta. Lalu serangan pertama di mulai.
**Canon Napoleon jaman dulu itu pelurunya ada dua macem: yg bisa meledak dan yg gak bisa meledak. yang umum dipakai itu yang gak bisa meledak. Daya rusak peluru meriam ini datang dari kecepatan lontar yang dihasilkan dari ledakan mesiu meriam. Pelurunya kaya diketapel. Ya begitu lah tepatnya, ketapel, tapi pelurunya segede mangga. Kalau kena langsung pasti KO, tapi yang bikin peluru meriam ini mematikan adalah kalau udah ditembak pas sampe di target dia mantul-mantul gak jelas, dan ini bikin peluru meriam bisa kena banyak orang. Biasanya satu peluru bisa hajar 10-15 orang. Luka paling umum, biasanya patah kaki atau tangan. Kalau kena langsung badannya bisa bolong tembus kena orang yg belakang.
Karena gak bisa lewat tengah, pasti dibombardir canon Wellington dari kebun2 terutama dari Hougoumont. Taktik Napoleon adalah gempur Hougoumont dulu, biar pasukan tengahnya Wellington terpancing ke Hougoumont, baru nanti dihajar tengahnya.
Tapi Wellington gak terpancing umpan Napoleon. Kocaknya Hougoumont ini meskipun kelihatannya cuma dipertahankan ribuan pasukan dan diserbu puluhan ribu pasukan Napoleon, tapi gak jatuh2 (sampai akhir pertempuran Napoleon gak berhasil rebut Hougoumont). Pasukan Napoleon sempat ngedobrak gerbang depannya Hougoumont, tapi bisa ditutup lagi sama pasukan Koalisi. Ketiga kebun ini memang gak dipenuhi banyak tentara karena alasan praktis aja, area utama kebunnya yg kaya benteng kaga muat nampung banyak tentara.
Rahasianya? Meskipun keliatannya yg pertahanin Hougoumont ini cuma ribuan prajurit, tapi ini prajurit Inggris yang luar biasa disiplin. Dan... sebenernya pasukan ini diganti terus dengan pasukan yang lebih segar, jadi kaga cape2 berantemnya. Meskipun keliatannya sedikit tapi pasukannya selalu segar. Selain itu karena rotasi, Wellington gak pernah kekurangan pasukan di tengah.
Bab II - Perebutan La Haye Sainte
Setelah berjam-jam menekan Hougoumont, Napoleon nyuruh pasukan infantrinya yang paling depan maju merebut kebun (kebun2 ini mirip benteng) La Haye Sainte. Pasukan infantri maju berbaris deketin La Haye Sainte dengan diiringi suara drum. Yang nabuh drum ini biasanya anak kecil / anak muda. Ini tradisinya pasukan Perancis. Asal tradisinya dari kejadian di Revolusi Perancis, ceritanya dulu ada anak cewe di Paris bunyi2in drum dan alat masak sambil teriak "roti, roti" (kelaperan), akhirnya anak cewe itu diikutin demonstran satu kota. Dan rusuh jadinya.
Kebun La Haye Sainte ini selama beberapa jam perang bolak-balik pindah penguasaan. Sebentar direbut Napoelon, bentar kemudian diambil balik sama Wellington.
Jenderal tempurnya Napoleon yang mimpin serangan infantri pertama ini namanya d'Erlon. Nah, ini komandan yang sebelumnya diomelin Ney, gara2 bergerak gak bilang2 di Battle of Ligny. d'Erlon ini udah berkali-kali dibikin babak belur sama Wellington waktu perang di Spanyol.
d'Erlon suruh pasukannya baris dempet, gak dipencar jauh2, karena kalau dipencar terlalu lebar, bakal jadi sasaran empuk senapan musketnya Wellington. Musket jaman itu, gak bisa nembak jauh, entah meleset atau gak nyampe. Itu juga belum tentu bikin mati kalau kenanya gak di bagian badan yang mematikan. Dengan baris lebih dempet d'Erlon mencoba memperkecil target tembakan tentara Wellington. Yang apes ya tentu tentara yang dibaris paling depan kena pelor duluan. Tapi tentara Napoleon itu disiplinnya sangat kuat, ditembakin tetap maju terus kaya zombie. Lagipula gak bisa berhenti atau mundur, kalau jalannya pelan atau berhenti kena tusuk bayonet orang di belakangnya. Disiplinnya sangat keras.
Dengan baris berjejer gak dipencar, pasukan d'Erlon sampe di La Haye Sainte. Setelah pasukan infantri pertama ini ngerubungin La Haye Sainte, puluhan ribu pasukan infrantri kedua di belakangnya dateng bantuin.
Untuk beberapa saat, La Haye Sainte keliatan hampir tumbang dikeroyok puluhan ribu prajurit. Untuk selamatin La Haye Sainte, Wellington keluarin pasukan berkudanya dengan cepat. Bak buk bak buk...
Dari beberapa pasukan kuda yang dikerahin Wellington ini yang paling terkenal namanya Scots Greys. Dari namanya udah ketahuan ini pasukan berkuda gabungan Inggris dan Scotalandia. Kalau Old Guard itu pasukan elit infantri, ya bisa dibilang Scots Greys ini elitnya pasukan berkuda, pasukan berkuda paling kuat dan paling besar di Eropa. Kudanya bagus2 dan pasukannya terlatih berantem sambil naik kuda. Ya bayangin saja yang nyerbu orangnya pasukan di film Braveheart gitu lah. Semua pasukan elit terkuat di Eropa memang nongol di perang ini, mau dari canon, infantri (pasukan darat/jalan kaki), berkuda, jenderal, sampai dokter perang paling hebat ada di perang ini.
Kuda di pasukan ini warnanya kalau gak putih, abu2. Jadi kalau pasukan ini nyerbu, dari jauh kaya liat asap putih gulung2 di lapangan. Selain itu ada pasukan berkuda yang lain juga ikutan bantuin. Tadinya Wellington mau nyimpen pasukan Scots Greys ini untuk diturunin belakangan, tapi karena liat La Haye Sainte udah payah banget dikeluarin juga. Scots Greys dipimpin Jenderal Ponsonby. Satu pasukan berkuda lainnya dipimpin sama Jenderal Somerset. Serangan pasukan berkuda ini berhasil selametin La Haye Sainte.
Pasukan berkuda ini sempet ngerebut tongkat berlambang elang yang dibawa sama tentara Perancis. Wadaw... ribut banget waktu lambang ini direbut. Pasukan koalisi jadi tambah semangat.
Ngeliat pasukan infantri di La Haye Sainte diratain sama pasukan berkuda Wellington, apalagi sampe lambang elangnya disamber musuh, Napoleon buru2 nurunin pasukan berkuda yang pake baju zirah, namanya cuirassier, dan pasukan berkuda yg pake tombak.
Pasukan cuirassier ini meskipun pake baju zirah sebenarnya bukan lawannya Scots Greys. Tapi kudanya pasukan Wellington udah kecapean. Inget, medan perang di Waterloo ini udah berubah jadi lapangan lumpur yang pekat. Kuda sekuat apapun yang diturunin di sini pasti kewalahan. Setelah ngusir pasukan d'Erlon, pasukan berkuda Wellington ini kecapean dan akhirnya dihabisin pasukan berkuda Napoleon yang dateng belakangan. Jenderal Ponsonby itu dikejer rame2 sama pasukan cuirassier, keuber dan dituncep rame2 pake tombak.
Bab IIIa - Serangan Berkuda Ney
BLUNDER!
Cerita di bab ini dimulai dengan sebuah kejadian yang sampai hari ini masih diributin sama sejarawan. Di tengah-tengah perang hebat ini, Napoleon mundur sebentar, istirahat sekitar dua jam. Pimpinan perang diserahkan kepada tangan kanannya, Jenderal Ney. Kok bisa ya? Pakar masih berdebat, katanya Napoleon cape, udah tua, ngantuk jalan terus siang malem, atau sakit perutnya kambuh. Entah yang mana yang bener, Napoleon sempet istirahat ke sebuah mill / kincir angin di barisan belakang.
Pimpinan perang diserahkan kepada tangan kanannya, Jenderal Ney. Perintah yang ditinggalin, rebut La Haye Sainte, kebun yang ada di tengah-tengah. Napoleon percaya 100% sama Ney, Ney udah ikut Napoleon perang dimana-mana, dan selalu nongkrong di barisan paling depan kalau perang. Orangnya berani dan super disiplin.
Dari jauh, samar2 di balik kabut dan asap meriam, Ney ngeliat pasukan tengah Wellington mundur dari La Haye Sainte. Sebenarnya pasukan Wellington ini bukan mundur tapi lagi ngatur barisan untuk antisipasi pasukan kuda yang dijejerin Ney. Ney menyangka Wellington mundur.
Ney yang menyangka Wellington kewalahan lalu menyiapkan seluruh pasukan berkuda Perancis untuk maju memburu pasukan tengah Wellington. Kali ini Ney ikutan maju, serangan berkuda all-out. Ney lupa, dia gak perintahin canon untuk nembak (dia keburu nafsu maju, gak perintahin canon untuk nembak), dan infantrinya juga gak disuruh maju. Pasukan berkuda Ney ini secara jumlah jauh lebih gede dari pasukan berkuda yang tadi dikeluarin Inggris (Scots Greys cs.). Semua pasukan berkuda disuruh maju.
Wellington yang lihat dari jauh pasukan berkuda Ney dateng buru2 suruh mundur semua prajurit canon dan ninggalin canonnya. Disuruh masuk ke dalam perlindungan Square (nanti diceritain apa in Square). Pasukan canon ini paling lemah kalau diserbu pasukan kuda, karena jaman canon itu berat sekali gak bisa ditenteng sambil lari kaya RPG jaman sekarang.
Sub Bab - Sunken Lane
Seperti yang saya janjiin tadi, ini cerita tentang kenapa Wellington bertahan di balik jalanan yang melintas di tengah-tengah medan perang Waterloo. Jalanan yang melintas di situ bentuknya seperti sungai kecil yang kering, atau seperti parit gede yang dalam banget, kaya "trench".
Nah pasukan berkuda Ney itu belum bentrok aja udah kejeblos di sini. Mati banyak bener pasukannya gara2 terpelanting di sini. Sementara itu pasukan Wellington terus nembakin mereka dari atas bukit sambil mundur.
Sub-Bab - Taktik Pertahanan Square
Tentara Perancis maju terus. Ini tentara yang disiplin, apalagi Ney adalah jenderal yang galak. Dengan susah payah pasukan berkuda Perancis lewatin Sunken Lane. Dan kaya apesnya belum cukup, abis lewatin Sunken Lane nguber ke atas bukit, di balik bukit mereka liat pasukan Wellington ternyata masih banyak banget. Di sini Ney baru sadar ternyata meriam yang awalnya ditembakin pada meleset semua.
Pasukan infantri Wellington membentuk pertahanan square berbentuk kotak, menjaga empat sisi (ini formasi standar jaman itu, Napoleon juga ngerti dan pake). Setiap sisi dilapis tentara dengan bayonet terhunus, baris pertama jongkok, baris kedua berdiri sambil nembak. Baris ketiga jadi cadangan nembakin. Di tengah2nya pasukan canon (ini bukan mau nembak, canonnya gak dibawa karena berat banget lah apalagi diuber kuda, mereka ngumpet dilindungin) dan komandan yang liatin arah datangnya serangan dan pasukan cadangan yang bantu nembak. Kalau pasukan depan ada yang jatuh, digantiin yang berdiri dari belakang, lalu cadangannya gantiin yang berdiri. Kalau ada kuda musuh jatuh digeletakin di depan formasi buat nambah tebal pertahanan.
Kenapa pasukan kuda takut sama formasi kotak? Sederhana aja sih, yang paling utama karena kudanya gak berani nabrak. Hahaha... situ pikir kacamata kuda itu asalnya dari mana? Itu biar kuda gak takut liat pedang, tombak atau bayonet tauuu... dan kebetulan kuda di Battle of Waterloo itu kaga ada yang pake kacamata kuda. Kalau kudanya gak berani deket, gimana pasukan kuda bisa nyabet pake pedang atau tombak. Pasukan kuda kan pake senjata tajam, bukan pake pistol, jadi harus deket2.
Yang kedua, karena nabrak formasi square itu pasti kena tusuk. Kalau kudanya berani, penunggang kudanya yang pikir2 kalau mau nabrak formasi ini. Kalau gak kena tusuk langsung, ya kudanya kena, dia jatuh abis itu dicolok-colokin pake bayonet. Orang formasi depannya aja posisi jongkok, artinya itu formasi pasrah gak bakal bergerak. Tabrak aja deh kalau mau kena bayonet. Ketusuk itu pasti kalau berani nabrak formasi ini.
Yang ketiga, karena formasi square ini lindungin semua sisi tanpa perlu repot2 rubah formasi. Semua sisi ada bayonet tajam terhunus. Jadi aman dari serbuan cavalry yang selalu bergerak dan mengelilingi mangsanya untuk cari titik lemah.
Posisi square pasukan Wellington ini dibuat saling silang, biar kalau nembak gak kena square teman. Belasan kali pasukan berkuda Ney bolak-balik melabrak formasi ini, hasilnya: setengah pasukan penyerbu Ney mati di medan perang.
Di sini selain ada beberapa pasukan canon Wellington yang ngeyel. Bukannya ngumpet dalem square, mereka bertahan gak mau ninggalin canonnya, dan mereka beruntung banget gak mati dilibas pasukan kuda, malah sempat nembak dan matiin banyak pasukan kuda Ney. Peluru canon itu kenceng dan berat banget, sekali tembak itu bisa tembus badannya 10-15 orang. Kebanyakan sih patahin kaki atau tangan prajurit.
Dari kejauhan Napoleon yang baru balik istirahat melihat perkembangan pertempuran dengan kaget. Ngomel2, Ney dan pasukan kudanya dipanggil balik.
Gara2 serangan ini Napoleon kehilangan kekuatan pasukan kudanya.
Bab IIIb - Pasukan Prussia Mengelabui Grouchy
BLUNDER LAGI.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan serangan Ney, pasukan Prussia yang dipimpin Blucher sampai di Waterloo. Dari Wavre, mereka ngambil jalan muter dari hadangan Grouchy. Pasukan kudanya masih cukup kuat, selamet gak diuber Grouchy. Pasukan Blucher ini posisi datengnya pas banget di sebelah kanan/timur pasukan belakang Napoleon yang gak terlindungi. Pasukan Napoleon waktu itu udah dikerahin ke kiri buat nyerang Hougemont, dan sisanya bertahan atau nyerang dari tengah.
Wellington dari pagi sudah dapat informasi Blucher mau dateng bantuin. Makanya taktik Wellington itu ulur waktu bertahan selama mungkin sampe Blucher dateng. Napoleon juga sebenarnya sebelum istirahat kirim kurir ke Grouchy untuk tarik pasukannya deket2 ke Waterloo dan hadang jalan pasukan Blucher atau ikut bantuin perang di Waterloo kalau dibutuhkan. Bukannya karena takut sama Blucher, tapi Napoleon itu gak mikir Blucher berani balik lagi setelah diuber2 di Ligny. Tapi kurir ini gak sampe ke Grouchy.
Kayanya Grouchy ini tau nggak Napoleon babak belur di Waterloo karena sampe besok harinya Grouchy itu masih nongkrong di Wavre, malah sempet perang kecil2an di sana dan nguasain Wavre. Dia mungkin malah mikir Blucher belum sampai Wavre. Sementara itu Blucher udah ikutan tawuran di Waterloo. Grouchy itu gak nyangka kalau Blucher itu ngelewatin hadangan dia, malah dia masih mikir Blucher itu ada di Wavre (8 mil / 13 km dari Waterloo).
Nah serangan Blucher ini nanti saya sisain di belakang. Dia ngejebol pertahanan belakang Napoleon pas Old Guard udah dimajuin, jadi tengah-belakangnya Napoleon sangat lemah.
BAB IV - Imperial Guard Dikerahkan
Setelah lihat pasukan berkudanya hancur lebur di bawah komando Ney, Napoleon ambil alih lagi komando perang. Pasukannya semuanya udah dipakai. Sisa satu, Imperial Guard atau Old Guard. Ini pasukan paling disayang Napoleon, orangnya setia dan secara personal dekat sama Napoleon. Beberapa di antaranya ada yang ikut Napoleon di pengasingannya di Pulau Elba.
Napoleon mikir, ini perang gak mungkin dimenangin kalau sampai Blucher bisa gabung sama Wellington dan nyerbu dia. Salah satu pasukan ini harus dihancurin, dan Napoleon mikir Wellington yang harus diserbu. Old Guard diturunin.
Old Guard maju dengan iringan drum. Yang nabuh drum ini anak kecil / anak muda biasanya. Ini tradisi dari Revolusi. Ini pasukan jalan kaki.
Pasukan Old Guard ini disuruh maju meskipun dihujanin tembakan. Bahkan dihajar sama meriam yang namanya cannister, tapi tetap maju. Cannister ini bentuknya seperti canon, tapi pelurunya banyak gak satu doang, jadi bisa kena banyak target. Old Guard gak mundur dihajarin meriam kaya gitu, meskipun yang mati banyak.
Karena maju terus, Wellington kerahin pasukan infantrinya juga, karena kalau dibiarin tambah deket sama pasukan tembaknya bisa gawat. Dikerahin pasukan koalisi untuk nahan pasukan Old Guard. Dan berhasil. Pasukan Old Guard ini ternyata juga udah cape, tapi semangatnya tetap tinggi. Meskipun berani mati dan gak takut sama peluru, tapi kalau didorong dan duel fisik mereka udah kewalahan. Sedangkan pasukan infantri cadangannya Wellington ada waktu istirahat ngumpet di balik bukit, disuruh tiarap tiduran pulak, Old Guard ini bediri dari pagi, dan udah jalan berhari-hari. Old Guard dipukul mundur, lari tercerai-berai.
BAB V - Hantaman Pasukan Blucher
Dalam saat bersamaan pasukan tengah Napoleon maju ke depan, pasukan Blucher merangsek dari sebelah Timur/kanan. Pasukan Old Guard Napoleon sebelum maju dipecah sedikit untuk nahan pasukan Blucher.
Di sebelah kanan barisan utama pasukan Napoleon ada gereja namanya Plancenoit, di situ pasukan Napoleon bertahan, sambil berharap pasukan Grouchy datang dan menghabisi Blucher dari belakang.
Meskipun kalah jumlah, tapi yang lawan Blucher ini Imperial Guard/Old Guard. Mereka kuat tahan pasukan Prussia berjam-jam. Tapi karena kalah jumlah, dan Grouchy gak dateng2 bantuin, akhirnya Plancenoit jatuh. Dari sini, pasukan belakang Napoleon disapu pasukan berkuda Prussia sampe rata. Semacam Gandalf the White waktu dateng bantuin perang dengan pasukan berkuda gitu lah.
Tentaranya Blucher ini memang gak sekuat dan sedisiplin tentara Napoleon maupun Wellington. Tapi Blucher ini Jenderal yang dicintai anak buahnya, banyak anak buahnya, seperti pasukannya Napoleon, berani mati buat Blucher. Dari kalah, Blucher kembali dengan hantaman mematikan.
Dari kejauhan Wellington, melihat barisan belakang Napoleon porak-poranda. Dirangsek pasukan Blucher. Serangan pasukan Blucher ini bisa dilihat dari jauh sama Wellington karena serbuan pasukan Blucher ini ngelewatin bukit, jadi pas ngamuk di bagian belakang pasukan Napoleon, Wellington bisa liat.
BAB VI - Hantaman Terakhir Wellington
Setelah lihat Old Guard kocar-kacir dan lihat pasukan belakang Napoleon disapu Blucher, Wellington perintahin pasukan tengahya maju full force dan dibolehin nguber pasukan Napoleon. Sebelum keluarin perintah serangan terakhir ini Wellington sempet ngobrol2 dulu sama jenderal-jenderal lainnya, dan saling kasih selamat atas kemenangannya. Mantap, sok gaya banget lah.
Di sini ada dua kejadian menarik. Pertama, Napoleon gak terima kalah, ditarik2 sama pengawal pribadinya buat diselamatin. Napoleon ngamuk2 mau perang bareng Old Guard sampai titik darah penghabisan.
Kedua, ini ceritanya heroik banget. Pasukan Wellington nguber sisa pasukan Old Guard dan dapet. Sisa-sisa pasukan Old Guard ini dikepung pasukan Wellington. Lalu komandan pasukan pemburu maju ke depan sisa pasukan Old Guard ini, pasukan Old Guard ditawarin untuk menyerah dan keselamatannya dijamin.
Jawaban pertama pasukan Old Guard adalah, "Merde!". Artinya: "Tai!"
Abis itu diterusin: Old Guard boleh mati tapi gak akan menyerah.
Komandan pasukan pemburunya Wellington geleng2, abis itu minggir dan buka jalan untuk pasukan tembak dan canon. Sisa pasukan Old Guard diabisin di tempat dihujani tembakan. (Dan gilanya, udah ditembak dari jarak dekat, ternyata masih ada juga yang selamet... gila badak abis).
Imperial Guard / Old Guard kalah, Napoleon kalah.
Sekitar jam 8 atau jam 9 malam (di sana jam segitu masih ada matahari, kaya sore) perangnya berhenti. Cuma dalam 8 jam, nasib Eropa dan semua koloni di dunia berubah.
--------------
Nah begitu lah kronologi Battle of Waterloo.
Beberapa hari kemudian Napoleon ditangkep di Paris. Dia diasingkan lagi, kali ini monarki Eropa bener2 pastiin Napoleon gak akan balik2 lagi ke Eropa.
Kalau tadinya Napoleon dibuang ke Pulau Elba deket Italy, pas ketangkep lagi dia dibuang ke pulau kecil di tengah Samudra Atlantik, di antara Afrika dan Amerika, yang jarang ada kapal lewat. Jaman itu kalau perang, raja gak boleh dimatiin. Gak tau tuh, aturan aneh jaman kerajaan. Raja boleh suruh orang perang, tapi klo kalah gak boleh dimatiin. bah.
Beberapa kejadian yang terserak usai perang di Waterloo:
- Sekarang di Waterloo ada bukit buatan, di atasnya ada patung singa. Yang buat Raja Belanda untuk mengenang kemenangan koalisi di Waterloo, dan lebih2 lagi mengenang Prince of Oranje, wakil kerajaan Belanda di perang Waterloo. Tempat kena tembak + jatuh dari kudanya itu yg dibikinin bukit buatan. Waktu Duke of Wellington balik, dia marah-marah liat bukit ini, karena bukit ini hasil nguruk tanah di sekitarnya, dan pemandangan medan laga Waterloo berubah.
- Sunken Lane (jalan seperti parit) itu sekarang udah agak gak keliatan, soalnya tanahnya dipake buat bikin bukti singa. hahaha... Aslinya Sunken Lane itu lebih curam, banyak kuda nyungsep di situ.
- Perangnya dahsyat tapi culun. Perang Waterloo ini yang kalah lebih terkenal daripada yang menang, tul gak, tul gak? Ayo ngaku, sapa yg kenal Wellington dan Blucher sebelum baca ini? Bagi kebanyakan orang, Napoleon jauh lebih ngetop kemana-mana. Di Perancis malah Napoleon dianggap hero. Pendek2 gini orangnya memang kharismanya luar biasa banget.
- Usai perang, Napoleon itu nyalahin jenderal-jenderalnya karena gak disiplin. Hal ini akhirnya yang benar2 bikin tuntas era Napoleon. Orang-orang terdekatnya akhirnya pergi.
- Wellington bilang Battle of Waterloo itu kemenangan yang tipis banget. Beruntung. Bukan karena pasukannya kuat, tapi karena Napoleon banyak bikin kesalahan. Kalau gak hujan? Kalau Blucher gak dateng? Kalau Ney gak blunder? Kalau kurir ke Grouchy sampe? Kalau Hougemont dijebol? Dalam banyak skenario, sebenarnya ini perang yang imbang.
- Banyak orang bilang Wellington itu jagoan taktik. Jago bertahan karena gak pernah dikalahin pasukan Napoleon. Infantrinya Wellington ini memang sangat disiplin, meskipun gak setenar Old Guard. Wellington sendiri bilangnya gini: Perancis itu taktiknya gak berubah. Udah kalah dipake terus (terutama serangan canon/artillery). Kalau Perancis maju pake cara lama, ya kita kalahin pake cara lama juga. hahaha.... Pemerhati perang dan sejarah ngakuin, pilihan Waterloo sebagai pilihan yang hebat.
Analisa Kekalahan Napoleon
Beberapa sejarawan dan pengamat perang berpendapat ada beberapa faktor yang sebabin Napoleon kalah.
1. Cuaca
Hujan gede sebelum perang di Waterloo bikin dua masalah buat Napoleon. Pertama, lumpur bikin meriam jadi susah digerakin. Pasukan ditambah dan mereka kehabisan tenaga. Untuk urus 250 kanon, butuh ribuan orang yang narik. Tanah lumpur bikin kanon Napoleon gak bisa mantul2 dan menghasilkan kerusakan yang maksimal. Kedua, Napoleon menunda waktu penyerbuan hingga siang hari, karena nungguin tanahnya agak keras. Ini bikin pasukan Blucher bisa nguber waktu untuk bergabung di Waterloo. Buat Wellington makin waktu yang bisa diulur, makin bagus.
2. Anggap enteng Blucher
Disangkain udah hancur pasukannya. Salah perhitungan di Ligny. Dan Grouchy, Jenderal sayap kanannya, gak bisa tahan Blucher dan malah gak dateng ke Waterloo. 33.000 pasukan nganggur gak ikutan perang.
3. Komunikasi
Banyak sekali informasi dan perintah yang gak sampai.
4. Terdesak waktu
Napoleon rapat dulu sama jenderalnya sebelum mutusin perang di Waterloo. Tempat perang ini soalnya yang mutusin Wellington. Wellington nongkrong di situ nungguin Napoleon. Tapi karena waktu gak bisa ditunda, takut pasukan koalisi pada dateng dan tambah gede, Napoleon mutusin untuk perang di Waterloo.
5. Kecapean
Pasukan Napoleon itu dipaksa jalan malem untuk nguber waktu bergabungnya kekuatan koalisi. Kelelahan ini yang mungkin bikin analisa perang, komunikasi, dan komando menjelang dan selama perang di Waterloo menjadi kacau balau. Hal lain, tentara Napoleon disuruh bediri melulu, sedangkan tentara Wellington ada yang disuruh tiarap. Tentu lebih hemat tenaga.
6. Terlalu pede sama Imperial Guard / Old Guard
Kalau yang perang di Waterloo ini pasukan aslinya Napoleon sebelum dia dibuang ke Elba, mungkin hasilnya beda. Dulu ini jumlahnya 500rb, tapi pulang dari Russia tinggal puluhan ribu. Pasukan inti Napoleon yang ditaruh di tengah2 jantung pasukan Napoleon ini udah campur sama pasukan baru. Dan pasukan elit ini udah berumur. Pasukan elit yang ikut gabung setelah Napoleon balik kembali dari Elba juga kondisi fisiknya gak begitu fit karena ada yang tercerai-berai hidup luntang-lantung. Ngomong2 meskipun udah gak 100% pasukan ini masuk bisa hancurin Prussia sih. Tp kalau infantri Inggris mungkin berat. Karena pede sama Old Guard, Napoleon berani lawan musuh 2x lipet banyaknya pasukan dia.
Kira2 begitu lah faktor2nya.
Battle of Waterloo adalah salah satu perang terbesar di dunia. Perkiraan pasukan yang perang di sini minimal ada 200.000 - 300 atau 400 ribu pasukan. Perang ini melibatkan hampir seluruh kekuatan perang se-antero Eropa, dari Inggris di Barat, Russia di utara, Turki (dulu namanya masih Ottoman Empire) di Timur, semuanya bentrok di Waterloo. Perang dalam skala lebih besar tersebar dimana-mana sampai ke Afrika dan Asia, namun Battle of Waterloo ini yang jadi penentu, karena di Waterloo pusat kekuatan yang berperang ini bertemu.
Kenapa Napoleonic war bisa sampe ke Amerika, Afrika dan Asia?
Napoleonic war itu terjadi setelah jaman eksplorasi, penjelajahan samudra. Perang di Amerika, Afrika dan Asia itu terjadi di koloni2 kerajaan Eropa. Bahkan sampai ke Indonesia. Indonesia itu sempet, sebentar doang, jadi koloni Perancis loh, waktu Napoleon nguasain hampir seluruh Eropa. Nah ini gak usah panjang2 ya, karena kita mau fokus puncak perangnya, Battle of Waterloo.
Batlle of Waterloo itu hanya berlangsung 1 hari. Ratusan ribu orang saling serang, sekali hajar kelar. Kejadiannya pada 18 Juni 1815, di Waterloo, sekarang bagian dari negara Belgia. Durasinya dari sekitar jam 11:30 (kadang ada yg bilang jam 10 atau jam 1 siang, kira2 sekitar jam segitu lah) sampai malam. Singkat dan tuntas. Jadi bayangin sendiri gempur2an ratusan ribu pasukan itu kaya bagaimana. Perang ini pakai teknologi paling canggih di masanya, canon, cannister, dan musket, dan taktik tempur yang legendaris. Ini pertempuran habis2an, yang kalah di perang ini digempur sampai di barisan pasukannya yang terakhir.
Dampak: Kenapa Battle of Waterloo Dianggap Penting?
Eropa yang kita liat sekarang itu, sedikit banyak, asalnya dari perang ini. Hasil dari Battle of Waterloo itu merubah wajah eropa, merubah konstelasi ekonomi dan kekuatan perang dan politik di Eropa. Pemenang di perang ini jadi penguasa Eropa yang baru. Abis perang ini ada Kongres Wina, di sini. Perbatasan antar kerajaan digambar ulang, monarki Eropa berhasil konsolidasi. Banyak negara yang kamu kenal sekarang itu dulunya gak ada, lahir setelah perang ini. Kaya Belgia, Jerman, Belanda, itu dulu namanya beda atau bagian dari kerajaan lain.
Duluuuu banget penguasa Eropa itu Roma. Lalu di jaman penjelajahan samudra Spanyol dan Portugal. Nah gara2 perang ini Inggris, Jerman, dan Belanda, muncul sebagai kekuatan baru di Eropa. Perang negara2 paling kuat di masanya. Perang yang bikin peta dunia harus digambar ulang.
Waterloo itu apa dan dimana?
Waterloo itu nama tempat, sekarang di negara Belgia, di provinsi Walloon Brabant. Namun yang jadi tempat perang ini persisnya adalah sebuah tanah lapang luas (kira2 5 kilometer persegi, sekitar 50 kali lapangan bola, cuma tanahnya gak rata), jalurnya naik turun berbukit-bukit, bagian tengah medan perang ada tanah sangat luas yang cukup rata, di tengahnya ada 3 bangunan, perkebunan anggur: Hougoumont (barat), La Haye Sainte (tengah agak ke belakang) dan Papelotte (timur). Di awal perang, semuanya dikuasai pasukan koalisi yang dimpimpin Inggris (kan Napoleon yg nyerang datengnya belakangan, jadi posisi pasukan koalisi itu bertahan).
Di tengah medan tempur ini ada 2 jalan tanah rata yang bersimpangan. Napoleon naruh pasukan utamanya di dekat salah ujung jalur jalan ini. Napoleon tau Waterloo luar-dalam, dia punya peta Waterloo yang sangat detil, dan semua jenderalnya jago baca peta. Ini jalanan penting, karena banyak tentara berkuda mati waktu mau nyebrang jalan ini. Nanti saya ceritain di bagian selanjutnya.
Beberapa kilometer di sisi kanan tempat pasukan utama Napoleon, ada tempat namanya Plancenoit. Bangunan pentingnya adalah sebuah gereja kecil, yang jadi titik penahan serbuan dari pasukan koalisi dari kerajaan Prussia yang datang dari Timur.
Di Waterloo Napoleon punya markas di sebuah perkebunan, tempat dia istirahat. Letaknya beberapa kilometer di belakang medan laga. Bangunannya ada jendela yang bikin dia bisa liat medan tempur secara terbatas. Markas perang terakhir Napoleon ini juga jadi, tempat rapat sama jenderalnya, dapur dan tempat pengobatan. Napoleon waktu Battle of Waterloo tinggal di sini gak lama. Pertempurannya aja kan, cuma sehari, dua hari lah sama persiapannya. Selain persiapan perang dan tidur, Napoleon itu orang yang jarang tidur atau tidurnya sebentar banget, sekitar 2 jaman bisa bangun lagi lalu perang, selebihnya selama di Waterloo Napoleon ada di tengah pasukan, atau di sebuah menara (mill) yang letaknya agak di depan lagi.
Siapa yang berantem dan kenapa?
Yang perang di Waterloo itu Perancis (sendirian) lawan 7th Coalition (pasukan koalisi). Perancis dipimpin Napoleon Bonaparte, Koalisi komandannya Duke of Wellington. Napoleon pasukan perangnya lebih kurang 100rb pasukan, pasukan koalisi dua kali lipatnya sekitar 200rb sampai 250rb pasukan. Ini gak termasuk logistic supportnya, orang sipil yang ngurusin makanan dll.
Pasukan koalisi yang perang di Waterloo itu pasukan Inggris, Prussia (kira2 sekarang Jerman), Belanda, Hannover, Nassau, dan Brunswick. Pasukan ini waktu perang Waterloo terpencar dua. Semua pasukan koalisi ada bareng2 sama pasukan Inggris di bawah Duke of Wellington, kecuali pasukan Prussia yang dipimpin Field Marshall Blucher yang terpencar ke kota Wavre sekitar 8km dari Waterloo. Pasukan Prussia ini mencar gara2 dihantam pasukan Napoleon beberapa hari sebelumnya.
Kenapa? -- Sebuah riwayat singkat latar belakang Battle of Waterloo.
Saya coba singkat. Kamu perlu tahu sedikit tentang semangat Revolusi Perancis, yang anti monarki dan pro-kesetaraan manusia. Napoleon itu sangat dipengaruhi oleh semangat ini dan berusaha menyebarkannya di tanah Eropa. Bagi Napoleon, dia mau merdekain Eropa (dan dunia kalau bisa) dari monarki. Eh.. tapi dia sendiri pake gelar kaisar ya? Wah saya kurang ngerti di situnya. Pokoknya kejadiannya begitu deh.
Gerakan Napoleon ini bikin monarki di seluruh dataran Eropa khawatir. Itulah sebabnya monarki2 Eropa ini koalisi lawan Napoleon. Jadi sebenarnya ini, Napoleon nantangin seluruh kerajaan di Eropa. hahaha...
Sebelum Battle of Waterloo, Napoleon memerangi hampir semua kerajaan di Eropa, sampai ke Russia, sampai ke Turki, bahkan sampai ke Mesir. Di Russia, Napoleon kalah perang, gara2 kedinginan. Napoleon sih gak bilang itu kalah, tapi mundur. Tentara Napoleon yang nyerang Russia itu lagi besar-besarnya sekitar 500rb tentara. Buat satu kerajaan itu pasukan gede banget. Russia sebenarnya kalah, tapi Russia pakai taktik bumi hangus. Napoleon dan tentaranya gak dapet apa2 di Russia, mereka kelaparan pulang gak bawa apa2. Banyak kuburan massal di daerah Russia, isinya tentara pake baju tentara Napoleon, gak mati gara2 perang, tapi kelaparan.
Gak cuma di Russia, Napoleon itu gak bisa nguasain Inggris, karena angkatan lautnya kalah kuat. Salah satu sebabnya, canon di kapal Inggris itu peluru meriamnya disetel satu ukuran, jadi gak usah pilih2 peluru lagi. Armada di kerajaan lain peluru meriamnya gak satu ukuran, jadi musti dipilih dulu, atau disumbat atau dibungkus dulu biar pas sama ukuran lobang meriam. Gara2 itu kapal kerajaan Inggris jadi bisa nembak lebih cepat dan lebih banyak. Armada Inggris juga dilengkapi kapal meriam bertingkat yang bikin kapalnya bisa nembak lebih tepat walau dalam kondisi oleng2 kena ombak. Kalau oleng ke atas, meriam bawah yang nembak, kalau oleng ke bawah, meriam atas yang nembak. Liat itu film Pirates of Carribean baik2 ya.
Usai kerugian besar di Russia, Napoleon dipaksa mundur oleh raja2 di Eropa dari tahta kekaisaran kerajaan Perancis. Napoleon ini pemimpin yang dicintai rakyatnya (Napoleon itu perhatiin dan ngurusin kerajaan Perancis dengan baik, walaupun biayanya diperoleh dari kemenangan perang). Waktu Napoleon dipaksa mundur, dan dikucilkan ke Pulau Elba, tentaranya yang udah perang puluhan bahkan ratusan kali, pada nangis2. Napoleon diasingkan, dan cuma boleh bawa 600 pasukan.
Pulau Elba ini tempatnya sekitar Italy. Dari situ Napoleon kabur naik perahu balik ke Perancis. Waktu mendarat Napoleon dihambat di tepi pantai oleh pasukan tembak. Napoleon buka baju dan bilang, "Siapa yang berani tembak kaisar, ditembak di tempat." Sarap, Napoleon bilang gitu ke pasukan yang bukan pasukan dia. Jadi Napoleon merintahin pasukan yang bukan pasukan dia. Pasukan tembak yang menghalangi malah terharu, nangis2 dan akhirnya gabung dengan Napoleon. Bagaimanapun juga Napoleon ini dulu bekas pemimpinnya.
Napoleon bersama pengikut setianya konvoi ke Paris, pasukannya berbaris ikutin dia. Selama dalam perjalanan ke Paris, Napoleon dielu-elukan rakyat. Banyak pasukan dikirim buat neror dan menghentikan Napoleon, tapi buntutnya malah terpesona dan memilih gabung bersama Napoleon. Sepanjang jalan, Napoleon menjanjikan kembalinya Republik dan majelis perwakilan rakyat, Assembly. Rakyat yang rindu dengan Revolusi Perancis, sangat terharu dengan janji2 Napoleon.
Saat udah Napoleon udah deket Paris, ada suporternya yg bikin grafiti di tembok istana raja Perancis, tulisannya "Saudaraku, udah stop jangan kirimin tentara lagi, udah banyak banget". Abis kejadian itu raja Perancis kabur, trauma gak mau ulang lagi cerita leluhurnya yang ditangkep pas Revolusi Perancis dan dipenggal. Paris jatuh ke tangan Napoleon tanpa diperangin. Seperti yg udah saya ceritain di atas, Napoleon ini kan waktu perang semangatnya adalah ngapusin monarki dan kaum rohaniwan yg dia anggap suka majakin dan sengsarain rakyat, makanya kaum bangsawan dan keluarga kerajaan takut banget.
Kurang 3 minggu sejak mendarat 1 Maret 1815, Napoleon sampai di Paris, 20 Maret 1815. Pasukannya dari 600-1000 pasukan menggelembung berkali-kali lipat. Dalam beberapa bulan berikutnya, sekitar May 1815, pasukan Napoleon jadi hampir 200.000 pasukan.
Kembalinya Napoleon gak diterima oleh raja-raja lain di Eropa, karena dia janjiin kembalinya Republik dan batasin monarki dengan konstitusi. Napoleon sendiri berusaha mengubah image bringasnya dengan nongol pake baju kerajaan. Tapi tetap aja gak diterima oleh kerajaan tetangga. Kerajaan lain takut sama Napoleon.
Kerajaan-kerajaan di Eropa bertemu untuk bahas masalah Napoleon. Napoleon diputuskan sebagai penjahat. Setelah diputuskan, pasukan koalisi dibentuk, pemimpinnya Inggris, komandannya Duke of Wellington. Napoleon melihat, nampaknya dia gak akan bisa diterima baik-baik di Eropa. Harus lewat jalan perang. Dan begitulah sejarah akhirnya membawa seluruh kekuatan raksasa Eropa ini bertemu di Waterloo.
Battle of Waterloo - Tahapan-Tahapan Perang
Batlle of Waterloo itu terjadinya 18 Juni 1815.
Sekali gebrak selesai.
Tapi kalau mau diceritain perang ini harus dibagi ke beberapa tahap. Dan kita harus kembali sedikit ke masa persiapannya, beberapa hari sebelum pasukan terkuat di seluruh Eropa ketemu di Waterloo.
16 Juni 1815 - Pasukan Koalisi Kalang Kabut dan Battle of Ligny
Napoleon itu dijepit dua pasukan besar. Pasukan Inggris di bawah komando Duke of Wellington (Inggris cs.) yang mendarat di pantai selatan barat daratan Eropa Tengah dan dari daratan utara dan timur ada pasukan koalisi dan Prussia di bawah komando Blucher.
Napoleon itu sebenarnya pengen ngamanin pantai barat Eropa dulu, biar Inggris gak bisa mendarat dan kirim bantuan, sebelum menghabisi kerajaan di Eropa daratan. Napoleon nyerbu Spanyol dan Portugal. Tapi Duke of Wellington keburu nahan tentara Napoleon di Spanyol. Karena gak bisa tembus Spanyol, Napoleon pasang barikade di Selatan Perancis, dan puter pasukan utamanya ke Utara untuk serbu pelabuhan logistik Inggris di daerah Belgia. Taktik Napoleon, biarin aja Inggris bertahan di selatan di Spanyol, gua habisin ini bagian utara dan putusin jalur mendaratnya di Ostend (sekarang pesisir Barat Belgia, dulu masuk daerah bagian kerajaan Belanda/), biar gak bisa gabung sama temen2nya di utara, kalau udah kelar di utara nanti gua balik lagi habisin dia di Selatan.
Taktik ini sepertinya tercium oleh Duke of Wellington di Selatan. Lagipula susah sekali kalahin Napoleon dengan tuntas kalau gak keroyokan.
Duke Wellington dan pasukannya buru2 berangkat lewat jalur laut ke utara dengan tujuan bergabung dengan pasukan koalisi. Duke Wellington mau mendarat lewat Ostend, Belgia. Ostend ini juga jadi pangkalan logistiknya pasukan koalisi lain dan Inggris, lalu ketemu dengan pasukan koalisi yang lain di sekitar perbatasan Perancis dan Belgia.
Duke Wellington ini gak pernah kalah pasukannya kalau lawan pasukannya Napoleon, tapi sekarang dia harus mimpin pasukan koalisi multi-kerajaan, yang bahasanya aja belum tentu seragam. Di sisi Prussia, Blucher, adalah seorang pemimpin tua yang penuh wibawa, umurnya udah 72 tahun saat itu.
Sementara itu dari utara, pasukan Blucher masuk ke perbatasan Belgia dan Perancis mendekati pasukan Duke of Wellington yang udah mendarat dan gabung sama pasukan koalisi yang lain. Niatnya nanti maju hajar Paris, atau minimal bikin Napoleon gak bisa keluar dari situ dan gak bisa merangsek ke kamana-mana. Eh sebelum dilanjutin, ini semua bolak-baliknya pake jalan kaki loh, atau palingan kuda lah. Belum ada mobil waktu itu. Betisnya pasti gede2 nih tentaranya.
Napoleon tahu kalau pasukan koalisi bisa bersatu, bakal repot ngalahinnya. Jadi diambil keputusan, sebelum pasukan Wellington dan Blucher ketemu, harus dilabrak salah satunya. Pasukan Napoleon maju ke utara, jalan kaki, siang-malam. Awalnya Napoleon mau hajar pasukan Inggris dulu. Napoleon mikir, kalau pasukan musuh ditakutin pasti reaksinya kabur ke markas atau lumbung logistiknya. Skenaro dalam bayangan Napoleon, Wellington akan kabur ke Barat mempertahankan markasnya di pesisir pantai Belgia, dan Blucher akan bertahan di Timur.
Di sini kelalaian awal pasukan koalisi terjadi. Terlalu anggap remeh pasukan Napoleon. Saat pasukan Napoleon berbaris tanpa tidur untuk menguasai Brussels, Wellington yang gak nyangka Napoleon bakalan jalan malam, dia malah nongkrong di acara dansa. 13 Juni 1815, Wellington masih main cricket dan malemnya party. Besok paginya Wellington dapat laporan Napoleon maju dari Perancis ke Utara, dan sudah sampe Charleroi, sepertinya ngarah ke tempat dia. Reaksi awal Wellington seperti yang diharapkan Napoleon, bukannya deketin pasukannya ke pasukan Blucher, Wellington malah konsolidasi pasukan mempertahankan jalur ke Ostend. Jadinya malah jadi lebih jauh lagi dari pasukan Blucher. Pas sadar taktik Napoleon dan kalau terpecah dari yang lain keadaanya bisa gawat, Wellington kalang kabut memerintahkan pasukannya untuk mendekati pasukan Blucher.
Nama taktik Napoleon ini, Central Position. Ini taktik favorit Napoleon. Pasukannya masuk membelah pasukan musuh, barikade di tengah-tengah biar pasukan musuh gak bisa gabung, lalu pasukan utamanya muter ke salah satu sisi untuk menghabisi pasukan yang terpecah, lalu muter lagi full power ke pasukan yang tersisa. Napoleon bisa pake taktik ini karena pasukannya bisa jalan cepat, dan staminanya kuat jek.
Sampe di sebuah desa namanya Ligny, tentara Napoleon ketemu duluan sama tentara Blucher. Tapi gak ada tentara Wellington. Blucher gak mau pergi karena dia tau kalau dia dipukul mundur mungkin gak bisa ketemu dan gabung sama pasukannya Wellington. Akhirnya perang.
Tentara Blucher itu sebenarnya lebih banyak daripada Napoleon, tapi kalah jauh pengalaman dan disiplinnya. Tentara Blucher 84.000 vs Tentara Napoleon 68.000. Tentara Napoleon ini udah veteran perang berkali-kali, sedangkan tentara Blucher ini kaya baru direkrut. Untungnya Blucher adalah pemimpin yang tegas, jadi masih bisa kasih perlawanan.
Sebelum perang, Napoleon kirim jenderal utamanya, jenderal sayap kiri, Ney ke barat untuk amanin jalur perempatan utama di Quatre Bras, itu jalur bakal dilewatin pasukan Wellington kalau nanti dia dateng bantuin Blucher. Sekitar jam 14:30, Ney kasih aba2 dari Quatre Bras, sebuah tembakan meriam. Napoleon tau, Ney udah siap nahan Wellington kalau dateng. Saatnya sikat Blucher. Napoleon mimpin langsung serbuan ke pasukan Blucher, bersama jenderal saya kanannya, Grouchy, ini juga jenderal udah rada tua.
Menjelang jam 6 sore (di Eropa jam 6 itu mataharinya masih terang benderang) melihat pasukan Prussia udah kewalahan, Napoleon nyuruh kurir untuk manggil pasukan berkuda yang lagi perang di bawah Ney (Ney lagi nahan pasukan Wellington beberapa kilometer dari situ) untuk nyerbu pasukan Blucher dari belakang. Tapi pas sampai di medan tempur sebelah barat kurir ini ngasih laporannya gak lengkap, cuma dilaporin ke komandan grup, dan gak ngasih tau Jenderal Ney.
Ney ngamuk lihat ada pasukannya bergerak sendirian (gara2 dipanggil Napoleon). Dia gak tau pasukannya itu dipanggil Napoleon. Komandannya dimaki-maki disuruh balik lagi gabung nahan gempuran Wellington di Quatre Bras. Pasukan kebingungan ini selama Battle of Ligny akhirnya gak ikut perang dimana-mana, dia muter2 doang di antara Quatre Bras sama Ligny. Nanti komandannya nongol di barisan depan Waterloo. Sabar aja.
Untuk beberapa saat, pasukan Blucher dapat bernafas, karena pasukan bantuan Napoleon kaga jadi dateng. Jam 7, Blucher mimpin sendiri pasukannya nyerbu Napoleon. Tapi gagal, pasukan tengahnya Napoleon itu barisan tempur paling kuat di Perancis. Namanya Old Guards, kadang juga disebut Grand Army atau Imperial Guard, macem2lah sebutannya. Mereka pasukan elit kaya Kopassus.
Old Guard ini kalau diturunin gak pernah kalah, dan mereka udah perang puluhan kali bersama Napoleon. Ini satu2nya pasukan yg anggotanya kalau ada masalah boleh langsung protes ke Napoleon, tapi meskipun doyan protes kalau lagi perang galaknya ampun2an. Di pertempuran lain dimana pasukan Napoleon kalah, Old Guard ini gak ada di situ. Kalau Old Guard turun, selalu menang. Cuma sekali keok, di Russia, itu bukan kalah perang, kebanyakan gara2 kelaperan.
Blucher sendiri dalam serbuan ini sempat hilang di tengah pertempuran. Kudanya kena tembak, dan Blucher ketindihan kudanya sendiri, bahahaha.... Dicariin anak buahnya berjam2, akhirnya ketemu, dibopong balik ke garis belakang. Komandan perang dulu berani2, klo perang nongkrongnya di depan pasukan.
Mendekati jam 8 malam, Napoleon nyuruh Old Guard maju. Ini pasukan asli kuatnya kaya kingkong. Baca sendiri lah sejarahnya pasukan ini. Old Guardnya Napoleon ini gak ada lawannya di Eropa waktu itu. Ini pukulan terakhir di Ligny. Prussia dipukul mundur, tapi gak berani diuber sama pasukan Napoleon, karena meskipun pasukan tengahnya udah jebol, Napoleon takut dijepit sama pasukan sayapnya. Pasukan Grouchy disuruh nguber Blucher dengan hati2.
Perancis menang, Prussia mundur, Wellington juga mundur konsolidasiin pasukannya. Wellington yang denger Blucher dipukul mundur memilih atur barisan. Percuma juga hadangan Ney ditembus, di belakanganya pasukan Blucher udah kaga ada. Mereka gak bisa gabung.
Saat itu Napoleon percaya banget kalau Prussia udah keok dan ciut, kabur kembali ke kampungnya. Sekarang saatnya, tinggal satu lagi, menghabisi Wellington. Kepercayaan diri pasukan Napoleon tinggi banget.
---------
Napoleon gak nyangka, ternyata Blucher gak kabur balik ke kampungnya, tapi mundur ke Utara tapi tetap berusaha mendekat ke Wellington. Blucher istirahat sambil semangatin pasukannya yg udah keok banget di Wavre, sekitar 8 mil / 13 km di Timur Waterloo.
17 Juni 1815 - Persiapan Perang di Waterloo
HUJAN GEDE.
Kaga banyak yang bisa diceritain di sini. Tanggal 17 ini pasukan2 bergerak ke arah Waterloo. Lagipula HUJAN GEDE!!!
Wellington mengamati tanah luas Waterloo yang berbukit-bukti lalu memutuskan untuk atur pasukan di sebuah dataran yang agak tinggi dan bertahan di sana. Di depannya ada sebuah jalan yang curam seperti parit, dan di depannya lagi ada 3 buah perkebunan. Wellington tempatin pasukan dan kanonnya di tiga perkebunan itu
Sementara pasukan Napoleon yang tadinya terpecah ke dua front kembali bersatu dan bergerak full power ke Waterloo.
Wellington ini orang yang udah kapalan banget lawan Napoleon. Dia tau kalau serangan pertama Napoleon pasti dimulai pake canon. Napoleon selalu ikutin tradisi ini. Wellington suruh pasukannya tiarap di balik bukti. Taktik menggunakan area yang dipilih Wellington ini namanya reverse slope defence, sangat berguna bagi pertahanan, karena yang nembak gak bisa lihat musuhnya dibalik bukit, dan kalau ditembakin peluru meriamnya meleset melayang di atas kepala para prajurit.
Medan tempur di Waterloo sangat berat. Jalannya super becek karena hujannya seharian turun terus dengan deras. Tanahnya itu kaya tanah lempung, kalau kering jadi keras dan sangat lengket. Praktis seharian ini cuma dipake buat atur barisan dan derek canon. Tapi akhirnya Wellington dan Napoleon berhadapan di Waterloo.
Di atas ini peta posisi awal pasukan perangnya. Liat sebagian besar pasukan utama Wellington diumpetin dibalik bukit. Yang merah pasukan koalisi Wellington, yang biru pasukan Napoleon. Di tengah2 pasukan Napoleon ada Old Guard, pasukan infantri (darat/jalan kaki) paling kuat di Eropa. Ditaruh di posisi jalanan yang membelah Waterloo, biar cepet maju ke depan kalau disuruh nyerbu.
Di tengah medan perang, di sebelah kiri ada kebun namanya Hougoumont, di tengah ada Le Haye Sainte, di kanan ada Papelotte. Di situ Wellington naruh pasukan kecil dengan canon. Pasukan Napoleon gak berani langsung lewat tengah, karena bakal ditembakin abis2an dari ketiga kebun ini yang dikelilingi tembok, mirip benteng mini.
Yang gak keliatan di peta adalah pasukan Napoleon yang dipimpin Grouchy ditugaskan di Barat menahan Blucher kalau balik lagi. Grouchy kasih jaminan ke Napoleon, Blucher kaga bakal balik lagi, kalaupun balik bakal diratain sampai hancur lebur. Napoleon percaya. Dia gak tau di Wavre Blucher siap2 menggempur balik. Entar mereka bakal masuk peta di akhir pertempuran.
Pertempuran ini sekitar 100rb pasukan Napoleon vs 200rb pasukan Koalisi. Kanon Napoleon lebih banyak, 250 berbanding 160. Meskipun kalah banyak, Napoleon yakin pasukannya bisa menang. Dan emang pasukan Napoelon ini terbukti kuat sekali.
Besoknya Battle of Waterloo dimulai...
18 Juni 1815 - Battle of Waterloo: Perang Habis-Habisan
Bab I - Serangan ke Hougoumont
Battle of Waterloo itu dimulai sekitar jam 11:30, dimulai pake tembakan canon Perancis ke arah barisan tengah Koalisi. Sebagian besar peluruhnya nyasar semua, karena pasukan Wellington ngumpet di balik bukit.
Selain itu peluru canonnya Napoleon gak bisa mantul2 karena tanah becek. Pelurunya mendem. Peluru meriam jaman dulu tuh gak semuanya meledak. Kebanyakan pelurunya gak meledak. Ada peluru yang bisa meledak tapi karena ketutupan lumpur jadi kaya kompor meleduk doang. Gak mematikan. Salvo berkali-kali ditembakin Napoleon secara membabi buta. Lalu serangan pertama di mulai.
**Canon Napoleon jaman dulu itu pelurunya ada dua macem: yg bisa meledak dan yg gak bisa meledak. yang umum dipakai itu yang gak bisa meledak. Daya rusak peluru meriam ini datang dari kecepatan lontar yang dihasilkan dari ledakan mesiu meriam. Pelurunya kaya diketapel. Ya begitu lah tepatnya, ketapel, tapi pelurunya segede mangga. Kalau kena langsung pasti KO, tapi yang bikin peluru meriam ini mematikan adalah kalau udah ditembak pas sampe di target dia mantul-mantul gak jelas, dan ini bikin peluru meriam bisa kena banyak orang. Biasanya satu peluru bisa hajar 10-15 orang. Luka paling umum, biasanya patah kaki atau tangan. Kalau kena langsung badannya bisa bolong tembus kena orang yg belakang.
Karena gak bisa lewat tengah, pasti dibombardir canon Wellington dari kebun2 terutama dari Hougoumont. Taktik Napoleon adalah gempur Hougoumont dulu, biar pasukan tengahnya Wellington terpancing ke Hougoumont, baru nanti dihajar tengahnya.
Tapi Wellington gak terpancing umpan Napoleon. Kocaknya Hougoumont ini meskipun kelihatannya cuma dipertahankan ribuan pasukan dan diserbu puluhan ribu pasukan Napoleon, tapi gak jatuh2 (sampai akhir pertempuran Napoleon gak berhasil rebut Hougoumont). Pasukan Napoleon sempat ngedobrak gerbang depannya Hougoumont, tapi bisa ditutup lagi sama pasukan Koalisi. Ketiga kebun ini memang gak dipenuhi banyak tentara karena alasan praktis aja, area utama kebunnya yg kaya benteng kaga muat nampung banyak tentara.
Rahasianya? Meskipun keliatannya yg pertahanin Hougoumont ini cuma ribuan prajurit, tapi ini prajurit Inggris yang luar biasa disiplin. Dan... sebenernya pasukan ini diganti terus dengan pasukan yang lebih segar, jadi kaga cape2 berantemnya. Meskipun keliatannya sedikit tapi pasukannya selalu segar. Selain itu karena rotasi, Wellington gak pernah kekurangan pasukan di tengah.
Bab II - Perebutan La Haye Sainte
Setelah berjam-jam menekan Hougoumont, Napoleon nyuruh pasukan infantrinya yang paling depan maju merebut kebun (kebun2 ini mirip benteng) La Haye Sainte. Pasukan infantri maju berbaris deketin La Haye Sainte dengan diiringi suara drum. Yang nabuh drum ini biasanya anak kecil / anak muda. Ini tradisinya pasukan Perancis. Asal tradisinya dari kejadian di Revolusi Perancis, ceritanya dulu ada anak cewe di Paris bunyi2in drum dan alat masak sambil teriak "roti, roti" (kelaperan), akhirnya anak cewe itu diikutin demonstran satu kota. Dan rusuh jadinya.
Kebun La Haye Sainte ini selama beberapa jam perang bolak-balik pindah penguasaan. Sebentar direbut Napoelon, bentar kemudian diambil balik sama Wellington.
Jenderal tempurnya Napoleon yang mimpin serangan infantri pertama ini namanya d'Erlon. Nah, ini komandan yang sebelumnya diomelin Ney, gara2 bergerak gak bilang2 di Battle of Ligny. d'Erlon ini udah berkali-kali dibikin babak belur sama Wellington waktu perang di Spanyol.
d'Erlon suruh pasukannya baris dempet, gak dipencar jauh2, karena kalau dipencar terlalu lebar, bakal jadi sasaran empuk senapan musketnya Wellington. Musket jaman itu, gak bisa nembak jauh, entah meleset atau gak nyampe. Itu juga belum tentu bikin mati kalau kenanya gak di bagian badan yang mematikan. Dengan baris lebih dempet d'Erlon mencoba memperkecil target tembakan tentara Wellington. Yang apes ya tentu tentara yang dibaris paling depan kena pelor duluan. Tapi tentara Napoleon itu disiplinnya sangat kuat, ditembakin tetap maju terus kaya zombie. Lagipula gak bisa berhenti atau mundur, kalau jalannya pelan atau berhenti kena tusuk bayonet orang di belakangnya. Disiplinnya sangat keras.
Dengan baris berjejer gak dipencar, pasukan d'Erlon sampe di La Haye Sainte. Setelah pasukan infantri pertama ini ngerubungin La Haye Sainte, puluhan ribu pasukan infrantri kedua di belakangnya dateng bantuin.
Untuk beberapa saat, La Haye Sainte keliatan hampir tumbang dikeroyok puluhan ribu prajurit. Untuk selamatin La Haye Sainte, Wellington keluarin pasukan berkudanya dengan cepat. Bak buk bak buk...
Dari beberapa pasukan kuda yang dikerahin Wellington ini yang paling terkenal namanya Scots Greys. Dari namanya udah ketahuan ini pasukan berkuda gabungan Inggris dan Scotalandia. Kalau Old Guard itu pasukan elit infantri, ya bisa dibilang Scots Greys ini elitnya pasukan berkuda, pasukan berkuda paling kuat dan paling besar di Eropa. Kudanya bagus2 dan pasukannya terlatih berantem sambil naik kuda. Ya bayangin saja yang nyerbu orangnya pasukan di film Braveheart gitu lah. Semua pasukan elit terkuat di Eropa memang nongol di perang ini, mau dari canon, infantri (pasukan darat/jalan kaki), berkuda, jenderal, sampai dokter perang paling hebat ada di perang ini.
Kuda di pasukan ini warnanya kalau gak putih, abu2. Jadi kalau pasukan ini nyerbu, dari jauh kaya liat asap putih gulung2 di lapangan. Selain itu ada pasukan berkuda yang lain juga ikutan bantuin. Tadinya Wellington mau nyimpen pasukan Scots Greys ini untuk diturunin belakangan, tapi karena liat La Haye Sainte udah payah banget dikeluarin juga. Scots Greys dipimpin Jenderal Ponsonby. Satu pasukan berkuda lainnya dipimpin sama Jenderal Somerset. Serangan pasukan berkuda ini berhasil selametin La Haye Sainte.
Pasukan berkuda ini sempet ngerebut tongkat berlambang elang yang dibawa sama tentara Perancis. Wadaw... ribut banget waktu lambang ini direbut. Pasukan koalisi jadi tambah semangat.
Ngeliat pasukan infantri di La Haye Sainte diratain sama pasukan berkuda Wellington, apalagi sampe lambang elangnya disamber musuh, Napoleon buru2 nurunin pasukan berkuda yang pake baju zirah, namanya cuirassier, dan pasukan berkuda yg pake tombak.
Pasukan cuirassier ini meskipun pake baju zirah sebenarnya bukan lawannya Scots Greys. Tapi kudanya pasukan Wellington udah kecapean. Inget, medan perang di Waterloo ini udah berubah jadi lapangan lumpur yang pekat. Kuda sekuat apapun yang diturunin di sini pasti kewalahan. Setelah ngusir pasukan d'Erlon, pasukan berkuda Wellington ini kecapean dan akhirnya dihabisin pasukan berkuda Napoleon yang dateng belakangan. Jenderal Ponsonby itu dikejer rame2 sama pasukan cuirassier, keuber dan dituncep rame2 pake tombak.
Bab IIIa - Serangan Berkuda Ney
BLUNDER!
Cerita di bab ini dimulai dengan sebuah kejadian yang sampai hari ini masih diributin sama sejarawan. Di tengah-tengah perang hebat ini, Napoleon mundur sebentar, istirahat sekitar dua jam. Pimpinan perang diserahkan kepada tangan kanannya, Jenderal Ney. Kok bisa ya? Pakar masih berdebat, katanya Napoleon cape, udah tua, ngantuk jalan terus siang malem, atau sakit perutnya kambuh. Entah yang mana yang bener, Napoleon sempet istirahat ke sebuah mill / kincir angin di barisan belakang.
Pimpinan perang diserahkan kepada tangan kanannya, Jenderal Ney. Perintah yang ditinggalin, rebut La Haye Sainte, kebun yang ada di tengah-tengah. Napoleon percaya 100% sama Ney, Ney udah ikut Napoleon perang dimana-mana, dan selalu nongkrong di barisan paling depan kalau perang. Orangnya berani dan super disiplin.
Dari jauh, samar2 di balik kabut dan asap meriam, Ney ngeliat pasukan tengah Wellington mundur dari La Haye Sainte. Sebenarnya pasukan Wellington ini bukan mundur tapi lagi ngatur barisan untuk antisipasi pasukan kuda yang dijejerin Ney. Ney menyangka Wellington mundur.
Ney yang menyangka Wellington kewalahan lalu menyiapkan seluruh pasukan berkuda Perancis untuk maju memburu pasukan tengah Wellington. Kali ini Ney ikutan maju, serangan berkuda all-out. Ney lupa, dia gak perintahin canon untuk nembak (dia keburu nafsu maju, gak perintahin canon untuk nembak), dan infantrinya juga gak disuruh maju. Pasukan berkuda Ney ini secara jumlah jauh lebih gede dari pasukan berkuda yang tadi dikeluarin Inggris (Scots Greys cs.). Semua pasukan berkuda disuruh maju.
Wellington yang lihat dari jauh pasukan berkuda Ney dateng buru2 suruh mundur semua prajurit canon dan ninggalin canonnya. Disuruh masuk ke dalam perlindungan Square (nanti diceritain apa in Square). Pasukan canon ini paling lemah kalau diserbu pasukan kuda, karena jaman canon itu berat sekali gak bisa ditenteng sambil lari kaya RPG jaman sekarang.
Sub Bab - Sunken Lane
Seperti yang saya janjiin tadi, ini cerita tentang kenapa Wellington bertahan di balik jalanan yang melintas di tengah-tengah medan perang Waterloo. Jalanan yang melintas di situ bentuknya seperti sungai kecil yang kering, atau seperti parit gede yang dalam banget, kaya "trench".
Nah pasukan berkuda Ney itu belum bentrok aja udah kejeblos di sini. Mati banyak bener pasukannya gara2 terpelanting di sini. Sementara itu pasukan Wellington terus nembakin mereka dari atas bukit sambil mundur.
Sub-Bab - Taktik Pertahanan Square
Tentara Perancis maju terus. Ini tentara yang disiplin, apalagi Ney adalah jenderal yang galak. Dengan susah payah pasukan berkuda Perancis lewatin Sunken Lane. Dan kaya apesnya belum cukup, abis lewatin Sunken Lane nguber ke atas bukit, di balik bukit mereka liat pasukan Wellington ternyata masih banyak banget. Di sini Ney baru sadar ternyata meriam yang awalnya ditembakin pada meleset semua.
Pasukan infantri Wellington membentuk pertahanan square berbentuk kotak, menjaga empat sisi (ini formasi standar jaman itu, Napoleon juga ngerti dan pake). Setiap sisi dilapis tentara dengan bayonet terhunus, baris pertama jongkok, baris kedua berdiri sambil nembak. Baris ketiga jadi cadangan nembakin. Di tengah2nya pasukan canon (ini bukan mau nembak, canonnya gak dibawa karena berat banget lah apalagi diuber kuda, mereka ngumpet dilindungin) dan komandan yang liatin arah datangnya serangan dan pasukan cadangan yang bantu nembak. Kalau pasukan depan ada yang jatuh, digantiin yang berdiri dari belakang, lalu cadangannya gantiin yang berdiri. Kalau ada kuda musuh jatuh digeletakin di depan formasi buat nambah tebal pertahanan.
Kenapa pasukan kuda takut sama formasi kotak? Sederhana aja sih, yang paling utama karena kudanya gak berani nabrak. Hahaha... situ pikir kacamata kuda itu asalnya dari mana? Itu biar kuda gak takut liat pedang, tombak atau bayonet tauuu... dan kebetulan kuda di Battle of Waterloo itu kaga ada yang pake kacamata kuda. Kalau kudanya gak berani deket, gimana pasukan kuda bisa nyabet pake pedang atau tombak. Pasukan kuda kan pake senjata tajam, bukan pake pistol, jadi harus deket2.
Yang kedua, karena nabrak formasi square itu pasti kena tusuk. Kalau kudanya berani, penunggang kudanya yang pikir2 kalau mau nabrak formasi ini. Kalau gak kena tusuk langsung, ya kudanya kena, dia jatuh abis itu dicolok-colokin pake bayonet. Orang formasi depannya aja posisi jongkok, artinya itu formasi pasrah gak bakal bergerak. Tabrak aja deh kalau mau kena bayonet. Ketusuk itu pasti kalau berani nabrak formasi ini.
Yang ketiga, karena formasi square ini lindungin semua sisi tanpa perlu repot2 rubah formasi. Semua sisi ada bayonet tajam terhunus. Jadi aman dari serbuan cavalry yang selalu bergerak dan mengelilingi mangsanya untuk cari titik lemah.
Posisi square pasukan Wellington ini dibuat saling silang, biar kalau nembak gak kena square teman. Belasan kali pasukan berkuda Ney bolak-balik melabrak formasi ini, hasilnya: setengah pasukan penyerbu Ney mati di medan perang.
Di sini selain ada beberapa pasukan canon Wellington yang ngeyel. Bukannya ngumpet dalem square, mereka bertahan gak mau ninggalin canonnya, dan mereka beruntung banget gak mati dilibas pasukan kuda, malah sempat nembak dan matiin banyak pasukan kuda Ney. Peluru canon itu kenceng dan berat banget, sekali tembak itu bisa tembus badannya 10-15 orang. Kebanyakan sih patahin kaki atau tangan prajurit.
Dari kejauhan Napoleon yang baru balik istirahat melihat perkembangan pertempuran dengan kaget. Ngomel2, Ney dan pasukan kudanya dipanggil balik.
Gara2 serangan ini Napoleon kehilangan kekuatan pasukan kudanya.
Bab IIIb - Pasukan Prussia Mengelabui Grouchy
BLUNDER LAGI.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan serangan Ney, pasukan Prussia yang dipimpin Blucher sampai di Waterloo. Dari Wavre, mereka ngambil jalan muter dari hadangan Grouchy. Pasukan kudanya masih cukup kuat, selamet gak diuber Grouchy. Pasukan Blucher ini posisi datengnya pas banget di sebelah kanan/timur pasukan belakang Napoleon yang gak terlindungi. Pasukan Napoleon waktu itu udah dikerahin ke kiri buat nyerang Hougemont, dan sisanya bertahan atau nyerang dari tengah.
Wellington dari pagi sudah dapat informasi Blucher mau dateng bantuin. Makanya taktik Wellington itu ulur waktu bertahan selama mungkin sampe Blucher dateng. Napoleon juga sebenarnya sebelum istirahat kirim kurir ke Grouchy untuk tarik pasukannya deket2 ke Waterloo dan hadang jalan pasukan Blucher atau ikut bantuin perang di Waterloo kalau dibutuhkan. Bukannya karena takut sama Blucher, tapi Napoleon itu gak mikir Blucher berani balik lagi setelah diuber2 di Ligny. Tapi kurir ini gak sampe ke Grouchy.
Kayanya Grouchy ini tau nggak Napoleon babak belur di Waterloo karena sampe besok harinya Grouchy itu masih nongkrong di Wavre, malah sempet perang kecil2an di sana dan nguasain Wavre. Dia mungkin malah mikir Blucher belum sampai Wavre. Sementara itu Blucher udah ikutan tawuran di Waterloo. Grouchy itu gak nyangka kalau Blucher itu ngelewatin hadangan dia, malah dia masih mikir Blucher itu ada di Wavre (8 mil / 13 km dari Waterloo).
Nah serangan Blucher ini nanti saya sisain di belakang. Dia ngejebol pertahanan belakang Napoleon pas Old Guard udah dimajuin, jadi tengah-belakangnya Napoleon sangat lemah.
BAB IV - Imperial Guard Dikerahkan
Setelah lihat pasukan berkudanya hancur lebur di bawah komando Ney, Napoleon ambil alih lagi komando perang. Pasukannya semuanya udah dipakai. Sisa satu, Imperial Guard atau Old Guard. Ini pasukan paling disayang Napoleon, orangnya setia dan secara personal dekat sama Napoleon. Beberapa di antaranya ada yang ikut Napoleon di pengasingannya di Pulau Elba.
Napoleon mikir, ini perang gak mungkin dimenangin kalau sampai Blucher bisa gabung sama Wellington dan nyerbu dia. Salah satu pasukan ini harus dihancurin, dan Napoleon mikir Wellington yang harus diserbu. Old Guard diturunin.
Old Guard maju dengan iringan drum. Yang nabuh drum ini anak kecil / anak muda biasanya. Ini tradisi dari Revolusi. Ini pasukan jalan kaki.
Pasukan Old Guard ini disuruh maju meskipun dihujanin tembakan. Bahkan dihajar sama meriam yang namanya cannister, tapi tetap maju. Cannister ini bentuknya seperti canon, tapi pelurunya banyak gak satu doang, jadi bisa kena banyak target. Old Guard gak mundur dihajarin meriam kaya gitu, meskipun yang mati banyak.
Karena maju terus, Wellington kerahin pasukan infantrinya juga, karena kalau dibiarin tambah deket sama pasukan tembaknya bisa gawat. Dikerahin pasukan koalisi untuk nahan pasukan Old Guard. Dan berhasil. Pasukan Old Guard ini ternyata juga udah cape, tapi semangatnya tetap tinggi. Meskipun berani mati dan gak takut sama peluru, tapi kalau didorong dan duel fisik mereka udah kewalahan. Sedangkan pasukan infantri cadangannya Wellington ada waktu istirahat ngumpet di balik bukit, disuruh tiarap tiduran pulak, Old Guard ini bediri dari pagi, dan udah jalan berhari-hari. Old Guard dipukul mundur, lari tercerai-berai.
BAB V - Hantaman Pasukan Blucher
Dalam saat bersamaan pasukan tengah Napoleon maju ke depan, pasukan Blucher merangsek dari sebelah Timur/kanan. Pasukan Old Guard Napoleon sebelum maju dipecah sedikit untuk nahan pasukan Blucher.
Di sebelah kanan barisan utama pasukan Napoleon ada gereja namanya Plancenoit, di situ pasukan Napoleon bertahan, sambil berharap pasukan Grouchy datang dan menghabisi Blucher dari belakang.
Meskipun kalah jumlah, tapi yang lawan Blucher ini Imperial Guard/Old Guard. Mereka kuat tahan pasukan Prussia berjam-jam. Tapi karena kalah jumlah, dan Grouchy gak dateng2 bantuin, akhirnya Plancenoit jatuh. Dari sini, pasukan belakang Napoleon disapu pasukan berkuda Prussia sampe rata. Semacam Gandalf the White waktu dateng bantuin perang dengan pasukan berkuda gitu lah.
Tentaranya Blucher ini memang gak sekuat dan sedisiplin tentara Napoleon maupun Wellington. Tapi Blucher ini Jenderal yang dicintai anak buahnya, banyak anak buahnya, seperti pasukannya Napoleon, berani mati buat Blucher. Dari kalah, Blucher kembali dengan hantaman mematikan.
Dari kejauhan Wellington, melihat barisan belakang Napoleon porak-poranda. Dirangsek pasukan Blucher. Serangan pasukan Blucher ini bisa dilihat dari jauh sama Wellington karena serbuan pasukan Blucher ini ngelewatin bukit, jadi pas ngamuk di bagian belakang pasukan Napoleon, Wellington bisa liat.
BAB VI - Hantaman Terakhir Wellington
Setelah lihat Old Guard kocar-kacir dan lihat pasukan belakang Napoleon disapu Blucher, Wellington perintahin pasukan tengahya maju full force dan dibolehin nguber pasukan Napoleon. Sebelum keluarin perintah serangan terakhir ini Wellington sempet ngobrol2 dulu sama jenderal-jenderal lainnya, dan saling kasih selamat atas kemenangannya. Mantap, sok gaya banget lah.
Di sini ada dua kejadian menarik. Pertama, Napoleon gak terima kalah, ditarik2 sama pengawal pribadinya buat diselamatin. Napoleon ngamuk2 mau perang bareng Old Guard sampai titik darah penghabisan.
Kedua, ini ceritanya heroik banget. Pasukan Wellington nguber sisa pasukan Old Guard dan dapet. Sisa-sisa pasukan Old Guard ini dikepung pasukan Wellington. Lalu komandan pasukan pemburu maju ke depan sisa pasukan Old Guard ini, pasukan Old Guard ditawarin untuk menyerah dan keselamatannya dijamin.
Jawaban pertama pasukan Old Guard adalah, "Merde!". Artinya: "Tai!"
Abis itu diterusin: Old Guard boleh mati tapi gak akan menyerah.
Komandan pasukan pemburunya Wellington geleng2, abis itu minggir dan buka jalan untuk pasukan tembak dan canon. Sisa pasukan Old Guard diabisin di tempat dihujani tembakan. (Dan gilanya, udah ditembak dari jarak dekat, ternyata masih ada juga yang selamet... gila badak abis).
Imperial Guard / Old Guard kalah, Napoleon kalah.
Sekitar jam 8 atau jam 9 malam (di sana jam segitu masih ada matahari, kaya sore) perangnya berhenti. Cuma dalam 8 jam, nasib Eropa dan semua koloni di dunia berubah.
--------------
Nah begitu lah kronologi Battle of Waterloo.
Beberapa hari kemudian Napoleon ditangkep di Paris. Dia diasingkan lagi, kali ini monarki Eropa bener2 pastiin Napoleon gak akan balik2 lagi ke Eropa.
Kalau tadinya Napoleon dibuang ke Pulau Elba deket Italy, pas ketangkep lagi dia dibuang ke pulau kecil di tengah Samudra Atlantik, di antara Afrika dan Amerika, yang jarang ada kapal lewat. Jaman itu kalau perang, raja gak boleh dimatiin. Gak tau tuh, aturan aneh jaman kerajaan. Raja boleh suruh orang perang, tapi klo kalah gak boleh dimatiin. bah.
Beberapa kejadian yang terserak usai perang di Waterloo:
- Sekarang di Waterloo ada bukit buatan, di atasnya ada patung singa. Yang buat Raja Belanda untuk mengenang kemenangan koalisi di Waterloo, dan lebih2 lagi mengenang Prince of Oranje, wakil kerajaan Belanda di perang Waterloo. Tempat kena tembak + jatuh dari kudanya itu yg dibikinin bukit buatan. Waktu Duke of Wellington balik, dia marah-marah liat bukit ini, karena bukit ini hasil nguruk tanah di sekitarnya, dan pemandangan medan laga Waterloo berubah.
- Sunken Lane (jalan seperti parit) itu sekarang udah agak gak keliatan, soalnya tanahnya dipake buat bikin bukti singa. hahaha... Aslinya Sunken Lane itu lebih curam, banyak kuda nyungsep di situ.
- Perangnya dahsyat tapi culun. Perang Waterloo ini yang kalah lebih terkenal daripada yang menang, tul gak, tul gak? Ayo ngaku, sapa yg kenal Wellington dan Blucher sebelum baca ini? Bagi kebanyakan orang, Napoleon jauh lebih ngetop kemana-mana. Di Perancis malah Napoleon dianggap hero. Pendek2 gini orangnya memang kharismanya luar biasa banget.
- Usai perang, Napoleon itu nyalahin jenderal-jenderalnya karena gak disiplin. Hal ini akhirnya yang benar2 bikin tuntas era Napoleon. Orang-orang terdekatnya akhirnya pergi.
- Wellington bilang Battle of Waterloo itu kemenangan yang tipis banget. Beruntung. Bukan karena pasukannya kuat, tapi karena Napoleon banyak bikin kesalahan. Kalau gak hujan? Kalau Blucher gak dateng? Kalau Ney gak blunder? Kalau kurir ke Grouchy sampe? Kalau Hougemont dijebol? Dalam banyak skenario, sebenarnya ini perang yang imbang.
- Banyak orang bilang Wellington itu jagoan taktik. Jago bertahan karena gak pernah dikalahin pasukan Napoleon. Infantrinya Wellington ini memang sangat disiplin, meskipun gak setenar Old Guard. Wellington sendiri bilangnya gini: Perancis itu taktiknya gak berubah. Udah kalah dipake terus (terutama serangan canon/artillery). Kalau Perancis maju pake cara lama, ya kita kalahin pake cara lama juga. hahaha.... Pemerhati perang dan sejarah ngakuin, pilihan Waterloo sebagai pilihan yang hebat.
Analisa Kekalahan Napoleon
Beberapa sejarawan dan pengamat perang berpendapat ada beberapa faktor yang sebabin Napoleon kalah.
1. Cuaca
Hujan gede sebelum perang di Waterloo bikin dua masalah buat Napoleon. Pertama, lumpur bikin meriam jadi susah digerakin. Pasukan ditambah dan mereka kehabisan tenaga. Untuk urus 250 kanon, butuh ribuan orang yang narik. Tanah lumpur bikin kanon Napoleon gak bisa mantul2 dan menghasilkan kerusakan yang maksimal. Kedua, Napoleon menunda waktu penyerbuan hingga siang hari, karena nungguin tanahnya agak keras. Ini bikin pasukan Blucher bisa nguber waktu untuk bergabung di Waterloo. Buat Wellington makin waktu yang bisa diulur, makin bagus.
2. Anggap enteng Blucher
Disangkain udah hancur pasukannya. Salah perhitungan di Ligny. Dan Grouchy, Jenderal sayap kanannya, gak bisa tahan Blucher dan malah gak dateng ke Waterloo. 33.000 pasukan nganggur gak ikutan perang.
3. Komunikasi
Banyak sekali informasi dan perintah yang gak sampai.
4. Terdesak waktu
Napoleon rapat dulu sama jenderalnya sebelum mutusin perang di Waterloo. Tempat perang ini soalnya yang mutusin Wellington. Wellington nongkrong di situ nungguin Napoleon. Tapi karena waktu gak bisa ditunda, takut pasukan koalisi pada dateng dan tambah gede, Napoleon mutusin untuk perang di Waterloo.
5. Kecapean
Pasukan Napoleon itu dipaksa jalan malem untuk nguber waktu bergabungnya kekuatan koalisi. Kelelahan ini yang mungkin bikin analisa perang, komunikasi, dan komando menjelang dan selama perang di Waterloo menjadi kacau balau. Hal lain, tentara Napoleon disuruh bediri melulu, sedangkan tentara Wellington ada yang disuruh tiarap. Tentu lebih hemat tenaga.
6. Terlalu pede sama Imperial Guard / Old Guard
Kalau yang perang di Waterloo ini pasukan aslinya Napoleon sebelum dia dibuang ke Elba, mungkin hasilnya beda. Dulu ini jumlahnya 500rb, tapi pulang dari Russia tinggal puluhan ribu. Pasukan inti Napoleon yang ditaruh di tengah2 jantung pasukan Napoleon ini udah campur sama pasukan baru. Dan pasukan elit ini udah berumur. Pasukan elit yang ikut gabung setelah Napoleon balik kembali dari Elba juga kondisi fisiknya gak begitu fit karena ada yang tercerai-berai hidup luntang-lantung. Ngomong2 meskipun udah gak 100% pasukan ini masuk bisa hancurin Prussia sih. Tp kalau infantri Inggris mungkin berat. Karena pede sama Old Guard, Napoleon berani lawan musuh 2x lipet banyaknya pasukan dia.
Kira2 begitu lah faktor2nya.
0 komentar:
Post a Comment